Calori Work
II. ALAT
Sumber tegangan yang dapat divariasikan
Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
Termometer
Voltmeter dan Ampmeter
Adjustable power supply
Camcorder
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. TEORI
Kita mengetahui bahwa arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian juga
sumber energinya, apabila kita aktifkan dalam jangka waktu tertentu, maka akan timbul
panas pada bagian rangkaian listrik yang merupakan tempat/pusat aktifitas arus listrik.
Kenyataan tersebut perlu dikaji lebih lanjut mengingat panas yang ditimbulkan
tergantung oleh beda potensial, arus listrik serta waktu yang diperlukan.
Hukum kekekalan energi menyatakan energi didak dapat dimusnahkan dan dapat
diciptakan melainkan hanya dapt diubah dari satu bentuk kebentuk lain. Di alam ini
bnayak terdapat energi seperti energi listrik, energi kalor, energi bunyi, namum energi
kalor hanya dapat dirasakan seperti panas matahari. Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering melihat alat-alat pemanas yang menggunakan energi listrik seperti teko pemanas,
penanak nasi, kompor listrik ataupun pemanas ruangan. Pada dasarnya alat-alat tersebut
memiliki cara kerja yang sama yaitu merubah energi listrik yang mengalir pada
kumparan kawat menjadi energi kalor/panas. Sama halnya dengan kalorimeter yaitu alat
yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan.
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur
suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat
besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor
berikut: massa zat, jenis zat (kalor jenis), dan perubahan suhu. Sehingga dapat di
definisikan sebagai :
Q = m.c.ΔT
Hukum kekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan dan
diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari suatu bentuk energi kebentuk energi yang
lain. Misalnya pada peristiwa gesekan energi mekanik berubah menjadi panas. Pada mesin
Demikian pula energi listrik dapat diubah menjadi panas atau sebaliknya. Sehingga
dikenal adanya kesetaraan antara panas dengan energi mekanik/listrik, secara kuantitatif hal
Kesetaraan panas-energi mekanik pertama kali diukur oleh Joule dengan mengambil
energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam kalorimeter sehingga air menjadi
panas. Energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada
suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada dalam kalorimeter.
Energi listrik yang hilang dalam kawat tahanan besarnya adalah:
lain. Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat berubah menjadi
energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi energi listrik. Dalam
pembahasan ini hanya akan diulas tentang hubungan energi listrik dengan energi kalor. Alat
yang digunakan mengubah energi listrik menjadi energi kalor adalah ketel listrik, pemanas
listrik, dll.
Prinsip kerja dari percobaan ini adalah Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor
temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor.
Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem
temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan. Besarnya energi listrik
yang diubah atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan.
Dalam percobaan tersebut, dapat kita lihat hubungan antara energi kalor dengan
25
20
15
10
0
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 Waktu (s)
selang waktu setiap pengukukuran 3 detik, sehingga didapatkan total data tiap
tegangan adalah 10 buah data. Suhu awal yang dimaksud ketika melakukan webcam
Berdasarkan teori didapatkan bahwa energy listrik yang diterima oleh kawat
akan diubah menjadi energy panas (kalor). Hubungan antara kalor dan energy
V0 = 0 Volt
No X Y X^2 Y^2 XY
1 3 0 9 0 0
2 6 0 36 0 0
3 9 0 81 0 0
4 12 0 144 0 0
5 15 0 225 0 0
6 18 0 324 0 0
7 21 0 441 0 0
8 24 0 576 0 0
9 27 0 729 0 0
10 30 0 900 0 0
Total 165 0 3465 0 0
Dari tabel di atas dapat diperoleh gradient (m) dan b dengan cara :
( ) ( ) ( ) ( )
m= ( ) (
b= ( )
)
m=0 b=0
dan C = m x c
maka, c = = 0 J/gr°𝐶
V1 = 0,69 Volt
No X Y X^2 Y^2 XY
1 3 0 9 0 0
2 6 0,1 36 0,01 0,6
3 9 0,2 81 0,04 1,8
4 12 0,4 144 0,16 4,8
5 15 0,5 225 0,25 7,5
6 18 0,6 324 0,36 10,8
7 21 0,8 441 0,64 16,8
8 24 0,9 576 0,81 21,6
9 27 1 729 1 27
10 30 1 900 1 30
Total 165 5,5 3465 4,27 120,9
Dari tabel di atas dapat diperoleh gradient (m) dan b dengan cara :
( ) ( ) ( ) ( )
m= ( ) (
b= ( )
