BAB 1
PENDAHULUAN
Security Awareness Training adalah pelatihan yang bertujuan untuk membina kesadaran orang-
orang yang bekerja di bidang maritim atas pengamanan kapal dan muatannya. Pelatihan ini
didasarkan pada peraturan dalam negeri, konvensi internasional, dan peraturan lain.
Personil yang menerima pelatihan ini harus merasakan realitas masalah keamanan saat ini, yang
meliputi pembajakan, terorisme, penyelundupan, pencurian kargo, dan kerusakan jaminan.
Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan setiap personil di kapal dan pelabuhan mampu
mengidentifikasi, mencegah, atau mengurangi ancaman keamanan melalui perencanaan yang
tepat, persiapan, dan koordinasi dengan berbagai pihak.
Pada tanggal 21-25 Juni 2010 diadakan konvensi mengenai STCW 1978, terjadi perubahan
besar yang kemudian dikenal dengan amandemen 2010 atau amandemen Manila yang akan
diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2012.
1
SATSDSD COURSE
1. 1 januari 2017 tidak diterima lagi sertifikat yang diterbitkan berdasar ketentuan
sebelumnya
2. 1 januari 2013 pelaporan kepada sekjen IMO tentang implementasi STCW 2010 dan
STCW kodanya
3. 1 Juli 2013 seluruh program pendidikan wajib berdasarkan STCW 2010 ( tidak ada lagi
program diklat berdasar STCW 1995 yang dilaksanakan)
b. Isi STCW 1978 Amandemen 2010 yang berhubungan dengan Security Awareness
1. Reg VI/5 Ship Security Officer (SSO) Sesuai Dengan Tabel A-VI/5
2. Reg VI/6-1 semua pelaut wajib memiliki sertifikat Security Awareness sesuai tabel A-
VI/6-1
3. Reg VI/6-2 Pelaut yang ditunjuk untuk tugas keamanan atau security duties sesuai tabel
A-VI/6-2
Catatan:
2
SATSDSD COURSE
3
SATSDSD COURSE
Menyerang kapal atau pesawat lain di lautan, atau menyerang orang atau properti di di
atas kapal.
Menyerang kapal, pesawat, atau properti di suatu tempat di luar yurisdiksi suatu negara.
Keterlibatan atau tindakan partisipasi pada operasi kapal atau pesawat yang
mensukseskan pembajakan kapal atau pesawat.
Kerugian materi.
Terganggunya perdagangan.
Meningkatnya biaya operasi (asuransi dan gaji lebih besar).
Membahayakan kru.
Membahayakan pada navigasi.
5
SATSDSD COURSE
Dari gambar terlihat beberapa daerah dengan resiko tinggi pembajakan di antaranya, bagian timur
Amerika Latin, bagian barat dan timur Afrika, India, Semenanjung Malaya, Indonesia dan Laut
Cina Selatan.
Pembajakan yang terjadi memiliki karakteristik yang tertentu. Berikut adalah beberapa
karakteristik pembajakan:
a. Type Asia:
Kapal dinaiki untuk mendapatkan uang tunai dan barang berharga.
Sedikit penggunaan kekerasan.
Beroperasi di kapal kecil, dekat kepulauan, dimana kapal diharuskan untuk menurunkan
kecepatan.
Biasanya dilakukan secara acak.
Target adalah uang tunai, muatan, benda milik awak kapal, dan peralatan (nilai kerugian
total yang lebih tinggi).
e. Kapal Hantu:
Kapal dinaiki untuk diambil “segalanya”.
Terjadi kekerasan tingkat tinggi (pembunuhan inklusif).
Sindikat terorganisir untuk memfasilitasi penipuan muatan.
6
SATSDSD COURSE
Suatu metode untuk mencegah dan mengantisipasi pembajakan, dikenal dengan ShipLoc.
ShipLoc bekerja dengan dua mode:
Kru kapal dapat lebih siap menerima serangan yang ditujukan pada kapalnya bila mengetahui
karakteristik pembajakan yang biasa terjadi.
7
SATSDSD COURSE
Berikut adalah beberapa karakteristik yang perlu diketahui oleh kru kapal:
Pembajakan lebih sering terjadi di perairan teritorial dibanding perairan internasional, dan
dapat terjadi saat kapal di pelabuhan, lego jangkar atau saat kapal jalan.
Kapal dinaiki di malam hari menggunakan kapal kecil, perahu, atau kapal cepat/speed
boat.
Menaiki kapal melalui area buritan atau haluan menggunakan kait jepitan besi, bambu
dengan kait, atau tali jaring.
Mencuri segala sesuatu yang ditemukan: muatan, peralatan/perlengkapan kapal, tali-tali,
barang-barang di gudang, dan barang berharga milik kru.
Target utama: kamar nakhoda, barang berharga milik kapal.
Tidak selalu membawa senjata api, sebagian besar membawa pisau atau parang besar.
Terjadi bila kelompok perompak mengetahui informasi mengenai muatan yang berharga.
Pihak berwenang tidak selalu ada di setiap tempat, sebuah kapal perlu memiliki kemampuan
untuk mempertahankan diri sendiri saat kapal tersebut mengalami pembajakan, adapun langkah-
langkah yang perlu ditempuh dalam mewaspadai terjadinya pembajakan secara umum adalah
sebagai berikut:
Menempatkan lebih banyak pengintai saat melewati area yang rawan pembajakan.
Menyalakan penerangan dek dan air, untuk mengawasi bila ada kapal kecil yang
mendekat.
Mengawasi kru, khususnya kru baru, yang bertugas sementara.
Memasang sistem penjagaan, seperti ShipLoc, atau sistem pengamanan khusus.
Semua kru wajib memahami langkah-langkah baik dalam rangka mewaspadai maupun
mempertahankan diri saat terjadi serangan, seperti hal-hal berikut ini:
8
SATSDSD COURSE
c. Perompak sudah menaiki kapal:
Bila memungkinkan, mundur ke area aman yang sudah ditetapkan, dan pastikan semua
anggota kru berada di dalamnya.
Semua akses ke anjungan harus dikunci untuk menjamin navigasi tidak terganggu.
Laporkan situasi dengan radio dan cari bantuan bila memungkinkan.
Jangan bersikap heroik, perompak bisa jadi bersenjata.
Saat ini sudah ada Pusat Pembajakan Regional yang didirikan di Kuala Lumpur. Organisasi ini
didukung oleh IMO dan INMARSAT, sebagai pusat anti pembajakan dan bekerja sama dengan
pihak berwenang dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini memberitakan
laporan pembajakan dan perompakan bersenjata secara reguler, juga menyiarkan pesan
peringatan ke kapal menggunakan layanan keamanan NET & NAVTEX.
1.3.2 TERORISME
Terorisme diartikan sebagai penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk menimbulkan
ketakutan yang dimaksudkan untuk memaksa atau mengintimidasi pemerintah atau masyarakat
dalam rangka mewujudkan tujuan yang biasanya bersifat politik, agama, atau ideologi. Prosesnya
adalah menggabungkan ‘penyebab’ dengan pembunuhan orang tak berdosa, untuk menimbulkan
kepanikan dan kondisi gawat, ditambah pemberitaan media massa untuk memperlihatkan
pengaruh tindakan ini.
IQ di atas rata-rata.
Keyakinan ideologi yang kuat.
Sedikit perhatian pada hidupnya, karir, bahkan keluarganya.
Menyimpan kebencian dan melakukan kekerasan untuk mencapai tujuannya.
Bersikap low profile dan bekerja diam-diam.
Teroris biasanya bekerja dalam suatu organisasi. Organisasi yang menggunakan terorisme
sebagai jalan untuk mencapai tujuan memiliki karakteristik:
Beberapa tindakan teroris antara lain, pengeboman (bunuh diri), pembakaran rumah, penculikan,
pembajakan, penyergapan, pembantaian, serangan bersenjata, dan barikade.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi terorisme, antara lain:
Penyelundupan narkoba telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi masyarakat umum di
masa modern. Sebagian besar penyelundupan dan perdagangan narkoba dilakukan dengan kapal.
Kesempatan terbuka dengan besarnya volume pelayaran antara negara produsen dan konsumen.
Berikut ini adalah peta penyebaran daerah yang rawan penyelundupan narkoba:
10
SATSDSD COURSE
Sebuah kapal mudah untuk dimanfaatkan sebagai sarana penyelundupan narkoba, antara lain:
Narkoba diselundupkan ke atas kapal karena lamanya waktu delay pemberangkatan kapal
dan waktu proses penanganan muatan.
Pemilik dan operator kapal menghadapi ancaman denda dan penalti karena
penyelundupan, walaupun tidak tahu menahu mengenai hal tersebut.
Kemungkinan melibatkan salah satu kru dari kapal.
Terjadinya penyelundupan narkoba pada kapal tempat bekerja tentu suatu hal yang sangat tidak
menyenangkan. Bagaimanapun ada beberapa hal penting dilakukan bila di kapal ditemukan
narkoba:
Penumpang gelap didefinisikan sebagai orang yang dirahasiakan berada di sebuah kapal, atau di
dalam kargo yang dimuat di kapal, tanpa diketahui oleh pemilik kapal atau nakhoda atau orang
yang bertanggung jawab lainnya, dan baru diketahui berada di kapal setelah kapal meninggalkan
pelabuhan, atau di dalam kargo saat dibuka di pelabuhan tujuan, dan dilaporkan sebagai
penumpang gelap oleh nakhoda pada pihak berwenang.
12
SATSDSD COURSE
Sedangkan pengungsi didefinisikan sebagai orang yang karena rasa takut untuk dianiaya atas
alasan ras, agama, nasionalisme, keanggotaan kelompok sosial tertentu atau pendirian politik,
berada di luar negaranya, dan tidak dapat, atau takut, mencari perlindungan di negaranya.
Penumpang gelap yang berada di kapal merupakan masalah serius. Sebuah kapal di setiap
pelabuhan pada hakekatnya mudah disusupi penumpang gelap. Kemungkinan kru menemukan
penumpang gelap jauh lebih besar dibandingkan dengan kemungkinan menemukan selundupan
narkoba atau mengalami serangan pembajakan. Sementara resikonya sama dengan berhadapan
dengan pembajak, karena penumpang gelap adalah orang yang bukan kru kapal. Penumpang
gelap yang “numpang” di kapal untuk waktu yang lama dapat putus asa dan mendorongnya untuk
melakukan tindakan yang menempatkan diri mereka sendiri dan kru pada bahaya.
Awak kru perlu melakukan tindakan untuk mencegah kehadiran penumpang gelap. Berikut
adalah beberapa tindakan yang dapat dilakukan:
Selalu mengawasi semua sisi kapal dari kedatangan kapal kecil atau bahkan orang yang
berenang menuju kapal.
