Anda di halaman 1dari 43

RA DAR

(Radio Detection and Ranging )

1
RADAR SIMULATOR COURSE
RUANG LINGKUP.
-Diklat ini terdiri dari berbagai macam latihan
dengan radar simulator.
-Di dalam setiap latihan dilaksanakan pengamatan
pada gerakan kapal-kapal lain yang terlihat pada
layar radar, meneliti adanya bahaya tubrukan dan
mengambil tindakan yang perlu untuk mencegah
tubrukan.
-Diklat ini memenuhi persyaratan minimum
kompetensi, sebagaimana yang diharuskan dalam
STCW Code Section A-II/1, STCW 1995 dan
amandement Manila 2010.
RADAR SIMULATOR COURSE

TUJUAN.
- Peserta yang telah menyelesaikan diklat dengan baik
akan mampu menggunakan radar secara efisien dan
efektif sebagai alat bantu navigasi diperairan padat,
perairan terbatas,
- Mengetahui bahaya-bahaya yang ada, dan bahaya
yang timbul jika mempercayai alat ini.
- Juga akan mampu menyetel radar untuk memperoleh
informasi mengenai kapal-kapal lain yang ada
disekitar.
- Mengambil keputusan untuk menghindari tubrukan
berdasarkan hasil plotting untuk memenuhi aturan
Colreg 1972.
RA DAR
(Radio Detection and Ranging )
Merupakan sebuah alat Bantu navigasi yang mampu
mendeteksi ( detection ) suatu obyek tertentu di luar
kapal, dan menentukan jarak antara obyek tersebut ke
kapal ( ranging ).

Menggunakan prinsip sederhana : sebuah pancaran


pendek gelombang elektromagnetik dipancarkan keluar
kapal kemudian menerpa target dan kemudian menangkap
/ menerima gema pulsanya sendiri dan menggambarkan
hasilnya pada layar CRT. Terjadinya gambar pada layar
radar merupakan hasil satu kali pancaran.
4
RADAR
• RADAR  Radio Detection And Ranging
– Detection  suatu obyek tertentu di luar kapal.
– Ranging  menentukan jarak antara obyek
tersebut ke kapal.

• Prinsip sederhana : sebuah pancaran pendek


gelombang elektromagnetik dipancarkan
keluar kapal kemudian menerpa target dan
kemudian menangkap/menerima gema
pulsanya sendiri dan menggambarkan
hasilnya pada layar CRT.
Design by Sidro 5
KETENTUAN DALAM SOLAS
BERKAITAN DENGAN ARPA
Automatic Radar Plotting Aids dipasang pada :
• Kapal ukuran > 10000 GT yang dibangun pada/setelah
1 September 1984.
• Kapal yang dibangun sebelum 1 September 1984
◘ Kapal Tanker
- Ukuran >40000 GT pada 1 Januari 1985
- Antara 10000 GT dan 40000 GT pd 1-1-1986
◘ Kapal Non Tanker
- Ukuran >40000 GT pada 1 September 1986
- Antara 20000 GT dan 40000 GT pd 1-9-1987
- Antara 15000 GT dan 20000 GT pd 1-9-1988

6
KETENTUAN DALAM SOLAS
BERKAITAN DENGAN RADAR
1. PadaSTCW 1978 amandemen 1995 pada Bab II
terutama seksi A-II/1 dan A-II/2 tentang
kompetensi yang harus dimiliki oleh mualim dan
nahkoda di atas kapal untuk mampu
mengoperasikan Radar untuk keselamatan
navigasi di laut.

7
KETENTUAN DALAM SOLAS
BERKAITAN DENGAN RADAR
2. Pada SOLAS 1974 chapter V Reg. 12 Mengatur tentang
jumlah dan instalasi pesawat Radar dan ARPA di atas
kapal, a.l. sbg berikut :
-Kapal ukuran > 500 GT yang dibuat pada/setelah 1
September 1984 harus dipasang sebuah radar.
-Kapal ukuran > 1600 GT yang dibuat sebelum 1
September 1984 harus dipasang sebuah radar.
-Kapal ukuran > 10000 GT harus dipasang 2 (dua) buah
radar yang dapat dioperasikan terpisah.
-Mulai 1 Pebruari 1995 harus radar yang bekerja pada
frekuensi 9 GHz.
3. (IMO Model Course 1.07, 1.08 dan 1.09)
Design by Sidro 8
FREKUENSI RADAR
• Pesawat Radar yang digunakan untuk navigasi di laut bekerja
pada frekuensi antara 3 GHz - 10 GHz.
( 1 GHz = 1.000.000.000 Hz )

