Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum “Fisika Dasar”

Modul K3 – Tara Kalor Listrik


Dzulfikri Shofwan Makarim/23513063
Asisten: Mita Maharani
Tanggal praktikum: 14 September 2023
Prodi Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia

Praktikum ini bertujuan untuk memahami konsep dari tara kalor listrik, yakni sebuah persamaan
besaran kalor terhadap besarnya listrik yang dialirkan.
Dalam percobaan ini, kami melaksanakan sebanyak 6 kali pengulangan percobaan. Dengan
perbandingan sampel yang berbeda dengan masing-masing 3 kali percobaan, kami berharap dari
percobaan ini bisa lebih memahami cara kerja alam semesta (alam makro) dari hal kecil yang ada
di sekitar kita (alam mikro).

Kata kumci—energi; kalor; listrik; air

I. PENDAHULUAN

Siapa yang tahu kompor listrik? Bagaimana caranya kompor itu bisa mengeluarkan panas yang cukup untuk memasak padahal h
Listrik di zaman modern ini sudah menjadi komponen utama dalam segala bidang kehidupan. Mulai dari kesehatan, transportasi
Di lain sisi, listrik bisa kita amati dari hal terkecil di sekitar kita. Contohnya ada pada listrik statis yang muncul saat kita mengge
Dalam laporan ini, kami akan menjelaskan bagaimana hukum kekekalan energi berlaku sehingga menghasilkan apa yang disebu
Hukum kekekalan energi kalor (azas black) menyatakan bahwa “Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas z
kedalam bejana dengan rumus persamaan :

𝑊 = 𝑉. 𝐼. 𝑡 ………………………………… ……………………………………………..(1) Dimana,


W : Energi listrik (joule) V : tegangan (volt)
I : arus listrik (ampere)
t : waktu (sekon)

Sehingga bisa kita hitung angka kesetaraan kalor listrik sebagai berikut :

𝑎=𝑊= 𝑉.𝐼.𝑡
𝑄 ………………………………………………(2)
(𝑚𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙+𝑐𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎). ∆𝑇
Dimana, W adalah energi sebesar joule yang hilang ketika energi mekanis ini mengalir dari kawat kumparan berpotensial ren
Praktikum ini bertujuan memperagakan konversi energi panas (kalor) dari energi listrik, dan
mengetahui nilai angka kesetaraan antara joule dan kalori.

II. METODE PRAKTIKUM

Berikut adalah alat dan bahan yang perlu dipersiapkan, serta langkah percobaan yang akan dilaksanakan.

Alat dan Bahan :


Kalorimeter (beserta jaket calorimeter)
Penghantar panas
Termometer
Neraca Ohauss 4 lengan
Gelas beaker
Air
Trafo dengan voltmeter dan ampere meter
Kabel jumper
Gambar 1. Kalorimeter
Sumber : foto pribadi

Gambar 2. Jaket kalorimeter


Sumber : foto pribadi

Gambar 3. Pengaduk kalorimeter


Sumber : foto pribadi
Gambar 4. termostat dan termometer
Sumber : foto pribadi

Gambar 5. Stopwatch
Sumber : foto pribadi

Gambar 6. trafo dengan volt dan amperemeter


Sumber : foto pribadi
Gambar 7. Neraca ohauss 4 lengan
Sumber :

Gambar 8. air
Sumber : https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/ciri-ciri-air-minum-yang-
tercemar-dan-bahayanya-untuk-tubuh

Gambar 9. kabel jumper


Sumber : https://modifikasimarket.com/product/kabel-jumper-aki-mobil-500a-cable-booster-
cable-jumper-emergency-1-8m-2/
Langkah Percobaan :
- Langkah 1
1. Rangkai kabel dengan menyambungkan negatif amperemeter dengan slot 0 v
2. Hubungkan tegangan 6 v dengan positif voltmeter
3. Hubungkan negatif voltmeter dengan positif amperemeter
4. Pasangkan kabel jumper pada positif amperemeter untuk dihubungkan dengan kalorimeter
5. Pasangkan kabel jumper pula pada positif voltmeter untuk dihubungkan dengan
kalorimeter
- Langkah 2
1. Timbang kalorimeter kosong. Hasil penimbangan menunjukkan 38,7 gram.
2. Timbang pengaduk. Hasil penimbangan menunjukkan 24,7 gram.
3. Timbang air dengan cara memasukkan kedalam kalorimeter yang ditimbang di neraca,
lalu geser lengan neraca sebesar 100 gr (note: sudah ditambah dengan massa kalorimeter)
4. Pastikan garis neraca sama dengan garis 0 yang berada di ujung neraca.
- Langkah 3
1. Dinginkan air bersama kalorimeter dan pengaduk di dalam freezer hingga mencapai 20oC.
- Langkah 4
1. Keluarkan dari freezer, lalu pasang penghantar panas beserta termometer
2. Masukkan kalorimter kedalam jaket pelindung termometer dan pasangkan kabel jumper.
- Langkah 5
1. Nyalakan arus listrik bersamaan dengan memulai hitungan stopwatch.
2. Aduk secara teratur selama 2 menit.
3. Amati perubahan yang terjadi (suhu air, perubahan tegangan, dan perubahan arus listrik)
- Langkah 6
1. Catat hasil yang terjadi
2. Ulangi sebanyak 3 kali percobaan dengan massa air 100 gr.
3. Lalu ulangi kembali percobaan dengan massa air 120 gr
III. DATA PERCOBAAN

