ILMU PELAYARAN
SURABAYA - INDONESIA
SEKILAS INFO
1. Nama lengkap : YOHAN WIBISONO
2. Tempat, tgl lahir : JEPARA, 10 MEI 1975
3. A l a m a t : GPH BLOK R 9
SIDOARJO
4. Pekerjaan : Pengajar di BP2IP
Surabaya
5. S t a t u s : SATU DUA
6. Pendidikan Terakhir
a. Kepelautan : ATT – II
b. U m u m : D-IV
CRISIS MANAGEMENT
Introduction
Bagi Personil
1. Kapal2 Penumpang Ro-Ro
Reg V/2 STCW 78/95 & 97
2. Kapal2 Penumpang Selain Kapal2 Penumpang Ro-Ro
Reg V/3 STCW 78/95 &97
1
CROWD MANAGEMENT, PASSENGER SAFETY AND SAFETY
TRAINING FOR PERSONNEL PROVIDING DIRECT SERVICES TO
PASSENGERS IN PASSENGER SPACES
2
CRISIS MANAGEMENT AND HUMAN BEHAVIOUR
TRAINING INCLUDING PASSENGER SAFETY, CARGO
SAFETY AND HULL INTEGRITY TRAINING
Standard Kompetensi Minimum bagi
Nakhoda
Mualim I
Masinis I
Masinis II
SASARAN
Mampu untuk
1. Mengendalikan orang banyak dalam situasi darurat di atas kapal
2. Menyediakan peralatan keselamatan dan darurat diatas kapal
3. Berkomunikasi secara efektif dengan penumpang selama keadaan darurat
4. Mendemonstrasikan penggunaan alat2 keselamatan
5. Memenuhi dan mengikuti prosedur-prosedur keselamatan dan darurat di kapal
FASILITAS & PERLENGKAPAN PENGAJARAN
Untuk sesi pengajaran tutorial sebaiknya disediakan ruang kelas di darat, lounge,
kamar mess atau di gedung bioskop diatas kapal.
OHP dan perlengkapan audio visual untuk video-video mungkin perlu disediakan
pula.
Pelatihan praktek yang disyaratkan oleh peraturan adalah untuk kapal spesifik.
Porsi teori mungkin diselenggarakan di kelas atau di ruang belajar di darat atau
diatas kapal.
Sementara untuk pelatihan dan latihan-latihan praktek sebaiknya diadakan diatas
kapal dan didokumentasi sesuai dengan Peraturan V/2 Paragraf 4, Peraturan I/14
dan Bagian A-I/14
8. Personil kapal di anjungan rupanya tdk melihat
monitor video yg menunjukkan bahwa air memasuki
geladak kendaraan,
dan mereka tidak pula menanyakan kpd yg
bertugas di ruang kontrol dimana masuknya air
dapat diperiksa dari ruang tsb, atau minta informasi
sepenuhnya dari mereka
KOMUNIKASI
MENGENAL BAHASA ATAU BAHASA2 YG SESUAI DG MAYORITAS
KEBANGSAAN PARA PENUMPANG DLM RUTE TERTENTU
1.Pandangan Holistik
Terjadinya ketdk serasian atau ketdk seimbangan
dlm hubungan seseorang dg lingkungan :
~Binatang
~Sesama Manusia
~Air, Api, Udara
marah sedih stress
SUMBER ATAU SEBAB2 STRESS
2.Pandangan Psikolog
a. Faktor Intern (dari diri sendiri)
-Jiwa labil
-Daya tahan tubuh
-Kemampuan mengendalikan diri
TAHAP III
• Perasaan tegang mulai meningkat
• Rasa mau pingsan
• Gangguan fungsi usus dan perut
• Pusing
TAHAP IV
• Kesulitan bertahan sepanjang hari
• Sulit menghadapi persoalan
• Tidak mampu berkonsultasi
• Rasa takut
TAHAPAN GEJALA STRESS
TAHAP V
• Makin letih dan
• Kesulitan mengerjakan hal-hal yg sederhana
TAHAP VI
• Kesulitan berdiri
• Jantung berdebar keras
• Perasaan seluruh tubuh panas
• Menggigil dan habis tenaga
• STRESS STADIUM AKHIR
• Hati-hati, sering tidak dirasakan pada awal2
