Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum “Fisika Dasar”

Modul K2 – Panas Jenis Zat Padat


Fajar febriyanto nugroho/ 18525104
Asisten: Krisna Kurniawati
Tanggal praktikum: kamis/ 7 Maret 2023
Teknik Mesin – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

Abstrak— Adanya praktikum ini bertujuan agar mahasisiwa Mengetahui prinsip kerja dan fungsi
kalorimeter, Menentukan nilai dari panas jenis zat padat, dan Memprediksikan kenaikan suhu zat padat
pada saat menerima panas. Metode penulisan yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode
kuantitatif untuk memperkuat pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data dan observasi
melalui perhitungan analisis data. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari teori Azas Black menyatakan
bahwa apabila dua jenis zat A dan B yang temperaturnya berbeda maka setelah dicampurkan zat yang
bertemperatur lebih tinggi (𝒕𝒂) akan melepaskan kalor (panas). Sedangkan, benda yang bertemperatur
lebih rendah (𝒕𝒃 ) akan menerima kalor secara terus-menerus sampai dicapai temperatur kesetimbangan
(𝒕𝒄 ) yang bersifat konstan. Kalor yang diserap atau dilepas pada saat terjadiperubahan wujud benda tidak
menyebabkan perubahan suhu pada benda.

Kata kunci—dokumen; Interpolasi, Massa, Asas Black, Suhu, Kalor, Kalorimeter, Kalor Jenis, Zat Padat.
kata kunci mencakupi hal – hal penting dan yang paling sering muncul dalam jurnal.

I. PENDAHULUAN
Tujuan Praktikum
1. Memahami prinsip operasi serta fungsi kalorimeter.
2. Menentukan nilai panas jenis untuk zat padat.
3. Memprediksi peningkatan suhu pada zat padat saat menerima tambahan kalor.

Latar Belakang
Untuk menilai jumlah kalor dalam suatu objek, digunakan alat bernama
kalorimeter yang mengukur suhu objek tersebut. Kalor merupakan bentuk
energi yang diterima oleh objek, menyebabkan perubahan suhu atau wujudnya.
Hal ini berbeda dengan suhu, yang merupakan ukuran relatif dari panas. Kalor
diukur dalam satuan kalori (kal) atau kilokalori (Kkal). 1 Kal setara dengan jumlah
panas yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 1 gram air sebesar 1 derajat
Celsius. Kalor merupakan energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Untuk
mendeteksi kalor dalam sebuah benda, umumnya suhu benda tersebut diukur.
Massa zat, jenis zat (dinyatakan dengan panas jenis), dan perubahan suhu
adalah faktor-faktor yang memengaruhi jumlah kalor yang dibutuhkan atau
dilepaskan oleh suatu zat. Eksperimen panas jenis dan kalorimeter bertujuan
untuk menentukan panas jenis suatu benda, khususnya kubus aluminium dan
kuningan. Salah satu aplikasi prinsip kalor dalam kehidupan sehari-hari adalah
prinsip kerja lemari es, yang menggunakan sifat kalor untuk mengambil panas
dari dalam ruang lemari es dan membuangnya ke luar.
Dasar Teori
Konsep Kalor: Kalor merupakan energi yang dapat berpindah dari benda dengan suhu
yang lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah saat keduanya bersentuhan. Saat
dua benda dengan suhu yang berbeda bertemu, terjadi aliran kalor yang menyebabkan
perubahan suhu pada keduanya. Misalnya, saat kita menggunakan sendok logam untuk
mengaduk kopi panas, kalor dari kopi akan berpindah ke sendok dan menyebabkan
sendok menjadi panas. Jika kopi tersebut didiamkan selama beberapa jam, kalor dalam
kopi akan terus mengalir keluar hingga suhu kopi sama dengan suhu ruangan. Hal serupa
terjadi saat kita terkena sinar Matahari, di mana kalor Matahari meningkatkan suhu tubuh
kita.

Kalorimeter: Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang
terlibat dalam perubahan atau reaksi kimia. Terdapat beberapa jenis kalorimeter, di
antaranya adalah kalorimeter larutan dan kalorimeter bom. Kalorimeter larutan digunakan
untuk mengukur kalor yang terlibat dalam reaksi kimia pada suatu larutan. Kalorimeter
bom, di sisi lain, digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang dibebaskan dalam
pembakaran sempurna dari suatu senyawa atau bahan bakar.

