Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum “Panas Jenis Zat Padat”

Modul K2 – Panas Jenis Zat Padat


Kendra Isma Lutfia/21513113
Asisten: Achmad Febri
Tanggal praktikum: 06 Oktober 2021
Tehnik Lingkungan – Tehnik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia

Abstrak— panas jenis zat padat ini merupakan bagian dari Pada system terisolasi yang bagiannya saling bertukar panas
praktikum fisika dasar, panas jenis zat padat didefinisikan jumlah Q seluruh bagian dari system harus sama dengan nol.
sebagai perpindahan kalor mrlalui satu zat ke zat yang lain. Panas jenis yang dapat ditemukan dengan kalorimeter yang
Praktikun panas jenis zat padat ini dilakukan bertujuan untuk akan menerima atau memberikan panas dari sekelilingnya.
menentukan prinsip dan kerja calorimeter,menentukan nilai Berlaku persamaan
dari panas jenis zat padat dan memprediksi kenaikan suhu zat
Q lepas = Q terima
padat saat menerima panas. Dalam menghitung panas jenis zat
padat menggunakan calorimeter yang menggunakan asas melalui persamaan dasar di atas, penentuan panas jenis zat
black pada pengunaannya. Menghitung nilai perpindahan padat yang di ukur dengan calorimeter di lakukan dengan
kalor dari Fe (besi) dan Al (alumunium) dengan massa jenis persamaan :
yang berbeda dan massa air yang berbeda dan menemukan Qb = Qa + Qc
kesepakatan hasil perhitugan. Dan menyimpulkan hasil dari
percobaan yang elah dilakukan. (mb.Cb.ΔT)= (ma.Ca.ΔTa) + (mc.Cc.ΔTc)
.
Dimana Qb merupakan energi kalor pada zat padat , Qa
Kata kumci—panas jenis zat padat; kalor; calorimeter. energi kalor pada air dan Qr merupakan energi kalor pada
calorimeter dan pengaduk.
I. PENDAHULUAN
[mb.Cb.ΔTb]= [ma.Ca.ΔTa] +[(mp.Cp)+ (mk.Ck).ΔTc]
Tujuan dari praktikum panas jenis zat padat ini yaitu
praktikan mampu mengetahui prinsip dan kerja calorimeter, [mb.Cb.(T1-T2)]= [ma.Ca.(T1-T2)] +[(mp.Cp)+
menentukan nilai dari panas jenis zat padat dan praktikan mk.Ck(T1-T2)]
mampu memprdiksikan kenaikan suhu zat padat pada saat
menerima panas. Keterangan:
Panas jenis zat padat merupakan praktikum fisika yang mb = massa benda padat (gram)
memperlajari tentang perpindahan kalor dari satu zat ke zat mp = massa pengaduk (gram)
yang lain dengan memprediksikan kenaikan suhu zat padat mk = massa kalori (gram)
pada saat menerima panas. Maka tujuan dari praktikum ini ma = massa air (gram)
menentukan reaksi dari perpindahan kalor yang terjadi karna ca = panas jenis air (J/g.oC atau kal/g.oC)
perbedaan suhu yang terdapat pada suatu benda. cb = panas jenis zat padat (J/g.oC atau kal/g.oC)
Panas jenis zat padat adalah percobaan yang dilakukan ck = panas jenis calorimeter (J/g.oC atau kal/g.oC)
dengan mentransfer kalor dari suatu benda atau cairan yang cp = panas jenis pengaduk (J/g.oC atau kal/g.oC)
menyebabkan benda penerima kalor berubah atau naik Tb = suhu awal zat padat (oC)
suhunya. Jumlah energi panas Q yang yang dubutuhkan Ta = suhu awal air dalam calorimeter (oC)
suatu zat sebanding dengan perubahan tempratur dan massa Tc = suhu awal calorimeter (oC)
zat itu. Perpindahan kalor besarannya adalah: T2 = suhu akhir sistem (oC)

Q= m.c.Δt Dari yang diketahui tersebut bahwa suhu dan kalor itu
Keterangan : berbeda perbedaan tersebut dapat diukur dengan
Q = banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan thermometer.
(joule atau kalori) Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk
m = massa jenis zat (gram) menentukan jumlah kalor dengan prinsip kerjanya berdasar
c = panas jenis dari zat (kal/gr°C atau joule/g°C) pada Asas Black. Kalori meter dapat menghitung kalor yang
Δt = perubahan kenaikan suhu
dilepas atau diterima suatu benda dan untuk mencari nilai
kalor jenis suatu zat. (istiyono, 2007) II. METODE PRAKTIKUM
Langkah kerja praktikum:
Benda yang suhunya tinggi melepaskan kalor, dan begitu
sebaliknya benda yang suhunya endah akan menyerap kalor.
Jumlah kalor yang dilepas dan diterima telah dinyatakan oleh
(JOSEPH BLACK).
dalam suatu “Azas Black” atau hukum pertukaran Isi air ke dalam gelas beker sebanyak 100ml
panas.dapat disimpulkan bahwa Banyaknya kalor yang
dilepas sama dengan banyak kalor yang diterima. Yang
menghasilkan persamaan Q lepas = Q terima. Satuan kalor
yang sering digunakan: 1 J
= 0,24 kal 1 kal = 4,2 J [3].
Perpindahan kalor. Kalor berpindah dari benda bersuhu
lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah terdapat tiga cara
perpindahan kalor yaitu konduksi konveksi dan radiasi dan
dalam praktikum ini perpindahan kalor yang terjadi adalah
dari konduksi (Prasodjo, 2006) Didihkan air
Percobaan ini sangat penting dijakdikan jurnal, karna
merangkum semua tulisan dan percobaan yang berisi bidang
keilmuan tertentu dan termasuk efektif untuk dipelajari.
Mengingat kefektifan merupakan hal yang sangat diperlukan
dan percobaan panas jenis zat padat ini memiliki hasil
percobaan berupa data dan harus dituangkan kedalam jurnal
agar data yang didapat tidak mudah hilang.

Timbang dan catat masa logam pertama


(alumunium) dan kedua (besi)

Timbang dan catat masa kalorimeter dan pengaduk

Mendinginkan kalori meter berisi air ke dalam


kulkas sampai suhu air berada di bawah suhu kamar

Masukan logam alumunium ke dalam gelas beker


berisi air mendidih
Alat dan bahan praktikum:

Setelah kalorimeter di keluarkan dari kulkas masukan


kalorimeter ke dalam jaket kalorimeter

Gambar I : Neraca
https://images.app.goo.gl/kmT4PbRwjL3GvajH6

Masukkan termometer untuk mengukur suhu air


mula-mula pada kalori meter

Mengukur suhu zat logam, dengan cara meletakkan Gambar II : Kalori Meter
termometer diatas zat logam yang didihkan, https://images.app.goo.gl/66NjprGovxeQjBp46
kemudian angkat logam dari gelas beker ke
kalorimeter

Pasang pengaduk dan tutup kalorimeter.

Gambar III : Gelas Beaker


https://images.app.goo.gl/ji5aT6hyHe4cPzvp8

Lalu aduk air pada kalorimeter dan amati suhu akhir


air.

Gambar IV : Termometer
https://images.app.goo.gl/nnXhgp6zoNE8fdy36

Lakukan percobaan logam pertama sebanyak tiga kali


pengulangan, Lalu lanjutkan percobaan pada logam
kedua dengan Langkah yang sama sebanyak tiga kali.

Gambar v : Hot Plate


https://images.app.goo.gl/oZyjNSstEcDbPCZ79
III. DATA PERCOBAAN
Tabel I : Data Percobaan
No L M M M MA tb t1 t2 Δt
L K P
1. 96 20 23 3
2. Fe 80 55 40 110 98 19 24 5
3. 94 21 23 2
4. 97 21 25 4
5. 150 94 20 25 5
6. 98 19 24 5
7. 91 21 23 2
Gambar VI : Pendingin Al 35 60 35 110 90
8. 22 26 4
https://images.app.goo.gl/5z2XUuu7zrFCjTh26
9. 92 20 23 3
10. 94 20 25 5
11. 150 92 22 25 3
12. 91 20 24 4
Suhu ruangan : 26°C

Keterangan :
Gambar VII : Air No : Nomor
https://images.app.goo.gl/tgd4gmCxVDSHKDse7 ML : Massa Logam (gr)
MK : Massa Kalorimeter (gr)
MP : Massa Pengaduk (gr)
MA : Massa Air (gr)
tb : Suhu Awal Logam (°C)
t1 : Suhu Awal Air (°C)
t2 : Suhu Akhir Air (°C)
Δt : Delta t (t1-t2) (°C)

