Anda di halaman 1dari 26

1

LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR

KALOR LEBUR ES

Tugas Praktikum

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi


Tugas Laporan Praktikum Fisika Dasar

Dosen Pengampu Praktikum:


TIM DOSEN FAKULTAS TEKNIK

Asisten Praktikum:
BILLY NUGRAHA
CANDRA GALANG GEMILANG PUTRA

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Kelas C

Hari / Tanggal:
Praktikum : Rabu, 19 Mei 2021
Laporan : Sabtu, 05 Juni 2021

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan praktikum kalor lebur es, praktikan
diharapkan dapat:
1. Memahami pengertian kalor, serta hubungannya dengan perubahan
wujud.
2. Menentukan kalor lebur es.

1.2 Alat dan Bahan


1. Kalorimeter dan pengaduknya.
2. Neraca.
3. Termometer.
4. Es.
5. Air atau aquades, dan
6. Pemanas (Steam generator).

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kalor
Kalor didefinisikan sebagai suatu bentuk energi (energi panas) yang
ditransfer dari satu benda ke benda lain akibat adanya perbedaan suhu
(Abdullah, 2016). Pada mulanya terdapat anggapan bahwa kalor merupan
suatu jenis zat alir atau fluida, yang disebut caloric. Namun, hal ini tidak
dapat dibuktikan secara eksperimen. Pada abad ke-19 James Prescott Joule
(1818-1889) melakukan serangkaian eksperimen yang menunjukkan adanya
keterkaitan antara kalor dan energi mekanik, yang dikenal dengan
kesetaraan kalor mekanik (Tim Penulis Fisika Dasar, 2021).
2.2 Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor atau energi panas dapat kita rasakan apabila kita
menyentuh benda yang suhunya berbeda dengan suhu tubuh kita. Jika dua
benda yang berbeda suhu disentuhkan dalam waktu yang cukup lama,
maka akan terjadi perpindahan kalor dari benda yang bersuhu lebih tinggi
ke benda yang bersuhu lebih rendah. Pada saat tertentu kedua benda yang
disentuhkan itu akan berada suhu yang sama. Jika kondisi ini tercapai
maka kedua benda tersebut dikatakan dalam keadaan kesetimbangan
termal (Abdullah, Fisika Dasar 1, 2016).
2.3 Tetapan Kalor
Menurut Halliday perbandingan banyaknya tenaga kalor (ΔQ) yang
dibekalkan kepada sebuah benda untuk menaikkan temperatur air
sebanyak ΔT dimanakan kapasitas kalor (C) dari benda tersebut (Halliday,
1985). Satu kalori didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan oleh 1
gram air murni agar suhunya naik sebesar 1℃ . Pengamatan menunjukkan
bahwa kalor yang diterima atau dilepasakan oleh suatu benda berbanding
lurus dengan massa benda dan perubahan suhu benda. Secara matematis
besarnya kalor yang diterima atau dilepaskan oleh benda. Kalor umunya
dinyatakan dalam satuan kalori (kkal), yaitu satuan kalori adalah jumlah
kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 gram air sebanyak 1˚C

3
3

pada suhu kamar (293˚K) (Metana, 2010). Kalor adalah salah satu bentuk
energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda
yang suhunya lebih rendah kalor menurut Antoine Laurent
Lavoiserpadatahun 1794 dapat dinyatakan dalam persamaan (Tipler,
1998). Persamaan sebagai berikut

Q=m. c . ∆t

Keterangan:
Q = jumlah kalor (Joule)
m = massa zat (gram)
ΔT = perubahan suhu (t akhir -t awal )
C = kalor jenis

Dengan m menyatakan massa benda, ∆ t menyatakan kenaikan


atau penurunan suhu dan c menyatakan kalor jenis benda. Kalor jenis
merupakan besaran karakteristik suatu zat dan menunjukkan kalor yang
diperlukan satu satuan massa zat untuk mengalami perubahan suhu
sebesar 1℃ . Satuan kalor jenis adalah kal/g℃ . Sebagai acuan, kalor
jenis air murni adalah 1 kal/g ℃ . Besaran kalor jenis dikalikan dengan
massa disebut kapasitas kalor C. Kalor yang dibutuhkan untuk menaikan
suhu kalorimeter sebesar 10℃ pada air dengan massa 1 gram disebut
tetapan kalorimetri.