• Perhitungan untuk menentukan panjang gelombang :


C=f xλ
• Dimana : C = Kecepatan rambat gelombang di udara
( 3 x 108 m/detik )
f = Frekuensi
λ = Panjang Gelombang

Sehingga diperoleh :
- Radar yang bekerja pada frekuensi 3 GHz panjang
gelombangnya =10 Cm ( Radar S-band )
- Radar yang bekerja pada frekuensi 10 GHz panjang gelombangnya
= 3 Cm ( Radar X-band ).
9
RANGE.
Jarak jangkau yang dapat ditempuh oleh pulsa
radar dapat diketahui berdasarkan rumus :
Range = 0,5 x t x C
Dimana :
C = Kecepatan rambat gelombang di udara
( 3 x 108 m/detik )
t = Waktu (1 mikro detik = 1/1.000.000 detik)
λ = Panjang Gelombang.

10
11
12
BAGIAN–BAGIAN UTAMA PESAWAT RADAR

• Power Supply Unit (Unit Pencatu Daya)


• Transceiver Unit (Unit Pemancar-Penerima)
– Transmitter
– Receiver.
– Switching Unit
– Trigger Unit
• Aereal Unit (Unit Antenna)
– Scanner / reflector
– Motor
– Wave guide
• Display Unit - CRT (Cathode Ray Tube)

13
DIAGRAM SEDERHANA
CARA KERJA RADAR

SCANNER

TRANCEIVER CRT

POWER SUPLY

14
SAFE DISTANCE
Jarak aman instalasi radar dgn magnetic compass
Bervariasi tergantung type radar,Example :

NO TYPE RADAR SCANNER TRANSCEIVER DISPLAY


1 JRC –JMA-9833-SA 1.4 m 2.8 m 3.2 m
2 JRC –JMA-9832-SA 5.1 m 2.8 m 3.2 m
3 JRC –JMA-9823-7XA/9XA 1.05 m 2.8 m 3.2 m
4 JRC –JMA-9822-7XA/9XA 2.4 m 2.8 m 3.2 m

15
RADIASI ANTENA

• Jarak aman dari radiasi scanner


tergantung type dan power density :

NO TYPE SCANNER POWER JARAK AMAN


DENSITY
1 JRC – NKE-1059/1052 10 W/m² 0.6 m
2 JRC – NKE-1079/1072 10 W/m² 1.1 m
3 JRC – NKE-1079/1072 100 W/m² 25 cm

16
Fungsi Radar
Menentukan adaitukaitannya
sextan dengan
baik atau tidak
Navigasi ada 4 yaitu:
Sextan yang baik adalah :
a. Apabila
1.Untuk beratnya ringan
menentukan posisi kapal dari waktu ke
b.waktu
Bagian-bagian yang dapat digerakan dapat
(Position Fixing).
digerakan kapal
2.Memandu dengankeluar-masuk
lancar dan kencang
pelabuhan atau
c. perairan
Teropong dapat(Piloting).
sempit dengan mudah dipasang/dilepas
dari penyangganya
3.Membantu menentukan ada/tidaknya resiko
d.tubrukan
Pembagian derajat pada
(Collission lembidang busur jelas dan
Prevention).
mudah dibaca
4.Membantu memperkirakan hujan melewati
lintasan kapal (Weather Forecasting).
RADAR PRIMER DAN RADAR SEKUNDER

Istilah ‘Radar Primer’ adalah pesawat radar


yang terdapat di kapal, yang memancarkan
pulsa, kemudian menerima/menangkap
gema pulsanya sendiri dan
menggambarkan hasilnya pada layar CRT.
RADAR PRIMER DAN RADAR SEKUNDER

Sedangkan yang di maksud dengan ‘Radar


Sekunder’ (Secondary Radar), adalah
rambu-rambu radio didarat, yang bekerja
memancarkan pulsa pada ‘band’ jangkauan
radar, sehingga radar di kapal mampu
menangkap sinyalnya dan dipresentasikan
pada layar radar di kapal.
TERDAPAT BBRP RADAR SEKUNDER
ANTARA LAIN:

1. Racon ( Radar Beacon ).


2. Ramark ( Radar Mark ).
3. Radar Transponder ( SART ).
4. Radar Flare.
Terdapat beberapa Radar sekunder antara lain:

1. Racon (Radar Beacon)


Adalah suatu rambu radio yang diletakkan pada
menara suar (Light house) atau rambu suar
(Light Beacon). Rambu ini akan bekerja aktif
apabila mendapat ‘interogasi’ dari pancaran
pulsa radar yang frequensi kerjanya hampir
sama, sehingga terlihat tampilan gemanya pada
layar radar, yang berupa garis-garis dan titik-titik
sesuai dengan ‘nama’ Racon tersebut. Nama
Racon tersebut terdiri dari satu atau dua huruf
yang pada kode morsenya diawali dengan tanda
‘dot’ (misalnya A, V, R, dan sebagainya)
Racon dikatakan sebagai rambu ‘pasif ’
karena ia akan akftif bila menerima pancaran
pulsa dari radar. Namun demikian racon
menjadi rambu andalan dalam kaitannya
dengan penentuan posisi kapal karena posisi
kapal dapat ditentukan dengan hanya
menggunakan satu racon saja. Hal ini
disebabkan kita mampu mengetahui ‘arah’
dan ‘jarak’ racon (gambaran racon yang
terdekat dengan pusat PPI adalah posisi
racon) bila radar di kapal kita mendeteksi
racon.
Oleh karena racon adalah rambu pasif, maka
apabila jaraknya diluar jangkauan radar,
signalnya tidak dapat ditampilkan di layar
radar. Atau dengan kata lain ia akan
ditampilkan pada layar Radar apabila
jaraknya berada di dalam jangkauan radar.
Misalnya sebuah racon terletak 14 mil dari
kapal, radar di stel pada ‘range’ 12 mil.
Maka racon tidak akan tampak di layar radar.
2. Ramark (Radar Mark)

Adalah rambu radio aktif yang dipasang di


daratan yang dapat dideteksi oleh radar di
kapal dan digambarkan sebagai garis
putus-putus dari pusat PPI ke tepian layar
radar. Oleh karena ramark adalah rambu
aktif, maka walaupun ia berada diluar
jangkauan ‘range’ Radar, masih dapat lihat
tampilannya pada layar radar. Namun
demikian dengan ramark, navigator hanya
mendapat informasi ‘arah’nya saja.
Sedangkan jaraknya tidak dapat diketahui.
2. Ramark (Radar Mark)

Umumnya ramark digunakan untuk


memandu kapal-kapal dalam mendekati
suatu pelabuhan atau arah dari suatu
daerah pelayaran yang disarankan
(recommended track) seperti rambu
penuntun pada sistim navigasi
konvensional.
3. Radar Transponder

Adalah rambu radio yang diletakkan pada


suatu tempat atau yang dimiliki oleh kapal-
kapal. Radar transponder ini tergolong rambu
pasif seperti racon karena ia akan bekerja bila
mendapat ‘interogasi’ dari radar yang sesuai.
3. Radar Transponder.

Radar transponder yang popular adalah SART


(Search and Rescue Transponder) yang
merupakan salah satu peralatan yang harus
dimiliki oleh kapal-kapal sebagaimana
disyartkan oleh SOLAS 1974 amandemen 1992
dalam kaitannya dengan GMDSS.
4. Radar Flare.
Adalah rambu radar yang sejenis dengan
SART tetapi tampilannya mirip dengan
racon, hanya saja tidak membentuk huruf
kode morse.
4. Radar Flare.
Radar Reflector dan Radar Echo Enhancer
Selain radar sekunder sebagaimana
diterangkan sebelumnya, pada daerah-daerah
yang sering terjadi cuaca buruk atau
diperairan ramai, sering dipasang
‘pelampung khusus’, yang dilengkapi dengan
‘corner reflector’ (Radar Reflector),yaitu
pelat-pelat yang berbentuk segitiga atau
‘diamond’ yang diletakkan saling tegak lurus,
sehingga memberikan pantulan yang
sempurna terhadap pulsa-pulsa radar.
4. Radar Flare.

