Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum “Tara Kalor Listrik”

Modul K3 – Tara Kalor Listrik


Rizky Yudha Pratama/21522133
Asisten: Dery Junika Niarja
Tanggal praktikum: 21 September 2021
Teknik Industri – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

Abstrak— Praktikum tara kalor listrik bertujuan membuktikan adanya hubungan antara energi listrik dan
energi panas dan mencoba untuk menyetarakan angka antara joule dan kalori. Konsep hukum kekalan dapat
dibuktikan melalui percobaan hukum joule. Metode ini dilakukan dengan Menyusun rangkaian arus dan
tegangan listrik yang dihubungkan dengan kalorimeter. Pada awal percobaan pengukuran massa pada alat.
Kemudian mengukur suhu pada air agar mengatahui perubahan suhu air pada percobaan ini. Kemudian
setelah percobaan dilakukan kita akan mengetahui tegangan serta arus listrik yang kemudian digunakan
untuk menghitung nilai energi listrik yang digunakan dan energi kalor yang dihasilkan. Kesimpulannya dari
percobaan ini bahwa energi listrik yang mengalir pada suatu rangkaian akan menghasilkan panas dalam
jangka waktu tertentu. Tara kalor listrik pada percobaan ini menggunakan dua massa air yang berbeda yaitu
100 gram dan 120 gram.
Kata kumci— Kalor, Listrik, Air, Energi , Tegangan, Massa

I. PENDAHULUAN
Praktikum Tara kalor listrik bertujuan untuk membuktikan bahwa adanya hubungan energi listrik
dan energi panas serta untuk mencari angka kesataraan antara joule dan kalori.
Tenaga listrik adalah energi yang sering kita gunakan banyak hal disekitar kita yang menggunakan
energi listrik seperti alat elektronik yang kita gunakan sehari-hari semua itu bersumber dari energi listrik.
Sehingga membuat energi listrik menjadi kebutuhan manusia. Pada tara kalor listrik adanya perbandingan
energi listrik yang diberikan melalui panas yang dihasilkan. Pada laboratorium fisika dasar, kita dapat
menghitung nilai tara kalor listrik menggunakan alat kalorimeter untuk mengetahui besarnya energi panas
yang dihasilkan serta voltmeter dan amperemeter untuk mengukur energi listrik yang digunakan pada saat
percobaan berlangsung. Menurut konsep fisika yang disebut Hukum Konservasi Energi, pada saat terjadi
konversi energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain, besar energi listrik harus setara besar dengan kalor.
Dengan kata lain efisiensi perubahannya adalah sama.[1]
Secara umum, perpindahan panas menggambarkan aliran panas (energi termal) karena perbedaan
suhu dan distribusi dan perubahan suhu berikutnya.[2] Penyimpangan yang terjadi adalah faktor
massa air yang diberikan pada kalorimeter, diperoleh ketidaklinieran antara masa dengan perubahan
panas yang terjadi.[3]
Suatu satuan kalor yang sering di gunakan hingga sekarang adalah kalori (Kal). Satuan ini
didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan untuk menaikan 1 gram air sebesar 1℃ yang lebih sering
digunakan adalah kKal, besarnya 1000 Kal dan memiliki makna kalor yang dibutuhkan untuk menaikan
1000 gram air sebesar 1℃. Percobaannya dilakukan dengan mengalirkan arus listrik melalui rangkaian
arus yang dimasukkan ke dalam air dalam suatu wadah yang disebut kalorimeter. Besaran-besaran yang
diukur selama pengaliran arus listrik adalah kuat arus listrik (I), beda potensial ujungujung kumparan (V),
massa air, waktu pemanasan serta suhu air. Pengukuran suhu dilakukan dalam tengat-tengat waktu
tertentu, sejak arus dialirkan hingga tengat waktu tertentu sesudah arus dihentikan. Besar energi listrik
(W) yang diberikan pada penghantar adalah
𝑊 = 𝑉. 𝐼. 𝑡
Sesuai dengan pernyataan Hukum Joule, energi listrik tersebut diubah menjadi kalor (Q), sehingga:
𝑄 = 𝑊
Persamaan inilah yang harus dibuktikan melalui percobaan Hukum Joule.
Karena pentingnya hubungan antara energi listrik dan energi kalor, maka perlu dilakukan suatu praktikum
mengenai tara kalor listrik dan dipublikasikan sebagai jurnal untuk kepentingan penelitian dan pembuktian
terhadap teori yang ada. Selain itu banyak penerapan dari tara kalor listrik di kehidupan kita sehari-hari
sehingga penting untuk dilakukan praktikum ini.
II. METODE PRAKTIKUM
Langkah Praktikum
Alat dan Bahan

Gambar 1 Air dan Gelas Beker

Sumber : Gambar milik pribadi

Gambar 2 Voltmeter dan Amperemeter beserta Jumper

Sumber : Gambar milik pribadi

Gambar 3 Kalorimeter

Sumber : Gambar milik pribadi


Gambar 4 Pengaduk

Sumber : Gambar milik pribadi

Gambar 5 Termometer

Sumber : Gambar milik pribadi

Gambar 6 Stopwatch

Sumber : Gambar milik pribadi


Gambar 7 Timbangan Neraca

Sumber : Gambar milik pribadi

III. DATA PERCOBAAN

Table 1 Data Percobaan

No Massa Massa air Suhu Mula- Suhu Akhir Arus tiap 2 Tegangan tiap
Kalorimete dan (g) Mula (tm) (ta) Menit (A) 2 menit (v)
Pengaduk (g)

1 63,2 100 13 15 1 4
2 63,2 100 12 16 1 5,5
3 63,2 100 7 9 1 5
4 63,2 120 8 11 1 5
5 63,2 120 10 11 1 5
6 63,2 120 6 7 1 5

Suhu ruangan : 25℃

IV. ANALISIS DATA


ANALISIS DATA PERCOBAAN K3 (TARA KALOR LISTRIK)

1. Menghitung nilai kalor jenis calorimeter (Ck) berbahan alumunium (Al)

100° − 0° 0,2297 − 0,2220


=
100° − 25° 0,2297 − 𝐶𝑘

0,5775 − 22,97 −22,395


𝑪𝒌 = = = 𝟎, 𝟐𝟐𝟒𝑲 𝑏 = 𝑘𝑎𝑙⁄𝑔℃
−100° 100°

2. Menghitung nilai kalor jenis pengaduk (Cp) berbahan besi (Fc)

100° − 0° 0,1168 − 0,1055


=
100° − 25° 0,1168 − 𝐶𝑝
0,8475 − 11,68 −10,8325
𝑪𝒑 = = = 𝟎, 𝟏𝟎𝟖𝑲 𝑏 = 𝑘𝑎𝑙⁄𝑔℃
−100° 100°

