(SDSD)
Table of Contents
1. Introduction
2. Maritime Security Policy
3. Security Responsibilities
4. Ship Securiti Assessment
5. Security Equipment
6. Threat Identification, Recognition & Response
7. Ship Security Actions
8. Emergency Preparedness- Drill & Exercise
9. Security Administration
• Kontribusi ship owners dan port facility terkait penerapan ISPS- Code.
• Penguasaan terhadap wilayah terancam di- lingkungan industri maritim.
• Persyaratan sebagaimana tercantum pada ISPS- Code.
• Tanggung jawab Negara anggota (Contacting Government).
• Kewajiban perusahaan, Company Security Officer (CSO), Ship Security
Officer (SSO) dan Port Facility Security Officer (PFSO).
• Deklarasi keamanan (Declaration of Security)
Persyaratan
• Menyiapkan infrastruktur yang sesuai.
• Menggunakan teknologi terkini dan melakukan penyesuaian secara
teratur.
• Revisi peraturan yang mengakomodasi terkait perpindahan
(pertukaran).
• Persyaratan standar memuat muatan.
• Terpenuhi standar navigasi.
Recommendations
• MSC/ Circs. 622 & 623 – Guidelines for administrations & industry on
combating acts of piracy & armed robbery against ships.
• MSC/ Circs. 754 on passanger ferry security, providing recommendations
on security measures for passanger ferries on international voyages
shorter than 24 hours, and ports.
Port Facility
• Merupakan area media interaksi dengan kapal.
• Termasuk pergerakan orang atau barang, jasa layanan dari dan menuju
kapal.
• Seluruh kegiatan demikian harus di- lindungi thd adanya barang berbahaya.
• Perusakan (pengambilan) obyek port facility (kapal) secara tidak legal.
Security Incident
• Merupakan suatu tindakan yang mengancam keamanan kapal atau
terminal.
Contracting Government
• Negara peserta IMO.
• Bertindak sebagai Designated Authority (DA) – (Direktur Jendral
Perhubungan Laut).
Ship-to-Facility interface
• Interaksi terkait kegiatan pergerakan personil, barang, persyaratan jasa
layanan fasilitas menuju/ atau dari kapal.
• Dampak yang terjadi ber-langsung cepat ketika terjadi security incident.
Ship-to-Port Interface
• Interaksi terkait kegiatan pergerakan personil, barang, terkait persyaratan
jasa layanan pelabuhan menuju/ atau dari kapal.
• Dampak yang terjadi ber-langsung cepat ketika terjadi security incident.
Handling Sensitive Security-related Information & Communications
• Kebijakan penetapan Informasi keamanan sensitip (security-sensitive
information).
• Pentingnya penyimpanan kerahasiaan.
Information
Communications
On board
• Seluruh crew (tim keamanan) harus di- lengkapi radio ketika melaksanakan
dinas jaga.
• Master harus meyakini seluruh perangkat komunikasi bekerja pada security
frequency serta memiliki cadangan jalur (emergencies).
• Crew lainnya dilarang me- mantau frekuensi kerja keamanan di- maksud
Company
• Menunjuk personil sebagai Company Security Officer dan Ship Security
Officer.
• Menetapkan kewenangan Master secara tertulis pada Ship Security Plan
(SSP).
• Melaksanakan program kepedulian keamanan (security awareness) pada
seluruh pekerja.
• Melaksanakan best practices management.
• Melengkapi dokumen Ship Security Plan pada seluruh armada kapal.
• Menjamin pedoman keamanan (SSP) selalu up- date.
• Berkoordinasi dengan pihak terkait security.
Ship
Harus memenuhi persyaratan Ship Security Plan (SSP) sesuai tingkat
keamanan (security level ).
• Ship security plan (SSP) di- approve oleh Administrasi.
• Perencanaan (plan) harus memenuhi persyaratan 3 (tiga) tingkat
keamanan sesuai disebutkan pada Koda Keamanan.
