Anda di halaman 1dari 17

KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI

UNTUK : AHLI NAUTIKA

POLITEKNIK PELAYARAN BAROMBONG


2022
PEDOMAN MAGNET
 Pedoman, adalah alat navigasi yang berfungsi untuk
menetapkan arah dilaut. Yaitu arah kemana kapal harus
berlayar, dan arah benda-benda diluar kapal terhadap kapal
kita berada, misalnya arah suatu suar, tanjung, pulau dan
sebagainya yang kita baring untuk menentukan posisi kapal
dari waktu ke waktu.

Kata magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu magnes atau magnetis
lithos yang berarti batu dari magnesia. Magnet merupakan benda yang
dapat menarik benda-benda lain di sekitarnya seperti besi, baja, dan
kobalt. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer yang
tersusun secara teratur. Magnet mempunyai bagian yang paling kuat daya
tariknya yaitu bagian kutub magnet yang terdiri dari kutub utara (KU) dan
kutub Selatan (KS)
MAG N E T
Terdapat 3 macam magnet yaitu:

a. Magnet alam, Yaitu potongan besi yang magnetis secara alamiah. Batang-

batang magnet separti ini konon terdapat di Asia Kecil

b. Magnet buatan, yaitu besi/baja yang dijadikan magnet secara buatan oleh

sapuan­-sapuan menggunakan magnet lain.

c. Magnet elektro, yaitu batang besi yang dililit dengan kumparan tembaga

(diisolasi) yang dialiri listrik. Batang besi akan menjadi magnetis hanya

apabila kumparan dialiri listrik.


Benda Magnetik dan Benda Non Magnetik
Benda-benda yang ada di sekitar kita berdasarkan sifat kemagnetannya dapat
dibedakan menjadi  2 macam, yaitu

I. Benda Magnetik
Benda Magnetik adalah benda-benda yang dapat dipengaruhi
(ditarik/ditolak) oleh magnet.
Benda magnetik dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
a) Feromagnetik, yaitu benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet dan
dapat dibuat menjadi magnet. Contoh: besi, baja, cobalt, nikel
b) Paramagnetik, yaitu benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet dan
tidak dapat menjadi magnet.Contoh: mangan, platina, aluminium dan
uranium
c) Diamagnetik, yaitu benda-benda yang seolah-olah ditolak oleh magnet dan
tidak dapat dibuat menjadi magnet.Contoh: bismut, seng, emas.
Dari bentuknya besi magnit ada beberapa macam yaitu :
1. Magnit batang
2. Magnit ladam atau magnit “U”
3. Magnit cincin/ring magnet
4. Magnit jarum
Ada Beberapa Cara membuat Magnet
Untuk membuat magnet dapat dilakukan dengan 3 cara  sebagai berikut:
1. Dengan cara menggosok, yaitu: menggosokkan ujung magnet permanen pada
permukaan benda bahan magnet, misalnya besi digosok dengan magnet yang 
arah sama dan berulang-ulang.Bahan magnet ini akhirnya bersifat seperti
magnet batang yang mempunyai dua kutub, dan kemagnetannya bersifat 
permanen.
2. Dengan mengalirkan arus listik DC/electromagnet,  yaitu: mengalirkan arus
lstrik  pada kumparan yang di bagian tengahnya dimasukkan inti besi (misal
paku yang besar). Magnet yang dibuat dengan cara ini mempunyai sifat
kemagnetan yang remanen, artinya hanya bersifat sebagai magnet sewaktu
dialiri arus listrik saja. Kutub magnet yang diperoleh dapat ditentukan dengan
menggunakan kaidah tangan kanan Oerstead.
3. Dengan cara induksi magnet yaitu: mendekatkan benda yang bukan magnet
dengan magnet permanen sehingga benda tersebut akan bersifat sebagai magnet.
 Pada batang magnet terdapat 3 bagian utama yaitu:

a. Kutub-kutub magnet yang terletak pada ujung-ujung batang magnet


hingga 1/12 x panjang batang magnet. Kutub Utara atau Kutub Merah,
dan Kutub Selatan atau Kutub Biru

b. Sumbu magnet yang menghubungkan kutub-kutub magnet.

c. Bidang netral, yaitu bidang tegak lurus sumbu magnetis yang terletak
tepat di tengah batang magnet.
Magnet Kompas bekerja berdasarkan induksi magnet bumi yg terjadi
pada besi-besi kapal, Baik itu besi keras,lunak maupun setengah keras.
Cara kerja Magnetic Compass berpedoman pada Hukum Coloumb
(I,II,III) dan Hukum Induksi Magnetis
Hukum coloumb: 
1. Kutub-kutub yang tidak senama dari 2 magnet batang akan saling tarik
menarik sedangkan kutub-kutub senama akan saling tolak menolak.
2. Gaya tarik dan gaya tolak magnetis adalah berbanding lurus dengan
banyaknya magnetisme yang terkumpul pada kutub-kutubnya (m1 x
m2).
3. Gaya tarik/tolak magnetis berbanding terbalik dengan kwardat jarak
dari letak kutub-kutub yang saling mempengaruhi (d2).
Bila digabungkan antara butir 2 dan 3 akan mendapatkan rumusan
besarnya gaya tarik-tolak (K), K =(m1x m2 )/(d2).
Hukum Induksi Magnetis :
1. Didalam besi yang diinduksi didekat kutub yang menginduksi dibangkitkan
sebuah kutub yang tidak senama.
2. Induksi Magnetis adalah berbanding lurus dengan banyaknya magnetisme
didalam kutub yang menginduksi.
3. Induksi Magnetis adalah berbanding terbalik dengan kwadrat jarak dari besi
yang menginduksi dan yang diinduksikan.
Medan magnet
Pedoman ( Compass )
 Di atas kapal niaga, pada umumnya terdapat 2 jenis pedoman yaitu:
1. Pedoman magnet (Magnetic Compass), dan
2. Pedoman gasing (Gyro-compass)
 Selain 2 jenis pedoman tersebut di atas, pada saat ini juga berkembang jenis
lainnya yang disebut dengan pedoman elektronik. Walaupun pedoman gasing
prinsip kerjanya menggunakan kelistrikan kapal, namun tidak termasuk
dalam kategori pedoman elektronik. Pedoman elektronik yang dikenal yaitu:
1. Flux Gate Compass (FGC), dan F
G
2. Ring Laser Gyro-compass (RLG).
C
3. Satellite Compass

R
L
G
SC
 Persyaratan jumlah, dan konstruksi pedoman di kapal diatur secara rinci pada
SOLAS 1974.
PEDOMAN MAGNET

 Pedoman magnet adalah satu-satunya jenis pedoman yang tidak


menggunakan kelistrikan kapal, sehingga tetap dapat bekerja
walaupun listrik kapal padam. Oleh karena itu IMO (International
Maritime Organization) melalui Konvensi SOLAS (Safety Of Life At
Sea = Keselamatan Jiwa di Laut) mensyaratkan bagi semua kapal
niaga untuk dilengkapi dengan pedoman magnet dengan menetapkan
persyaratan konstruksi dan jumlahnya yang harus ada di kapal.

 Menurut konstruksinya, pedoman magnet ada 2 yaitu:


1. Pedoman magnet kering, dan

2. Pedoman magnet basah (cair)


 Menurut fungsi dan penempatannya, terdapat 3 pedoman magnet
yaitu:
1. Pedoman Tolok (Standard Compass) yang diletakkan di atas anjungan,
digunakan untuk membaring benda diluar kapal, penempatnya diusahakan tidak
terhalang oleh bagian-bagian kapal sehingga dapat digunakan pada busur 360º.
Pedoman ini juga digunakan sebagai patokan bagi pedoman magnet yang lainnya.
2. Pedoman Kemudi (Steering Compass), yaitu pedoman magnet yang diletakkan
didepan roda kemudi, sehingga juru mudi dapat melihat setiap saat pada waktu
mengemudikan kapal. Pedoman ini diletakkan tepat dibawah pedoman standard
agar juru mudi mudah memeriksa perbedaan antara penunjukan pedoman tolok
dan pedoman kemudi.
3. Pedoman Cadangan (Spare Compass), berfungsi untuk mengganti salah satu
pedoman tolok atau pedoman kemudi bila terdapat kerusakan secara fisik.
 Penyimpanan atau peletakan pedoman magnet dikapal
harus:
1. Sedapat mungkin pada pertengahan kapal (diatas garis
lunas kapal)
2. Jauh dari massa besi, yang terbagi tidak sama pada kedua
sisi
3. Tidak ditempatkan dekat linggi-linggi karena disini terdapat
kutub-kutub magnetisme permanent (P & Q)
4. Jauh dari massa besi yang besar dan vertical (cerobong
asap, tiang baja, penopang, dll)
5. Jauh dari besi lunak membujur dan melintang yang berjalan
terus (most continous iron/steel)
6. bebas pemandangan (untuk pedoman tolok)
 PEDOMAN MAGNET KERING
 Pedoman magnet kering adalah pedoman magnet dimana batang-
batang magnet dipasang sejajar satu sama lain dan digantungkan
dibawah mawar pedoman dengan menggunakan benang sutera,
sehingga dapat bergerak bebas secara horizontal.
 Bagian-bagian utama pada pedoman magnet kering adalah:

1. Ketel pedoman, berfungsi sebagai tempat semat, piringan pedoman, dan


garis layar

2. Piringan pedoman, terdapat mawar pedoman, batang magnet, dan sungkup


3. Cincin lenja, untuk menggantung ketel pedoman pada rumah pedoman
agar pedoman selalu dalam keadaan datar pada waktu kapal mengoleng
atau mengangguk.

4. Rumah pedoman, sebagai tempat ketel pedoman dan batang-batang


penimbal.
Gambar dibawah ini penampakan tegak sebuah
pedoman magnet kering yg meperlihatkan bagian–
bagian dari peralatan didalammya .
Keterangan
a = Ketel.
b = Tutup Kaca.
c = Kaca Baur.
d = Pena (semat).
e = Ujung semat dilengkapi
logam iridium.
f = Sungkup dari alumunium.
g = Batu nilam dalam sungkup.
h = Pinggiran dari alumunium.
I = Benang sutra.
k = Batang magnet
m= cincin lenja untuk mengatur
keseimbangan
  
Pedoman magnet Basah
Pada
 pedoman basah ini ketel pedomannya terbuat dari bulatan torak yg harus benar –
benar kedap air dan udara.
Pada
 bagian atas dipasang sebuah kaca bening bulat agar pada saat pembacaan angka –
angka skala derajad dapat dibaca dengan jelas.sedangkan tutup pada bagian bawah berupa
kaca baur pandang supaya sinar lampu yang dipasang dibawahnya dapat menerangi angka
– angka skala derajad.secara umum fungsi cairan yang ada dalam ketel yaitu untuk
meredam getaran – getaran kapal sehingga piringan pedoman lebih tenang dan juga dapat
mengurangi kemungkina kerusakan pada semat dan Mawar pedoman.
Cairan
 dalam ketel terdiri dari air tawar murni dengan presentase antara 75% sampai 80%
sedangkan Alkohol murninya 100% dengan presentase 20% sampai 25%.
Ruangan
 dalam ketel pedoman tidak boleh terisi udara karena akan mengakibatkan korosi
bagian dalam ketel. Selain itu dapat mengurangi ketenangan piringan pedoman. Apabila
ada perobahan cuaca antara panas dan dingin rongga udara dalam ketel pedoman dapat
mengakibatkan mawar pedoman berobah bentuk atau dapat melengkung.

Anda mungkin juga menyukai