3. Ralat perubahan suhu (dT) untuk variasi massa air

a. Pada massa 100 gram


dT (℃) 𝛿𝑑𝑇 (℃) | 𝛿𝑑𝑇 |2 (℃)
2 -0,6 0,36
4 1,4 1,96
2 -0,6 0,36

∑ 𝑑𝑇 = 8 ∑|𝛿𝑑𝑇|2 = 2,68

∑ 𝑑𝑇𝑛 8
𝑑𝑇 = = = 2,6℃
𝑛 3

∑|𝑑𝑇𝑛 − 𝑑𝑇|2 2,68


∆𝑑𝑇 = √ =√ = 1,34℃
𝑛−1 2

𝑑𝑇 ± ∆𝑑𝑇 = (2,6 ± 1,34)℃

b. Pada massa 120 gram


dT (℃) 𝛿𝑑𝑇 (℃) | 𝛿𝑑𝑇 |2 (℃)
3 1,4 1,96
1 -0,6 0,36
1 -0,6 0,36

∑ 𝑑𝑇 = 5 ∑|𝛿𝑑𝑇|2 = 2,68

∑ 𝑑𝑇𝑛 5
𝑑𝑇 = = = 1,6℃
𝑛 3

∑|𝑑𝑇𝑛 − 𝑑𝑇|2 2,68


∆𝑑𝑇 = √ =√ = 1,34℃
𝑛−1 2

𝑑𝑇 ± ∆𝑑𝑇 = (1,6 ± 1,34)℃

4. Menghitung energi kalor (Q)


a. Pada massa air 100 gram

̅̅̅̅)
𝑄 = (𝑚𝛼 . 𝐶𝛼 + 𝑚𝑘 . 𝐶𝑘 + 𝑚𝑝 . 𝐶𝑝 ). (𝑑𝑇
= (100.1 + 39.0,224 + 24,2.0,018). (2,6)
= 289,50 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

2
̅̅̅̅|2
∆𝑄̅ = √|𝑚𝛼 . 𝐶𝛼 + 𝑚𝑘 . 𝐶𝑘 + 𝑚𝑝 . 𝐶𝑝 | . |∆𝑑𝑇
= √|100.1 + 39.0,224 + 24,2.0,108|2 . |1,34|2
= 149,20 kalori
b. Pada massa air 120 gram

̅̅̅̅)
𝑄 = (𝑚𝛼 . 𝐶𝛼 + 𝑚𝑘 . 𝐶𝑘 + 𝑚𝑝 . 𝐶𝑝 ). (𝑑𝑇
= (120.1 + 39.0,224 + 24,2.0,018). (1,6)
= 210,15 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

2
̅̅̅̅|2
∆𝑄̅ = √|𝑚𝛼 . 𝐶𝛼 + 𝑚𝑘 . 𝐶𝑘 + 𝑚𝑝 . 𝐶𝑝 | |∆𝑑𝑇
= √|120.1 + 39.0,224 + 24,2.0,108|2 . |1,34|2
= 176,01 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

5. Ralat I pada masing-masing variasi massa air

a. Pada massa air 100 gram


I 𝛿I |𝛿I|2
1 0 0
1 0 0
1 0 0

∑I = 3 ∑|𝛿I|2 = 0

∑𝐼 3
𝐼̅ = = =1
𝑛 3

∑|𝛿𝑑𝐼|2 0
∆𝐼 ̅ = √ = √ = 0𝐴
𝑛−1 2

𝐼 ̅ ± ∆𝐼 ̅ = (1 ± 0)𝐴

b. Pada massa air 120 gram


I 𝛿I |𝛿I|2
1 0 0
1 0 0
1 0 0

∑I = 3 ∑|𝛿I|2 = 0

∑𝐼 3
𝐼̅ = = =1
𝑛 3

∑|𝛿𝑑𝐼|2 0
∆𝐼 ̅ = √ = √ = 0𝐴
𝑛−1 2

𝐼 ̅ ± ∆𝐼 ̅ = (1 ± 0)𝐴
6. Ralat V pada masing-masing variasi massa air

a. Pada massa air 100 gram


V 𝛿V |𝛿V|2
4 -0,83 0,6889
5,5 0,67 0,4489
5 0,17 0,0289

∑ V = 14,5 ∑|𝛿V|2 = 1,1667

∑𝑉 14,5
𝑉̅ = = = 4,83𝑉
𝑛 3

∑|𝛿𝑑𝑉|2 1,1667
∆𝑉̅ = √ =√ = 0,58𝐴
𝑛−1 2

𝑉̅ ± ∆𝑉̅ = (4,83 ± 0,58)𝑉𝑜𝑙𝑡

b. Pada massa air 120 gram


V 𝛿V |𝛿V|2
5 0 0
5 0 0
5 0 0

∑ V = 15 ∑|𝛿V|2 = 0

∑ 𝑉 15
𝑉̅ = = = 5𝑉
𝑛 3

∑|𝛿𝑑𝑉|2 0
∆𝑉̅ = √ = √ = 0𝐴
𝑛−1 2

𝑉̅ ± ∆𝑉̅ = (15 ± 0)𝑉𝑜𝑙𝑡

7. Menghitung energi listrik


a. Pada massa air 100 gram
𝑊 = 𝑉̅ . 𝐼.̅ 𝑡 = 4,83.1.120 = 579,6 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