Asas Black: Asas Black, yang ditemukan oleh Joseph Black, menyatakan bahwa ketika
dua benda dengan suhu yang berbeda dicampurkan, benda yang lebih panas akan
memberikan kalor kepada benda yang lebih dingin sehingga suhu keduanya sama. Hal ini
menunjukkan prinsip dasar dalam termodinamika yang menjelaskan aliran panas antara
benda dengan suhu yang berbeda. Prinsip ini penting dalam memahami fenomena
perpindahan panas dalam berbagai situasi, baik dalam konteks laboratorium maupun
kehidupan sehari-hari.

Rumus asas Black Q lepas = Q terima (3) m1.c1.∆T1= m2.c2.∆T2 m1.c1.(T1-


Ta)=m2.c2.(Ta-T2)
II. METODE PRAKTIKUM
1. Neraca

Gambar 1 Sumber:
https://www.pengelasan.net/neraca-ohaus/

2. Kompor Listrik

Gamabar 2 Sumber:
https://berita.99.co/merk-harga-kompor-listrik/

3. Gelas Beker

Gambar 3 Sumber:
https://glasswareindonesia.wordpress.com/2020/07/03/jual-gelas-beker-cawan-ukur-wadah-kaca-
lengkap-dibuat-dari-bahan-pilihan/
4. Micrometer

Gambar 4 Sumber:
https://pakdosen.co.id/kalorimeter-adalah/

5. Pipet

Gambar 5 Sumber:
https://www.blibli.com/p/pipet-tetes-kaca-dot-merah/ps--RE9-70004-00198
6. Termometer

Gambar 6 Sumber:
https://shopee.co.id/Alat-Praktikum-Lab-Laboratorium-Thermometer-Alkohol-Termometer-
110-C-panjang-30-cm-10-to-110-deg-C-i.9797852.1618943182

7. Kulkas

Gambar 7 Sumber:
https://myhartono.com/en/maspion-kulkas-1-pintu-one-door-refrigerator-urg-168fm/

8. Alumunium

Gambar 8 Sumber:
https://jogja.tribunnews.com/2018/07/03/begini-kisah-aluminium-yang-sempat-dijual-lebih-
mahal-dibanding-emas
9. Besi

Gambar 9 Sumber:
https://p2k.unkris.ac.id/id3/3073-2962/Besi_22265_p2k-unkris.html

Langkah Percobaan

Menyiapkan alat dan bahan percobaan yang akan digunakan

Menghidupkan pemanas dari bejana didih yang berisi air

Menimbang calorimeter kosong dan alat pengaduk dari logam

Mengisi calorimeter dengan air sedemikian tinggi sehingga benda padat (terbuat dari logam) dapat
tercelup dan menimbang calorimeter tersebut! mencatat massa air

Memasukkan benda logam ke dalam bejana didih

Mendinginkan calorimeter berisi air tadi ke dalam pendingin supaya suhunya dibawah suhu kamar

Membersihkan dinding luar calorimeter agar tidak ada embun yang melekat

Memasukkan kalorimeter tadi pada tempatnya dan mencatat suhu mula-mulanya.

Mencatat tekanan yang terbaca pada barometer dan suhu kamar dan kemudian mengangkat benda
logam dari bejana didih dan memasukkan ke dalam calorimeter dengan cepat
III. DATA PERCOBAAN
Tabel Data Penamatan

Jenis Massa Mass Massa Suhu Logam Suhu Air Suhu


N Loga Logam(g a Kalorimeter Mula- Mula- Air (t2-
o m ) Air(g +Pengaduk(g) mula(tb) mula(t1) Akhir(t t1)
) 2)
62,9
1 AL 100 31,15 82 22 24 2
62,9
2 AL 100 31,15 82 18 21 3
62,9
3 AL 100 31,15 82 18 20 2
23,3
4 FE 100 31,15 85 15 17 2
23,3
5 FE 100 31,15 85 15 18 3
23,3
6 FE 100 31,15 85 14 16 2
IV. ANALISIS DATA

1. Menghitung nilai kalor jenis calorimeter (ck) berbahan alumunium (Al) menggunakan
metode interpolasi

0,2297

Ck

0,2220

100 suhu ruang 0°

100° −0° 100−0° 0,2297−0,2220


= =
100°−𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 100−2 0,2297−𝐶𝑘
5

100 0,0097 0,0097


= =
75 0,2297 0,2297 − 𝐶𝑘
75(0,0097) = 100 (0,2297) − 100 𝐶𝑘
100 𝑐𝑘 = 22,97 − 0,7275
100 𝐶𝑘 = 22,2425
𝐶𝑘 = 22,2425/100
𝐶𝑘 = 0,222

