Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM RLAB

CALORI WORK

Nama : Dhea Putriani

NPM : 1606906300

Fakultas / Program Studi : Teknik / Teknologi Bioproses

Grup dan Kawan Kerja :5

No dan Nama Percobaan : KR02 Calori Work

Minggu Percobaan : Pekan 4

Tanggal Percobaan : Rabu, 12 April 2017

LABORATORIUM FISIKA DASAR

UPP IPD

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2017
CALORI WORK

I. Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

II. Alat

1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan

2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )

3. Termometer

4. Voltmeter dan Ampmeter

5. Adjustable power supply

6. Camcorder

7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III. Landasan Teori


Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada
percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi
energi panas.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang
mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan :

W =v .i .t

Dimana :

W = Energi Listrik (Joule)

v = Tegangan Listrik (Joule)


i = Arus Listrik (ampere)

t = Waktu aliran (sekon)

Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk
kenaikan temperatur.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan
persamaan :

q=m. c (TaT )

Dimana :

Q = Jumlah kalor yang diperlukan (kalori)


m = massa zat (gram)
c = kalor jenis zat (kal/grC)
Ta = suhu akhir zat (K)
T0 = suhu mula mula (K)

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri
arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang
terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi.
Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur
dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.

IV. Cara Kerja


Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di halaman
praktikum KR-02 ini. Setelah itu, akan diikuti dengan langkah langkah berikut :
1. Mengaktifkan Web cam. (mengklik icon video pada halaman web r-Lab) !
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.
3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya.
4. Mengammbil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada
kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon
ukur!
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, menunggu
hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0 .
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3

V. Data Pengamatan
1. Tegangan V0

N Waktu
I V (volt) T (C)
o (s)
1 3 23.84 0.00 22.7
2 6 23.84 0.00 22.7
3 9 23.84 0.00 22.7
4 12 23.84 0.00 22.7
5 15 23.84 0.00 22.8
6 18 23.84 0.00 22.7
7 21 23.84 0.00 22.8
8 24 23.84 0.00 22.8
9 27 23.84 0.00 22.7
10 30 23.84 0.00 22.8

2. Tegangan V1
N Waktu
I V (volt) T (C)
o (s)
1 3 34.56 0.68 22.7
2 6 34.56 0.68 22.8
3 9 34.56 0.68 22.9
4 12 34.56 0.68 23.1
5 15 34.56 0.68 23.2
6 18 34.56 0.68 23.3
7 21 34.56 0.68 23.4
8 24 34.56 0.68 23.6
9 27 34.56 0.68 23.7
10 30 34.56 0.68 23.8
3. Tegangan V2
N Waktu
I V (volt) T (C)
o (s)
1 3 49.39 1.63 23.0
2 6 49.39 1.63 23.4
3 9 49.39 1.63 24.2
4 12 49.39 1.63 25.1
5 15 49.39 1.63 25.9
6 18 49.39 1.63 26.7
7 21 49.39 1.63 27.4
8 24 49.39 1.63 28.1
9 27 49.39 1.63 28.7
10 30 49.39 1.63 29.3

4. Tegangan V3
N Waktu
I V (volt) T (C)
o (s)
1 3 41.07 1.09 25.9
2 6 41.07 1.09 25.9
3 9 41.07 1.09 26.1
4 12 41.07 1.09 26.4
5 15 41.07 1.09 26.6
6 18 41.07 1.09 26.9
7 21 41.07 1.09 27.1
8 24 40.95 1.10 27.3
9 27 40.95 1.10 27.4
10 30 41.07 1.09 27.6

VI. Pengolahan Data


1. Grafik Hubungan antara Suhu dan Waktu pada Setiap Tegangan

G rafi k Hu bu n g an an tara Su h u dan Waktu


p ad a S eti ap Teg an g an
30
29
28
V0
27
V1
26
suhu (C) V2
25
V3
24
23
22
21
0 5 10 15 20 25 30 35

Waktu (s)

2. Menghitung Nilai Kapasitas Panas (c) dari Kawat Konduktor


Untuk mengetahui nilai kapasitas panas dari kawat konduktor yang digunakan,
praktikan harus tahu rumus-rumus dan teori dasar yang terkait dalam percobaan ini.
Berdasarkan teori, didapatkan bahwa energi listrik yang diterima oleh kawatakan
diubah menjadi energi panas (kalor). Hubungan antara kalor dan energi panas
ditunjukan oleh persamaan berikut

m. c . T =v .i . t

v.i
T= t
m. c

y=b x a

Persamaan di atas dapat dipandang sebagai sebuah persamaan linear y =bx + a,


dengan y mengagantikan posisi T, dan t menggantikan posisi x. Dari persamaan di
atas, didapatkan persamaan baru, yakni:
V .i
b=
m.c