)
m = 0,03359 b = -0,00779
y = 0,3359x – 0,00779
Karena m = = 0,3359
C = 0,07076
Dan C = m x c
V2 = 1,66 Volt
No X Y X^2 Y^2 XY
1 3 1 9 1 3
2 6 1,2 36 1,44 7,2
3 9 2 81 4 18
4 12 2,8 144 7,84 33,6
5 15 3,5 225 12,25 52,5
6 18 4,3 324 18,49 77,4
7 21 5 441 25 105
8 24 5,6 576 31,36 134,4
9 27 6,1 729 37,21 164,7
10 30 6,6 900 43,56 198
Total 165 38,1 3465 182,15 793,8
Dari tabel di atas dapat diperoleh gradient (m) dan b dengan cara :
( ) ( ) ( ) ( )
m= ( ) (
b= ( )
)
m = 0,23 b = 0,0090
Persamaan garis yang terbentuk adalah :
y = 0,23x + 0,0090
Karena m = = 0,23
C = 0,352
Dan C = m x c
V3 = 1,11 Volt
No X Y X^2 Y^2 XY
1 3 4,4 9 19,36 13,2
2 6 4,2 36 17,64 25,2
3 9 4,2 81 17,64 37,8
4 12 4,4 144 19,36 52,8
5 15 4,5 225 20,25 67,5
6 18 4,5 324 20,25 81
7 21 4,7 441 22,09 98,7
8 24 4,8 576 23,04 115,2
9 27 4,9 729 24,01 132,3
10 30 5 900 25 150
Total 165 45,6 3465 208,64 773,7
Dari tabel di atas dapat diperoleh gradient (m) dan b dengan cara :
( ) ( ) ( ) ( )
m= ( ) (
b= ( )
)
m = 0,267 b = 0,265
Karena m = = 0,67
C = 0,1698
Dan C = m x c
𝐶 °𝐶
Berdasarkan literatur yang saya dapat, nilai kalor jenis yang didapat jauh
=| | x 100%
= 99,9011 %
IV. ANALISIS
A. Analisis Percobaan
koneksi internet dan tidak dilakukan secara manual, sehingga praktikan hanya
perlu menekan tombol yang telah disediakan. Percobaan dimulai dengan masuk
dengan suhu awal. Setelah itu praktikan mencatat suhu awal yang diberikan oleh
kawat yang bersangkutan dengan cara menyalakan power supply ke dalam posisi
on dan memilih tegangan V0. Tegangan yang diberikan pada konduktor, dapat
merubah suhu secara perlahan. Perubahan suhu setiap tegangan dicatat selama 30
detik dan dicatat setiap 3 detik sekali, sehingga kita akan mendapatkan 10 data
untuk tegangan yang pertama. Setelah praktikan mendapatkan data V0, praktikan
Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara tegangan dan temperatur
mendapatkan data yang lebih akurat. Data tersebut dapat diperoleh dengan
Dengan data yang diperoleh, kita dapat mengihitung kapasitas kalor suatu zat
dengan memasukkan data yang ada kedalam persamaan sesuai dengan teori
bahan yang digunakan adalah bahan tembaga dengan kesalahan relatif yang
terjadi dalam percobaan sebesar 99,9011%. Hal ini disebabkan adanya kesalah
temperatur.
Oleh karena itu dari data yang didapatkan kita dapat mengetahui bahwa
semakin besar tegangan, maka akan semakin besar kenaikan temperatur yang
terjadi. Hal ini memenuhi persamaan W = V.I.t, dimana besarnya energi listrik
semakin besar dan begitu pula sebaliknya. Energi listrik yang semakin besar
C. Analisis Grafik
listrik yang dialirkan pada rangkaian. Grafik pertama, dengan tegangan V=0,
menunjukkan perubahan suhu yang sangat minim atau suhu yang hampir
konstan, hanya terjadi kenaikan sebesar 0,1oC dari data pertama dengan data
kedua. Hal ini terjadi karena belum adanya tegangan yang merubah energi
listrik menjadi energi kalor yang nantinya akan meningkatkan suhu dari
rangkaian.
yang cenderung meningkat dengan pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari gradien
bahwa perubahan suhu akan terus meningkat seiring dengan semakin lama
dengan waktu.
Kesimpulan
Besarnya energi listrik yang dihasilkan sama dengan besarnya energi panas
(kalor) yang dihasilkan. Hal ini untuk memenuhi hukum kekekalan energi dan
lurus.
listrik, waktu, massa, dan perubahan suhu. Sedangkan besar kapasitas kalor
perubahan suhu. Kapasitas kalor yang semakin besar, akan menyebabkan arus
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,
John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
3. Sitrampil.ui.ac.id
Lampiran
Waktu I V Temp
3 23.84 0.00 19.4
6 23.84 0.00 19.4
9 23.84 0.00 19.4
12 23.84 0.00 19.4
15 23.84 0.00 19.4
18 23.84 0.00 19.4
21 23.84 0.00 19.4
24 23.84 0.00 19.4
27 23.84 0.00 19.4
30 23.84 0.00 19.4
3 34.45 0.69 19.4
6 34.45 0.69 19.5
9 34.45 0.69 19.6
12 34.45 0.69 19.8
15 34.45 0.69 19.9
18 34.45 0.69 20.1
21 34.45 0.69 20.2
24 34.45 0.69 20.3
27 34.45 0.69 20.4
30 34.45 0.69 20.4
3 48.94 1.66 20.4
6 48.94 1.66 20.6
9 48.94 1.66 21.4
12 49.05 1.66 22.2
15 49.05 1.66 22.9
18 49.05 1.66 23.7
21 49.05 1.66 24.4
24 48.94 1.66 25.0
27 49.05 1.66 25.5
30 49.05 1.66 26.0
3 40.84 1.11 23.8
6 40.84 1.11 23.6
9 40.84 1.11 23.6
12 40.84 1.11 23.8
15 40.84 1.11 23.9
18 40.84 1.11 23.9
21 40.84 1.11 24.1
24 40.84 1.11 24.2
27 40.84 1.11 24.3
30 40.84 1.11 24.4
Grafik data percobaan