2. A. Menghitung kalor jenis benda logam(cb) untk Al percobaan pertama


𝑚𝑏 × 𝑐𝑏 (𝑡𝑏 − 𝑡2) = (𝑚𝑎 × 𝐶𝑎 + 𝑚𝑘 × 𝐶𝑘)(𝑡2 − 𝑡1)
62,9× 𝐶𝑏 (82 − 24) = (100 × 1 + 23,062 × 0,222)(2)
62,9 x Cb x 58 = (100 x 1 + 23,062 x 0,222) (2)
3.648,2Cb = (100 + 5,1197) (2)
3.648,2Cb = 110,2394
Cb=110,2394/3.648,2

Cb=0,03021𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝑐

B. Menghitung kalor jenis benda logam(cb) untk Al percobaan kedua


𝑚𝑏 × 𝑐𝑏 (𝑡𝑏 − 𝑡2) = (𝑚𝑎 × 𝐶𝑎 + 𝑚𝑘 × 𝐶𝑘)(𝑡2 − 𝑡1)
62,9× 𝐶𝑏 (82 − 21) = (100 × 1 + 23,062 × 0,222)(3)
62,9x Cb x 61 = (100 x 1 + 23,062 x 0,222) (3)
3899,8Cb = (100 + 5,1197 ) (3)
3899,8Cb = 1535,91
Cb = 1535,91/3899,8
Cb = 0,3938 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝑐
C. Menghitung kalor jenis benda logam(cb) untk Al percobaan ketiga
𝑚𝑏 × 𝑐𝑏 (𝑡𝑏 − 𝑡2) = (𝑚𝑎 × 𝐶𝑎 + 𝑚𝑘 × 𝐶𝑘)(𝑡2 − 𝑡1)
62,9 × 𝐶𝑏 (82 − 20) = (100 × 23,062 × 0,222)(2)
62,9x Cb x 62 = (100 x 1 + 23,062 x 0,222) (2)
1.244,96Cb = (100 + 5,1197) (2)

1.244,96Cb
=110,2394
Cb
=110,2394/1.244,96
Cb = 0, 08854 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝑐

D. Menghitung kalor jenis benda logam(cb) untk Fe percobaan pertama


𝑚𝑏 × 𝑐𝑏 (𝑡𝑏 − 𝑡2) = (𝑚𝑎 × 𝐶𝑎 + 𝑚𝑘 × 𝐶𝑘)(𝑡2 − 𝑡1) 23,3 ×
𝐶𝑏 (89 − 17) = (100 × 1 + 23,062 × 0,222)(2)
61 x Cb x 64 = (100 x 1 + 23,062 x 0,222) (2)
3.904Cb = (100 + 5,1197) (2)
3.904Cb = 525,598
Cb = 525,598/3.904
𝐶𝑏 = 0,134 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝑐
E. Menghitung kalor jenis benda logam(cb) untk Fe percobaankedua
𝑚𝑏 × 𝑐𝑏 (𝑡𝑏 − 𝑡2) = (𝑚𝑎 × 𝐶𝑎 + 𝑚𝑘 × 𝐶𝑘)(𝑡2 − 𝑡1)
23,3 × 𝐶𝑏 (90 − 18) = (100 × 1 + 23,062 × 0,222)(3)
61 x Cb x 63 = (100 x 1 + 23,062 x 0,222) (3)
3.843Cb = (100 + 5,1197) (3)
3.843Cb = 1156,316
Cb = 1156,316/3.843
𝐶𝑏 = 0,300 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝑐

F. Menghitung kalor jenis benda logam(cb) untk Fe perocbaan ketiga


𝑚𝑏 × 𝑐𝑏 (𝑡𝑏 − 𝑡2) = (𝑚𝑎 × 𝐶𝑎 + 𝑚𝑘 × 𝐶𝑘)(𝑡2 − 𝑡1)
23,3 × 𝐶𝑏 (90 − 16) = (100 × 1 + 23,062 × 0,222)(2)
61 x Cb x 62 = (100 x 1 + 23,062 x 0,222) (2)
3.782Cb = (100 + 5,1197) (2)
3.782Cb = 630,718
Cb = 630,718/3.782
𝐶𝑏 = 0,166 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝑐

3. Menghitung rerata dan ketidakpastian kalor jenis benda logam


a.Al
𝐶𝑏(𝑘𝑎𝑙/𝐶𝑏 °𝐶) 𝛿𝐶𝑏(𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°C) |𝛿𝐶𝑏|2 (𝑘𝑎𝑙 °𝐶)
𝑔𝑟
0,03021 0,195 0,038025
0,3938 -0,112 0,012544
0, 08854 -0,081 0,006561
0,5125 0,05713

̅𝐶𝑏= ∑ 𝐶𝑏 = 0,5125 = 0,756 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°𝐶


𝑛 3

∑|𝛿𝐶𝑏| 2
0,05713
∆𝐶̅𝑏 = √ =√ = 0,028565 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°𝐶
𝑛−1 3−1

𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎, ̅𝐶𝑏± ∆̅𝐶𝑏= (0,756 ± 0,028565) 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝐶

b.Fe
𝐶𝑏(𝑘𝑎𝑙/𝐶𝑏 °𝐶) 𝛿𝐶𝑏(𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°C) |𝛿𝐶𝑏|2 (𝑘𝑎𝑙 °𝐶)
𝑔𝑟
0,134 -0,066 0,004356
0,300 0,1 0,01
0,166 -0,034 0,001156
0,6 0,015512

̅𝐶𝑏= ∑ 𝐶𝑏 = 0,6 = 0,2 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°𝐶


𝑛 3

∑|𝛿𝐶𝑏| 2
0,015512
∆𝐶̅𝑏 = √ =√ = 0,007756 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°𝐶
𝑛−1 3−1

𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎, ̅𝐶𝑏± ∆̅𝐶𝑏= (0,2 ± 0,007756) 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°𝐶


IV. PEMBAHASAN
Tara kalor listrik adalah perbandingan antara energi listrik yang diberikan terhadap panas yang di
hasilkan Suatu bentuk energi dapat berubah menjadi bentuk energi yang lain. Misalnya pada peristiwa
gesekan energi mekanik berubah menjadi panas. Pada mesin uap panas diubah menjadi energi mekanik.
Demikian pula energi listrik dapat diubah menjadi panas atau sebaliknya. Sehingga dikenal adanya
kesetaraan antara panas dengan energi mekanik/listrik, secara kuantitatif hal ini dinyatakan dengan angka
kesetaraan panas-energi. Dalam percobaan ini digunakan variassi data yaitu massa air. Massa air untuk
pengembalian data pertama adalah 100 gram dan untuk pengambilan kedua adalah 120 gram. Massa air
mempengaruhi perhitungan dari perubahan suhu, energin kalor, kuat arus, tegangan, energi listrik, dan
perhitungan tara kalor listrikBerdasarkan data yang diperoleh, diketahui pada percobaan tara kalor listrik
didapatkan dari pengukuran awal berupa suhu ruangan dan massa dari peralatan berupa kalorimeter yang
terbuat dari bahan aluminium dan pengaduknya yang terbuat dari bahan besi, maka diketahui bahwa massa
kalorimeter 39,32 gram dan pengaduknya 25 gram dengan suhu ruangan 24 C, dan nilai massa jenisnya
diperoleh melalui metode interpolasi dengan hasil Ck= Kal/g °C sedangkan Cp = pada suhu ruangan 24
C, Terdapat dua variasi massa air yang digunakan yakni 100 gram dan 120 gram dan dilakukan
pengulangan sebanyak tiga kali setiap variasi massa air. Setelah dilakukan percobaan sesuai prosedur
didapatkan nilai selisih suhu, tegangan dan arus yang digunakan selama percobaan untuk kemudian
dihitung nilai energi kalor dan energi listriknya beserta nilai untuk setiap ralatnya.

V. KESIMPULAN
Asas Black menyatakan bahwa apabila dua jenis zat A dan B yang temperaturnya berbeda maka
setelah dicampurkan zat yang bertemperatur lebih tinggi (tA) akan melepaskan kalor (panas). Sedangkan,
benda yang bertemperatur lebih rendah (tB) akan menerima kalor secara terus-menerus sampai dicapai
temperatur kesetimbangan (tC) yang bersifat konstan. Kalorimeter merupakan instrumen yang dapat
digunakan untuk menghitung besar kecilnya panas jenis benda. Kalor yang diserap atau dilepas pada saat
terjadi perubahan wujud benda tidak menyebabkan perubahan suhu pada benda. Penggunaan kalorimeter
dalam mengukur kalor menggunakan teknik pencampuran dua buah benda padat dan didukung dengan
teori Asas Black.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Davis, Robert J., and Vandenbroucke, Antoine. "Thermal Diffusivity and Specific Heat
of Solids: A Review." Journal of Thermal Analysis and Calorimetry, vol. 87, no. 3, 2019,
pp. 781-798.
[2] Ruhana, Wicaksono, 2001 , Pengembangan panas jenis zat padat untuk Menentukan Nilai kalor Zat
Padat sebagai Media Pembelajaran Fisika pada Materi perubahan suhu kalor . Jurnal Inovasi Pendidikan
Fisika, 5(3), 22-26.

[3] Brown, David R, 2015. "Thermal Properties of Solids." Oxford University Press,
2015.

Anda mungkin juga menyukai