Maka nilai c (kalor jenis kawat) dapat diketahui setelah kita mendapatkan nilai a
(gradient). Nilai a dan b dapat didapat dengan menggunakan metode least square.
A. Perhitungan Nilai Kapasitas Panas Kawat pada Tegangan V0 = 0 Volt
N Waktu
T (C) T (C)
o (s)
1 3 22,7 1
2 6 22,7 1
3 9 22,7 1
4 12 22,7 1
5 15 22,8 1,1
6 18 22,7 1
7 21 22,8 1,1
8 24 22,8 1,1
9 27 22,7 1
10 30 22,8 1,1

Dengan menggunakan metode least square, didapatkan :

i xi yi xi2 yi2 xi.yi


1 3 1 9 1 3
2 6 1 36 1 6
3 9 1 81 1 9
4 12 1 144 1 12
5 15 1,1 225 1,21 16,5
6 18 1 324 1 18
7 21 1,1 441 1,21 23,1
8 24 1,1 576 1,21 26,4
9 27 1 729 1 27
1
30 1,1 900 1,21 33
0
165 10,4 3465 10,84 174
Jadi, berdasarkan hasil dari metode least square di atas, didapatkan persamaan
linear garis, yaitu y = 0,0032x + 0,9867

Grafik Hubungan antara Perubahan Suhu dengan Waktu pada Tegangan 0 Volt
1.12
1.1
1.08
f(x) = 0x + 0.99
1.06
1.04
Perubahan Suhu (C) 1.02
1
0.98
0.96
0.94
0 5 10 15 20 25 30 35

Waktu (s)

V .i
c=
m. b

0.23,8 4
c=
2. 0,0032

c=0 J /gr C
B. Perhitungan Nilai Kapasitas Panas Kawat pada Tegangan V0 = 0,68 Volt
Waktu
No T (C) T (C)
(s)
1 3 22,7 1
2 6 22,8 1,1
3 9 22,9 1,2
4 12 23,1 1,4
5 15 23,2 1,5
6 18 23,3 1,6
7 21 23,4 1,7
8 24 23,6 1,9
9 27 23,7 2
10 30 23,8 2,1

Dengan menggunakan metode least square, didapatkan :

i xi yi xi2 yi2 xi.yi


1 3 1 9 1 3
2 6 1,1 36 1,21 6,6
3 9 1,2 81 1,44 10,8
4 12 1,4 144 1,96 16,8
5 15 1,5 225 2,25 22,5
6 18 1,6 324 2,56 28,8
7 21 1,7 441 2,89 35,7
8 24 1,9 576 3,61 45,6
9 27 2 729 4 54
1
30 2,1 900 4,41 63
0
165 15,5 3465 25,33 286,8
Jadi, berdasarkan hasil dari metode least square di atas, didapatkan persamaan
linear garis, yaitu y = 0,0418x + 0,86

Grafik Hubungan antara Perubahan Suhu dengan Waktu pada Tegangan 0,68 Volt
2.5

2 f(x) = 0.04x + 0.86

1.5
Perubahan Suhu (C)
1

0.5

0
0 5 10 15 20 25 30 35

Waktu (s)

V .i
c=
m. b

0,68. 34.56
c=
2. 0,0418

c=281,11 J / gr C
C. Perhitungan Nilai Kapasitas Panas Kawat pada Tegangan V0 = 1,63 Volt
N Waktu
T (C) T (C)
o (s)
1 3 23 1,3
2 6 23,4 1,7
3 9 24,2 2,5
4 12 25,1 3,4
5 15 25,9 4,2
6 18 26,7 5
7 21 27,4 5,7
8 24 28,1 6,4
9 27 28,7 7
10 30 29,3 7,6

Dengan menggunakan metode least square, didapatkan :

i xi yi xi2 yi2 xi.yi


1 3 1,3 9 1,69 3,9
2 6 1,7 36 2,89 10,2
3 9 2,5 81 6,25 22,5
4 12 3,4 144 11,56 40,8
5 15 4,2 225 17,64 63
6 18 5 324 25 90
7 21 5,7 441 32,49 119,7
8 24 6,4 576 40,96 153,6
9 27 7 729 49 189
1
30 7,6 900 57,76 228
0
165 44,8 3465 245,24 920,7
Jadi, berdasarkan hasil dari metode least square di atas, didapatkan persamaan
linear garis, yaitu y = 0,2444x + 0,4467

Grafik Hubungan antara Perubahan Suhu dengan Waktu pada Tegangan 1,63 Volt

8
7 f(x) = 0.24x + 0.45
6
5
Perubahan Suhu (C) 4
3
2
1
0
0 5 10 15 20 25 30 35

Waktu (s)