Akses ke kapal harus dibatasi hanya melalui jalan masuk.
13
SATSDSD COURSE
Jika mempekerjakan seorang pengawas lokal, pada saat melakukan tugas pengecekan
petugas lokal harus dibawa.
Di malam hari jalan masuk harus diangkat dan area sekeliling kapal harus diterangi.
Jumlah orang yang datang ke kapal harus diketahui.
Pintu ruang-ruang akomodasi harus dikunci atau dijaga selama kapal berada di pelabuhan.
Loker penyimpanan, ruang mesin, ruang muatan, dan ruangan-ruangan lain harus dikunci
atau disegel.
Tidak ada tali atau tangga yang ditinggal tergantung di sisi kapal.
Rat Guard (penangkal tikus masuk) harus dipasang pada semua tali tambat.
Tutup pipa hawse harus berada di tempatnya.
Walaupun usaha pencegahan naiknya penumpang gelap telah dilakukan, bukan mustahil masih
ada penumpang gelap yang berhasil berada di kapal, dan baru diketahui saat kapal sudah
meninggalkan pelabuhan.
Berikut adalah beberapa tindakan yang perlu dilakukan bila ditemukan penumpang gelap saat
kapal sudah berlayar:
Sesampainya di pelabuhan tujuan, perlu dilakukan prosedur pemulangan penumpang gelap, yaitu
sebagai berikut:
Beritahu perusahaan, Klub Protection and Indemnity (P & I), dan agen di pelabuhan
terakhir dan berikutnya melalui telepon
14
SATSDSD COURSE
Perwakilan Klub P&I akan mendatangi kapal saat kedatangan untuk mendapatkan
pernyataan dan dokumentasi yang diperlukan
Kedutaan atau konsulat yang bersangkutan akan mengidentifikasi penumpang gelap untuk
menyusun dokumentasi perjalanan darurat
Perwakilan P&I akan menyusun dokumentasi perjalanan dan tiket untuk pemulangan
penumpang gelap
Pencurian yang paling sering terjadi di fasilitas pelabuhan atau di atas kapal adalah pencurian
muatan/kargo. Pencurian kargo meliputi:
Sistem pengamanan untuk mencegah pencurian kargo meliputi pengamanan fisik dan
pengamanan operasional
Pengamanan fisik dipasang di fasilitas pelabuhan dan kapal seperti pagar, peralatan
pendeteksi gangguan, sistem pengawasan, penerangan, kunci, alarm, dan sebagainya.
Pengamanan operasional meliputi prosedural dan proses seperti dokumentasi, penanganan
dan kontrol, pengontrolan akses, sistem identifikasi personal, prosedur kontrol dan
monitoring pengunjung, inspeksi kontainer, pengontrolan trafik, dan aktivitas pencegahan
kejahatan dan penegakan hukum
Pengrusakan kapal terjadi bila muncul api, ledakan, atau serangan yang menghasilkan kerusakan
kapal atau fasilitasnya. Walaupun terjadinya kerusakan seringkali tidak terduga, kerugiannya
tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu usaha pencegahan untuk meminimalkan kejadian ini perlu
dilakukan.
Peralatan sistem manajemen lalu lintas kapal harus dipasang di pelabuhan dan terminal
untuk mendeteksi kapal yang tidak terdaftar
Penelusuran muatan kontainer secara online dari pelabuhan asal hingga tujuan akhir
Mematuhi peraturan Contaniner Security Initiative (CSI) dan Custom-Trade Partnership
Against Terrorism (C-TPAT) untuk muatan kontainer di pelabuhan Amerika.
16
SATSDSD COURSE
BAB 2
KEBIJAKAN KEAMANAN MARITIM
Setelah insiden 11 September, Sekretaris Jendral IMO berinisiatif untuk meninjau aturan IMO
yang ada, yang bertujuan untuk:
mencegah dan menekan aksi terorisme terhadap kapal di laut dan di pelabuhan
meningkatkan keamanan di atas kapal dan di darat
memerangi tindakan kekerasan dan kejahatan di laut
2.1.1 IMO
Selama Konferensi Diplomatik Keamanan Maritim diadakan di London pada Desember 2002,
IMO mengadopsi ketetapan baru dari Konvensi Internasional untuk Keamanan Hidup di Laut
tahun 1974 dan ISPS CODE untuk memperbaharui keamanan maritim. Keamanan maritim
meliputi keamanan di kapal, pelabuhan dan perdagangan laut.
17
SATSDSD COURSE
Pengenalan Continous Synopsis Record (CSR), Terdapat pada Bab XI-1 Reg. 5
Bendera kapal dan tanggal pendaftaran
Nomer ID Kapal (Reg. 3)
Nama kapal dan pelabuhan saat pendaftaran
Pemilik kapal yang terdaftar dan alamatnya
Nama penyewa dan alamatnya
Nama Perusahaan Manajemen Keselamatan dan alamatnya
Nama biro klasifikasi untuk melakukan pengklasifikasian kapal
Nama badan yang mengeluarkan ISM Code Document of Compliance
Nama badan yang mengeluarkan Sertifikat Manajemen Keselamatan ISM Code
Nama badan yang mengeluarkan Sertifikat Keamanan Kapal Internasional
Tanggal kapal melakukan pendaftaran, berikut negaranya
Menggunakan bahasa Inggris, Perancis atau Spanyol
Status kapal sekarang tanpa memperhatikan perubahan bendera kapal, pemilik
atau penyewa
Harus diperbarui maksimal 3 bulan dari waktu perubahan
Dapat diinspeksi setiap saat
18
SATSDSD COURSE
Apabila terjadi perubahan bendera kapal, perusahaan harus melaporkan negara
bendera yang sekarang, sehingga salinan CSR dapat dikirim ke negara bendera
tersebut
Penomoran Bab XI menjadi XI-1 mengenai Keselamatan Maritim
Bab baru pada SOLAS yaitu XI-2 mengenai Keamanan Maritim
Reg. 2 – Penerapan
Kapal yang melakukan pelayaran internasional termasuk:
• Kapal penumpang termasuk yang kapal penumpang dengan kecepatan tinggi
• Kapal barang, termasuk yang berkecepatan tinggi, 500 GT
• Unit Pengeboran lepas pantai yang bergerak
• Fasilitas pelabuhan yang melayani kapal
19
SATSDSD COURSE
20
SATSDSD COURSE
Ketentuan tambahan:
Ketika tindakan pengontrolan dilakukan, Pemerintah yang terikat persetujuan harus
memberitahukan pihak yang menerbitkan Sertifikat Keamanan Kapal
Jika sebuah kapal ditolak masuk, atau diusir, maka pelabuhan berikutnya yang
dituju harus diberitahu mengenai fakta-fakta yang diperlukan
Penolakan untuk masuk atau pengusiran hanya dikenakan bila ada bukti kuat untuk
meyakini bahwa kapal tersebut menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan
21
SATSDSD COURSE
Reg. 10 – Kewajiban Fasilitas Pelabuhan
Fasilitas Pelabuhan harus mematuhi Bab XI-2 & ISPS Code Bag. A sesuai dengan
Bag. B
Negara yang terikat persetujuan harus:
– Memastikan penilaian keamanan fasilitas pelabuhan dilaksanakan, ditinjau dan
disetujui
– Memastikan Rencana Keamanan Fasilitas Pelabuhan dikembangkan, ditinjau,
disetujui dan diimplementasikan
– Menentukan dan mengkomunikasikan tindakan yang diperlukan untuk beberapa
tingkat keamanan yang berbeda
22
SATSDSD COURSE
Negara yang Terikat Persetujuan wajib, paling lambat 1 Juli 2004, menyampaikan
kepada IMO:
Rincian Organisasi Keamanan yang Diakui (Recognized Security Organization,
RSO) yang berwenang untuk bertindak atas nama mereka
Daftar pelabuhan dengan Rencana Keamanan Pelabuhan disetujui
Daftar ini dapat:
– Diperbarui bila lokasi pelabuhan berubah
– Diperbarui bila pelabuhan dihapus
– Diperbarui bila ada pelabuhan yang ditambahkan
– Sepenuhnya direvisi setiap 5 tahun
Merupakan kumpulan aturan Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan yang berlaku
internasional. Ketentuan mengenai fasilitas pelabuhan hanya mengatur hal yang berkaitan dengan
hubungan antara kapal dan pelabuhan. ISPS Code tidak memberikan petunjuk mengenai respon
terhadap serangan yang sebenarnya atau perbaikan setelah serangan. Aturan ini hanya
mengenalkan tanggung jawab tambahan yang harus dilakukan oleh industri pelayaran dan
pelabuhan serta Otoritas Nasional dan Lokal.
ISPS Code TIDAK berlaku untuk: Kapal perang, alat bantu kapal, dan kapal yang dimiliki oleh
Negara yang Terikat Persetujuan yang digunakan untuk layanan pemerintah non-komersial.
Faktor yang harus dipertimbangkan ketika menetapkan tingkat keamanan antara lain:
Deklarasi keamanan adalah memenuhi persyaratan keamanan antara kapal dan pelabuhan serta
tanggung jawabnya. Negara yang terikat persetujuan harus menentukan kapan Deklarasi
Keamanan (DoS) diperlukan untuk menilai resiko hubungan kapal dan pelabuhan.
24
SATSDSD COURSE
Perwira Keamanan Fasilitas Pelabuhan atau orang yang ditunjuk bertanggung jawab atas
keamanan di darat
Memastikan Rencana Keamanan Kapal berisi pernyataan yang jelas menegaskan otoritas
nakhoda
Menetapkan dalam Rencana Keamanan Kapal bahwa Nakhoda memiliki kewenangan dan
tanggung jawab utama atas keselamatan dan keamanan kapal
Memastikan Perwira Keamanan Perusahaan, Nakhoda & Perwira Keamanan Kapal
mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas mereka
Sebuah kapal wajib untuk bertindak sesuai tingkat keamanan yang ditetapkan oleh Negara yang
Terikat Persetujuan
Bila Keamanan Kapal berada pada tingkat 1, kegiatan yang harus dilakukan adalah:
Memastikan kinerja semua petugas keamanan kapal
Mengontrol akses ke kapal
Mengontrol keluar masuk orang dan barang bawaannya
Memonitor area tertutup untuk akses yang sah
Memonitor wilayah dek dan sekitar kapal
Mengawasi penanganan kargo dan persediaan kapal
Memastikan alat komunikasi keamanan dalam kondisi baik
Pada tingkat keamanan 2, tindakan perlindungan tambahan yang ditetapkan dalam rencana
keamanan kapal harus dilaksanakan untuk setiap aktivitas yang dilakukan di tingkat 1.
