Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM OKPR

(OPERASI KINETIKA & PENGENDALIAN REAKTOR)


PENGUKURAN FRAKSI BAHAN BAKAR DENGAN
METODE GAMMA SCANNING

DI SUSUN OLEH

NAMA : EMIL AKBARI


NIM : 031700021
PRODI : ELEKTROMEKANIK 17

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2019
I. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan fraksi bakar U-235 dengan cara mengukur aktivitas Cs-
137 yang terbentuk pada sepanjang elemen bakar

II. DASAR TEORI

Apabila elemen bakar teriradiasi neutron selama T1, maka aktivitas


Cs137 yang terbentuk di dalam elemen bakar dapat dihitung dengan
menggunakan perumusan sbb :

Laju pembentukan nuklida Cs137 di dalam bahan bakar adalah:

Dengan peyederhanaan Cs137 + Cs137 = gab dan pada

awal iradiasi kandungan Cs137= 0, maka akan diperoleh penyelesaian


sebagai berikut:

Nuklida Cs137 mempunyai umur paro yang cukup panjang apabila


dibandingkan dengan umur pemakaian elemen bakar di teras reaktor
sehingga memenuhi kriteria sbb;

f T1 1 maka exp - f T1 1- f T1

gab T1 1 maka exp - gab T1 1- gab T1

Dengan mengikuti kriteria diatas, penyelesaian persamaan diferensial


diatas menjadi sebagai berikut:
Ncs137 (T1) = f NU235(0) T1 (1)

dengan ketentuan

Ncs137 (T1) = Jumlah nuklida Cs137 setelah iradiasi T1 detik

NU235(0) = jumlah nuklida U235 pada awal iradiasi

 = yield pembentukan nuklida Cs137 dari pembelahan

nuklida U235.

 = fluks neutron termal yang mengiradiasi bahan bakar.

f = tampang lintang mikroskopis nuklida U235

Fraksi bakar U235 di dalam elemen bakar reaktor yang telah beroperasi
selama T1 detik didefinisikan sebagai :

(2)

dengan ketentuan

= Jumlah nuklida U235 yang membelah setelah T1 detik

Dari persamaan (1) dapat diperoleh jumlah isotop U235 yang


membelah yaitu :

235
f NU (0) T1 (3)

Apabila persamaan (3) disubstitusikan ke dalam persamaan (2) akan


diperoleh persamaan sbb:

f (T1) 100% (4)


Dengan percobaan pengukuran aktivitas Cs137 yang terbentuk di dalam

elemen bakar teriradiasi, akan dapat ditentukan besar fraksi bakar U235 di
dalam elemen bakarnya,yaitu

(5)

Pengukuran aktivitas Cs137..

Pengukuran aktuvitas Cs137 dilakukan dengan cara mencacah bagian


demi bagian sepanjang elemen bakar dengan menggunakan gamma
scanning. Bentuk kolimator pencacahan yang terdapat pada gamma
scanning adalah empat persegi panjang dengan ukuran 1 x 36 x 160 mm.
Posisi kolimator melintang dengan lebar 36 mm. Dengan penyederhanaan
bahwa aktivitas cacah dipermukaan kolimator uniform karena sudut
penyimpangan sumber radiasi sebelah kiri kolimator dan sebelah kanan
kolimator ( + ) kecil, maka hubungan antara aktivitas SL dengan cacah
ujung kolimator pada jarak a adalah sbb :

(6)

El. Bakar
Kolimator

cacah
a

Gambar 1. Bagan sistem pencacahan dan kolimator yang digunakan


di dalam gamma scanning.

Dari gambar 1. dapat dilihat sistem pencacahan pada gamma


scanning. Apabila kolimator sistem pencacah mempunyai lebar L=36
mm dan panjang kolimator a= 160 mm dengan lebar 1 mm, maka
besarnya cacah pada ujung kolimator dibandingkan dengan kuat
sumbernya adalah sbb :

cacah/detik = Sa (7)

Besarnya kuat sumber per satuan volume dapat ditentukan dengan


persamaan sbb :

Sv = Sa (cacah/det
cm3) (8)

Apabila elemen bakar yang dicacah telah mengalami masa


pendinginan selama T2 detik maka aktivitas Cs137 pada saat selesai
iradiasi adalah :
Sv(0) = 248 cacah  (linear) exp  T2 (9)

dengan ketentuan

 = tetapan luruh nuklida Cs137

T2 = lama waktu pendinginan


Sv(0) = rapat sumber pada akhir iradiasi.
Rapat nuklida Cs137 pada akhir iradiasi selama T1 adalah :

(10)

Dengan mengukur cacah Cs137 dapat dihitung SV(0) dan rapat fraksi
bakar di dalam elemen bakar yang teriradiasi.
Fraksi bakar total ditemtukan dengan cara menjumlahkan rapat fraksi
bakar pada seluruh elemen volume elemen bakar, yang dapat dituliskan
sebagai berikut :
2
x (11)

dengan ketentuan

n = jumlah elemen volume yang dicacah x = interval scanning (x = L/n )


R = ruji-ruji elemen bakar

k = nomor interval scanning

Besarnya frasi bakar pada tiap-tiap scanning pencacahan ditentukan


dengan persamaan sebagai berikut:
III. LANGKAH PERCOBAAN

1. Instalasi pencacahan seperti pada gambar 2.

2. Dibuat Ditentukan jumlah bagian elemen bakar yang dicacah (n)

3. Ditentukan panjang elemen volume elemen bakar yang dicacah (x)


dengan cara membagi panjang aktif el.bakar dengan jumlah bagian
el.bakar yang dicacah (x = X / n).

4. Dicatat lama pendinginan el.bakar (lihat history card elemen bakar yang
bersangkutan).

5. Dicatat no batch elemen bakar dan kandungan awal U235 nya.

6. Dilakukan pencacahan aktivitas Cs137 pada masing masing elemen


volume yang telah ditentukan.

7. Ditentukan fraksi bakar pada masing-masing elemen volume


pencacahan dan tentukan jumlahnya untuk mendapatkan fraksi bakar
totalnya.

perisai i
radias
pre-amp Accuspec
det sintilasi
X
kolimator

catu
daya

Gambar 2. diagram sistem pengukure fraksi bakar dengan menggunakan metode 

VI. DATA HASIL PENGUJIAN

No n Cacah/detik
1 Cacah 1
11247.42
2 Cacah 2
10760.22
3 Cacah 3
10035.37
4 Cacah 4
9776.98
5 Cacah 5
11298.58
6 Cacah 6
11007.83
7 Cacah 7
9137.95
8 Cacah 8
9293.52
9 Cacah 9
10755.40
10 Cacah 10
12396.88
11 Cacah 11
10225.52
12 Cacah 12
9766.13
13 Cacah 13
9305.10
14 Cacah 14
11718.62
15 Cacah 15
9088.58
16 Cacah 16
8114.65
17 Cacah 17
8295.30
18 Cacah 18
8507.65
19 Cacah 19
8046.55
20 Cacah 20
11097.95
21 Cacah 21
12080.70

VII. PERHITUNGAN
π = 3,14 µUZrH = 0,5579 cm-1
L = 36 mm λ Cs-137 = 2,20 x 10-8 /detik
a = 160 mm γ Cs-137 = 6%
tan φ = 0,2185 N U-235(0) = 9,74 x 1022 atom/elemen bakar
r = 1,8161 mm

a. Menghitung nilai SL

b. Menghitung waktu
T0 = 17 Desember 2008
T1 = 3 Desember 2019
= 4003 hari

345859200 detik

c. Menghitung satuan volume


Dari persamaan diatas, untuk menghitung Sv(1) sebagai berikut:

Sehingga didapat nilai Sv sebagai berikut:


SV1 3.12E+09
SV2 2.98E+09
SV3 2.78E+09
SV4 2.71E+09
SV5 3.13E+09
SV6 3.05E+09
SV7 2.53E+09
SV8 2.57E+09
SV9 2.98E+09
SV10 3.43E+09
SV11 2.83E+09
SV12 2.70E+09
SV13 2.58E+09
SV14 3.25E+09
SV15 2.52E+09
SV16 2.25E+09
SV17 2.30E+09
SV18 2.36E+09
SV19 2.23E+09
SV20 3.07E+09
SV21 3.35E+09

d. Menghitung besar fraksi bakar pada tiap-tiap scanning


Dari persamaan (11) pada modul, sebagai berikut:

Sehingga didapat nilai untuk FBk 1 adalah;


Sehingga didapat nilai FBk dari tiap-tiap scanning sebagai berikut:
FBk1 2.43E-03
FBk2 2.32E-03
FBk3 2.16E-03
FBk4 2.11E-03
FBk5 2.44E-03
FBk6 2.37E-03
FBk7 1.97E-03
FBk8 2.00E-03
FBk9 2.32E-03
FBk10 2.67E-03
FBk11 2.20E-03
FBk12 2.11E-03
FBk13 2.01E-03
FBk14 2.53E-03
FBk15 1.96E-03
FBk16 1.75E-03
FBk17 1.79E-03
FBk18 1.83E-03
FBk19 1.74E-03
FBk20 2.39E-03
FBk21 2.60E-03

FBk total (%) 4.57E-02

FB total (%) 0.01419983

e. Menghitung Fraksi Bakar Total


Fraksi bakar total ditentukan dengan cara menjumlahkan rapat
fraksi bakar pada seluruh elemen volume elemen bakar, yang dapat
dituliskan sebagai berikut:
%

Hasil burn-up bahan bakar seperti pada cara tersebut di atas maka dapat
diringkas dalam grafik dibawah ini:

Hasil perhitungan fraksi bahan bakar dari tiap-tiap scanning dari persamaan
12 yang telah dilakukan, dapat diringkas dari hasil grafik sebagai berikut:
Hasil burn-up bahan bakar seperti pada cara tersebut di atas maka dapat
diringkas dalam grafik dibawah ini :

Dari hasil perhitungan fraksi bahan bakar dari tiap-tiap scanning dari
persamaan 12 yang telah dilakukan, dapat diringkas dari hasil grafik sebagai
berikut:

Anda mungkin juga menyukai