2.4 Azas Black


Dalam proses ini berlaku azas black. Dalam sebuah sistem
terisolasi, yaitu sistem yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan
energi maupun materi dari atau ke lingkungan, apabila dua benda yang
berbeda suhu disentuhkan maka jumlah kalor yang dilepaskan oleh benda
yang memiliki suhu yang lebih tinggi sama dengan jumlah kalor yang
diterima oleh benda yang suhunya lebih rendah (Giancoli, 1991).
Kalor lepas = Kalor terima
Qlepas = Qterima
m 1.c 1. ∆ t 1=m2. c 2. ∆ t 2

(𝑀1 × 𝐶1) (𝑇1 - 𝑇𝑎) = (𝑀2 × 𝐶2 ) (𝑇𝑎 -𝑇2)


4

Keterangan:

m1 = massa air panas (kg)

m2 = massa air dingin (kg)

c = kalor jenis air (J/kg°C)

T1 = suhu air panas (°C)


Ta = suhu air campuran (°C)
T2 = suhu air dingin (°C)

2.5 Kalor Lebur

Pada proses perpindahan kalor antara dua benda, selain terjadi


perubahan suhu benda juga dapat terjadi perubahan wujud atau fase.
Perubahan wujud bersifat khas, karena pada saat benda menyerap kalor
untuk berybah wujud, suhunya tidak ikut berubah. Jumlah kalor yang
diserap oleh setiap satu satuan massa benda untuk mengubah wujudnya
pada suhu tetap dinamai kalor laten, disimbolkan L. Kalor laten terdiri
dari kalor lebur (Lt), Kalor uap (Lv), dan kalor sublimasi (Ls). Karena
suhu pada perubahan wujud tidak berubah , besarnya kalor tidak
melibatkan perubahan suhu (Alamsah, 2016). Secara umum hubungan
antar besarnya kalor dan kalor laten dituliskan sebagai;
Q=m. L

Keterangan:

Q = kalor yang diserap atau dilepas


(J) L = kalor laten (J/kg)
m = massa benda (kg)

Jika kalorimeter dipandang sebagai sistem terisolasi, maka jumlah


kalor yang dilepas oleh kalorimeter dan air sama dengan kalor yang di
serap oleh es. Jika suhu mula-mula es adalah 0℃ maka kalor yang akan
diserap oleh es akan digunakan untuk mengubah wujudnya menjadi air
dan menaikan suhu air (yang berasal dari es) hingga beberapa derajat.
Secara sistematis, hal itu dapat dituliskan sebagai berikut :
5

Qkal + air = Qes

(Ckal + mair cair) (ta-ts) = (mes Lt) + (mes Cair) (ts-tes)

Jumlah kalor bergantung pada massa zat yang akan dilebur serta jenis
zat. Zat yang berbeda memiliki nilai L yang berbeda. Nilai L ditentukan
oleh kekuatan gaya tarik antar atom penyusun zat padat. Pada dasarnya
peleburan adalah pelepasan ikatan antar atom-atom penyusun zat padat
menjadi ikatan atom-atom dalam wujud cair. Makin kuat ikatan antar atom
dalam zat padat maka tinggi kalor yang diperlukan untuk meleburkan zat
tersebut. Kalor yang diperlukan untuk meleburkan lilin atau mentega
sangat kecil. Titik lebur (℃ ) pada es adalah 0℃ dan kalor leburnya
334 kJ/kg (Gie, Sutrisno dan Tan Ik, 1979).
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Cara Kerja atau Flowchart.

1. Timbanglah kalorimeter kosong dan pengaduknya dan catat Mkal


kosong yang diperoleh.
2. Panaskan air didalam steam generator selama kurang lebih 15 menit.

3. Masukkan air yang telah dipanaskan kedalam kalorimeter hingga


kira- kira ½ bagian.
4. Timbanglah kembali massa kalorimeter yang berisi air dan
pengaduknya untuk memperoleh massa air Mair, yaitu Mkal berisi air
dikurangi Mkal kosong.
5. Ukurlah suhu air didalam kalorimeter. Catat suhu awal air ta ini.

6. Sambil melakukan langkah 5, ambilah sebongkah es yang baru dan


masukkan kedalam kalorimeter.
7. Biarkan termometer terpasang pada kalorimeter. Dengan pengaduk
kalorimeter, aduklah secara perlahan bongkahan es tersebut hingga
seluruhnya melebur. Catatlah perubahan suhu yang terjadi tiap 5 detik
sampai tidak terjadi lagi perubahan suhu. Lakukan langkah praktikum
ini secara hati-hati dan teliti.
8. Catatlah suhu akhir ts antara air dan es.