Pada tingkat keamanan 3, Upaya perlindungan lebih spesifik yang ditetapkan dalam rencana
keamanan kapal harus dilaksanakan untuk setiap aktivitas yang dilakukan di tingkat 1
25
SATSDSD COURSE
Sebuah kapal harus mengkonfirmasi penerimaan instruksi untuk Tingkat Keamanan 2 dan 3
Sebuah kapal wajib memberitahukan pelabuhan jika di Tingkat Keamanannya lebih tinggi
dibanding pelabuhan. Kapal harus menjaga kewaspadaan dan mengatasi masalah keamanan
Pihak Pemerintah memberi saran tindakan yang diperlukan oleh kapal untuk tingkat keamanan
yang ditetapkan.
Penilaian Keamanan Kapal adalah bagian penting dan integral dari rencana keamanan kapal.
CSO harus memastikan penilaian keamanan kapal dilakukan dengan personil terlatih yang sesuai.
Seorang RSO dapat melaksanakan penilaian keamanan kapal. Penilaian Keamanan Kapal harus
mencakup survei keamanan langsung dan setidaknya:
Penilaian Keamanan Kapal harus: didokumentasikan, ditinjau, diterima dan disimpan oleh
perusahaan
Rencana yang telah disetujui harus dilaksanakan. Seorang RSO dapat terlibat dalam persiapan
peninjauan dan persetujuan OR, tetapi tidak keduanya. Rencana ini harus sesuai dengan Bag. B.
Penulisannnya dalam bahasa kerja kapal dan diterjemahkan ke Bahasa Inggris, Perancis, atau
Spanyol jika diperlukan.
26
SATSDSD COURSE
Auditor Internal harus independen dari aktivitas yang diaudit. Rencana dalam format elektronik
harus dilindungi untuk mencegah: penghapusan, pengrusakan dan pengubahan oleh orang yang
tidak berkepentingan. Rencananya harus dilindungi dari akses atau pengungkapan oleh pihak
yang tidak berkepentingan. Rencana Keamanan Kapal BUKAN subjek pemeriksaan oleh Negara
yang Terikat Persetujuan kecuali bukti kuat untuk meyakini pelanggaran kapal.
2.1.3.7 DOKUMENTASI
27
SATSDSD COURSE
Perusahaan pelayaran harus menunjuk seorang CSO. Sebuah perusahaan dapat menunjuk lebih
dari satu CSO asalkan jelas pada kapal mana tanggung jawab setiap CSO.
28
SATSDSD COURSE
Mengkoordinasi aspek keamanan kargo dan persediaan kapal dengan personil kapal &
pelabuhan
Mengusulkan modifikasi rencana keamanan kapal
Melaporkan kekurangan dan ketidaksesuaian pada CSO
Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan keamanan kapal
Pastikan pelatihan yang memadai bagi personil kapal
Melaporkan semua insiden keamanan
Mengkoordinasikan implementasi rencana keamanan kapal dengan CSO dan PSO terkait
Memastikan peralatan keamanan dioperasikan, diuji, dikalibrasi & dipelihara dengan
benar
CSO & personil darat yang terkait harus memiliki pengetahuan & menerima training. SSO juga
harus memiliki pengetahuan & menerima training. Personel kapal dengan tugas keamanan khusus
harus memahami tugas mereka dan memiliki pengetahuan yang cukup serta kemampuan untuk
melakukan tugas mereka. Latihan khusus harus dilakukan dengan interval yang sesuai. CSO
harus memastikan koordinasi yang efektif dari rencana keamanan kapal dengan berpartisipasi
dalam latihan umum.
Keamanan pada fasilitas pelabuhan diperlukan untuk bertindak sesuai tingkat keamanan yang
ditetapkan Negara yang terikat persetujuan. Tindakan keamanan harus dilaksanakan untuk
meminimalkan gangguan dan penundaan
29
SATSDSD COURSE
Jika PSO diberitahu bahwa kapal mengalami kesulitan memenuhi tingkat keamanan yang
ditetapkan maka PSO & SSO harus bekerja sama & mengkoordinasikan tindakan yang
tepat.Ketika kapal berada pada tingkat keamanan yang lebih tinggi dari pelabuhan maka PSO
wajib melaporkan kepada pejabat yang berwenang.
Penilaian keamanan fasilitas pelabuhan merupakan bagian integral dari pengembangan rencana
keamanan fasilitas pelabuhan. Penilaian ini dilakukan oleh pihak yang Negara yang terikat
persetujuan atau RSO yang mereka tunjuk. Jika penilaian dilaksanakan oleh RSO, maka Negara
yang terikat persetujuan akan meninjau ulang. Penilaian ini dilaksanakan oleh personil yang ahli
di bidang itu. Penilaian akan ditinjau dan diperbarui secara berkala sesuai dengan perubahan
ancaman atau fasilitas pelabuhan minor. Peninjauan dan pembaruan wajib dilakukan bila
perubahan fasilitas utama terjadi.
Rencana keamanan fasilitas pelabuhan harus memuat ketentuan untuk 3 tingkat keamanan.
Rencana ini disusun dalam bahasa kerja pelabuhan oleh RSO dan harus disetujui oleh Negara
yang terikat persetujuan.
Suatu rencana harus terdiri atas:
Rancangan tindakan untuk mencegah senjata & zat berbahaya yang tidak sah dimasukkan
ke pelabuhan atau ke kapal
Rancangan tindakan untuk mencegah pihak yang tidak berkepentingan mengakses
fasilitas pelabuhan, kapal di pelabuhan, dan area tertutup di pelabuhan
Prosedur untuk menanggapi ancaman atau pelanggaran keamanan
Prosedur untuk menanggapi instruksi keamanan dari negara yang terikat persetujuan
30
SATSDSD COURSE
Seorang perwira keamanan fasilitas pelabuhan harus diugaskan di setiap fasilitas pelabuhan.
Seorang perwira dapat bertugas untuk lebih dari satu fasilitas pelabuhan. Tugas & tanggung
jawabnya meliputi:
Melaksanakan survei keamanan komprehensif awal yang sesuai dengan penilaian
fasilitas pelabuhan
Memastikan pengembangan dan pelaksanaan rencana keamanan fasilitas pelabuhan
Melakukan pemeriksaan keamanan rutin untuk memastikan kelanjutan pelaksanaan
tindakan keamanan yang tepat
Merekomendasikan dan mengimplementasikan modifikasi PFSP untuk memperbaiki
kekurangan dan acuan perubahan
Meningkatkan kesadaran keamanan
Memastikan pelatihan yang memadai
Mengkoordinasikan pelaksanaan PFSP dengan CSO dan SSO yang terkait
Melaporkan dan menyimpan dokumentasi kejadian yang berhubungan dengan keamanan
Berkoordinasi dengan petugas keamanan
Memastikan standar untuk personil yang bertanggung jawab atas keamanan terpenuhi
Memastikan peralatan keamanan digunakan, diuji, dikalibrasi dan dirawat dengan benar
Membantu SSO menkonfirmasi identitas orang yang hendak naik ke kapal
31
SATSDSD COURSE
PFSO dan personil yang terkait harus memiliki pengetahuan & menerima training. Personil yang
memiliki tugas khusus harus memahami tugas dan tanggung jawab, serta kemampuan untuk
melakukan tugas mereka.
Latihan khusus harus dilakukan dengan interval yang cukup dengan mempertimbangkan: jenis
fasilitas, pergantian personel, jenis kapal dilayani dan keadaan lain yang relevan. PFSO harus
berpartisipasi dalam latihan ini.
Setiap kapal merupakan sasaran verifikasi awal, verifikasi lanjutan, verifikasi menengah dan
verifikasi tambahan yang ditentukan oleh pihak berwenang. Verifikasi harus silaksanakan oleh
pertugas yang berwenang atau RSO. Setelah verifikasi sistem dan peralatan keamanan harus
dirawat untuk keperluan konfirmasi. Tidak mengubah sistem dan peralatan tanpa persetujuan
pihak berwenang. Sertifikat Keamanan Kapal Internasional (International Ship Security
Certificate, ISSC) harus diterbitkan setelah verifikasi awal atau pembaruan oleh pihak
berwenang. Sertifikat jadi tidak berlaku bila:
Verifikasi terkait tidak diselesaikan dalam waktu tertentu
Sertifikat tidak didukung dengan validasi
Perusahaan baru mengambil alih kepemilikan kapal
Negara bendera kapal dialihkan
Jika kapal dialihkan negara benderanya – Negara asal harus memberikan informasi yang relevan
mengenai laporan sertifikat dan validasi ke negara baru. Untuk pengambilalihan kapal oleh
perusahaan baru - perusahaan asal harus memberikan informasi yang relevan mengenai sertifikat
dan verifikasi ke perusahaan baru.
Sertifikat sementara dapat diterbitkan oleh Pihak berwenang atau RSO, berlaku untuk maksimal 6
bulan atau sampai sertifikat asli diterbitkan dan tidak dapat diperpanjang.
Sebuah Negara yang Terikat Persetujuan tidak boleh menerbitkan Sertifikat sementara berturut-
turut jika meyakini bertujuan untuk menghindari persyaratan pada Code. Sebuah Negara yang
Terikat Persetujuan dapat memastikan persyaratan mengenai CSO dan personil di atas kapal telah
dipenuhi sebelum menerima Sertifikat sementara.