NO Massa Massa Massa air Suhu awal Suhu akhir Arus tiap 2 Tegangan
Kalorimeter pengaduk (gr) (gr) (oC) (oC) menit (A) tiap 2 menit
(gr) (V)

1 38,7 24,7 100 23 23 0,5 6


2 20 21 0,5 6
3 20 19 0,5 6
4 120 20 20 1 6,1
5 19 19 1 6
6 19 21 1 5,5

Table 1. Data Hasil Percobaan

IV. ANALISIS DATA

1.Menghitung nilai kalor jenis kalorimeter (Ck) berbahan alumunium (Al) dengan metode Interpolasi

0,2297

0,2220

100 25 0

100℃−0℃ = 0,2297 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟℃−0,2220 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟℃


100℃−25℃ 0,2297 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟℃−𝐶𝑘

Maka, dihasilkan Ck = 22,3925 kal/gr oC

2.Menghitung nilai kalor jenis pengaduk (Cp) berbahan besi (Fe) dengan metode Interpolasi

0,1168

0,1055

100 25 0

100℃−0℃ = 0,1168 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟℃−0,1055 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟℃


100℃−25℃ 0,1055 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟℃−𝐶𝑝
Maka, dihasilkan Cp = 3,3325 kal/gr oC

3. Menghitung rerata perubahan suhu dan ketidakpastiannya


a. Untuk massa air 100 gr

2
dT 𝑑𝑇 − |𝑑𝑇 − ∆𝑑̅𝑇̅|
∆̅𝑑̅𝑇̅
0 0 0

1 1 1

-1 -1 1
2
∑ 𝑑𝑇 = 0 ∑|𝑑𝑇 − ∆̅𝑑̅𝑇̅| = 2


̅𝑑̅𝑇̅ =
𝑑𝑇 = 0℃
𝑛

∆̅𝑑̅𝑇̅ = 2
∑|𝑑𝑇 − ̅𝑑̅𝑇̅ | = 1 ℃
√ 𝑛−1
Jadi, 𝑑̅𝑇̅ ± ∆̅𝑑̅𝑇̅ = (0 ± 1)℃

b. Untuk massa air 120 gr

2
dT 𝑑𝑇 − |𝑑𝑇 − ∆𝑑̅𝑇̅|
∆̅𝑑̅𝑇̅
0 -0,67 0,4489

0 -0,67 0,4489

-2 -1,32 1,7424
2
∑ 𝑑𝑇 = -2 ∑|𝑑𝑇 − ∆𝑑̅𝑇̅| = 2,6402


̅𝑑̅𝑇̅ =
𝑑𝑇 = 0,67 ℃
𝑛

∆̅𝑑̅𝑇̅ = ∑|𝑑𝑇 − ̅𝑑̅𝑇̅ |


2
= 0,80 ℃
√ 𝑛−1
Jadi, ̅𝑑̅𝑇̅ ± ∆̅𝑑̅𝑇̅ = (0,67 ± 0,80)℃

4. Menghitung energi kalor dan ketidakpastiannya


a. Untuk massa air 100 gr 866,58975
𝑄 = (100. 1 + 38,7. 22,3925 + 24,7. 3,3325). 0 = 0 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

∆𝑄 = √|100. 1 + 38,7. 22,3925 + 24,7. 3,3325|2. |1|2 = 1048,9025 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

Maka, Q ± ΔQ = (0 ± 1048,9025) kalori

b. Untuk massa air 120 gr


𝑄 = (120. 1 + 38,7. 22,3925 + 24,7. 3,3325). 0 = 0 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

∆𝑄 = √|120. 1 + 38,7. 22,3925 + 24,7. 3,3325|2. |1|2 = 1068,9025 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

Maka, Q ± ΔQ = (0 ± 1068,9025) kalori

5. Menghitung rerata tegangan dan ketidakpastiannya


a. Untuk massa air 100 gr

V 𝑉 − 𝑉̅ |𝑉 − 𝑉̅ |
2
6 0 0

6 0 0

6 0 0

∑ 𝑉 = 18 ∑|𝑉 − 𝑉̅ |2 = 0

∑𝑉
𝑉̅ = = 6 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝑛

∆𝑉̅ = ∑|𝑉 − 𝑉̅ |
2
= 0 𝑣𝑜𝑙𝑡
√ 𝑛−1

Maka, 𝑉̅ + ∆𝑉̅ = (6 ± 0 𝑣𝑜𝑙𝑡 )

b. Untuk massa air 120 gr

V 𝑉 − 𝑉̅ |𝑉 − 𝑉̅ |
2
6,1 0,23 0,0529

6 0,13 0,0169

5,5 -0,37 0,1369

∑ 𝑉 = 17,6 ∑|𝑉 − 𝑉̅ |2 = 0,2067

∑𝑉
𝑉̅ = = 5,87 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝑛

∆𝑉̅ = ∑|𝑉 − 𝑉̅ |
2
= 0,103 𝑣𝑜𝑙𝑡
√ 𝑛−1

Maka, 𝑉̅ + ∆𝑉̅ = (5,87 ± 0,10 𝑣𝑜𝑙𝑡 )

