Anda di halaman 1dari 7

PENATAAN KEMUDI

Persyaratan kemudi dalam undang-undang


pelayaran sbb. :

1.Kemudi harus cukup kuat dan bertumpu


pada suatu titik putar,
2.Penataan kemudi harus sedemikian rupa
kuatnya, sehingga dalam segala kondisi
dapat dengan cepat diputar ke kiri dan ke
kanan.
3.Alat kemudi harus disusun sedemikian
rupa, sehingga apabila kemudi di anjungan
diputar ke kiri atau ke kanan, maka
kemudinya akan berkedudukan sama
dengan arah mana kemudi itu berada,
4.Kapal harus dilengkapi dengan penataan
kemudi bantuan.

Pada setiap penataan kemudi, secara garis


besar terdiri dari :

1.Penataan kemudi di anjungan,


2.Mesin kemudi,
3.Pemindahan gerak dari mesin kemudi ke
poros kemudi.
PENATAAN KEMUDI TANGAN

PENATAAN KEMUDI TANGAN TERDIRI DARI :


a. Poros dengan ulir yang berlawanan pada ½
panjangnya
b. Kursi
c. Batang pengapit
d. Roda kemudi
e. Selop
f. Stang penarik
g. Yuk
h. Batang penghantar.

Gamba 1 : Skema Kemudi Tangan.


CARA BEKERJANYA KEMUDI

• Kalau roda kemudi (d) diputar ke kanan, maka


akan memutar poros (a) ke kanan dan
mendorong Selop (e 1) ke depan ( pada gambar
ke atas ). Selop e 2 ke belakang ( pada gambar
ke bawah ).
• Gerakan ini akan ditreruskan oleh Stang penarik
kepada Yuk (g) dan gerakan ini akan diteruskan
melalui Yuk ke KWADRAN KEMUDI, sehingga
daun kwadran kemudi berputar ke kanan.

Untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh


adanya sentakan-sentakan pada cuaca buruk,
maka daun kemudi dan kwadran kemudi harus
menggunakan Tali Penguat / Penahan (Stoot
talies) atau Pengerem Kemudi (Rudder brake).
Dalam kondisi seperti itu sentakan-sentakan dari
luar dapat ditahan oleh Takal tersebut meskipun
memutarnya agak sedikit berat.

Gunanya Stoot tlies atau Rudder brake :


 Menahan sentakan oleh pukulan ombak, agar
tidak merusak gigi penghubung.
 Menahan duduknya daun kemudi waktu
berlabuh, sandar dan waktu darurat.
PERINTAH-PERINTAH MENGEMUDI

 Perintah kemudi harus jelas, singkat dan


cukup keras untuk didengar oleh Jurumudi.
 Setiap Jurumudi pada gilirannya harus
mengulang perintah itu dan kemudian
melaksanakannya.
 Perwira jaga harus memastikan agar kemudi
yang ditempatkan pada sudut kemudi yang
diinginkan.
 Kegagalan dalam hal melaksanakan ini dapat
mengakibatkan tubrukan atau kandasnya
kapal.
 Jadi perintah / komando kemudi diberikan
dengan benar.

PERINTAH KEPADA JURUMUDI :

1. Perintah-perintah kepada Jurumudi selalu


diberikan dalam urutan sebagai berikut :
ARAH (direction) dan BESARNYA (amount).
2. Untuk menghindari kebingungan terhadap
perintah-perintah bagi Jurumudi, maka
istilah-istilah berikut digunakan :
STARBOARD / PORT ( Kanan / Kiri ) atau
RIGHT / LEFT ( Kanan / Kiri ). Istilah Right /
Left disukai di Amerika Serikat (USA)
3. Semua perintah harus diulangi kata demi
kata dengan tepat seperti yang diberikan.
PERINTAH / KOMANDO KEMUDI

 Starboard/Port (Right / Left) {Degree} rudder :


Kanan/Kiri (derajat) kemudi: Indikator daun kemudi
(rudder indicator) sampai menunjukkan sudut kemudi
sebesar derajat yang diperintahkan.
 Hard Starboard / Hard Port (Hard Right / Hard Left)
rudder {Cikar Kanan / Cikar Kiri} kemudi :
Sudut indikator daun kemudi dicikar ke kanan / di cikar
ke kiri sampai mencapai penunjukkan sudut maksimum
daun kemudi. Hal ini ada perbedaan antara kapal yang
satu dengan kapal yang lain untuk mencapai sudut
daun kemudi yang maksimum. (biasanya kisarannya 35
˚). Juru mudi harus hati-hati untuk menghindari
kemudi dalam posisi stop.
 Rudder Mid Ship (Kemudi di Tengah) :
Letakkan penunjukkan daun kemudi pada garis
tengah (tidak ada sudut kemudi/0˚).
 Increase your rudder (Tambah kemudi) :
Tambah sudut kemudi. Harus diikuti menurut
sudut yang diinginkan.
Contoh: “Increase to Starboard 30˚rudder”
(Tambah ke kanan 30˚ kemudi).
 Decrease (Ease) your rudder (Kurangi kemudi) :
Pengurangan sudut kemudi. Harus diikuti sesuai
dengan sudut yang diinginkan.
Contoh : “Ease to Port 15˚ rudder” (Kurangi 15˚
ke kiri kemudi).
LANJUTAN PERINTAH / KOMANDO KEMUDI

 Shift your rudder :


Ubah Sudut kemudi kearah yang berlawan
dengan besar sudut yang sama.
 Mind your helm (Kendalikan kemudi) :
Biasanya peringatan untuk mengemudikan
dengan lebih hati-hati, tapi mungkin merupakan
peringatan untuk standby/siap dengan perintah
berikutnya.
 Steady as you go (Terus begitu) :
Kemudikan arahnya seperti yang ditujukan oleh
haluan kapal ketika perintah itu diberikan.
 Meet her (Temui dia) :
Hentikan gerakan haluan tanpa berhenti pada
suatu arah tertentu. Biasanya diikuti dengan
perintah, “Steady on course” (arah tetap pada
haluan itu).
 Steer (Kemudikan) :
Biasanya perintah untuk sudut kemudi yang kecil
(kurang dari 5˚). Perubahan arah haluan
baru akan diberikan.
 Starboard/Port (left/right) steer course
(Kanan/Kiri kemudikan arah) :
Putar haluan kapal pada arah yang
diberikan dan arah tetap pada arah yang
diberikan. Biasanya diberikan jika
perubahan arah kurang dari 10˚.
LANJUTAN PERINTAH/KOMANDO KEMUDI

 Starboard/Port (Left/Right) steer course (Kanan/Kiri


kemudikan arah :
Putar haluan kapal pada arah yang diberikan dan arah
tetap pada haluan yang disebutkan. Biasanya diberikan
jika perubahan haluan kurang dari 10˚.
 Steering nothing to the starboard / port (right /
left) (jangan memutar ke kanan / kiri) :
Diberikan ketika adanya suatu bahaya pada satu
sisi, sehingga perlu menghindari arah itu.
Jurumudi harus menjaga kapal berputar kearah
itu dalam arah yang dioperingatkan.
 Keep her so (jaga tetap demikian) :
Terus kemudikan kapal pada arah yang sedang
berjalan. Biasanya diberikan sesudah jurumudi
menyatakan arah yang ia kemudikan.
 Verrry well (sangat baik) :
Jawaban dari Pilot (Pandu) yang berarti
“keadaannya dimengerti”.

Pastikanlan, bahwa perintah kemudi atau haluan


yang dikemudikan oleh jurumudi dilaksanakan
dengan benar. Ini merupakan tugas yang
terpenting bagi Officer of the Watch (OOW) /
Perwira jaga, khususnya ketika kapal itu pada
perairan terbatas dimana batas-batas keamanan
sangat kecil.

Anda mungkin juga menyukai