𝑊 = √|𝐼.̅ 𝑡 |2 |∆𝑉̅|2 + |𝑉̅. 𝑡 |2 |∆𝐼|̅ 2

= √|1.120|2 |0,58|2 + |4,83.120|2 |0|2 = 69,6𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

𝑊 ± ∆𝑊 = (579,6 ± 69,6)𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

b. Pada massa air 120 gram


𝑊 = 𝑉̅ . 𝐼.̅ 𝑡 = 15.1.120 = 1.800 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

𝑊 = √|𝐼.̅ 𝑡 |2 |∆𝑉̅|2 + |𝑉̅. 𝑡 |2 |∆𝐼|̅ 2

= √|1.120|2 |0|2 + |15.120|2 |0|2 = 0𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

𝑊 ± ∆𝑊 = (1.800 ± 0)𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
8. Menghitung tara kalor listrik (a)
a. Pada massa air 100 gram
𝑄 𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖
𝛼= ( ⁄𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒)
𝑊
289,50
𝛼= = 0,49 𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖⁄𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
579,6

1 2 𝑄 2
∆𝑎 = √| | |∆𝑉̅ | + |− 2 | |∆𝐼|̅ 2
𝑊 𝑊

1 2 289,50 2 2
∆𝑎 = √| | |2
| 0,58 + |− | |1|
579,6 579,6
= 0,01 𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖⁄𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒

𝑎 ± ∆𝑎 = (0,49 ± 0,01) 𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖⁄𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒

b. Pada massa air 120 gram


𝑄 𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖
𝛼= ( ⁄𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒)
𝑊
210,15
𝛼= = 0,11 𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖⁄𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
1.800

1 2 𝑄 2
∆𝑎 = √| | |∆𝑉̅|2 + |− | |∆𝐼|̅ 2
𝑊 𝑊

1 2 2 210,15 2 2
∆𝑎 = √| | |0| + |− | |0|
1.800 1.800
= 0 𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖⁄𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒

𝑎 ± ∆𝑎 = (0,11 ± 0) 𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖⁄𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒

V. PEMBAHASAN
Tara kalor listrik adalah perbandingan antara energi listrik yang diberikan terhadap panas yang
dihasilkan dan satuannya adalah joule/kalori. Dalam percobaan ini dapat dilihat adanya energi panas yang
dihasilkan dari energi listrik tersebut. Prinsip ini dapat dibuktikan dengan teori hukum joule. Jika dua
benda memiliki suhu yang berbeda maka benda yang panas akan memberikan kalor pada benda yang
dingin sampai kedua benda memiliki suhu yang sama. hukum joule membahas tentang pembentukan panas
dalam satuan waktu berbanding langsung dengan kuat arus.

VI. KESIMPULAN
1. Energi listrik mengalir pada suatu rangkaian dapat menghasilkan panas dalam jangka waktu tertentu
dan teori ini terbukti karena hukum Joule.
DAFTAR PUSTAKA
[1] M. Percobaan Konversi Energi Listrik Menjadi Kalor Sesuai Hukum Joule Sardjito and N.
Yuningsih, “Prosiding The 12 th Industrial Research Workshop and National Seminar Bandung,”
2021.
[2] “555318-kalor-dan-listrik-9dd3dad0”.
[3] N. Yuningsih, “Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2018 Seminar Nasional Fisika
2018 Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA”, doi: 10.21009/03.SNF2018.

Anda mungkin juga menyukai