tahapan tau2 tahap IV dst
AKIBAT STRES
(Fisik & Psikis)
Mengganggu Perasaan
• Cemas
• Iri hati
• Sedih
• Pemarah
• Rendah diri
• Ragu/bimbang
AKIBAT STRES
(Fisik & Psikis)
Mengganggu Pikiran
• Tidak dapat berpikir jernih
• Sering lupa
• Daya pikir rendah
• Tidak dapat berkonsentrasi
• Merasa tidak mampu membuat
keputusan yg tepat
AKIBAT STRES
(Fisik & Psikis)
Menimbulkan depresi
(gangguan yg berlangsung lama disertai gejala2 dan tanda2
spesifik, ngganggu kewajaran sikap dan tindakan seseorang
kesedihan yg amat sangat)
• Sedih
• Murung
• Cemas
Latihan Jasmani
• Efek kimia pd otak yg mengurangi ketegangan
• Bila merasa enak thd diri sendiri, dunia sekeliling akan terasa
enak
• Terapi Stress :
Aerobik,
Olah-raga lain seperti : Tennis meja, Volly ball, Golf, dll.
PENGELOLAAN STRESS
Sifatnya untuk stress stadium awal
Untuk stadium lanjut Bantuan Psikolog/Dr. Jiwa
2. Scandinavian Star
3. Estonia
1
Investigasi Resmi terhadap
Terbaliknya Kapal Penumpang Ro-Ro
‘Herald of Free Enterprise’
6 Maret 1987
Laporan No. 8074, Investigasi Resmi. HMSO Publications Centre, PO Box 276, London SW8 5DT,
UK10. Security Administration
• Mualim I tdk melakukan tugas sesuai prosedur; merasa hrs segera menuju
pelabuhan selanjutnya begitu muat / bongkar selesai dilakukan
• Para Pwa tdk memiliki ABK yg tetap (terdapat 3 ABK dan 5 Pwa)
• Seharusnya ada kesamaan tugas dlm setiap kelompok Pwa dan ABK-nya.
Pertanyaan muncul atas tragedi tersebut
• Mengapa tidak ada sistem yg begitu mudah utk memastikan bahwa tugas
penting menutup pintu2 haluan telah dilaksanakan dengan baik ?
• Isi Memorandum :
“Cepat ambil catatan, jika terlambat berangkat dr Zeebrugge maka akan sampai di tujuan
selanjutnya tidak tepat waktu, 15 menit lebih awal !”
• Sebelumnya, muncul keprihatinan dari para Nakhoda lain bahwa kapal-2 mereka telah
mengangkut penumpang lebih banyak dari yang diijinkan dalam Passenger Safety
Certificate.
• Seorang Nakhoda menginformasikan kpd kantor pelabuhan pd Oktober
1983 bhw lampu2 indikator di anjungan seharusnya dipasang utk
mengetahui integritas lambung sudah selesai dilaksanakan.
Namun, usulan bijaksana tsb justru mendpt ejekan dr beberapa pengawas.
• Nakhoda tdk ada usaha utk membaca sarat muat kapal, sebaliknya angka2
fiktif selalu dimasukkan dalam logbook yg selalu pula menunjukkan bahwa
‘Herald’ berlayar dengan keadaan stabil/seimbang !
Sinopsis Singkat tentang Tindakan-Tindakan
Darurat yang Direkomendasikan
• Dlm keadaan mendesak, penerangan darurat yg kedap air dan memadai harus
dipasang
• Jendela2 penyelamatan bisa diandalkan, tdk rumit dan bisa dibuka dr setiap sisi
• Alat2 penyelamatan seringnya berada di bag depan, belakang dan atas kapal yg
sangat tinggi.
Pemeriksaan thd rute2 penyelamatan hrs dilakukan secara rutin.
• Negara-negara anggota setuju bahwa :
- Lemari2 dipasang di geladak atas yg berisi kapak,
suluh, tangga, tali alat naik dan harnesses, serta
beberapa alat untuk anak kecil
Sampai
jumpa……