Gambar IX : Logam Besi


https://images.app.goo.gl/X2M91zSkCoG3HPqw9
IV. ANALISIS DATA
1. Mengitung nilai kalor jenis calorimeter (Ck)
Berbahan Alumunium (Al)

0,2297

Ck

Gambar X : Logam alumunium


https://images.app.goo.gl/aX3Wg2Ro4GGiYumK8 0,222

100° 26° 0°

100° − 0° 0,2297 − 0,2220


=
26° − 0° 𝐶𝑘 − 0,2220

(100° - 0°)(ck - 0,2220) = (26° – 0°)(0,2297-0,2220)


100ck – 22,2 = 26 (0,0077) 3840Cb = 380,52
100ck = 0,2002 + 22,2
100ck = 22,4002 380,52
Ck =
22,4002 𝐶𝑏 =
100 3840
Ck = 0,22400 kal/g°C Cb =0,099 kal/gC°

2. Menghitung kalor jenis pengaduk (Cp) Berbahan b. tb=98, t2=24, t1=19


Besi (Fe) Mb.Cb (tb-t2) = (Ma.Ca+Mk.Ck+Mp.Cp)(t2-t1)
80.cb(98-24) = (80.1+55.0,224+40.0,113)(5)
0,1168 80Cb(74) = (126,84)(5)
5920Cb = 634,2
634,2
Cb =
5920
Cp Cb = 0,107 kal/gC°

c. tb=94, t2=23, t1=21


0,1055 Mb.Cb(tb-t2) = (Ma.Ca+Mk.Ck+Mp.Cp)(t2-t1)
80.Cb(94-23) = (80.1+55.0,224+40.0,113)(2)
0° 80Cb(71) = (126,84)(2)
100° 26°
5680Cb = 253,68
100° − 0° 0,116 − 0,1055 Cb = 0,044 kal/gC°
=
26° − 0° 0,116 − 𝐶𝑝
Logam Fe, kalor jenis benda pada masa air 150gr.
(100°-0°)(Cp – 0,1055) = (26°-0°)(0,1160-0,105) Diketahui:
11,68 - 100cp = 26 (0,0113) Mb: 80
Ma: 150
11,68 - 100cp = 0,2938 Mp: 40
-100cp = 0,2938 – 11,68 Mk : 55
a. tb=97, t2=25,t1=21
-100cp = -11,386 Mb.Cb(tb-t2) = (Ma.Ca+Mk.Ck+Mp.Cp)(t2-t1)
−11,386
Cp = −100 80.Cb(97-25) = (150.1+55.0,224+40.0,113)(4)
80Cb(72) = (166,84)(4)
Cp = 0,113862 kal/g°C
5760cb = 667,36
667,36
Cb =
5760
Cb = 0,1158 kal/gC°
3. Menghitung kalor jenis benda (Cb) masing masing-
masing logam b. tb=94,t2=25,t1=20
Logam Fe, kalor jenis benda pada masa air 100gr. Mb.Cb(tb-t2) = (Ma.Ca+Mk.Ck+Mp.Cp)(t2-t1)
Diketahui: 80.Cb(94-25) = (150.1+55.0,224+40.0,113)(5)
Mb: 80 80Cb(69) = (166,84)(5)
Ma: 110 5520Cb = 834,2
834,2
Mp: 40 Cb=
5520
Cb = 0,151 kal/gC°
Mk : 55
a. tb=96, t2=23,t1=20 c. tb=98,t2=24,t1=19
Mb.Cb(tb-t2) = (Ma.Ca+Mk.Ck+Mp.Cp)(t2-t1)
Mb.Cb(tb-t2) = (Ma.Ca+Mk.Ck+Mp.Cp)(t2-t1) 80.Cb(98-24) = (150.1+55.0,224+40.0,113)(5)
80.Cb(96-23) = (80.1+55.0,224+40.0,113)(3) 80Cb(74) = (166,84)(5)
5920Cb = 834,2
80Cb(73) = (126,84)(3) 834,2
Cb =
5920
Cb = 0,1409 kal/gC°
Logam Al, kalor jenis benda pada masa air 110gr. Cb = 0,2855 kal/gC°
Diketahui:
Mb: 35 3. Menghitung ralat Cb pada masing-masing logam
Ma: 110
Mp: 35 Table II : massa logam 80gr, dan massa air
Mk : 60 110gr.
a. tb=91,t2=23,t1=21
Mb.Cb (tb-t2) = (Ma.Ca+Mk.Ck+Mp.Cp)(t2-t1) Cb ᵹCb ꟾᵹCbꟾ²
35.Cb(91-23) = (110.1+60.0,224+35.0,113)(2) 0,099 0,016 0,0002
35Cb(68) = (127,395)(2) 0,107 -0,024 0,0005
2380Cb = 254,79 0,044 -0,039 0,001
254,79
Cb = ∑ 𝐶𝑏 = 0,25 ∑ = 0,0017
2380
Cb = 0,107 kal/gC°
b. tb=90,t2=26,t1=22
Mb.Cb (tb-t2) = (Ma.Ca+Mk.Ck+Mp.Cp)(t2-t1) ̅̅̅=Ʃ 𝑐𝑏𝑛
𝑐𝑏 √Ʃꟾ𝐶𝑏ꟾ²
𝑛 Δcb =
35.Cb(90-26)= (110.1+60.0,224+35.0,113)(4) 0,25 2
35Cb(64) = (127,395)(4) =
3 √0,0017
2240Cb = 509,58 = 0,083 =
Cb =
509,58 2
2240
Cb = 0,227 kal/gC° = 0,029
c. tb=92,t2=23,t1=20
Mb.Cb (tb-t2) = (Ma.Ca+Mk.Ck+Mp.Cp)(t2-t1)
35.Cb(92-23) = (110.1+60.0,224+35.0,113)(3)
35Cb(69) = (127,395)(3)
2415Cb = 382,185
382.185 Table III : massa logam 80gr, dan massa air
Cb = 150gr.
2415
Cb = 0,1582 kal/gC°
Cb ᵹCb ꟾᵹCbꟾ²
Logam Al, kalor jenis benda pada masa air 150gr. 0,115 -0,02 0,0004
Diketahui: 0,151 0,016 0,0002
Mb: 35 0,1409 0,005 0,00002
Ma: 150
Mp: 35 ∑ 𝐶𝑏 = 0,406 ∑ = 0,0006
Mk : 60
̅̅̅=Ʃ 𝑐𝑏𝑛
𝑐𝑏 √Ʃꟾ𝐶𝑏ꟾ²
a. tb=94,t2=25,t1=20 𝑛 Δcb =
00,406, 2
Mb.Cb (tb-t2) = (Ma.Ca+Mk.Ck+Mp.Cp)(t2-t1) =
35.Cb(94-20) = (110.1+60.0,224+35.0,113)(5) 3 √0,0006
35Cb(69) = (127,395)(5) = 0,135 =
2
2415Cb = 836,975
836,975 = 0,547
Cb =
2415
Cb = 0,346 kal/gC°
b. tb=92,t2=25,t1=22 Table IV : massa alumunium 35gr, dan massa air
Mb.Cb (tb-t2) = (Ma.Ca+Mk.Ck+Mp.Cp)(t2-t1) 110gr.
35.Cb(92-25) = (110.1+60.0,224+35.0,113)(3)
35Cb(69) = (127,395)(3) Cb ᵹCb ꟾᵹCbꟾ²
2345Cb = 502,185 0,107 -0,057 0,003
502,185
Cb = 0,227 0,063 0,003
2345
Cb = 0,214 kal/gC° 0,158 -0,006 0,00003
c. tb=91,t2=24,t1=20 ∑ 𝐶𝑏 = 0,492 ∑ = 0,00603
Mb.Cb (tb-t2) = (Ma.Ca+Mk.Ck+Mp.Cp)(t2-t1)
35.Cb(91-24) = (110.1+60.0,224+35.0,113)(4)
35Cb(67) = (127,395)(4)
2345Cb = 669,58
669,58
Cb =
2345
𝑐𝑏𝑛
̅̅̅
𝑐𝑏=Ʃ pengulangan lalu lanjutkan percobaan pada logam kedua
𝑛
0,492 dengan langkah yang sama sebanyak tiga kali. Dengan
= mengulangi percobaan dengan variasi massa air yang
3 berbeda yaitu dengan massa air seberat 110 kg dan 150 kg
= 0,164
dan didapatlah data percobaan yang tertera pada tabel di atas.
Setelah didapat data percobaan Seperti di atas maka data
percobaan akan digunakan untuk menghitung hasil ralat atau
error pertama yaitu menghitung nilai kalor jenis kalorimeter
(Ck) berbahan logam besi menggunakan metode interpolasi
Table V : massa alumunium 35gr, dan massa air
dengan hasil yang di dapat 0,224 kal/gr⁰C yang didapat
150gr.
dengan cara mengurangi angka yang ada terlebih dahulu lalu
mengalikan silang antara keduanya dan didapatkan data hasil
Cb ᵹCb ꟾᵹCbꟾ²
seperti tercantum di atas. Ralat kedua adalah menghitung
0,346 0,065 0,004
nilai kalor jenis pengaduk CP berbahan besi Fe dengan
0,214 -0,067 0,004 interval interpolasi dan didapatlah data 0,113 kal/gr⁰C. Data
0,285 0,004 0,00001 ini dapat dengan cara mengurangi angka yang ada terlebih
∑ 𝐶𝑏 = 0,845 ∑ = 0,008 dahulu lalu mengalikan silang antara keduanya dan
didapatlah data seperti tercantum. Ralat ketiga menghitung
kalor jenis benda c b masing-masing logam menghitung
̅̅̅=Ʃ 𝑐𝑏𝑛
𝑐𝑏 √Ʃꟾ𝐶𝑏ꟾ²
𝑛 kalor jenis V dilakukan dengan cara sip mensubstitusi rumus
0,845 Δcb = dengan nilai-nilai yang diketahui sehingga dihasilkan nilai
2
= CB dari logam Fe dan Al yang nilainya bervariasi
3
= 0,281 √0,008 selanjutnya nilai-nilai CB yang didapatkan disusun ke dalam
=
2 tabel sesuai dengan massa logam dan massa airnya, Yang
= 0.063 akan menghasilkan data cb dan delta cb yang bervariasi.

VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah,
V. PEMBAHASAN praktikan dinyatakan mampu dan lulus dalam praktikum
Sebelum melaksanakan praktikum panas jenis zat padat, panas jenis zat padat apabila mampu membuktikan adanya
praktikan harus menyiapkan alat dan bahan yang akan perpindahan panas dari satu zat ke zat yang lain, praktikan
digunakan selama berjalannya praktikum. Alat dan bahan dapat mengetahui prinsip kalori meter, praktkan menentukan
yang digunakan yaitu, neraca, kalorimeter, thermometer, nilai panas jenis zart padat dan praktikan mampu
gelas beaker, hotplate, pendingin air, logam besi, logam memprediksi kenaikan suhu zat padat saat menerima panas.
aluminium, Neraca calorimeter, thermometer, gelas beker,
pendingin dan tidak lupa untuk menyiapkan bahan utama Dan menyimpulkan kenaikan suhu pada logam pertama 2-
praktikum yaitu air,logam besi dan logam aluminium. Hal 3°C dan kedua 1-4 dan jika suatu benda sling bersinggungan
selanjutnya adalah melaksanakan proses praktikum langkah maka akan terjadi kesetimbangan antara dua benda tersebut
pertama praktikum yaitu isi air ke dalam gelas beker
sebanyak 100 mili selanjutnya mendidihkan air timbang dan
catat massa logam besi aluminium kalorimeter dan
pengaduk. Selanjutnya mendinginkan kalorimeter berisi air DAFTAR PUSTAKA
ke dalam kulkas sampai suhu air berada dibawah suhu kamar [
setelah mencapai suhu kamar proses selanjutnya masukkan
BIBLIOGRAPHY
logam aluminium ke dalam gelas beker berisi air mendidih,
selanjutnya setelah kalorimeter dikeluarkan dari kulkas [1]damanik, a. (2016). pengantar fisika zat padat .
masukkan kalor kalorimeter ke dalam jaket kalorimeter yogyakarta: SANATA DHARMA UNIVERCITY.
setelah itu masukkan termometer untuk mengukur suhu air [2]istiyono, e. (2007). seri IPA fisika 1. yogyakarta:
mula-mula pada calorimeter. Setelah mengukur suhu air yudhistira.
[3]UII, T. L. (2021). Modul Praktikum Fisika Dasar.
mula-mula pada kalorimeter selanjutnya mengukur suhu zat
Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
logam dengan cara meletakkan termometer diatas logam
yang dididihkan kemudian diangkat logam dari gelas beker
ke calorimeter, kemudian pasang pengaduk dan tutup
kalorimeter lalu aduk air pada kalorimeter dan amati suhu
akhir lakukan percobaan logam pertama sebanyak tigakali

Anda mungkin juga menyukai