Dengan demikian walaupun obyek lain


diterima sangat lemah, pelampung khusus
tersebut dapat dideteksi oleh radar di
kapal dengan jelas. Radar reflector ini
sering juga disebut sebagai ‘Echo
Enhancer’ yang artinya penguat gema
radar.
Ramark (diluar ‘Range’ Radar)

2
1
3

Keterangan Gambar:
1. Racon(dalam range) Racon ‘N’
2. Ramark(diluar range)
3. Sart (di dalam range )

Perspektif (Sesungguhnya) Tampilan pada PPI (Layar Radar)


Range Resolution dan Bearing Resolution

1. Range Resolution.
Atau disebut Range Discrimination, adalah
kemampuan sebuah Radar untuk membedakan 2
target yang berdekatan jaraknya dengan arah
baringan sama atau hampir sama.
Range Resolution tergantung dari:
a. Panjang pulsa.
b. Ketajaman/besar kecilnya ‘spot’ pada layar Radar
(Penyetelan Sweep ).
c. Gain dan Contrast).
d. Jarak target ke kapal.
Range Resolution dan Bearing Resolution
1. Range Resolution
Atau disebut Range Discrimination, adalah
kemampuan sebuah Radar untuk membedakan 2
target yang berdekatan jaraknya dengan arah
baringan sama atau hampir sama.
Cara memperbaikinya:
a. Mengatur tombol-tombol: Gain, Contrast, dan
brilliance secara benar.
b. Menggunakan Pulse-length yang kecil.
c. Bila ada,aktifkan tombol ‘Differentiation’
(Pembeda)
2. Bearing Resolution

Atau disebut Bearing Discrimination, yaitu


kemampuan sebuah Radar untuk membedakan 2
target yang baringannya hampir sama dan berada
pada jarak (range) yang sama.

Bearing Resolution tergantung dari:


a. Lebar berkas sudut horizontalnya, dan
b. Kuatnya echo (spot pada layar Radar)
2. Bearing Resolution

Atau disebut Bearing Discrimination, yaitu


kemampuan sebuah Radar untuk membedakan 2
target yang baringannya hampir sama dan berada
pada jarak (range-ring) yang sama.

Cara mengatasinya :
a. Mengatur tombol-tombol: Gain,Contrast (Focus/
Brilliance), dan Sweep secara benar secukupnya).
b. Memperkecil pengaturan beam-width
(Oleh pabrik pembuat Radar).
FAKTOR MEMPENGARUHI PERFORMANCE
DAN ACCURACY

• Karakteristik setting radar.


• Karakteristik target.
• Effect atmosphere dan kondisi cuaca.
• Adanya sektor/daerah blind dan shadow.

37
KARAKTERISTIK SETTING RADAR

• Performance dan keakuratan tergantung


jenis karakteristik radar dan bagaimana
setting tombol dari radar itu sediri

38
KARAKTERISTIK TARGET

• Aspect -
– vertical aspect 90° : perpendicular
– Horizontal aspect 90° : beam on
• Bentuk dan permukaan target
• Komposisi target – reflector ex: besi, air : baik –
es, kayu : kurang baik
• Ukuran Target

39
EFFECT ATMOSPHERE DAN KONDISI CUACA

ATMOSPHERE
• Refraksi : terjadi bila ada kerapatan udara yang
berbeda
• Radar Horizon : tergantung tinggi antena
• Super refraction : jarak akan lebih jauh bila udara
panas berada di atas udara dingin
• Sub refraction : jarak akan berkurang bila udara
panas di bawah udara dingin
• Freak propagation : akibat ketebalan super
refraction -gelombang akan dipantulkan berulang-
ulang shg menjauh.

40
EFFECT ATMOSPHERE DAN KONDISI CUACA

CUACA
• Angin.
• Hujan- rain.
• Hujan batu es – hail.
• Salju – snow.
• Kabut – fog.
• Awan – cloud.
• Tropical storm.
• Badai pasir.
41
BLIND DAN SHADOW FACTOR

• Akibat tertutupnya target oleh objek-objek


yg tinggi.
• Blind shadow permanent diakibatkan
tertutupnya target oleh foremast, funnel,
samson post, forecastle dll.

42

Anda mungkin juga menyukai