Port Facility
• Merupakan lokasi di lingkungan kerja pelabuhan tempat di- lakukannya
kegiatan maritim komersil.
• Bagian pelabuhan tempat tambat, docks, bangunan dan fasilitas lain
digunakan untuk menaikan (menurunkan) penumpang, crew, kendaraan
dari (menuju kapal).
Security Equipment
• AIS (Automatic Identification Systems)
• Ship Security Alert System (SSAS)
• Locks
• Lighting
• Handheld Radio
• GMDSS Equipment
• Closed Circuit Televisions (CCTV)
• Automatic Intrusion Detection Device (Burglar Alarm)
• Metal Detectors
• Explosive Detectors
SHIP_SECURITY_EQUIPMENT
BOMB
STOW
TERRO AWAY
RISM S
PIRACY
IMIGR SMUG
ANT GLING
DRUGS PILFER
AGE
Jenis bom :
- High explosive
- Low explosive
Anda sebaiknya :
- Tahu jenis bomb
- Tahu ciri-ciri bomb
- Tahu siapa yang harus dihubungi
Jika kapal berada dalam tingkat keamanan yang lebih tinggi dari
pelabuhan yang dimasuki atau berada, maka kapal harus segera
memberitahu pejabat yang berwenang dalam wilayah / negara itu dan
kepada pfso
Declaration of security
Warta keamanan
Suatu kesepakatan antara sdsdu kapal dengan pelabuhan atau kapal lainnya
yang saling interface tentang tindakan pengamanan yang akan diterapkan
oleh masing – masing pihak.
Permintaan dos oleh kapal
• Kapal beroperasi pada tingkat pengaman yang lebih tinggi dari pelabuhan
atau kapal yang akan berinterface dengannya
• Adanya kesepakatan antar masing – masing negara yang mencakup
pelayaran internasional tertentu atau kapal tertentu pada pelayaran tersebut
• Ada ancaman keamanan / kejadian terhadap kapal atau pelabuhan
• Kapal berada di pelabuhan yang tidak memenuhi ketentuan sdsd
• Kapal interface dengan kapal yang tidak memenuhi sdsd.
date of issue_________
IMO REFERENCE
Petugas Keamanan Perusahaan (CSO) dan Personil Petugas
Perusahaan didarat, serta Petugas Keamanan Kapal (SSO) harus
Memiliki pengetahuan dan mendapatkan Pelatihan sebagai berikut :
