PADA KAPAL
DisusunOleh:
2018
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
BAB IV PENUTUP………………………………………..…………….…......6
1.1 Kesimpulan………………………………………………………………….6
BAB I
1.1 LATAR BELAKANG
Motor penggerak kemudi merupakan salah satu di antara alat electrik yang dipakai untuk
menentukan dan mengatur arah haluan atau maneuvering kapal ada berbagai macam jenis dan
type mesin kemudi ditinjau dari jenis dan type ada 4 macam
Dari hasil pengamatan dan penelitian para ahli merancang kapal, membuktikan bahwa
kelincahan pengemudian kapal (kelincahan olah gerak kapal) dipengaruhi oleh bentuk
lambung (bentuk buritan), tenaga baling-baling, bentuk dan ukuran daun kemudi, kemiringan
kapal pada waktu berbelok bahkan muatan kapal. Daun kemudi yang tidak sesuai untuk
ukuran kapal tertentu memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kapal tersebut pada
saat berlayar. Daun dan motor penggerak kemudi lah yang memberikan arah pada saat kapal
akan berbelok atau maneuvering dan memberikan balance atau keseimbangan pada saat kapal
bergerak lurus. Secara prinsip, motor penggerak kemudi kapal sangat dipengaruhi oleh
perancangan, sistem propulsi dan sistem kemudi. Sejumlah elemen tersebut secara langsung
memberi pengaruh terhadap gaya-gaya dan momen hidrodinamika yang bekerja pada daun
kemudi. Hal lain yang juga bisa berpengaruh adalah akibat kondisi.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari pembahasan disini adalah mengetahui landasan teori , komponen , bagian mesin
kemudi elektrik dan prinsip kerja serta fungsi dan kerugian dari mesin kemudi elektrik..
BAB II
1.1. DATA KAPAL
Lebar B : 14 m
Tinggi H : 12 m
1.p
R =------
q
R.q
Atau 1 = ---------
P q dan p constant
Dimana :
R = tahanan listrik
I = panjang kawat
q = penampang kawat
p = tahanan jenis kawat
Dari : I = R. C berarti I berbanding lurus dengan R artinya bila R tambah besar, I
menjadi tambah panjang atau sebaliknya.
V
Rumus Ohm : R = ------- ↗️V=teg.listrik
I ↘️V=constant
C
jadi R = --------
I
Dari sini R berbanding terbalik dengan I artinya bila R tambah besar (I tambah besar) berarti
I tambah kecil atau sebaliknya.
Catatan :
Bila Reostat berada pada posisi tengah (balanced)tidak ada aliran listrik (aliran listrik akan
mengalir kalau adanya perbedaan ampere).
Bila Reostat berpindah 1 terhadap lainnya maka ada perbedaan arus listrik yang lebih besar
mengalir ke arus yang lebih rendah kejadian ini disebut unbalanced
BAB III
A. Mesin Kemudi Electrik
D. Prinsip kerja
Catatan :
rheostat (B) pindah ke (B)sedangkan rheostat (D) tetap menjadi unballanced
Panjang kawat IK < dari panjang kawat IA sehingga tahanan RK < dari RA berarti
arus kemudi IK > dari arus anjungan IA.
Gigi cacing (5) berputar,roda cacing (6) berputar kekiri, gigi antara (7) sepusar
kwadrant (8) berputar kekanan,poros kemudi (9) berputar kekanan.
Rudder (10) berputar kekanan.
Bersamaan dengan itu gigi kerucut (13) batang berulir (11) berputar, mengakibatkan
rheostat (D) pindah ke (D’) sehingga posisi (D’) sejajar dengan (B’) (ballanced) hal
ini mengakibatkan arus listrik hilang
Motor listrik kemudi (4) posisi kemudi (10) berhenti pada 30° kanan
Kapal berubah haluan 30° kekanan
1) Keuntunggan
2) Kerugian
1.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa mesin kemudi kapal terdapat beberapa
macam diantarannya salah satunnya adalah mesin kemudi elektrik yang dapat di
aplikasikan di kapal sehingga kapal bisa menentukan dan mengatur arah haluan atau
maneuvering kapal. Sehingga operasi kapal saat berada di laut menjadi aman dan nyaman