Pasal 116 UU 17 Tahun 2008 tentang keselamatan dan keamanan pelayaran yang meliputi:
Keselamatan dan keamanan angkutan di perairan
Keselamatan dan keamanan angkutan di pelabuhan
Perlindungan terhadap lingkungan pelayaran
Penyelenggaraan keselamatan dan keamanan pelayaran yang dilaksanakan oleh
pemerintah
33
SATSDSD COURSE
2.3 DEFINISI
Ship Security Plan merupakan dokumen tertulis yang dikembangkan untuk memastikan
tindakan tersebut dilaksanakan atau diaplikasikan di atas kapal untuk melindungi orang yang
berada diatas kapal, muatan, dan kapal dari resiko insiden keamanan
Company Security Officer (CSO) merupakan orang yang ditunjuk oleh pemilik atau
operator kapal yang bertanggung jawab untuk menyiapkan penilaian keamanan kapal dan
untuk mengembangkan, menjaga dan mengimplementasikan rencana keamanan kapal yang
disetujui
Ship Security Officer (SSO) merupakan orang di atas kapal yang bertanggung jawab
kepada nahkoda mengenai keamanan kapal dan bertanggung jawab pada pelaksanaan
rencana keamanan kapal dan berkoordinasi mengenai aktivitas keamanan dengan CSO dan
PFSO
Port Facility merupakan lokasi dimana kapal atau fasilitas pelabuhan bekerja sama,
termasuk wilayah untuk labuh jangkar, tempat sandar kapal untuk menunggu dan jalur
pemberangkatan yang sesuai
Ship / Port Interface merupakan aktifitas yang dilakukan di atas kapal dan di fasilitas
pelabuhan dimana kapal berada ketika orang, barang dan muatan dipindahkan dari atau ke
kapal
Ship to Ship Activity merupakan aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan fasilitas
pelabuhan yang melibatkan pemindahan barang, orang dari satu kapal ke kapal lainnya
Port Facility Security Officer (PFSO) merupakan orang di fasilitas pelabuhan yang
bertanggung jawab terhadap pengembangan, pelaksanaan dan pemeliharaan rencana
keamanan fasilitas pelabuhan dan berkoordinasi mengenai aktivitas keamanan dengan SSO
dan CSO
Designated Authority merupakan organsasi atau pihak berwenang pemerintah di pelabuhan
yang bertanggung jawab terhadap fasilitas pelabuhan dan hubungan fasilitas pelabuhan
dengan kapal
Recognized Security Organization merupakan organisasi dengan pengetahuan dan keahlian
yang memadai dalam bidang keamanan dan/atau pengoperasian kapal dan pelabuhan, yang
ditunjuk untuk melaksanakan penilaian keamanan atau verifikasi, persetujuan atau kegiatan
sertifikasi
Declaration of Security (DOS) merupakan perjanjian antara SSO dan PFSO untuk
memastikan masalah keamanan diatasi dengan baik, dan tindakan keamanan diambil dan
dilaksanakan selama kapal berada di fasilitas pelabuhan
Security Incidents merupakan aksi atau kondisi mencurigakan yang mengancam keamanan
kapal, fasilitas pelabuhan, hubungan kapal dengan pelabuhan atau aktivitas antar kapal
Security Level digunakan untuk mengukur resiko adanya insiden keamanan yang sedang
diupayakan atau akan terjadi
34
SATSDSD COURSE
Security Level 1 merupakan tingkat ancaman keamanan dimana memerlukan tindakan
keamanan protektif minimum yang harus dijaga setiap saat. Contohnya: kondisi normal,
tindakan keamanan harian
Security Level 2 merupakan tingkat ancaman keamanan dengan risiko lebih tinggi terhadap
ancaman keamanan atau tindakan pelanggaran hukum yang terjadi di pelabuhan fasilitas
pelabuhan atau kapal. Pada tingkat keamanan ini, informasi intelejen mengindikasikan
bahwa teroris mungkin aktif di area tertentu atau mengincar target tertentu. Tingkat ancaman
ini mengindikasikan bidang industri tertentu berada dalam bahaya, tapi tidak ada target
khusus yang diketahui. Tindakan perlindungan tambahan perlu dilakukan untuk jangka
waktu tertentu
Security Level 3 merupakan tingkat ancaman keamanan dimana resiko insiden keamanan
atau tindakan melanggar hukum yang terjadi di pelabuhan, fasilitas pelabuhan atau kapal
kemungkinannya tinggi atau sudah dekat. Informasi intelejen mengindikasikan bahwa teroris
telah memilih target spesifik walaupun tidak dapat mengidentifikasi target tersebut. Tindakan
perlindungan tambahan harus dilakukan untuk jangka waktu
Peserta pelatihan harus memahami bahwa informasi dan komunikasi tertentu dianggap sensitif
terhadap keamanan, dan bahwa tingkat sensitivitas bisa berubah, seperti halnya tingkat keamanan
1, 2, dan 3. Percakapan yang tampak ringan dapat mengakibatkan konsekuensi kerusakan dan
semua personil harus menghargai risiko kebocoran keamanan melalui komunikasi dengan metode
yang tidak tepat atau ke orang yang salah.
35
SATSDSD COURSE
BAB 3
TANGGUNG JAWAB KEAMANAN
Negara yang terikat persetujuan adalah negara yang telah melakukan perjanjian dengan IMO
untuk mengimplementasikan Konvensi Safety Of Life At Sea (SOLAS) tahun 1974. Bagian ini
menjelaskan tanggung jawab negara-negara yang terikat persetujuan untuk mematuhi SOLAS
bab XI-2 dan ISPS Code. Sesuai dengan ketetapan regulasi XI-2/3 dan XI-2/7, Negara yang
terikat persetujuan harus menerapkan tingkat keamanan dan menyiapkan petunjuk untuk
perlindungan terhadap insiden keamanan.
Tingkat keamanan yang lebih tinggi mengindikasikan terjadinya insiden keamanan yang lebih
sering. Suatu negara yang terikat persetujuan, bila menerapkan tingkat keamanan 3 harus
menetapkan instruksi yang diperlukan dan menyediakan informasi yang berhubungan dengan
keamanan bagi kapal dan pelabuhan yang terkena dampaknya.
Negara yang terkait persetujuan dapat mendelegasikan wakilnya ke organisasi keamanan untuk
menentukan keamanan mereka sesuai kewajiban pada Bab XI-2. Negara tersebut juga harus
menguji efektifitas Rencana Keamanan Pelabuhan dan Kapal, atau peraturan mengenai rencana
tersebut yang telah disetujui.
Referensi mengenai ini terdapat pada ISPS Code Bag. A Alinea 4
Organisasi keamanan adalah organisasi yang memiliki pengetahuan mendalam dan ahli dalam
masalah keamanan pada operasi kapal dan pelabuhan, yang diberi wewenang untuk mengkaji dan
memverifikasi keamanan, serta kegiatan sertifikasi atau perijinan.
Referensi mengenai ini terdapat pada ISPS Code Part B Alinea 4.3 sampai 4.6
Setiap perusahaan pelayaran secara umum memiliki kewajiban untuk menunjuk setidaknya
seorang Perwira Keamanan Perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan,
menerapkan, dan memelihara Rencana Keamanan Kapal untuk setiap armada kapal perusahaan
tersebut. Pemilik kapal harus menunjuk Perwira keamanan kapal untuk setiap armada kapal
perusahaan tersebut.
Rencana keamanan Kapal harus dengan jelas menegaskan kewenangan dan tanggung jawab
Nakhoda untuk mengambil keputusan mengenai keamanan kapal. Nakhoda dapat meminta
bantuan perusahaan atau petugas pelabuhan bila diperlukan. Perusahaan harus memastikan setiap
36
SATSDSD COURSE
Perwira Keamanan Kapal memiliki dukungan yang diperlukan untuk melaksanakan kewajiban
dan tanggung jawab mereka sesuai yang tertera pada SOLAS, ISPS Code, dan Rencana
Keamanan Kapal.
Dukungan yang harus dipenuhi oleh perusahaan kepada Nakhoda antara lain informasi mengenai:
Perusahaan manajemen kapal, agen, kontraktor, dan pemegang ijin yang bertanggung
jawab mengangkat personil kapal
Kelompok yang bertanggung jawab untuk menetapkan hubungan kerja di kapal
Informasi nomor kontak mengenai penyewaan menurut waktu atau pelayaran, saat kapal
digunakan di bawah perjanjian penyewaan
Perusahaan harus mengetahui semua informasi terbaru dan meng-update perubahan yang terjadi.
Hanya informasi terbaru,up-to-date, yang harus dipegang oleh orang di kapal. Perusahaan tidak
berkewajiban menyediakan informasi mengenai pemilik atau operator kapal sebelumnya.
Referensi mengenai hal ini terdapat pada Solas Bab XI-1 Reg.5, ISPS Code Bag. A Alinea 6,
Solas Bab XI-1 Reg.8 dan ISPS Code Bag. A Alinea 6.1
3.4 KAPAL
Istilah kapal yang digunakan disini adalah kapal yang mengaplikasikan SOLAS bab XI. Bagian
yang terpisah dari Bab XI dan ISPS Code mengemukakan orang-orang, aktivitas, rencana,
dokumentasi dan sebagainya pada sebuah kapal dalam konteks keamanan. Semua peserta
pelatihan harus memahami hal ini berkenaan dengan sistem transportasi maritim.
Referensi mengenai hal ini terdapat pada ISPS Code Bag. A Alinea7
Fasilitas pelabuhan didefinisikan pada SOLAS Bab XI-2 Reg. 1 bagian 1.9 dan terdapat pada
bagian yang saling berhubungan antara kapal-pelabuhan. Bermacam-macam tugas dan aktivitas
dilaksanakan pada Fasilitas Pelabuhan. Semua peserta pelatihan harus memahami peran Fasilitas
Pelabuhan dalam menjaga keamanan sistem transportasi maritim.
Referensi mengenai hal ini terdapat pada ISPS Code Bag. A Alinea14
Perwira Keamann Kapal (SSO) adalah orang di atas kapal yang ditunjuk oleh pemilik kapal atau
operator untuk bertanggung jawab terhadap keamanan di atas kapal. Tugas dan tanggung jawab
SSO antara lain
Menugaskan inspeksi keamanan reguler pada kapal untuk memastikan terpeliharanya
tindakan keamanan yang diperlukan
Menjaga dan mengawasi implementasi Rencana Keamanan Kapal
37
SATSDSD COURSE
Seorang Perwira Keamanan Perusahaan (CSO) adalah orang yang ditunjuk oleh pemilik kapal
atau operator untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan memelihara Rencana
Keamanan Kapal pada seluruh atau sebagian armada kapal perusahaan tersebut. Bergantung pada
bagaimana pengorganisasian armada kapal, sebuah perusahaan dapat menunjuk lebih dari satu
Perwira Keamanan Perusahaan sepanjang pembagian kapal bagi setiap Perwira Keamanan
Perusahaan jelas. Tugas dan tanggung jawab CSO antara lain:
Memberi petunjuk pada kapal mengenai tingkat ancaman keamanan yang dihadapi oleh
kapal
Mengawasi pengkajian keamanan untuk setiap kapal
Mengawasi pengembangan, ijin, implementasi dan pemeliharaan setiap Rencana
Keamanan Kapal
Mengawasi modifikasi Rencana Keamanan Kapal untuk memperbaiki kekurangan yang
ditemukan pada rencana sebelumnya
Menyusun audit internal dan peninjauan aktivitas keamanan kapal
Menyusun inspeksi persyaratan keamanan awal dan lanjutan oleh negara bendera kapal
atau Organisasi Keamanan yang Terkait
Mengatasi defisiensi dan ketidaksesuaian yang ditemukan pada audit internal, peninjauan
periodik, inspeksi keamanan dan verifikasi
Meningkatkan kesadaran keamanan dan kewaspadaan di kapal dan perusahaan
Memastikan pelatihan yang cukup bagi orang yang bertanggung jawab terhadap
keamanan kapal
Mengawasi komunikasi dan kerja sama yang efektif antara Perwira Keamanan Kapal dan
Perwira Keamanan Fasilitas Pelabuhan masing-masing
38
SATSDSD COURSE
Perwira Keamanan Fasilitas Pelabuhan (PFSO) harus ada di setiap fasilitas pelabuhan. Seseorang
dapat ditunjuk sebagai PFSO untuk satu fasilitas pelabuhan atau lebih. Tugas dan tanggung
jawabseorang PFSO antara lain:
Memerintahkan survei keamanan awal yang komprehensif pada fasilitas pelabuhan
sebagai acuan untuk pengkajian keamanan fasilitas pelabuhan
Memastikan pengembangan dan pemeliharaan Rencana Keamanan Fasilitas Pelabuhan
Mengimplementasikan dan melatih Rencana Keamanan Fasilitas Pelabuhan
Menjalankan inspeksi keamanan reguler di fasilitas pelabuhan untuk memastikan
kontinyuitas tindakan keamanan yang sesuai
Merekomendasikan dan menggabungkan modifikasi yang sesuai pada rencana keamanan
fasilitas pelabuhan dengan tujuan memperbaiki kekurangan dan meng-update rencana
supaya mengikuti perubahan yang terjadi di fasilitas pelabuhan
Meningkatkan kesadaran keamanan dan kewaspadaan bagi personil fasilitas pelabuhan
Memastikan pelatihan yang cukup disediakan bagi personil yang bertanggung jawab
terhadap keamanan fasilitas pelabuhan
Melapor pada pihak berwenang dan merekam kejadian yang mengancam keamanan
fasilitas pelabuhan
Mengkoordinasikan implementasi rencana keamanan fasilitas pelabuhan dengan
perusahaan dan Perwira Keamanan Kapal yang terkait
Berkoordinasi dengan layanan keamanan, bila diperlukan
Memastikan bahwa standar untuk personil yang bertanggung jawab terhadap keamanan di
pelabuhan dipenuhi
Memastikan bahwa peralatan keamanan dioperasikan, diuji, dikalibrasi dan dipelihara
dengan baik
Membantu Perwira Keamanan Kapal menegaskan identitas yang diperlukan untuk
pelayaran kapal saat diminta
Mengacu pada ISPS Code bag. A alinea 17
39
SATSDSD COURSE
Awak kapal dengan tugas jaga keamanan adalah anggota kru kapal yang ditunjuk khusus untuk
tugas jaga keamanan untuk mendukung Rencana Keamanan Kapal. Hal ini mengacu pada ISPS
Code Bag. B Alinea 13.3
40
SATSDSD COURSE
BAB 4
PENILAIAN KEAMANAN KAPAL
Untuk menilai keamanan suatu kapal, perlu dikumpulkan informasi mengenai:
41
SATSDSD COURSE
Survei keamanan kapal merupakan bagian terintegrasi dari penilaian keamanan kapal. Hal itu
dilakukan untuk menilai aspek spesifik pada penilaia keamanan di kapal tersebut.
Dokumentasi
Dokumentasi terdiri atas: Kebijakan dan Tanggung Jawab Perusahaan, Organisasi
Keamanan Perusahaan, Kontrak Sewa/Pekerjaan Kapal Terkini, daftar kontak,
dokumentasi, dan pemeliharaan peralatan keamanan
Titik akses kapal
Titik akses terbagi dua:
Akses dalam kapal (pintu, ramp, palka darurat, jalan keluar palka, palka kargo,
dan scuttle)
Informasi yang dikumpulkan: terkunci atau tidak, pemegang kunci
42
SATSDSD COURSE
Area tertutup
Area tertutup diartikan sebagai ruang yang penting dalam operasi, kontrol dan
keselamatan kapal. Survei dilakukan untuk mengetahui pengamanan area tertutup dan
pengamanan area lain yang memerlukan tambahan keamanan.
Area tertutup menurut ISPS Code B/9-21:
Anjungan navigasi
Ruang mesin
Ruang kontrol kargo
Sistem atau peralatan pengawasan/keamanan
Kontrol sistem penerangan
Ruang sistem AC dan ventilasi
Akses ke tangki, pompa, dan pipa air portabel
Ruang yang berisi zat atau benda berbahaya
Ruang kargo, penyimpanan kapal dan akomodasi kru
Rute evakuasi
Perlihatkan rute yang digunakan dengan tempat akses yang berbeda pada tingkat
keamanan 1,2 dan 3
Rute evakuasi harus digambarkan pada rencana Persiapan Umum (PU)
Konfirmasi kesesuaian rute evakuasi yang ditandai pada PU
Lakukan perubahan bila diperlukan untuk menyesuaikan dengan lingkungan
sekitar kapal
43
SATSDSD COURSE
BAB 5
PERALATAN KEAMANAN
Sebuah sistem deteksi penyusupan (IDS) terdiri atas sensor dan alat khusus yang
memberitahukan operator bahwa terjadi penyusupan. IDS tidak dapat melindungi, melainkan
hanya mendeteksi adanya penyusupan. IDS tidak dapat menggantikan pihak berwajib, saat IDS
memberitahukan penyusupan, pihak berwajib harus merespon. IDS hanya dirancang untuk
mendeteksi tidak dapat mencegah masuknya penyusup.
Sensor: mata, telinga, dan berbagai teknologi yang digunakan untuk mendeteksi
Detektor gerak: berfungsi seperti pendeteksian rentang otomatis pada kamera, perangkat
sonar memancarkan pulsa ultrasonik dan menerima pantulannya, jika terdapat perubahan
pada pantulannya, alarm akan menyala
Switch magnetik: digunakan pada pintu dan kabinet, rangkaian terputus saat pintu dibuka
dan membunyikan alarm
45
SATSDSD COURSE
46
SATSDSD COURSE
Sistem Kontrol Akses, Access Control System (ACS): merupakan peralatan elektronik
yang meggunakan pita magnet
Scan retina
47
SATSDSD COURSE
Pengenalan wajah (facial recognation)
5.1.2 PENERANGAN
Tujuan penggunaan penerangan adalah untuk menakut-nakuti penyusup, juga sebagai alat bantu
mendeteksi penyusup dan mengusir atau menghancurkan penyusup
Keterbatasan penerangan sebagai alat bantu penjagaan keamanan adalah perlunya orang sebagai
pengawas. Sedangkan kelebihannya adalah relatif murah dalam perawatan, mengurangi
kebutuhan personil keamanan, serta mengawasi aktivitas di sekitar kapal tanpa mengungkap
keberadaannya
Tipe 1: luar kapal, untuk menerangi bila ada kapal yang mendekat
Tipe 3: dalam dan luar kapal, baik dalam dan luar kapal diterangi untuk pengawasan
Ada dua macam teknik penerangan yang dapat diterapkan, yaitu Penerangan Perlindungan yang
Menyilaukan dan Penerangan Terkontrol
Penerangan terkontrol
Penerangan diproyeksikan ke arah bawah untuk menerangi area tertentu
Menerangi zona yang diamankan antara batas luar dan sekunder
49
SATSDSD COURSE
BAB 6
IDENTIFIKASI ANCAMAN, PENGENALAN DAN RESPON
Definisi PBBmengenai Senjata Pemusnah Masal (Weapon of Mass Destruction, WMD) adalah
suatu senjata yang dirancang untuk menyebabkan kerusakan serius terhadap tubuh manusia,
kemampuan menewaskan manusia dalam jumlah besar, atau menyebabkan kerusakan properti
secara luas, diluar kemampuan sistem senjata konvensional.
Saat ini WMD didefinisikan lebih spesifik sebagai zat biologis atau kimia, tumbuhan atau
binatang beracun, zat radiologis dan peralatan nuklir yang digunakan sebagai senjata untuk
menyerang manusia, binatang, tumbuhan, material atau fasilitas. Menurut PBB lebih dari 45
negara telah atau sedang mengembangkan senjata kimia, biologis, dan nuklir.
Pengiriman WMD dilakukan dengan berbagai cara antara lain menggunakan kargo/kontainer,
kapal, mobil, truk, manusia, lapisan altileri, paket, dan surat. WMD biasa digunakan pada kondisi
sebagai berikut: ruang tertutup, kumpulan orang banyak, infrastruktur dan fasilitas penting,
menghasilkan efek yang besar.
Jenis lain senjata yang digunakan dewasa ini adalah Alat Peledak yang Dirancang Khusus (
Improvised Explosive Device, IED)
Alat peledak ini dibuat dengan maksud khusus dengan menggabungkan penghancuran,
pembantaian, pembakaran. Dirancang untuk merusak, menjelekkan, membingungkan atau
mengusik. Dapat digabungkan dengan peralatan militer, namun biasanya dimasukkan pada
komponen non militer.
50
SATSDSD COURSE
IED Memiliki klasifikasi eksplosif dan membakar. Eksplosif maksudnya membuat kerusakan
dengan memecah, menghasilkan panas dan ledakan. Panas yang dihasilkan sering menyebabkan
kebakaran. Membakar maksudnya menghasilkan api, menghasilkan panas tanpa terjadi ledakan
IED terbukti menimbulkan kerusakan, untuk menewaskan orang dibutuhkan kurang dari 1 kg,
sedangkan untuk menghancurkan properti dibutuhkan kurang dari 500 kg.
Apabila ditemukan surat atau paket yang mencurigakan maka tindakan yang harus dilakukan
antara lain:
Jangan membuka, memindahkan atau mengocok surat atau paket
Bungkus dengan kantong plastik untuk mencegah kebocoran dan cuci tangan hingga
bersih
Peringatkan polisi pelabuhan dan personil keamanan
Isolasi sekitar tempat tersebut
Matikan semua kipas angin dan AC di ruangan tersebut
Periksa orang yang kemungkinan terkena dampak (bila paket itu berisi zat kimia
berbahaya atau senjata biologis), pastikan mereka menerima perawatan medis
Bagian ini akan menjelaskan mengenai pencarian yang dilakukan sebelum pemberangkatan
personil, rencana dan tindakan terhadap ancaman bom, dan perintah pencarian bom. Ancaman
bisa berupa ledakan langsung atau sekedar ancaman untuk mencapai tujuan mereka. Oleh karena
itu kru harus diperingatkan dan disiapkan untuk merespon dan menangani situasi ini.
