Golongan C
Kelompok 4:
Ananda Kuswibawa Pratama (H41221570)
Mico Syah Putra (H41221706)
Angga Maufirotus Sya’bani (H41221542)
Dito Pramudya Nugraha (H41221629)
Juliawan Tri Andika Putra (H41221663)
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Siapkan software eagle untuk membuat rangkaian terlebih dahulu
3. Membuat rangkaian menggunakan eagle dengan menambahkan komponen
komponen yang akan digunakan
4. Setelah merangkai dan menyambungkan setiap komonen, tekan switch to board
untuk mencari jalur yang nantinya akan digunakan pada PCB
5. Lalu print rangkaian tersebut menggunakan kertas stiker
6. Pcb dicuci dan disikat menggunakan spon kawat cuci piring terlebih dahulu
hingga bersih
7. Keringkan pcb, lalu tempelkan kertas stiker yang sudah berisi rangkaian
8. Setrika dengan perlahan serta ditutup dengan kertas hvs selama 10 menit
9. Setelah tertempel, celupkan pcb ke air untuk melepaskan kertas stiker secara
perlahan
10. Cek rangkaian dan tebalkan rangkaian menggunakan spidol permanen
11. Siapkan feriklorit dan air
12. Lalu celpukan dan goyang pcb sampai melekat dan berubah warna
13. Keringkan, kemudian cek rangkaian menggunakan avomeer
14. Lubangi pcb menggunakan bor
15. Kemudian rangkai komponen dan solder
16. Sambungkan kabel input ke adaptor 12volt dan output ke motor 12volt
17. Motor driver siap
BAB IV
PEMBAHASAN
HASIL
Setelah melakukan percobaan perancangan dan perangkaian pada PCB langkah
selanjutnya yaitu pengambilan data voltase tiap bagian bagian komponen, diantaranya
sebagai berikut :
GAMBAR RANGKAIAN
1. Schematic
2. Board
3. Rangkaian jadi
PEMBAHASAN
1. Ketika fase 0 - 0
Ketika fase 0-0 dinamo tidak menyala dikarenakan push button 1 dan 2
tidak ditekan dan mengakibatkan kedua common relay sama sama menempati
posisi normally close. Motor tidak akan bergerak jika tidak terjadi beda potensial
( teganan bertemu dengan Ground ).
2. Ketika Fase 0 - 1
Ketika Fase 0 - 1 dinamo berputar melawan arah jarum jam mengartikan
bahwasanya relay 2 mulai aktif dan kaki common berada pada posisi normally
open sedangkan kaki common relay 1 tetap berada pada posisi normally close.
Motor akan bergerak jika terjadi beda potensial ( teganan bertemu dengan
Ground ).
3. Ketika Fase 1 - 0
Ketika Fase 1 - 0 dinamo berputar se arah jarum jam mengartikan
bahwasanya relay 1 mulai aktif dan kaki common bergerak ke arah normally
open sedangkan kaki common relay 2 tetap pada posisi normally close. Motor
akan bergerak jika terjadi beda potensial ( teganan bertemu dengan Ground ).
4. Ketika Fase 1 - 1
Ketika Fase 1 - 1 dinamo tidak berputar dikarenakan relay 1 dan relay 2
sama sama aktif menandakan bahwasanya kaki common kedua relay berada
pada posisi normally open. Motor tidak akan bergerak jika tidak terjadi beda
potensial ( teganan bertemu dengan Ground ).
BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu motor DC dapat diubah
arah putarannya dengan membalik polaritas tegangannya, rangkaian H-Bridge
merupakan rangkaian untuk mengontrol arah putaran motor DC baik itu kekanan
maupun kekiri, pada rangkaian H-Bridge Ketika 2 saklar ON atau OFF, maka motor
tidak bererak sama sekali hal tersebut terjadi karena tidak ada arus yang melewati beban
( motor DC ) atau tidak terjadi beda potensial, pada saat saklar 1 ON dan saklar 2 OFF
maka motor akan berputar searah jarum jam karena terjadi beda potensial begitu pula
sebaliknya jika saklar 1 OFF dan saklar 2 ON maka motor berputar tetapi berlawanan
dengan arah jarum jam karena timbul beda potensial di aliran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Djoko Adi Widodo, M.T, 2007 PENGERTIAN REGULATOR DAN FUNGSINYA
https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-
files/kontenonline/online2007/filterdanregulator/regulator.html#:~:text=Regulator%20a
dalah%20rangkaian%20regulasi%20atau,kecil%2C%20tetapi%20ada%20masalah%20s
tabilitas