Compass
GYRO-SCOPE DENGAN 2 TINGKAT KEBEBASAN
DAN TINGKAT KEBEBASAN
KETIGA YANG TERBATAS.
► Kita ketahui bahwa gyro-scope memiliki 2 sifat yaitu inertia
dan precession. Sedangkan bumi mempunyai gravitasi yang erat
kaitannya dengan besarnya massa gyro-scope, dan rotasi yang
berpengaruh pada besarnya tilting dan drifting.
Maka kita dapat menyimpulkan bahwa factor-faktor yang
mempengaruhi sifat-sifat gyro-scope adalah:
1. Besarnya massa gyro-scope
2. Kecepatan putar gyro-scope
3. Radius of gyration (jari-jari putaran gyro-scope)
Dengan cara mengkombinasikan antara sifat-sifat gyro-scope dan
sifat-sifat bumi, kita dapat
membuat pedoman gasing (gyro-compass). Yaitu dengan 2 tingkat
kebebasan dan tingkat
kebebasan ketiga yang terbatas. Dengan cara ini diusahakan agar
poros gasing mendatar dan
mengarah ke kutub utara bumi.
Terdapat 2 sistim yang digunakan untuk kepentingan diatas yang
dikembangkan oleh para ahli gasing. Yaitu yang dikenal dengan
“Top heavy controlled gyro-scope” dan “Bottom heavy controlled
gyro-scope”.
1. Top heavy controlled gyro-scope. (Sperry)
Yaitu gasing dengan pengendalian beban atas / puncak sebagai
elemen untuk peredaman
vertikalnya.
Pengendalian beban atas ini cenderung memperbesar momen
senget (tilt). Sistim ini
menggunakan apa yang disebut dengan „Mercury Balistic‟, yaitu
bagian yang terdiri dari 2 pasang bejana kecil berisi air raksa.
Tiap pasang bejana terdiri dari 2 penampung
(reservoir) yang tiap pasangnya dihubungkan dengan 2 pipa
penghubung dengan diameter
kecil.
2. Bottom heavy controlled gyro-scope:
Yaitu gasing dengan pengendalian beban bawah sebagai elemen
pengendalinya (Control
elemen). Dengan cara ini dimaksudkan agar apabila ada gaya
yang menggerakkan poros
gasing (tilting dan drifting), akan dapat diredamkan.
Pengendalian beban bawah ini
cenderung memperkecil senget (tilting) yang timbul, dimana
jumlah momen = momen
senget dikurangi momen beban.
Sistim ini dikembangkan antara lain pada pedoman type:
Aanschutz, Plath, Microtechnic,
dan Tokimec (Tokyo Marine Electric Company).
Kesimpulan:
1. Untuk membuat gasing menjadi sebuah pedoman, diperlukan
kombinasi sebagai berikut:
a. Sifat-sifat gasing yaitu „Inertia‟ dan Presesi‟
b. Rotasi dan gravitasi bumi
assembly .
2. Kesalahan Lintang (kesalahan peredaman)
Kesalahan ini terdapat pada pedoman gasing type Sperry, yaitu
pedoman gasing yang menggunakan pengendalian beban
atas/puncak, karena pada proses peredaman, makin tinggi
lintang penilik, pada akhir oscilasi tidak dicapai pusat ellips. Oleh
karena itu kesalahan ini juga disebut sebagai „kesalahan
peredaman‟. Pada pedoman Sperry biasanya terdapat bagian
untuk mengoreksi kesalahan ini, yaitu dengan memutar ulir
kedua (disamping semi automatic corrector).
3. Kesalahan Balistik
Kesalahan balistik adalah kesalahan yang disebabkan adanya
perobahan kecepatan kapal. (a = acceleration). Jadi yang
menyebabkan kesalahan balistik bukan kecepatan kapal (speed),
tetapi percepatannya (a). Kita dapat membandingkan dengan
keadaan di sekitar kita, apabila ada sebuah benda digantung dan
dibawa pada alat yang mempunyai kecepatan, kemudian
kecepatan tiba-tiba berobah, maka benda yang tergantung akan
terhentak.
Cara menghilangkan kesalahan balistik ini adalah dengan cara:
a. Gasing digantung pada poros mendatar.
b. Gasing ditera (balancing) sehingga semua berat menjadi
simetri dan tidak timbul
adanya gaya sentrifugal
4. Kesalahan ayunan / olengan
Apabila kapal mengoleng / mengangguk, pedoman gasing tidak akan
terpengaruh langsung karena pedoman diletakkan pada phantom-ring
(cincin-cincin lenja) sehingga dapat bergerak bebas. Namun menurut
percobaan yang telah dilakukan, pada haluan haluan tertentu, bila terjadi
olengan / anggukan kapal, terjadi kesalahan pedoman. Kesalahan olengan
maksimum akan terjadi apabila kapal berlayar dengan haluan Timur
Laut, Tenggara, Barat Daya, atau Barat Laut.
5. Kesalahan Konstan (Index Error)
5. Repeater-repeater
Yaitu pengulang penunjukan pada master-gyro, yang
dihubungkan dengan alat-alat
navigasi lain separti: RDF, Radar, Auto Pilot, Off-Course Alarm
Unit, Pesawat Baring
dan lainnya.