2 DAN MESH
Untuk dapat memahami metode analisis Node dan Mesh terlebih dahulu
harus dipahami apa yang dimaksud dengan node dan mesh di sini.
Secara umum, node atau simpul adalah titik pertemuan antara dua buah
cabang (branch) atau lebih. Cabang atau branch itu sendiri dapat didefininikan
secara sederhana sebagai masing-masing elemen atau komponen dalam sebuah
rangkaian. Jadi jumlah cabang dalam sebuah rangkaian adalah sebanyak jumlah
komponen dalam rangkaian tersebut.
Selanjutnya, pada metode analisis Node atau metode analisis Tegangan
Simpul atau diistilahkan dengan Node Voltage Analysis (NVA), tidak semua node
atau simpul digunakan dalam analisis, hanya simpul-simpul yang diperlukan saja
yang nantinya akan diberi notasi tegangan simpul.
Mesh adalah rangkaian tertutup di mana sebuah arus mata jala (mesh) dapat
mengalir dari sebuah node asal yang dipilih untuk kembali lagi ke node tersebut.
Yang perlu ditekankan dalam hal ini, berbeda dengan definisi loop, sebuah mesh
harus berupa sebuah rangkaian terttutup karena notasi sebuah mesh adalah I yang
berarti sebuah arus.
Metode analisis Mesh dalam dalam istilah lain disebut dengan metode Arus
Mata Jala atau| EMesh Current Analysis (MCA) yang dinotasikan dengan simbol
191910201067
|
Buku Petunjuk Praktikum
Rangkaian Listrik 2-1
Universitas Jember
lingkaran bermata panah dengan dengan sebuah notasi arus I1, I2, I3 atau Ia, Ib, Ic
dan seterusnya.
Ix
v1 v2 v3
100Ω 120Ω
100 mA
50Ω 30Ω 150Ω
Reff.
−1 1 1 1 1 ……. (2
v +( +
1 + )v − 2 v =03 .2
100 50 100 30 120
1 1 1 )
v +(
120 150 )
−0− 2 + v =−0.2
3
120
v 1−v 2 4.27−2.80
I x= ¿ =14.7 mA
2 100
191910201067 | E
|
Buku Petunjuk Praktikum
Rangkaian Listrik 2-3
Universitas Jember
R1 n in V 1
R 12 i 2 … ¿
R11 i 1 …….……………….. (2. R i ¿V2
R i … −¿−¿−¿+¿ 2 n n
−¿−¿+¿−¿ 4) … ¿ …
¿−¿−¿−¿ R 21 i 1 −¿+¿−¿−¿ …
22 2
… ¿
⋯ … R nn v n V n
Rn 1 i1 Rn2 ¿
¿
¿
¿
dengan:
ii = Arus mesh i 1 , i 2 , … , i n
Rii= Jumlah semua resistansi yang dilalui arus mesh i i
Rij= Resistansi yang dilalui arus mesh i i dani j
Vi= Jumlah aljabar sumber tegangan naik yang dilalui mesh ii
+ 5V i1 30Ω 150Ω
-
Dari rangkaian dalam Gambar 2.2 dapat disusun persamaan Mesh sebagai
berikut:
( 50+100+30 ) i 1−30 i 2=5
−30 i 1+ ( 120+30+ 150 ) i 2=−24 ……………. (2
.5
)
Dengan persamaan matriks (2.2) dapat ditulis sebagai:
180 −30 i 1 5
[ ][ ] [ ]
=
−30 300 i 2 −24 ………………. (2
.6
)
Dengan menyelesaikan persamaan matriks (2.6) didapatkan:
191910201067 | E
|
Buku Petunjuk Praktikum
Rangkaian Listrik 2-4
Universitas Jember
i 1=14.7 mAi 2=−78.5 mA
I x =i 1=14.7 mA
Dalam praktek, jika tidak tersedia sumber arus konstan maka sumber
tegangan yang dapat diatur nilainya juga dapat digunakan untuk menggantikan
sumber arus. Untuk mensimulasikan sebuah sumber arus maka tegangan pada
power supply diatur sedemikian rupa agar nilai arus yang dihasilkan sesuai dengan
nilai nominal dari sumber arus yang diharapkan dalam rangkaian percobaan.
Contoh implementasi rangkaian dalam Gambar 2.1 ke dalam rangkaian riil
adalah seperti terlihat dalam Gambar 2.3. Rangkaian tersebut menggunakan dua
buah power supply dan nilai arus yang keluar dari dua power supply tersebut
diatur agar sesuai dengan nilai nominal sumber-sumber arus pada rangkaian
dalam Gambar 2.1, yaitu 100 mA dan 200 mA.
Multimeter yang ada dalam Gambar 2.3 digunakan untuk mengukur arus
pada resistor 100 yang dinotasikan dengan Ix pada rangkaian dalam Gambar
2.1.
191910201067 | E
|
Buku Petunjuk Praktikum
Rangkaian Listrik 2-5
Universitas Jember
Implementasi rangkaian untuk analisis Mesh dalam Gambar 2.2 adalah
seperti terlihat dalam Gambar 2.4. Dalam gambar tersebut digunakan dua buah
power supply untuk menghasikan tegangan konstan sebesar 5V dan 24V sesuai
dengan nilai-nilai nominal sumber tegangan ideal dalam Gambar 2.2. Arus pada
resistor 100 diukur dengan multimeter.
191910201067 | E
|
Buku Petunjuk Praktikum
Rangkaian Listrik 2-7
Universitas Jember
2.5. Data Hasil Percobaan
R1 R2 R3 R4 R5 R6
I1 = mA V1 = V
I2 = mA V2 = V
V3 = V
Ix = mA
Iy = mA
191910201067 | E
|
Buku Petunjuk Praktikum
Rangkaian Listrik 2-8
Universitas Jember
Gambar 2.6 Rangkaian percobaan Analisis Mesh yang diberikan
R1 R2 R3 R4 R5 R6
V1 = V I1 = mA
V2 = V I2 = mA
I3 = mA
Ix = mA
Vx = V
191910201067 | E
|
Buku Petunjuk Praktikum
Rangkaian Listrik 2-9
Universitas Jember
2.6. Analisis Data dan Pembahasan
Nilai R1 R2 R3 R4 R5 R6
Nominal
Aktual
%Error
I1
I2
V1
V2
V3
Ix (mA)
Iy (mA)
191910201067 | E
|
Buku Petunjuk Praktikum
2-
Rangkaian Listrik
Universitas Jember 10
2.6.2. Percobaan Analisis dengan Metode Analisis Mesh
Nilai R1 R2 R3 R4 R5 R6
Nominal
Aktual
%Error
V1
V2
I1
I2
I3
Ix (mA)
Vx (V)
191910201067 | E
|
Buku Petunjuk Praktikum
2-
Rangkaian Listrik
Universitas Jember 11
2.6.3 Pembahasan
191910201067 | E
|
Buku Petunjuk Praktikum
2-
Rangkaian Listrik
Universitas Jember 12
191910201067 | E
|
Buku Petunjuk Praktikum
2-
Rangkaian Listrik
Universitas Jember 13
2.7. Kesimpulan
191910201067 | E
|
Buku Petunjuk Praktikum
2-
Rangkaian Listrik
Universitas Jember 14
2.8. Lembar Evaluasi
Nila TTD
No Kegiatan Tgl Keterangan
i Assisten
Tugas
1 Pendahulua
n
Pengambila
2 n
Data
3 Asistensi
Analisa
Data
Pembahasan
Kesimpulan
4 Postest
191910201067 | E
|
Buku Petunjuk Praktikum
2-
Rangkaian Listrik
Universitas Jember 15