6. Menghitung rerata arus dan ketidakpastiannya


a. Untuk massa air 100 gr

I 𝐼 − 𝐼̅ |𝐼 − 𝐼|̅ 2

0,5 0 0

0,5 0 0

0,5 0 0
∑ 𝐼 = 1,5 ∑|𝐼 − 𝐼|̅ 2 = 0

∑𝐼
𝐼̅ = = 0,5 𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
𝑛
∑|𝐼− 𝐼|̅ 2
∆𝐼̅ = √ = 0 𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
𝑛−1

Jadi, 𝐼̅ ± ∆𝐼̅ = (0,5 ± 0) 𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒

b. Untuk massa air 120 gr

I 𝐼 − 𝐼̅ |𝐼 − 𝐼|̅ 2

1 0 0

1 0 0

1 0 0

∑𝐼 =3 ∑|𝐼 − 𝐼|̅ 2 = 0

∑𝐼
𝐼̅ = = 1 𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
𝑛

∑|𝐼− 𝐼|̅ 2
∆𝐼̅ = √ = 0 𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
𝑛−1

Jadi, 𝐼̅ ± ∆𝐼̅ = (1 ± 0) 𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒

7. Menghitung energi listrik dan ketidakpastiannya


a. Untuk massa air 100 gr

𝑊 = 𝑉̅ . 𝐼.̅ 𝑡 = 6 . 0,5 . 120 = 360 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

∆𝑊 = √|0,5 . 120|2. |54|2 + |6 . 120|2. |0|2 = 3.240 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

Jadi, 𝑊 ± 𝑊̅ = (360 ± 3240) 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

b. Untuk massa air 120 gr

𝑊 = 𝑉̅ . 𝐼.̅ 𝑡 = 5,87 . 1 . 120 = 704,4 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

∆𝑊 = √|1 . 120|2. |0,103|2 + |5,87 . 120|2. |0|2 = 12,36 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

Jadi, 𝑊 ± 𝑊̅ = (704,4 ± 12,36) 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

8. Menghitung nilai tara kalor listrik (listrik > kalor)


a. Untuk massa air 100 gr
𝑄 0
𝑎= = = 0 𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
𝑊 360

1 2 𝑄 2
∆𝑎 = √| | |∆𝑄|2 + |− | |∆𝑊|2 = 𝑥 𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
𝑊 𝑊

2 2
1 0
∆𝑎 = √| | |1048,9025|2 + |− | |3240|2 = 8,489
𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
360 360

b. Untuk massa air 120 gr


𝑎= 𝑄 = 0
𝑊704,4
= 0 𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

1 2 02
∆𝑎 = √|| |1068,9025|2 + |−| |12,36|2 = 2,302 𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
704,4704,4

V. PEMBAHASAN

Percobaan ini menunjukkan konsep dari kesetaraan kalor listrik. Dalam percobaan ini, diidentifikasi beberapa hal dan menggolo
Adanya kendala juga menjadi salah satu faktor bagi praktikan untuk mendapatkan hasil percobaan yang ideal. Beberapa kendal
b) trafo tidak bekerja dengan baik, sehingga arus dan tegangan listrik tidak mengalir dengan sempurna dan tercatat secara lengk
Angka hasil dari kesetaraan kalor listrik yang didapatkan melalui proses praktikum ini yang kemudian menjadi dasar untuk berb

VI. KESIMPULAN

Perubahan energi kalor menjadi energi listrik dan sebaliknya adalah konsep
DAFTAR PUSTAKA

[1] Meng Fankai, Lingen Chen dan Fengrui Sun.2011. International Journal of Low-Carbon
Technologies 2010, 5 (4), 273–282 # The Author 2010. Published by Oxford University Press. Effects of
Heat Reservoir Temperatures on the Performance of Thermoelectric Heat Pump Driven by
Thermoelectric Generator. Postgraduate School, Naval University of Engineering, Wuhan 430033,
People’s Republic of China.

[2] Ioffe AF, et al. Semiconductor Thermoelements and Thermoelectric Cooling. United States of
America: Publishing House of the U.S.S.R. Academy of Science. 1957.
[3] Video Praktikum K3 Tara Kalor Listrik Lab. Terpadu UII Yogyakarta.
https://uii.ap.panopto.com/Panopto/Pages/Viewer.aspx?id=36930da0-3a1a-4ab9-bc97-af07003551b4,
diakses pada 3 September 2023.
[4] Halliday, D., Resnick, R., Walker, J. Fundamental of Physics, 10th Edition. New Jersey : Wiley
Publisher. 2013.
[5] Tim Laboratorium Fisika Dasar Terpadu UII. 2023. Modul Praktikum Fisika Dasar.
Yogyakarta: Laboratorium Fisika Dasar Universitas Islam Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai