oleh:
Iklimatul Karomah 171810201052
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2020
I. Tujuan
Dalam melakukan praktikum Kalibrasi Daya pada Reaktor Kartini,
praktikan dapat menentukan besarnya daya pada saat Reaktor dioperasikan
pada suatu tingkat daya tertentu (konstan) dan peserta juga dapat mengatur
(menentukan) penunjukan meter daya yang tertampil pada ruang kendali.
II. Dasar Teori
Pada saat Reaktor dioperasikan dalam kondisi kritis pada suatu tingkat
daya tertentu (konstan), maka terjadi reaksi fisi (pembelahan) bahan baker
𝑈−235 dengan neutron awal (sumber) sehingga melahirkan neutron baru,
radiasi gamma dan energi panas. Banyaknya reaksi fisi yang terjadi setiap detik
per satuan volume sebanding dengan Φ x Σ𝑓 . Banyaknya reaksi pembelahan
tiap detik untuk menghasilkan daya 1 watt adalah 3,2 × 1010 pembelahan,
sehingga pada saat terjadi reaksi fisi pada kondisi tertentu dapat ditulis dala
pbentuk persamaan :
𝑉
Σ𝑓
𝑃= ∫ ∅(𝑉 )𝑑𝑉
3,2 × 1010 0
Dimana,
Σ𝑓 : tampang lintang makroskopis
𝑉 : Volume reaktor
𝑃 = 𝐺 × 𝑐 × ∆𝑡 𝑄 = 𝑚 × 𝑐 × ∆𝑡
𝑑𝑄
𝑐 = 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟 𝑃=
𝑑𝑇
𝐻 = 𝑚 × 𝑐 = 19.0476𝐾𝑤ℎ/𝐶
Prosedur Eksperimen
Reaktor dikritiskan pada data 10,50 dan Reaktor dikritiskan pada saya 100
100 kW kW dengan mematikan sistem
pendingin
Catat G dan ∆t pada setiap tingkatan Catat kenaikan suhu air tangki setiap
daya 5 menit selama ½ jam
Hitung daya dan bandingkan dengan Hitung daya dan bandingkan dengan
daya pada SIK data pada SIK
IV. Analisis Data
1. Hasil
Data yang didapat dalam praktikum Kalibrasi Daya Reaktor Kartini
adalah:
Tabel 1. Kalibrasi Daya Reaktor
33,5 33,046
33
y = 0,0907x + 30,168
33
y = 0,0945x + 30,115 32,3
32,297
32,5
31,9 31,8
32 31,7 31,671
31,4
Suhu
31,5 31,1
30,8
31
30,464
30,5 30
29,949
30
29,5
0 5 10 15 20 25 30 35
waktu
Gambar 1. Grafik perbandingan suhu dan waktu pada k.informasi dan website
Gambar 2. Reaktor dalam kondisi kritis pada saat 15 volt pada k.informasi (zoom)
2. Pembahasan
Kalibrasi daya merupakan seluruh kegiatan pengukuran parameter
variabel daya, kalkulasi daya reaktor dan pengaturan ulang instrumen/kanal
ukur daya. Kalibrasi daya reaktor bertujuan untuk mengetahui daya reaktor
yang sebenarnya juga untuk menyesuaikan meter-meter daya sesuai dengan
hasil kalibrasi. Daya yang terukur adalah daya yang tampil pada layar
operasi reaktor. Kemudian dibandingkan dengan daya yang dihitung
berdasarkan suhu pendingin primer. Daya yang terukur pada layar adalah
100kW. Sedangkan, daya yang didapat dari hasil perhitungan untuk
pengukuran k.informasi adalah 103,657039 kW. Penyimpangan dari kedua
nilai tersebut adalah 3,66%. Daya yang didapat dari hasil perhitungan untuk
website adalah 107,999892 Kw dengan penyimpangan 7,99%. Sehingga,
dapat disimpulkan kalibrasi daya terjadi penyimpangan dibawah 10%, hal
ini tidak perlu dilakukan kembali pengaturan posisi detector daya pada
reaktor. Semakin lama reaktor beroperasi, maka suhu semakin tinggi
(panas). Perbedaaan nilai suhu yang ditampilkan dilayar zoom
(k.informasi) dengan website memiliki nilai suhu sedikit berbeda seperti
pada menit ke 5 misalnya yaitu dengan perbedaan 0,336oC. perbedaan ini
disebabkan karena ketidaktelitian dan ketidaktepatan ketika membaca
besarnya suhu dilayar zoom dan website pas dimenit ke 5.
V. Kesimpulan
Kalibrasi daya terjadi penyimpangan dibawah 10%, hal ini tidak perlu
dilakukan kembali pengaturan posisi detector daya pada reaktor.
VI. Sumber
Stacey, Weston M. 2007. Nuclear Reactor Physics Second Edition. Weinhem:
WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA.
Trijono, Edi. 1998. Modul Petunjuk Praktikum Fisika Reaktor. Yogyakarta:
Fakultas Teknik UGM / PPNY – Batan.