V .i
c=
m. b

1,63. 4 9,39
c=
2. 0,2444
c=1 64 , 7 J / gr C

D. Perhitungan Nilai Kapasitas Panas Kawat pada Tegangan V0 = 1,09 Volt


N Waktu
T (C) T (C)
o (s)
1 3 25,9 4,2
2 6 25,9 4,2
3 9 26,1 4,4
4 12 26,4 4,7
5 15 26,6 4,9
6 18 26,9 5,2
7 21 27,1 5,4
8 24 27,3 5,6
9 27 27,4 5,7
10 30 27,6 5,9

Dengan menggunakan metode least square, didapatkan :

i xi yi xi2 yi2 xi.yi


1 3 4,2 9 17,64 12,6
2 6 4,2 36 17,64 25,2
3 9 4,4 81 19,36 39,6
4 12 4,7 144 22,09 56,4
5 15 4,9 225 24,01 73,5
6 18 5,2 324 27,04 93,6
7 21 5,4 441 29,16 113,4
8 24 5,6 576 31,36 134,4
9 27 5,7 729 32,49 153,9
1
30 5,9 900 34,81 177
0
165 50,2 3465 255,6 879,6
Jadi, berdasarkan hasil dari metode least square di atas, didapatkan persamaan
linear garis, yaitu y = 0,0691x + 3,88

Grafik Hubungan antara Perubahan Suhu dengan Waktu pada Tegangan 1,09 Volt
7
6
f(x) = 0.07x + 3.88
5
4
Perubahan Suhu (C) 3

2
1
0
0 5 10 15 20 25 30 35

Waktu (s)

V .i
c=
m. b

1,09. 4 1,07
c=
2. 0,0691

c=323,92 4 J /gr C
Dari tiga percobaan yang dilakukan pada tegangan yang berbeda, maka
didapatkan tiga nilai c dari setiap percobaan, antara lain:

c 2=281,11 J / gr C
c 3=1 64 , 7 J / gr C
c 4=323,92 4 J / gr C

Sehingga didapatkan nilai rata-rata c dari kawat yang digunakan adalah :

c 2+c 3+c 4
C=
n

281,11+ 164 ,7+ 323,92 4


C=
3

C=25 6,578 J /gr C

VII. Analisis
1. Analisis Percobaan
Percobaan calori work ini bertujuan untuk mengetahui besar dari nilai kapasitas
kalor kawat konduktor yang digunakan dalam percobaan. Besaran ini
didapatkan dengan mengkonversikan energi listrik menjadi energi panas.
Pada awal percobaan rLab ini, praktikan terlebih dahulu diharuskan untuk
mengaktifkan webcam agar dapat melihat tegangan yang diberikan dan
temperatur awalnya pada saat itu. Percobaan r-lab mengenai calori
work dilakukan dengan memberikan tegangan yang berbeda pada alat
percobaan calori work pada laboratorium dengan mengklik tombol power
supply sehingga tegangan langsung diberikan secara otomatis kepada alat
tersebut. Selanjutnya, praktikan mengklik tombol ukur untuk mendapatkan
data, berupa arus, tegangan, dan suhu yang bervariasi setiap 3 detik (hingga
10 data). Percobaan dilakukan hingga 4 kali percobaan, masing-masing untuk
tegangan yang berbeda, yaitu V0 ( Tegangan= 0 V), V1 ( Tegangan = 0,68 V),
V2 (Tegangan = 1, 63 V), dan V3 (Tegangan = 1.09 V). Hal ini dilakukan agar
diperoleh data yang bervariasi sehingga hasil perhitungan menjadi lebih akurat.
Dari percobaan pada V0, kita akan mendapatkan besar dari suhu awal (To)
adalah 21.7 C yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan untuk
mendapatkan nilai kapasitas panas kawat salam percobaan ini. Dalam
mendapatkan data pada setiap tegangan, hendaknya pada percobaan antara
tegangan yang satu dengan tegangan yang lain diberi jeda. Maksudnya adalah
agar temperatur yang naik akibat pemberian tegangan sebelumnya, dapat
kembali normal ke suhu awal sehingga nanti akan membuat data yang kita
dapatkan lebih akurat.