Prosedur pencarian bila terjadi ancaman bom dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
Menggunakan detector: detektor yang dilalui dengan berjalan, detektor yang dipegang,
detektor plastik atau biohazard
Pencarian fisik: pencarian dengan berjalan, tiarap, atau berlutut
Pencarian proaktif: dirancang untuk mencegah adanya benda selundupan (narkoba atau
bom) di kapal atau di lingkungan pelabuhan. Seseorang atau sesuatu yang mendekati
kapal bisa saja membawa IED atau barang selundupan. Karena banyaknya jumlah muatan
seorang kru bisa dengan tidak sengaja mengijinkan barang tersebut naik ke kapal.
52
SATSDSD COURSE
Ancaman bom bisa saja terjadi di pelabuhan, oleh karena itu perlu diketahui juga langkah-
langkah pencarian di pelabuhan:
Titik pusat pencarian atau inspeksi yang utama adalah pencarian pada trafik kedatangan
perahu
Ditempatkan diluar zona standoff minimum
Negosiasikan lebih dulu dengan agen
Sebaiknya dilakukan di siang hari
Ancaman bom biasanya diterima melalui panggilan telepon. Setiap ancaman harus dianggap
serius sampai ada verifikasi bila itu hanya lelucon. Bisa saja ancaman itu hanya iseng untuk
mengacaukan operasi kapal. Bila ditemukan benda mencurigakan prinsip 4C:
Confirm (konfirmasi): bahwa benda yang ditemukan adalah IED, konfirmasikan secara
visual, menggunakan perasaan dan kehati-hatian
Clear (bersihkan): bersihkan semua personil dari tempat sekitar benda yang dicurigai
Cordon (isolasi): Isolasi area dari personil yang tidak berkepentingan
Control (kontrol): kontrol situasi hingga penjinak bom sampai, hubungi pihak berwenang
dan siapkan informasi sebanyak mungkin
Setelah menerima telepon ancaman, penerima telepon harus meneruskan informasi yang benar ke
petugas penegak hukum dan perusahaan sejelas mungkin. Nakhoda akan menentukan respon
kapal untuk:
Melakukan pencarian dengan atau tanpa evakuasi
Melakukan pengawasan selama pencarian
Jika evakuasi diperlukan tempat berkumpul harus dibersihkan sebelum evakuasi
53
SATSDSD COURSE
Jika memungkinkan pintu dan ventilasi dibiarkan terbuka untuk mengurangi tekanan
udara
Jangan masuk kembali hingga diperbolehkan
Jika benda yang dicurigai IED/Bom ditemukan saat kapal berlayar, nakhoda memutuskan
tindakan berdasarkan ukuran dan tempat benda tersebut, lokasi kapal di laut, serta waktu yang
diperlukan untuk mendatangkan personil keamanan dan bantuan.
Kesimpulan mengenai respon terhadap ancaman bom:
deteksi awal dengan kewaspadaan pada titik masuk
Respon segera terhadap telepon ancaman bom
Perencanaan pencarian yang tenang dan hati-hati
Kolaborasi dengan petugas penegak hukum
Untuk melakukan prosedur pencarian yang sistematik diperlukan peralatan antara lain:
Senter dan baterai
Obeng, kunci inggris, dan linggis
Probe dan cermin
Sarung tangan, helm, overall, dan sepatu anti-slip
Kantong plastik dan amplop untuk mengumpulkan bukti
Formulir untuk mendokumentasikan aktivitas dan penemuan
55
SATSDSD COURSE
Tempat yang biasa digunakan untuk menyembunyikan senjata, zat berbahaya, atau IED antara
lain:
Kabin: dibelakang, atau dibawah laci, ruang antara laci dan dinding, di bawah bangku
tidur, misalnya direkatkan di bangku dibawah kasur, di bawah tempat cuci tangan, di
belakang kotak obat, di dalam radio/rekorder, saluran ventilasi, di dalam alat pemanas, di
atas atau di balik alat penerangan, di atas langit-langit, di dalam sekat dinding atau lukisan
yang disobek, di dasar lemari baju atau di dalam gulungan kaus kaki
Fasilitas umum: saluran, pengkabelan, tangga, alat pemadam api, saluran pengapian,
panel pada lantai, dinding, langit-langit, di balik atau di dalam pendingin air
Toilet: di balik atau di bawah tempat cuci tangan, di belakang kloset, saluran ventilasi
atau pemanas, rol tisu toilet, dispenser handuk, kotak persediaan, direkatkan pada gorden
kamar mandi, pipa yang nampak atau alat penerangan, panel pada lantai, dinding, langit-
langit
Dek: ruang panel listrik, panel kontrol mesin derek, tempat penyimpanan sekoci, di bawah
gulungan tali, di ruang penyimpanan dek, kaleng cat, tempat muatan, ruang pembangkit
listrik, locker
Ruang mesin: cofferdam, tumpuan mesin, lambung kapal, tempat oli pada batang
propeler, di bawah catwalk, tangga keluar, saluran ventilasi, dipasang pada pipa, atau di
dalam tangki, kotak peralatanm ruang setir darurat dan ruang penyimpanan
Dapur dan penyimpanan alat makan: toples tepung dan bahan kering, karung sayuran,
kaleng makanan (labelnya direkat ulang), di bawah atau di belakang lemari es, di dalam
ikan atau di sebelah daging dalam freezer, loker atau ruang penyimpanan.
Bagian ini akan menjelaskan pola perilaku yang mencurigakan dan pentingnya menghindari
penuduhan yang bersifat rasial dan stereotip etnik.
56
SATSDSD COURSE
Orang tidak dikenal berusaha mendapatkan informasi tentang kapal dan fasilitas
pelabuhan dengan berjalan mendekati personil atau keluarga mereka dan mengajak untuk
berbincang-bincang
Vendor yang dicurigai berusaha menjual suatu alat
Pekerja yang dicurigai atau tidak dikenal mencoba mengakses fasilitas pelabuhan untuk
membetulkan, mengganti, memperbaiki atau memasang alat
Email mencurigakan di internet, mencoba mendapatkan informasi mengenai fasilitas,
personil atau SOP
Paket mencurigakan yang di-drop
Sentimen anti nasional yang diekspresikan oleh pegawai atau vendor
Panggilan telepon tidak normal yang mencurigakan dan berulang
Perahu rekreasi ditempatkan di laut yang membahayakan untuk memancing bantuan dari
kapal lain
6.5.1 PENGINTAIAN
Definisi pengintaian adalah pengawasan jarak dekat yang dilakukan atas seseorang atau sesuatu.
Tujuan dari pengintaian teroris adalah mengambil informasi dan merencanakan gerakan untuk
mengelabui tindakan keamanan. Untuk menghadapi hal ini perlu kemampuan untuk mendeteksi
bahwa orang, instalasi atau kapal berada di bawah pengintaian seseorang atau sekelompok orang
yang bisa jadi memiliki maksud jahat. Metode pengintaian biasanya menggunakan kamera baik
langsung maupun tidak, dokumentasi dan alat penyadap, percakapan, interaksi dengan kru,
suplater, vendor, dan agen.
Untuk mengantisipasi adanya pengintaian adalah dengan mengenali lingkungan di sekitar
pergerakan kita, mengerti keterbatasan sendiri dan mengembangkan tindakan pencegahan,
menghindari rutinitas yang dapat diduga, menjaga kewaspadaan, menerapkan koordinasi yang
baik dengan keamanan pelabuhan.
57
SATSDSD COURSE
Pengiriman senjata: dikirim ke luar negeri dalam bentuk bagian-bagian yang belum
dirakit untuk menghindari deteksi. Model senjata tangan, beberapa diantaranya terbuat
dari plastik. Mendeteksi senjata tangan dengan gambar sinar-X terkadang sulit dilakukan,
senjata tangan seperti tipe ‘dillinger’ ukurannya sangat kecil. Senjata tangan yang
dimodifikasi disamarkan bentuknya sebagai HP atau pulpen. Pencarian yang teliti harus
dilakukan saat memeriksa tas tangan.
Bahan peledak: bom plastik atau buatan tangan dapat disembunyikan di dasar tas atau
kopor. Scanning sinar-X modern dengan analisis komputer dapat mendeteksi bahan
peledak ini dengan mudah, tapi mesin scanning yang lama bergantung pada keahlian
/pengalaman operator. Pelatihan yang tepat dapat mengenali benda dicurigai dengan
perasaan (misalnya perbedaan antara penampilan dan berat tas). Detektor uap peledak
/peralatan kimia dapat digunakan untuk membantu deteksi bahan peledak
Pedang dan pisau: bilah dan gagang dipisahkan untuk mengelabui. Mesin scanning sinar-
X dan detektor logam harus digunakan
Naiknya orang ke kapal ada yang melalui ‘jalan belakang’ seperti menggunakan tali dengan kait
seperti perompak ada juga yang menggunakan penyamaran misalnya sebagai layanan polisi atau
militer. Untuk mengantisipasi cara pertama, gunakan penerangan yang baik di malam hari.
Penggunaan sistem deteksi, CCTV dan petugas pengawas. Sementara untuk mengantisipasi
penyamaran, minta petugas yang datang untuk memperlihatkan dokumen identitas, teliti identitas
untuk mendeteksi pemalsuan.
Pemalsuan kunci dapat diperoleh dengan menyuap kru kapal. Perampok biasa tidak akan
menggunakan cara ini karena mereka tidak mengetahui rencana pergerakan kapal. Hal ini hanya
dilakukan oleh teroris yang serius untuk mencapai tujuannya. Contoh target teroris adalah
penumpang dalam jumlah besar, pembawa LNG yang dapat digunakan sebagai WMD, tanker
minyak yang dapat digunakan untuk merusak lingkungan. Untuk mengantisipasinya perlu
dipasang sistem pengontrol kunci, jika menggunakan kunci digital, kode harus diubah setiap
pergantian kru.
Serangan bom bunuh diri dilakukan dengan dua cara, diam-diam atau terang-terangan. Pelaku
memiliki keyakinan yang kuat mengenai alasan perbuatan tersebut. Sulit untuk mengantisipasi
serangan jenis ini. Contoh kasus sebuah mobil yang berisi ratusan kilo bahan peledak yang
diledakkan di sebuah dermaga cukup untuk membuat lubang besar pada kapal di sebelahnya.
58
SATSDSD COURSE
Untuk melakukan serangan bawah laut perlu keahlian khusus, unit militer khusus dapat
melakukan hal ini. Serangan ini menggunakan kapal selam kecil atau penyelam untuk memasang
peledak di dasar kapal. Untuk mengantisipasi serangan ini membutuhkan pelatihan dan peralatan
tingkat tinggi juga pengetahuan mengenai struktur kapal untuk memutuskan dimana peledak
dipasang. Bila kapal digolongkan rawan menjadi target teroris. Penjaga harus dilatih untuk
meneliti gelembung udara di sekitar kapal saat berada di pelabuhan.
Kesimpulan pembahasan ini adalah bahwa seseorang selalu mengawasi anda, terlebih bila anda
merupakan target, jadilah pengamat dan catat hasil pengamatan anda. Laporkan bila ada
keanehan dengan deskripsi yang jelas.
Kondisi krisis dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, termasuk di atas kapal. Penyebabnya
terutama bila terdapat ancaman keselamatan dan keamanan kapal, misalnya bom, perompak,
teroris dan lain-lain.
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki kemampuan:
Memiliki sifat kepemimpinan yang kuat dan mampu memerintah dengan jelas
Membuat penilaian awal dengan cepat mengenai krisis yang terjadi
Mengijinkan bawahan untuk mengajukan pendapat
Bersikap suportif dan tidak berpihak
Memegang kontrol, memberi perintah dan dukungan
Mampu mendelegasikan dan tidak dibebani dengan terlalu banyak tugas
Memonitor tingkat ketegangan tim-nya
Memberi dukungan dan dorongan kepada semua bawahannya
Melaksanakan brifing dan bimbingan rutin pada tim dan publik
59
SATSDSD COURSE
Seorang pemimpin kondisi krisis harus melakukan hal berikut:
Memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik dan jelas walaupun berada sedang di
bawah tekanan yang hebat
Tetap tenang, fokus, dan utuh
Menetapkan prioritas dan keputusan di bawah tekanan
Teknik pemecahan masalah yang cepat
Memahami sifat manusia dibawah tekanan yang hebat
Membagi perintah menjadi instruksi-instruksi kecil
Tahap Keributan:
Resisten secara emosional, bersikap gelisah atau membuka konflik satu sama lain
Umumnya, harus diselesaikan dengan kesepakatan atau kompromi
Setelah keributan, tingkat kegelisahan mereda sedikit
Tahap Tindakan
Penerimaan pemimpin yang memberi instruksi
Kerjasama tim
Tim yang lebih fleksibel dan adaptif
60
SATSDSD COURSE
BAB 7
PENERAPAN SISTEM KEAMANAN KAPAL
Intelegensi membantu CSO/SSO dalam mengakses dan memahami situasi ancaman keamanan
sehingga dapat menentukan tindakan keamanan yang diambil.
Menurut Konferensi SOLAS 5/32, Bab XI-2, Reg 7, negara yang terikat persetujuan harus
menentukan tingkat keamanan dan menjamin informasi ini disampaikan ke kapal yang berada
atau berencana memasuki laut teritorialnya. Pemerintah negara tersebut harus menyediakan
kontak yang dapat dihubungi kapal untuk dimintai petunjuk atau bantuan dan dimana kapal bisa
melaporkan masalah keamanan. Negara yang terikat persetujuan harus memberitahu kapal
mengenai tingkat keamanan terkini serta tindakan keamanan yang harus dilakukan oleh kapal
untuk melindungi diri dari serangan sesuai dengan ketetapan pada Bag. A dari ISPS Code.
Administrasi pelabuhan juga harus mengetahui tindakan keamanan yang perlu dilakukan oleh
mereka.
61
SATSDSD COURSE
Perbedaan tingkat ini bertujuan untuk menegaskan tingkat kewaspadaan atau kesiapan
menghadapi ancaman keamanan. Level lebih tinggi menunjukkan kemungkinan insiden
keamanan yang lebih tinggi.
Faktor yang menentukan dalam menetapkan tingkat keamanan antara lain: informasi ancaman
yang dapat dipercaya, sumber informasi yang berwenang, tingkat ancaman keamanan, dan
konsekuensi potensial dari insiden keamanan yang mungkin terjadi.
Teroris dapat melakukan serangan lewat udara (menggunakan pesawat), permukaan laut
(menggunakan speedboat yang berisi peledak) dan di bawah permukaan laut (menggunakan kapal
selam kecil).
Suatu kapal perlu melaksanakan tindakan untuk mencegah ancaman keamanan sesuai dengan
tingkat keamanan yang ditetapkan oleh negara tempat kapal berada. Tindakan yang perlu
dilakukan antara lain:
Memastikan kemampuan semua petugas keamanan kapal
Mengontrol akses ke kapal
Memonitor area khusus untuk memastikan hanya orang yang diijinkan yang mempunyai
akses
Memonitor area dek dan sekitar kapal
Mengawasi penanganan kargo dan persediaan kapal
Memastikan komunikasi keamanan bekerja baik
Tindakan Keamanan untuk mengontrol akses orang ke kapal dilakukan sesuai Tingkat
Keamanan.
Tingkat Keamanan I:
Mengecek identitas semua orang yang hendak naik ke kapal dan konfirmasi maksud
mereka
Dalam hubungan dengan fasilitas pelabuhan, tentukan tempat khusus untuk inspeksi dan
pemeriksaan bagasi
Pastikan bahwa kendaraan yang akan dinaikkan ke kapal juga diperiksa
Pisahkan penumpang yang sudah dicek dan belum, penumpang yang naik dan turun
Tempat mengakses identitas harus diamankan untuk mencegah masuknya orang yang
tidak berkepentingan
62
SATSDSD COURSE
Amankan, dengan kunci atau cara lain, ruangan yang tidak boleh dimasuki sembarang
orang
Berikan brifing keamanan kepada semua personil kapal mengenai ancaman yang bisa
terjadi, prosedur melaporkan orang, benda atau aktivitas yang dicurigai, dan perlunya
kewaspadaan.
Pada Tingkat Keamanan 1, pemeriksaan terhadap orang yang yang hendak masuk kapal dapat
dilakukan dengan random, dengan frekuensi sesuai dengan SSP yang disepakati. Seorang
personil kapal tidak boleh memeriksa orang yang memiliki hubungan pribadi dengannya.
Pemeriksaan harus dilakukan dengan menghormati HAM dan menjaga martabat mereka yang
diperiksa.
Tingkat Keamanan 2:
Menempatkan personil tambahan untuk patroli di area dek selama jam malam untuk
mencegah masuknya orang tak dikenal
Membatasi jumlah titik akses ke kapal, tutup sebagian untuk pengamanan
Jaga akses melalui sisi kapal, diantaranya dengan patroli menggunakan perahu
Menerapkan larangan masuk pada sisi kapal yang menempel ke pantai
Menaikkan frekuensi dan detail pemeriksaan orang dan kendaraan yang masuk dan keluar
Mengawal pengunjung kapal
Memberikan brifing keamanan tambahan pada semua personil kapal mengenai
pengenalan ancaman, penegasan kembali prosedur melaporkan orang, benda atau aktivitas
yang dicurigai, dan tekankan untuk meningkatkan kewaspadaan
Tingkat Keamanan 3:
Akses terbatas pada satu titik akses yang dikontrol
Akses hanya diberikan pada orang yang insiden atau ancaman keamanan
Arahkan orang-orang yang berada di atas kapal
Hentikan keluar masuk orang ke kapal
Hentikan operasi penanganan kargo, pengiriman, dan lain-lain
Evakuasi kapal
Pindahkan kapal
Siapkan pencarian penuh pada tiap bagian kapal
Tingkat keamanan 2:
Memasang area tertutup dekat titik akses
Memonitor peralatan pengawasan secara kontinyu
Menambah personil untuk mengawal dan melakukan patroli di area tertutup
Tingkat keamanan 3:
Menetapkan area tertutup tambahan di kapal yang dipercaya menjadi ancaman keamanan
untuk menutup akses ke tempat itu
Memeriksa area tertutup sebagai bagian pemeriksaan kapal
Setelah dinaikkan ke kapal, kargo harus diidentifikasi bahwa muatan tersebut disetujui untuk
diangkut. Sebagai tambahan, tindakan keamanan memastikan kargo yang telah dinaikkan tidak
disusupi.
Tingkat keamanan 1:
Pengecekan rutin unit pengangkut dan ruang kargo
Pemeriksaan untuk memastikan kargo yang diangkut sesuai dengan dokumentasi kargo
Memastikan bahwa kendaraan yang dinaikkan ke atas kapal diperiksa saat dinaikkan
Memeriksa segel atau metode lain untuk mencegah penyusupan
Pengecekan kargo dapat dilakukan dengan cek visual atau fisik serta menggunakan
peralatan deteksi/scanning, peralatan mekanik atau anjing.
Tingkat Keamanan 2:
Pemeriksaan kargo, unit pengangkut dan ruang kargo secara mendetail
Mengintensifkan pemeriksaan untuk memastikan hanya kargo untuk muatan kapal
tersebut yang dinaikkan
Mengintensifkan pemeriksaan kendaraan yang dinaikkan ke kapal
64
SATSDSD COURSE
Meningkatkan frekuensi dan detail pemeriksaan segel atau metode lain untuk mencegah
penyusupan
Tingkat Keamanan 3:
Hentikan pemuatan atau bongkar muat kargo
Verifikasi keberadaan benda atau zat berbahaya yang diangkut di atas kapal, jika ada, dan
lokasinya
Tingkat keamanan 1:
Tindakan keamanan diaplikasikan pada pengiriman persediaan kapal
Pemeriksaan untuk memastikan kiriman sesuai dengan pesanan
Pastikan kiriman langsung dimasukkan ke gudang
Tingkat Keamanan 2:
Tindakan keamanan diaplikasikan pada pengiriman persediaan kapal
Menerapkan pemeriksaan pada kiriman yang diterima dan mengintensifkan inspeksi
Tingkat Keamanan 3:
Tindakan keamanan diaplikasikan pada pengiriman persediaan kapal
Lakukan pemeriksaan yang lebih ekstensif terhadap kiriman
Siapkan pembatasan atau penghentian pengiriman persediaan
Tolak pengiriman persediaan ke kapal
65
SATSDSD COURSE
Tindakan keamanan perlu diaplikasikan untuk menangani bagasi yang tidak bertuan. Pastikan
bagasi tersebut diidentifikasi dengan scanning dan pemeriksaan yang tepat sebelum dinaikkan ke
kapal.
