Disusun oleh:
2022
BAB I
PENDAHULUAN
I. Tujuan
1. Memahami tentang metode starting motor DC dengan PWM
2. Mengamati dan mengetahui efektifitas metode starting dengan PWM dibanding
dengan starting konvensional yaitu dengan mengatur tegangan jangkar
menggunkan rheostat.
3. Mengetahui dan memahami bagaimana perubahan kecepatan dan torsi versus arus
beban.
4. Mengamati bentuk sinyal energi listrik sebagai inputan bagi motor DC.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
Kecepatan putar motor DC (N) sebanding dengan ggl lawan (Vb) motor dibagi
fluks magnet Φ (yang untuk magnet permanen adalah konstan) dikali konstnta
elektromekanis dari sifat belitan jangkar (Ke) dengan persamaan:
N ≈ Vb/Ke.Φ.
Dengan kata lain, semakin lebar lebar pulsa, semakin besar tegangan rata-rata yang
diterapkan pada terminal motor, semakin kuat fluks magnet di dalam belitan angker dan
semakin cepatlah motor akan berputar dan ini ditunjukkan diatas.
Penggunaan modulasi lebar pulsa untuk mengontrol motor kecil memiliki
keuntungan karena rugi daya pada transistor pensaklaran kecil karena transistor dalam
keadaan “ON” atau “OFF” sepenuhnya. Akibatnya transistor switching memiliki
disipasi daya yang jauh berkurang sehingga memberikan jenis kontrol linier yang
menghasilkan stabilitas kecepatan yang lebih baik.
Amplitudo tegangan yang ke motor juga tetap konstan sehingga motor selalu pada
kekuatan penuh. Hasilnya adalah motor dapat diputar jauh lebih mudah dan tanpa
macet. Lalu bagaimana kita bisa menghasilkan sinyal modulasi lebar pulsa untuk
mengontrol motor. Caranya ternyata mudah, yaitu gunakan rangkaian Osilator 555
Astabil seperti Gambar 3 di bawah ini.
2. Motor DC.
Motor adalah mesin yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
atau gerak, dimana tenaga gerak itu merupakan putaran pada rotor. Kelebihan motor
DC jika dibandingkan dengan motor AC adalah :
a. Torsi dan kecepatannya mudah dikendalikan.
b. Torsi awalnya besar.
c. Performansinya mendekati linier.
d. Sistem kontrolnya relatif lebih murah dan sederhana.
e. Cocok untuk aplikasi motor servo karena respon dinamiknya yang baik.
f. Untuk aplikasi berdaya rendah , motor DC lebih murah dari motor AC.
IV. Langkah Kerja
1. Langkah Percobaan Kendali PWM.
1. Pasang terminal kumparan jangkar Motor DC (A1-A2) pada Panel Kendali
metode PWM (+M) (-M) seperti pada Gambar 4.
DATA PRAKTIKUM
183 0,12
2. Data pengamatan tegangan, arus, dan putaran rotor dengan kendali PWM
Duty Cycle
99.5 menunjukkan 39,99%
Duty Cycle
120.1
menunjukkan 58,96 %
Duty Cycle
140.2 menunjukkan 51,12 %
Duty Cycle
159.4 menunjukkan 42,83 %
Duty Cycle
180.1 menunjukkan 39,53 %
ANALISIS DATA
1826,6
2000
1646,6
1800 1867,5
1469,6
1682,3
1600
1273,5
1508,7
1400
1080,1
1305,7
kecepatan (rpm)
913,13
1200
1127,8 kendali PWM
729,27
1000
957,5 trafo regulator tegangan
543,6
800
747,96
600
357,4
563,76
400
168,2
295,78
200
217,84
0
0 50 100 150 200 250
tegangan (v)
Ket:
0,35
0,3
0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Ket: