Abstrak – Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja dan prinsip
kalorimeter, mengetahui nilai kalor jenis suatu zat, dan memprediksikan kenaikan suhu zat
padat ketika menerima energi kalor.
Praktikum ini didasarkan pada konsep azas Black yang menyatakan tentang kesetaraan
energi kalor yang dilepas terhadap energi kalor yang diterima benda yang bersentuhan. Sejalan
dengan itu, hal ini sesuai dengan hukum 1 Termodinamika yang menyatakan bahwa energi
hanya berubah menjadi bentuk lainnya (atau benda lainnya).
Dari percobaan ini, kita mendapatkan hasil berupa nilai kalor jenis zat pada besi dan
alumunium sebesar -0,1745 kal/gr oC dan -0,433 kal/gr oC.
Praktiknya dalam kehidupan sehari-hari seperti penggunaan termos, panci masak,
pemanas ruangan, AC, dan lain sebagainya.
Tujuan Praktikum
Praktikum ini diadakan dengan tujuan untuk praktikan memahami bagaimana prinsip kerja
dan fungsi dari kalorimeter, menentukan nilai dari panas jenis (kalor jenis) suatu zat padat, dan
memperkirakan kenaikan suhu zat padat pada saat menerima energi panas/kalor.
Latar Belakang
Apa yang terjadi ketika kita mencelupkan es batu kedalam sebuah teh panas? Apakah
suhunya turun sehingga menghangat? Kita dapat menyimpulkan hal tersebut setelah mencoba
meminumnya dan merasakan bahwa suhu teh tersebut telah cukup hangat dan aman untuk diminum.
Pun seperti itu pada konsep zat padat. Kalor/energi panas bersifat mengalir dan berpindah antara satu
materi menuju materi lainnya. Ketika kita mencelupkan logam panas kedalam sebuah air dingin, maka
suhu air akan meningkat dan air menjadi lebih hangat. Apa saja hal yang terlibat dalam fenomena
tersebut? Mari kita lanjut.
Dasar Teori
Kalor didefinisikan sebagai energi yang ditransfer dari suatu benda ke benda yang lainnya
karena adanya perbedaan temperatur (Nurlina & Riska, 2018). Bagaimana kita mendefinisikan energi
kalor? Misalkan air satu liter mengalami kenaikan suhu 10 oC. Berapakan energi kalor yang diserap air
tersebut? Jika batang besi 1 kg mengalami penurunan suhu 2 oC, berapa besar energi kalor yang dilepas
batang besi tersebut? Untuk maksud ini kita perlu definisikan satuan energi kalor. Para ahli telah
sepakat bahwa satuan energi kalor adalah kalori (kita singkat kal). Bahasa Inggrisnya adalah calorie
yang disingkat cal. Definisi yang telah disepakati untuk satu kalori adalah
1 kalori = energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air murni sebesar 1 oC.
(Abdullah, 2016)
Prinsip dan rumus yang digunakan pada percobaan ini didasarkan pada rumus dasar kalor dan
azas black. Jika kalor diberikan pada suatu benda, temperaturnya naik. Tetapi seberapa besar
temperature naik?. Pada abad kedelapan belas, orang-orang yang melakukan percobaan telah melihat
bahwa besar kalor Q yang dibutuhkan untukmerubah temperatur zat tertentu sebanding dengan massa
m zat tersebut dan dengan perubahan temperatur . Dapat ditulis secara matematis:
Q=m. c . Δ T …………………………………………………………………………..(1)
Dimana c adalah besaran karakteristik dari zat tersebut, yang disebut kalor jenis (Nurlina &
Riska, 2018).
Percobaan dilakukan dengan menggunakan media logam sebagai benda/sistem yang memiliki
suhu tinggi (energi kalor besar) dan kalorimeter beserta air didalamnya yang telah didinginkan
dibawah suhu ruangan sebagai benda/sistem yang bersuhu rendah (energi kalor kecil) sehingga terjadi
pelepasan kalor dan diterima oleh kalorimeter beserta air didalamnya. Pada sistem tersebut, azas black
dapat mendefinisikan fenomena tersebut dan menjelaskannya dalam konsep matematis sebagai berikut.
Qlepas =Qterima……………………………………………………………………….(2)
Pada perhitungan diatas, diketahui bahwasanya material dari kalorimeter dan pengaduknya
adalah sama, sehingga penghitungan nilai kalor jenis sama dan bersisa menjumlahkan massa
keduanya. Agar penilaian suhu bekerja dengan maksimal, perlu untuk menciptakan rentang batas suhu
yang berjarak supaya nilai akhir suhu sistem dapat dinilai dengan jelas. Maka, logam/zat yang diuji
dipanaskan terlebih dahulu pada air mendidih supaya suhu berada diatas suhu ruangan dan kalorimeter
serta pengaduk berisi air didinginkan di kulkas agar suhu berada dibawah suhu ruangan.
Alasan Percobaan
Percobaan ini digunakan untuk membuktikan bagaimana prinsip kerja dan konsep pada
hukum 1 Termodinamika yang berbunyi : “Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan,
namun dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya”. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
output energi kalor dari suhu tinggi dan diterima (input) energi kalor tersebut oleh zat/benda yang
bersuhu rendah sehingga mencapai titik stabil. Hal ini dapat kita jumpai sehari-hari pada mesin
pendingin seperti AC, cooler HP (peltier), pemandian air hangat, dan lain sebagainya.
II. METODE PRAKTIKUM
Berikut adalah alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum panas jenis zat padat ini.
Gambar 2. termometer
Sumber : https://ewarta.co/rekomendasi-5-kompor-listrik-terbaik-dibawah-rp-300-ribuan
Gambar 9. Air
Mulai
1. Menghitung nilai kalor jenis kalorimeter (Ck) berbahan alumunium menggunakan metode
interpolasi.
0,2297
Ck
0,2220
100−0 0,2297−0,220
=
100−25 0,2297−C k
22 ,97−0,5775
C k= =0,223925 kal/ gr ℃
100
2. Menghitung rerata perubahan perubahan suhu air dan kalorimeter beserta ketidakpastiaanya.
∆ T ak =t 2−t 1
|Δ ( T ) −Δ ( T ak )|
2
Δ (T ak ) Δ ( T ak ) −Δ ( T ak ) ak
5,5 1 1
5 0,5 0,25
3 -1,5 2,25
Σ |Δ ( T ak )− Δ ( T ak )| =3 , 5
2
ΣΔ ( T ak ) =13 ,5
13 , 5
Δ T ak = =4 ,5 ℃
3
√
2
Σ |Δ ( T ak ) −Δ ( T ak )|
Δ ( Δ T ak )=
n−1
=
√ 3.5
2
=1,323℃
|Δ ( T ) −Δ ( T ak )|
2
Δ (T ak ) Δ ( T ak ) −Δ ( T ak ) ak
3 -1,3 1,69
5 0,67 0,4489
5 0,67 0,4489
Σ |Δ ( T ak )− Δ ( T ak )| =2.5878
2
ΣΔ ( T ak ) =13
13
Δ T ak = =4 , 33℃
3
√
2
Σ |Δ ( T ak ) −Δ ( T ak )|
Δ ( Δ T ak )=
n−1
=
√ 2,5878
2
=1,1375℃
|Δ ( T )−Δ ( T b )|
2
Δ (T b) Δ ( T b ) −Δ ( T b ) b
Σ |Δ ( T b ) −Δ ( T b )| =2, 1668
2
ΣΔ ( T b ) =−132 ,5
ΣΔT b 13 2, 5
Δ T b= = =−4 4 ,16 ℃
n 3
√
2
Σ | Δ ( T b )− Δ ( T b )|
Δ ( Δ T b )=
n−1
=
√ 2 , 1668
2
=1,041℃
|Δ ( T )−Δ ( T b )|
2
Δ (T b) Δ ( T b ) −Δ ( T b ) b
Σ |Δ ( T b ) −Δ ( T b )| =12,667
2
ΣΔ ( T b ) =−140
ΣΔT b −1 40
Δ T b= = =−4 6 , 67 ℃
n 3
√
2
Σ | Δ ( T b )− Δ ( T b )|
Δ ( Δ T b )=
n−1
=
√ 12,667
2
=2,517 ℃
( ma c a +mk c k ) ( t2−t1 )
c b= ……………………………………………………………..(6)
mb (t 2−t b )
2
Cb C b−C b |C b−C b|
-0,1745 0,1293 1,699 x 10-2
ΣC b −0 ,6075
C b= = =−0,3038 kal/ gr ℃
n 2
√( ) ( )
2 2
ma C a +mk C k 2 −ma C a +mk C k 2
Δ C b= 2 ( ∆( ∆ T b)) + 2 (∆ ( ∆ T b ) )
mb ∆ T b mb ∆ T b
√( ( )
2
107,34474 2 −ma C a +mk C k
❑ ) 2
(∆(∆T b )) +
mb ∆ T b2
(∆ ( ∆ T b ) )
2
Q=m. c . Δ T …………………………………………………………………………..(1)
Dimana,
Q = energi kalor (Joule)
m = massa benda (gram)
c = kalor/panas jenis benda (kal/gr oC)
ΔT = besar perubahan suhu = t2 – t1 (oC)
Kemudian, sifat panas yang mengalir tersebut dirumuskan menjadi Hukum 1 Termodinamika
yang berbunyi : “Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, namun dapat diubah dari
suatu bentuk ke bentuk lainnya”. Hal tersebut dapat dijelaskan pada konsep matematis azas Black
yang berbunyi
Qlepas =Qterima……………………………………………………………………….(2)
Dimana Qlepas atau energi panas yang dilepas suatu benda akan setara dengan Qterima atau energi
panas yang diterima benda yang bersentuhan dengannya, selama sistem tersebut berada dalam kondisi
yang stabil dan tidak ada energi panas yang keluar dari sistem tersebut.
Melalui percobaan diatas, kita dapat mengetahui besarnya kalor jenis zat yang kita uji dengan
persamaan
( ma c a +mk c k ) ( t2−t1 )
c b= …………………………………………………...………..(6)
mb (t 2−t b )
Sehingga, didapat nilai kalor jenis besi sebesar -0,1745 kal/gr oC dan -0,433 kal/gr oC
sebagai nilai kalor jenis alumunium.
Prinsip kerja pada percobaan agar selalu menjadi perhatian praktikan dalam setiap
praktikumnya. Beberapa prinsip kerja yang perlu diperhatikan diantaranya.
a) Mewaspadai pada saat penggunaan kompor ketika memanaskan air;
b) Memerhatikan detail reaksi atau kejadian dari percobaan dengan baik;
c) Melaporkan bilamana ada kejanggalan atau sesuatu yang tidak diketahui kepada asisten
laboratorium;
d) Teliti dan berurutan dalam percobaan dan tenang dalam mengerjakan praktikum.
Beberapa contoh prinsip kerja tersebut bertujuan untuk kebaikan dan keamanan diri dan
sekitar. Dengan adanya prinsip kerja, kita dapat memiliki kesehatan mental yang lebih baik,
kedisiplinan dan ketelitian dalam melakukan percobaan, dan bentuk kesungguhan kita dalam
mengerjakan sesuatu.
Pada terapan sehari-harinya, prinsip panas jenis zat padat ini digunakan untuk pembangunan
dan instalasi seperti rel kereta, sambungan jembatan, atau rangka bangunan. Dalam skala kecil, prinsip
azas black yg sama digunakan pada kulkas, AC, cooler HP (peltier), dan lain sebagainya
VI. KESIMPULAN
1. Kalor adalah energi yang berada pada suatu sistem dan bersifat mengalir dari suhu tinggi
menuju suhu rendah karena perbedaan suhu tersebut.
2. Percobaan ini menguji logam untuk mengetahui nilai kalor jenis logam tersebut melalui
persamaan azas Black dan rumus dasar energi kalor.
3. Hasil pengukuran menunjukkan :
a. Nilai kalor jenis dari besi sebesar -0,1745 kal/gr oC dan nilai kalor jenis dari
alumunium sebesar -0,433 kal/gr oC.
4. Sifat panas jenis zat padat dapat kita lihat seperti pada panci masak, pemanas ruangan,
oven listrik, AC, cooler HP, dan lain sebagainya.
[1] Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
[2] Halliday, David, Resnick & Robert, Walker, Jearl. 2014. Fundamental of Physics. USA : John
Wiley & Sons, Inc.
[3] Nurlina & Riskawati. 2017. Fisika Dasar 1. Makassar : Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
[4] Sandra dan Sabhan. 2013. Penuntun Praktikum Fisika Dasar II. Palu : Unit Pelaksana Teknis
Laboratorium Dasar Universitas Tadulako.
[4] Tim Laboratorium Fisika Dasar Terpadu UII. 2023. Modul Praktikum Fisika Dasar. Yogyakarta:
Laboratorium Fisika Dasar Universitas Islam Indonesia