CALORI WORK
NPM : 1606906300
UPP IPD
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2017
CALORI WORK
I. Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.
II. Alat
3. Termometer
6. Camcorder
W =v .i .t
Dimana :
Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk
kenaikan temperatur.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan
persamaan :
q=m. c (TaT )
Dimana :
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri
arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang
terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi.
Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur
dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.
V. Data Pengamatan
1. Tegangan V0
N Waktu
I V (volt) T (C)
o (s)
1 3 23.84 0.00 22.7
2 6 23.84 0.00 22.7
3 9 23.84 0.00 22.7
4 12 23.84 0.00 22.7
5 15 23.84 0.00 22.8
6 18 23.84 0.00 22.7
7 21 23.84 0.00 22.8
8 24 23.84 0.00 22.8
9 27 23.84 0.00 22.7
10 30 23.84 0.00 22.8
2. Tegangan V1
N Waktu
I V (volt) T (C)
o (s)
1 3 34.56 0.68 22.7
2 6 34.56 0.68 22.8
3 9 34.56 0.68 22.9
4 12 34.56 0.68 23.1
5 15 34.56 0.68 23.2
6 18 34.56 0.68 23.3
7 21 34.56 0.68 23.4
8 24 34.56 0.68 23.6
9 27 34.56 0.68 23.7
10 30 34.56 0.68 23.8
3. Tegangan V2
N Waktu
I V (volt) T (C)
o (s)
1 3 49.39 1.63 23.0
2 6 49.39 1.63 23.4
3 9 49.39 1.63 24.2
4 12 49.39 1.63 25.1
5 15 49.39 1.63 25.9
6 18 49.39 1.63 26.7
7 21 49.39 1.63 27.4
8 24 49.39 1.63 28.1
9 27 49.39 1.63 28.7
10 30 49.39 1.63 29.3
4. Tegangan V3
N Waktu
I V (volt) T (C)
o (s)
1 3 41.07 1.09 25.9
2 6 41.07 1.09 25.9
3 9 41.07 1.09 26.1
4 12 41.07 1.09 26.4
5 15 41.07 1.09 26.6
6 18 41.07 1.09 26.9
7 21 41.07 1.09 27.1
8 24 40.95 1.10 27.3
9 27 40.95 1.10 27.4
10 30 41.07 1.09 27.6
Waktu (s)
m. c . T =v .i . t
v.i
T= t
m. c
y=b x a
Maka nilai c (kalor jenis kawat) dapat diketahui setelah kita mendapatkan nilai a
(gradient). Nilai a dan b dapat didapat dengan menggunakan metode least square.
A. Perhitungan Nilai Kapasitas Panas Kawat pada Tegangan V0 = 0 Volt
N Waktu
T (C) T (C)
o (s)
1 3 22,7 1
2 6 22,7 1
3 9 22,7 1
4 12 22,7 1
5 15 22,8 1,1
6 18 22,7 1
7 21 22,8 1,1
8 24 22,8 1,1
9 27 22,7 1
10 30 22,8 1,1
Grafik Hubungan antara Perubahan Suhu dengan Waktu pada Tegangan 0 Volt
1.12
1.1
1.08
f(x) = 0x + 0.99
1.06
1.04
Perubahan Suhu (C) 1.02
1
0.98
0.96
0.94
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (s)
V .i
c=
m. b
0.23,8 4
c=
2. 0,0032
c=0 J /gr C
B. Perhitungan Nilai Kapasitas Panas Kawat pada Tegangan V0 = 0,68 Volt
Waktu
No T (C) T (C)
(s)
1 3 22,7 1
2 6 22,8 1,1
3 9 22,9 1,2
4 12 23,1 1,4
5 15 23,2 1,5
6 18 23,3 1,6
7 21 23,4 1,7
8 24 23,6 1,9
9 27 23,7 2
10 30 23,8 2,1
Grafik Hubungan antara Perubahan Suhu dengan Waktu pada Tegangan 0,68 Volt
2.5
1.5
Perubahan Suhu (C)
1
0.5
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (s)
V .i
c=
m. b
0,68. 34.56
c=
2. 0,0418
c=281,11 J / gr C
C. Perhitungan Nilai Kapasitas Panas Kawat pada Tegangan V0 = 1,63 Volt
N Waktu
T (C) T (C)
o (s)
1 3 23 1,3
2 6 23,4 1,7
3 9 24,2 2,5
4 12 25,1 3,4
5 15 25,9 4,2
6 18 26,7 5
7 21 27,4 5,7
8 24 28,1 6,4
9 27 28,7 7
10 30 29,3 7,6
Grafik Hubungan antara Perubahan Suhu dengan Waktu pada Tegangan 1,63 Volt
8
7 f(x) = 0.24x + 0.45
6
5
Perubahan Suhu (C) 4
3
2
1
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (s)
V .i
c=
m. b
1,63. 4 9,39
c=
2. 0,2444
c=1 64 , 7 J / gr C
Grafik Hubungan antara Perubahan Suhu dengan Waktu pada Tegangan 1,09 Volt
7
6
f(x) = 0.07x + 3.88
5
4
Perubahan Suhu (C) 3
2
1
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (s)
V .i
c=
m. b
1,09. 4 1,07
c=
2. 0,0691
c=323,92 4 J /gr C
Dari tiga percobaan yang dilakukan pada tegangan yang berbeda, maka
didapatkan tiga nilai c dari setiap percobaan, antara lain:
c 2=281,11 J / gr C
c 3=1 64 , 7 J / gr C
c 4=323,92 4 J / gr C
c 2+c 3+c 4
C=
n
VII. Analisis
1. Analisis Percobaan
Percobaan calori work ini bertujuan untuk mengetahui besar dari nilai kapasitas
kalor kawat konduktor yang digunakan dalam percobaan. Besaran ini
didapatkan dengan mengkonversikan energi listrik menjadi energi panas.
Pada awal percobaan rLab ini, praktikan terlebih dahulu diharuskan untuk
mengaktifkan webcam agar dapat melihat tegangan yang diberikan dan
temperatur awalnya pada saat itu. Percobaan r-lab mengenai calori
work dilakukan dengan memberikan tegangan yang berbeda pada alat
percobaan calori work pada laboratorium dengan mengklik tombol power
supply sehingga tegangan langsung diberikan secara otomatis kepada alat
tersebut. Selanjutnya, praktikan mengklik tombol ukur untuk mendapatkan
data, berupa arus, tegangan, dan suhu yang bervariasi setiap 3 detik (hingga
10 data). Percobaan dilakukan hingga 4 kali percobaan, masing-masing untuk
tegangan yang berbeda, yaitu V0 ( Tegangan= 0 V), V1 ( Tegangan = 0,68 V),
V2 (Tegangan = 1, 63 V), dan V3 (Tegangan = 1.09 V). Hal ini dilakukan agar
diperoleh data yang bervariasi sehingga hasil perhitungan menjadi lebih akurat.
Dari percobaan pada V0, kita akan mendapatkan besar dari suhu awal (To)
adalah 21.7 C yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan untuk
mendapatkan nilai kapasitas panas kawat salam percobaan ini. Dalam
mendapatkan data pada setiap tegangan, hendaknya pada percobaan antara
tegangan yang satu dengan tegangan yang lain diberi jeda. Maksudnya adalah
agar temperatur yang naik akibat pemberian tegangan sebelumnya, dapat
kembali normal ke suhu awal sehingga nanti akan membuat data yang kita
dapatkan lebih akurat.
Data yang diperoleh saat percobaan sebelumnya, akan digunakan oleh praktikan
nanti untuk menghitung nilai kapasitas panas dari kawat dalam percobaan
tersebut. Data-data yang didapatkan saat percobaan adalah waktu, arus listrik,
tegangan, dan suhu. Dari data-data itulah nanti yang akan diolah oleh
praktikan untuk mendapatkan nilai c. Pada data suhu yang didapat, praktikan
harus mencari terlebih dahulu perubahan terjadi pada setiap temperatur. Hal ini
karena dalam memanfaatkan teori dan persamaan rumus mengenai energi
listrik dan energi kalor, variabel yang ada pada rumus tersebut diatas adalah
atau perubahan suhu sehingga praktikan harus mencari terlebih dahulu
perubahan suhunya. Perubahan suhu didapatkan dari selisih antara suhu akhir
pada setiap detik dikurangi dengan suhu awal yang tertera pada awal
mengaktifkan webcam. Lalu setelah itu, untuk menemukan nilai c praktikan
menggunakan metode least square dengan membuat persamaan garis lurus
antara hubungan perubahan suhu dengan waktu (t). yaitu :
v.i
T= t ; x=t
m. c
Dari persamaan ini, kita dapat memplot data perubahan suhu dan waktu. Bisa
kita lihat waktu dengan perubahan suhu berbanding lurus dengan waktu. Dari
sini bisa kita duga bahwa perubahan suhu akan terus meningkat seiring dengan
lamanya waktu. Dengan menggunakan metode least square ini, kita dapat
menemukan gradient (b) dari persamaan garis tersebut dan nanti kita dapat
mengitung nilai c dari gradient yang didapat. Penggunaan metode least square
ini dapat mempermudah kita dalam mencari suatu variable dalam persamaan.
3. Analisis Hasil
Dari percobaan dan pengolahan data yang telah dilakukan, praktikan
merata- ratakan tiga nilai c yang didapatkan dari percobaan setiap tegangan
yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk mencari keakuratan dan keterpusatan data
yang didapat. Dari hasil c yang diperoleh, bisa diperkirakan bahwa kawat
yang digunakan dalam percobaan ini adalah perak karena nilai c yang diperoleh
3. Analisis Kesalahan
Dari hasil yang didapatkan, Kesalahan literatur yang terjadi sebesar:
|c percobaanc literatur|
Kesalahan Literatur= . 100
c literatur
|256.578233|
Kesalahan Literatur= .100
233
b
Kesalahan Relatif = .100
b
0,0016
Kesalahan Relatif 1= . 100 =53
0,003
0,001
Kesalahan Relatif 2= .100 =2,4
0,041
0,00 5
Kesalahan Relatif 3= . 100 =2,083
0,24
0,00 2
Kesalahan Relatif 4= .100 =2, 89
0,069
4. Analisis Grafik
Dari grafik yang ada, bisa kita lihat kurva selain pada tegangan 0 volt
cenderung meningkat, hal ini menunjukan bahwa hubungannya adalah
berbanding lurus. Grafik yang didapatkan dengan menggunakan metode least
square, terdapat persamaan linearnya dengan persamaan garis yang tertera
pada grafiki diatas dengan gradient yang berbeda-beda
VIII. Kesimpulan
1. Energi listrik dapat berubah menjadi energi kalor, sesuai dengan hokum
kekelan energi bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi
dapat berubah bentuk.
2. Perubahan suhu berbanding lurus dengan waktu pada percobaan ini
3. Kapasitas kalor suatu kawat dapat dicari dengan suatu kerja kalor, yakni
pengkonversian energi tegangan ke temperatur.