2. Analisis Pengolahan Data

Data yang diperoleh saat percobaan sebelumnya, akan digunakan oleh praktikan
nanti untuk menghitung nilai kapasitas panas dari kawat dalam percobaan
tersebut. Data-data yang didapatkan saat percobaan adalah waktu, arus listrik,
tegangan, dan suhu. Dari data-data itulah nanti yang akan diolah oleh
praktikan untuk mendapatkan nilai c. Pada data suhu yang didapat, praktikan
harus mencari terlebih dahulu perubahan terjadi pada setiap temperatur. Hal ini
karena dalam memanfaatkan teori dan persamaan rumus mengenai energi
listrik dan energi kalor, variabel yang ada pada rumus tersebut diatas adalah
atau perubahan suhu sehingga praktikan harus mencari terlebih dahulu
perubahan suhunya. Perubahan suhu didapatkan dari selisih antara suhu akhir
pada setiap detik dikurangi dengan suhu awal yang tertera pada awal
mengaktifkan webcam. Lalu setelah itu, untuk menemukan nilai c praktikan
menggunakan metode least square dengan membuat persamaan garis lurus
antara hubungan perubahan suhu dengan waktu (t). yaitu :

v.i
T= t ; x=t
m. c

Dari persamaan ini, kita dapat memplot data perubahan suhu dan waktu. Bisa
kita lihat waktu dengan perubahan suhu berbanding lurus dengan waktu. Dari
sini bisa kita duga bahwa perubahan suhu akan terus meningkat seiring dengan
lamanya waktu. Dengan menggunakan metode least square ini, kita dapat
menemukan gradient (b) dari persamaan garis tersebut dan nanti kita dapat
mengitung nilai c dari gradient yang didapat. Penggunaan metode least square
ini dapat mempermudah kita dalam mencari suatu variable dalam persamaan.

3. Analisis Hasil
Dari percobaan dan pengolahan data yang telah dilakukan, praktikan

mendapatkan hasil c sebesar 256.578 J / gr C. Hasil ini didapatkan dari

merata- ratakan tiga nilai c yang didapatkan dari percobaan setiap tegangan
yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk mencari keakuratan dan keterpusatan data
yang didapat. Dari hasil c yang diperoleh, bisa diperkirakan bahwa kawat
yang digunakan dalam percobaan ini adalah perak karena nilai c yang diperoleh

mendekati nilai c dari perak itu sendiri yaitu sebesar 233 J / gr C.

3. Analisis Kesalahan
Dari hasil yang didapatkan, Kesalahan literatur yang terjadi sebesar:
|c percobaanc literatur|
Kesalahan Literatur= . 100
c literatur

|256.578233|
Kesalahan Literatur= .100
233

Kesalahan Literatur =10,12

Lalu, dalam perhitungan gradien pada setiap tegangannya dengan


menggunakan
metode least square, ada kesalahan relatif yang terjadi, yaitu sebesar:

b
Kesalahan Relatif = .100
b

0,0016
Kesalahan Relatif 1= . 100 =53
0,003

0,001
Kesalahan Relatif 2= .100 =2,4
0,041
0,00 5
Kesalahan Relatif 3= . 100 =2,083
0,24

0,00 2
Kesalahan Relatif 4= .100 =2, 89
0,069

Kesalahan-kesalahan atau penyimpangan yang terjadi dapat disebabkan oleh


banyak faktor, diantaranya mulai dari perlatan rLab itu sendiri. Kemungkinan
pertama ialah ketidakkonsistenan sensor dalam memindai data yang ada terutama
sensor penghitung suhu setiap 3 detiknya. Lalu yang kedua adalah kesalahan
yang terjadi dari praktikan sendiri yaitu melakukan pembulatan secara terus
menerus sehingga lama kelamaan menimbulkan kemungkinan pergeseran nilai.
Kesalahan juga dapat berasal dari koneksi internet yang terhambat sehingga
mempengaruhi dalam pengambilan data.

4. Analisis Grafik

Dari grafik yang ada, bisa kita lihat kurva selain pada tegangan 0 volt
cenderung meningkat, hal ini menunjukan bahwa hubungannya adalah
berbanding lurus. Grafik yang didapatkan dengan menggunakan metode least
square, terdapat persamaan linearnya dengan persamaan garis yang tertera
pada grafiki diatas dengan gradient yang berbeda-beda

VIII. Kesimpulan
1. Energi listrik dapat berubah menjadi energi kalor, sesuai dengan hokum
kekelan energi bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi
dapat berubah bentuk.
2. Perubahan suhu berbanding lurus dengan waktu pada percobaan ini
3. Kapasitas kalor suatu kawat dapat dicari dengan suatu kerja kalor, yakni
pengkonversian energi tegangan ke temperatur.

4. Nilai c yang didapatkan dari percobaan ini adalah 256,578 J / gr C

5. Kawat konduktor yang dipakai diperkirakan adalah jenis perak


6. Kesalahan literatur dari percobaan ini adalah 10,12 %
7. Kapasitas kalor bergantung pada besar tegangan, arus, massa bahan yang
digunakan, perubahan suhu, dan waktu.

IX. Daftar Pustaka


Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice Hall,
NJ, 2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,
John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
Tripler, P.A., 1998, Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Jakarta : Penerbit
Erlangga Jilid 1

Anda mungkin juga menyukai