Tingkat keamanan 1: Pastikan bagasi titipan di-scanning dan diperiksa hingga 100%, scanning
dapat dilakukan menggunakan sinar-X
Tingkat keamanan 2: Tindakan keamanan tambahan diaplikasikan saat menangani bagasi titipan,
dimana scanning sinar-X dilakukan pada 100% bagasi titipan
Tingkat keamanan 3:
Tempatkan bagasi pada scanning yang lebih ekstensif, misalnya sinar-X dilakukan
minimal dari dua sudut berbeda
Persiapan untuk membatasi atau menghentikan penanganan bagasi titipan
Tolak bagasi titipan naik ke kapal
Tingkat Keamanan 1:
Personil kapal harus mampu mendeteksi aktivitas di luar kapal baik di sisi pantai maupun
sisi laut
Pengawasan harus mencakup area di atas dan di sekitar kapal
Pengawasan harus memfasilitasi identifikasi personil pada titik akses
Pengawasan dapat dilakukan dengan koordinasi bersama fasilitas pelabuhan
Tingkat Keamanan 2:
Tingkatkan frekuensi dan detail patroli keamanan
Tingkatkan pengawasan dan intensitas penerangan atau penggunaan peralatan
pengawasan dan keamanan
Tugaskan personil tambahan untuk mengawasi keamanan
Pastikan koordinasi dengan patroli keamanan di sekitar kapal
66
SATSDSD COURSE
Tingkat Keamanan 3:
Nyalakan semua penerangan, hingga menerangi sekitar kapal
Nyalakan semua peralatan pengawas yang dapat merekam aktivitas di atas dan sekitar
kapal
Siapkan inspeksi bawah laut untuk memeriksa lambung kapal
Lakukan tindakan untuk mendeteksi akses bawah laut ke lambung kapal, dengan cara
melambatkan putaran propeler jika memungkinkan
Hubungan kapal-pelabuhan adalah interaksi yang terjadi ketika kapal diarahkan dan dipengaruhi
oleh tindakan yang melibatkan pergerakan orang, barang, dan ketentuan layanan pelabuhan ke
atau dari kapal.
Negara yang terikat persetujuan dapat mewajibkan kapal yang memasuki pelabuhannya untuk
memberikan informasi kepada petugas yang diberi wewenang oleh negara tersebut untuk
memastikan terpenuhinya persyaratan sesuai Bab 2 Reg. 9 (XI-2) untuk memasuki pelabuha yang
bertujuan untuk menghindari perlunya tindakan atau langkah pengontrolan. Informasi yang
diperlukan petugas antara lain:
Bahwa kapal memiliki sertifikat yang berlaku, serta nama pihak berwenang yang
menerbitkannya
Tingkat keamanan operasi kapal
Tingkat keamanan operasi kapal di pelabuhan sebelumnya
Tindakan keamanan tambahan atau khusus yang dilakukan oleh kapal di pelabuhan
sebelumnya dimana kapal tersebut menyesuaikan diri pada kondisi pelabuhan sesuai
alinea 2.3
Bahwa prosedur keamanan kapal yang tepat dijalankan selama aktivitas kapal-ke-kapal
sesuai alinea 2.3
Informasi terkait keamanan pratis (tapi tidak dijelakan secara rinci dalam rencana
keamanan kapal) yang sesuai dengan arahan yang terdapat pada Bag B ISPS Code
Alinea 2.3 menyatakan bahwa kapal harus menyimpan dokumentasi informasi mengenai minimal
10 panggilan di fasilitas pelabuhan.
Deklarasi Keamanan adalah kesepakatan antara sebuah kapal dengan fasilitas pelabuhan atau
kapal lain yang berhubungan untuk menspesifikasikan tindakan keamanan yang akan
diimplemenetasikan masing-masing.
67
SATSDSD COURSE
Terdapat kesepakatan Deklarasi Keamanan antar Negara yang Terikat Persetujuan yang
mencakup pelayaran internasional tersebut atau kapal tertentu pada pelayaran itu
Terdapat ancaman keamanan atau insiden keamanan yang melibatkan kapal atau fasilitas
pelabuhan
Kapal di sebuah pelabuhan yang tidak diwajibkan untuk mempunyai atau
mengimplementasikan rencana keamanan pelabuhan yang disetujui
Kapal melaksanakan aktivitas antar kapal dengan kapal lain yang tidak diwajibkan untuk
mempunyai atau mengimplementasikan rencana keamanan pelabuhan yang disetujui
Sesuai dengan ketetapan ISPS Code Bag. A paragraf 7 no 17.2, Perwira Keamanan Fasilitas
Pelabuhan harus melapor ke pihak berwenang yang kompeten dan menyusun laporan insiden
yang dapat membahayakan keamanan fasilitas.
Pada peristiwa insiden keamanan (misalnya pelanggaran batas) PFSO dapat melapor ke
polisi sesegera mungkin
Jika fasilitas tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dengan prosedur yang
ditetapkan pada rencana keamanan, PFSO harus melaporkan hal ini melalui telefon PSO
ke ruang Nakhoda dan Perwira Keamanan Pelabuhan (PSO)
PSO akan berkonsultasi dengan agen pelaksana yang bertanggung jawab pada sejauh
mana aktivitas bongkar muat dapat dilanjutkan
Jika hal ini berpengaruh pada aliran trafik, Pusat Perintah Penguncian (Lock Command
Center) akan diberi tahu.
Prosedur dan tindakan keamanan pada ketiga tingkat keamanan sesuai alinea 8.1 mengharuskan:
BAB 8
PERSIAPAN DAN LATIHAN KEADAAN DARURAT
ISPS Code menetapkan perlunya pelatihan untuk keamanan kapal pada Bagian A alinea 13, dan
menjelaskan petunjuk mengenai pelatihan tersebut pada Bagian B alinea 13.
Menurut ISPS Code A-13.4 Latihan keamanan kapal harus dilaksanakan dalam interval waktu
yang sesuai untuk memastikan implementasi efektif SSP dan disesuaikan juga dengan tipe kapal,
pergantian personil kapal, pelabuhan yang dikunjungi, faktor lain yang mempengaruhi dan
petunjuk pada ISPS Code Bag. B
Untuk mengimplementasikan SSp secara efektif, latihan harus dilaksanakan minimal sekali tiap
tiga bulan atau bila lebih dari 25% telah diganti. Latihan harus mencakup semua elemen rencana
pertahanan terhadap skenario ancaman keamanan yang tertera di paragraf B-8.9
B-8.9.1 Perusakan kapal atau pelabuhan
B-8.9.2 Pembajakan atau perampasan kapal atau orang di atasnya
B-8.9.3 Penyusupan pada kargo, peralatan/sistem kapal yang penting atau
persediaan kapal
B-8.9.4 Akses yang tidak berkepentingan, termasuk adanya penumpang gelap
B-8.9.5 Penyelundupan peralatan atau senjata termasuk WMD
B.8.9.6 Penggunaan kapal untuk membawa barang atau peralatan yang
menyebabkan insiden keamanan
B-8.9.7 Penggunaan kapal itu sendiri sebagai senjata atau penyebab kerusakan
B-8.9.8 Serangan dari sisi laut saat sandar atau lego jangkar
B-8.9.9 Serangan di laut
69
SATSDSD COURSE
Contoh: latihan memadamkan api, latihan menolong orang yang jatuh ke laut, latihan mengontrol
akses, latihan pencarian bom
Latihan khusus melatih elemen dari sistem respon darurat, berkisar dari yang sederhana hingga
rumit. Tujuan diadakan latihan khusus:
Mempraktekkan keterampilan tangan
Menguji peralatan
Menguji prosedur
Latihan khusus terdiri dari 4 langkah: perencanaan, merumuskan instruksi, pelaksanaan latihan
dan pasca latihan
8.2.1.1 PERENCANAAN
Instruksi dirumuskan tergantung pada cakupan latihan. Lembar intruksi dan evaluasi diberikan
pada evaluator (untuk latihan yang memerlukan evaluasi keterampilan). Lakukan juga observasi.
Brifing semua peserta mengenai parameter latihan dan instruksi khusus yang harus diikuti
Pastikan peserta memiliki pemahaman yang jelas
Tentukan titik akhir latihan
70
SATSDSD COURSE
Amankan penyimpanan
Kumpulkan lembar evaluasi dan catatan
Kumpulkan semua peserta untuk mendapatkan feedback dan mengetahui pemahaman
mereka
Siapkan laporan kelompok untuk atasan dan dokumentasi, ikuti perencanaan dan prosedur
pengembangan sesuai rekomendasi.
Kesimpulan:
Peserta harus sudah terlatih keterampilannya dan mengetahui hasil yang diharapkan
sebelum mengikuti latihan khusus
Melalui perencanaan beri motivasi peserta bahwa mempunyai kesempatan sukses
Pastikan aspek keselamatan dipenuhi
8.2.2.1 PERENCANAAN
Fasilitator harus:
Memastikan perencaan terkini
Mengidentifikasi tujuan latihan umum dan mendokumentasinya untuk referensi
mendatang
72
SATSDSD COURSE
Fasilitator harus menyiapkan narasi pembukaan pada sekenario dengan 1-2 tahap eskalasi:
Menyediakan informasi yang harus diketahui mengenai kondisi darurat yang terjadi
Menyertakan data kondisi cuaca, lokasi, aktivitas yang dilakukan saat darurat terjadi, dan
akibat kondisi darurat tersebut
Jangan menguraikan respon terhadap kejadian itu
Pada tiap tahap eskalasi peserta mendapatkan informasi baru dan 4-6 pertanyaan mengenai jenis
respon yang harus dilakukan serta bimbingan diskusi mengenai masalah dan respon
Pada tiap eskalasi, seharusnya:
Tidak membuat peserta kewalahan
Menggambarkan peserta melalui rangkaian kejadian yang terjadi selama latihan
Eskalasi 1 menilai aktivitas respon misalnya terhadap insiden, sumber yang dibutuhkan, akses ke
tempat atau rencana khusus yang diaktifkan. Pada eskalasi 2, peserta mempelajari lebih jauh
respon untuk mengingat pengaruh jangka panjang dan cara mengatasi masalah
73
SATSDSD COURSE
BAB 9
ADMINISTRASI KEAMANAN
Dokumentasi harus dibuat dalam bahasa kerja kapal, dan juga dalam Bahasa Inggris,
Perancis, atau Spanyol jika bahasa kerja di kapal tersebut bukan salah satu dari ketiga bahasa
tersebut. Dokumentasi keamanan bersifat sensitif dan rahasia.
Semua dokumentasi tersebut harus dilindungi dari kebocoran atau akses yang tidak
berkepentingan. Jika dibuat dalam format elektronik, dokumentasi tersebut harus dilindungi
dengan prosedur yang mencegah penghapusan, pengrusakan, atau perubahan oleh orang yang
tidak berkepentingan.
Dokumentasi keamanan harus dapat diakses oleh pihak berwenang pelabuhan untuk
inspeksi, bila diperlukan, untuk memperlihatkan bahwa Rencana Keamanan Kapal telah disetujui
dan diaplikasikan.
74
SATSDSD COURSE
DAFTAR PUSTAKA
- ISPS Code
Administration
75