1. Administrasi Keamanan
2. Konvensi-konvensi , Code dan Rekomendasi International yang relevan
3. Hukum dan Regulasi Pemerintah yang relevan
4. Tanggung jawab dan fungsi organisasi keamanan yang lain
5. Metodologi Penilaian Keamanan Kapal
6. Metode Survey dan pemeriksaan keamanan kapal
7. Operasi serta kondisi kapal dan pelabuhan
8. Pedoman keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan
9. Kesiapan penanganan keadaan darurat dan contingency plan
10. Tehnik-tehnik pengajaran untuk pendidikan dan pelatihan keamanan
meliputi pedoman dan prosedur keamanan
11. Penanganan Informasi dan Komunikasi keamanan yang sensitif
12. Pengetahuan tentang pola dan ancaman keamanan
13. Pengenalan dan pendeteksian senjata, alat dan bahan-bahan yang
berbahaya
14. Pengetahuan tentang karakteristik dan pola tingkah laku manusia yang
cenderung membahayakan keamanan
15. Tehnik-tehnik yang digunakan untuk menghindari tindakan keamanan
16. Sistem dan peralatan keamanan serta keterbatasan operasionalnya
17. Metode melaksanakan Audit, pemeriksaan, pengawasan, dan
pemantauan
18. Cara-cara penggeledahan fisik dan pemeriksaan yang baik
19. Berlatih dan Latihan keamanan bersama dengan fasilitas pelabuhan
20. Penilaian berlatih dan latihan keamanan.
Sasaran pelatihan
1. Meningkatkan kewaspadaan serta kesadaran akan ancaman keamanan
kapal
2. Mengetahui tindakan keamanan yang dilakukan sesuai rancangan
keamanan kapal
3. Mengetahui tindakan umum dan prosedur darurat serta contingency plan
dalam keadaaan darurat
4. Mengetahui tindakan khusus yang dibuat untuk melindungi kapal dari
ancaman keamanan
Pedoman Kaji Ulang & Pengesahan terhadap SSA, SSP, PFSA, PFSP
Persyaratan verifikasi
1. Telah melaksanakan Internal Audit (pemeriksaan interen).
2. Di-buktikan dengan dokumentasi hasil internal audit.
3. Telah melaksanakan pemenuhan terhadap semua rekomendasi yang
telah disepakati.
4. Telah melaksanakan sekurang-kurangnya tiga (3) aktivitas.
5. Berikut ini pelatihan (training), praktek latihan (drill) dan atau
pelaksanaan latihan (exercise).
Security Level 1
1. Pemeriksaan & konfirmasi identitas serta tujuan orang naik ke kapal
(karcis, pas naik kapal, dll).
2. Kapal berkoordinasi dengan fasilitas pelabuhan menetapkan dan
menjaga daerah aman di wilayah tersebut, melaksanakan kegiatan
pengawasan terhadap orang, bagasi (benda-benda yang dibawa),
barang pribadi, kendaraan dan isinya.
3. Kapal berkoordinasi dengan fasilitas pelabuhan untuk pemeriksaan
terhadap kendaraan yang akan dimuat (car carrier, ro-ro).
Security Level 2
1. Personil tambahan ronda keliling saat keadaan sepi untuk mencegah
akses orang tidak berkepentingan.
2. Pembatasan jumlah akses ke kapal, mengidentifikasi akses yang harus
ditutup menyediakan peralatan memadai guna pengamanannya.
3. Pencegahan akses pada lambung sisi laut, termasuk patroli perahu.
4. Menetapkan area terbatas pada sisi darat kapal bekerjasama dengan
fasilitas pelabuhan.
Security Administration
• Section – Nine
SECURITY ADMINISTRATION
DOKUMEN KEAMANAN KAPAL
SEKSI : 0 – 17
LAMPIRAN : 10
TAMBAHAN : 5
Seksi
Seksi 0 : Pengantar.
• Kebijakan Keamanan Perusahaan.
• Definisi – definisi.
• Tanggung jawab keamanan dari kapal, dengan instansi
yang berwenang dan instansi lainnya
Lampiran
Lampiran 1 : Perwira Keamanan Perusahaan.
Lampiran 2 : Perwira Keamanan Kapal.
Lampiran 3 : Tugas – tugas dan Penanggung Jawab.
Lampiran 4 : Tugas – tugas Keamanan pada masing – masing
Tingkat Keamanan.
Lampiran 5 : Format dari Warta Keamanan.
Lampiran 6 : Tempat – tempat akses.
Lampiran 7 : Daerah terlarang.
Lampiran 8 : Rencana Darurat.
Lampiran 9 : Rute Keselamatan.
Lampiran 10 : Format laporan gangguan
Tambahan
Tambahan 1 : Kebijakan Keamanan Perusahaan.
Tambahan 2 : Daftar alamat dari Negara – Negara untuk
keamanan.
Tambahan 3 : Informasi dari perusahaan tentang tanggung
jawab khusus yang harus di berikan kepada Nakhoda.
Tambahan 4 : Pencatatan Rencana Pengamanan Kapal.
Tambahan 5 : Daftar Barang berbahaya
▪ P a rt O n e
Type of incident
▪ Part Two
Incident Details
▪ P a rt T h re e
Ship details (if applicable & if known)
▪ Part Four
Building/ Structural Identifier (if applicable & if known)
▪ Part Five
Incident Narrative & Respect Taken
▪ Part Six
Other MIPs / OIPs Involve
▪ Part Seven
Has the Incident been previously reported?
▪ Part Eight
If applicable has incident been reported to …….
▪ Part Nine
Details of Person Completing Report
▪ Part Ten