9. Ambillah termometer dan timbanglah kembali kalorimeter yang berisi


air dan pengaduknya, untuk memperoleh massa es.
10. Tentukanlah kalor lebur es dengan menggunakan Azas Black.

6
7

Mulai

Studi Literatur Studi Lapangan

Menyiapkan Alat dan Bahan

Menimbang Kalorimeter kosong dan


pengaduknya

Panaskan air dengan pemanas selama


± 15 menit

Timbang kalorimeter yang


berisi air

Apakah Hasil TIDAK


Pengamatan Sudah
Sesuai?

YA

Mencatat Hasil
Pengamatan

A
8

Ukur suhu awal air panas dengan


termometer

Masukan es batu kedalam


kalorimeter

Aduk dan ukur suhu selama 5


detik

Timbang masa kalorimeter

Ukur suhu termal

Apakah Hasil TIDAK


Pengamatan Sudah
Sesuai?

Mencatat Hasil
Pengamatan

Hitung hasil pengamatan


menggunakan azas black

B
B

B B
9

Apakah Hasil TIDAK


Sesuai?

Mencatat Hasil
Perhitungan

Penulisan Laporan

Asistensi Laporan

Selesai

3.2 Penjelasan Simbol-Simbol Dalam Flowchart


Flowchart adalah sebuah gambar atau bagan arus yang termasuk
sebuah jenis diagram tentang langkah-langkah atau suatu proses dalam
10

melakukan sesuatu dari awal hingga akhir kegiatan salah satunya kegiatan
praktikum. Urutan proses yang terjadi selama kegiatan ini ditunjukkan
dengan panah atau bisa disebut simbol garis alir. Dalam flowchart terdapat
berbagai macam bentuk atau simbol yang memiliki arti atau fungsi dalam
berjalannya auatu proses tersebut terutama dalam praktikum.
Dalam susunan flowchart bentuk yang pertama yaitu simbol terminal
yang dimana simbol tersebut memiliki arti atau fungsi tentang awal atau
akhirnya dari suatu proses atau kegiatan yang dilakukan. Lalu, terdapat
simbol persiapan yang memiliki arti dari kegiatan praktikum yaitu untuk
mempersiapkan suatu alat dan bahan yang diperlukan selama kegiatan
praktikum. Kemudian, terdapat simbol proses yang memiliki arti atau fungsi
yaitu untuk menyatakan kegiatan yang akan terjadi selama praktikum
berlangsung. Terdapat simbol titik keputusan yang berfungsi untuk
melanjutkan aliran kondisi yang berbeda dan terdapat garis pilihan yaitu
‘ya’ tau ‘tidak’. Terdapat pula simbol masukkan atau keluaran yang
berfungsi mewakili data tersebut. Dan akhir simbol konektor yang memiliki
arti untuk menghubungkan suatu proses ke proses lainnya.

3.3 Deskripsi Pemecahan Masalah Flowchart


1. Mulai
Kegiatan Praktikum Mata Kuliah Fisika Dasar 2021 dimulai pada
Hari Rabu, 19 Mei 2021 pada pukul 13.30-14.00 WIB melalui Google
Meet.
2. Studi Literatur
Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan
dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat,
serta mengelolah bahan penelitian. Studi literatur yang dilakukan oleh
penulis yaitu dengan melakukan pencarian terhadap berbagai sumber
tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, majalah, artikel, dan jurnal, atau
dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.
Studi literatur ini dilakukan oleh peneliti setelah menentukan topik
11

penelitian dan ditetapkannya rumusan permasalahan, sebelum terjun ke


lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan
3. Studi Lapangan
Studi lapangan merupakan pengumpulan atau pengambilan data
secara langsung yang telah kita lakukan selama kegiatan praktikum
yang dilaksanakan di Google meet.
4. Persiapan Alat dan Bahan
Praktikan wajib untuk menyiapkan alat dan bahan sebelum
melakukan praktikum agar proses praktikum dapat berjalan dengan
lancar. Dengan cara menyiapkan alat dan bahan yang sudah ditentukan
sebelumnya.
5. Langkah-langkah atau Percobaan

1) Timbanglah kalorimeter kosong dan pengaduknya dan catat Mkal


kosong yang diperoleh.
2) Panaskan air didalam steam generator selama kurang lebih 15 menit.

3) Masukkan air yang telah dipanaskan kedalam kalorimeter hingga


kira- kira ½ bagian.
4) Timbanglah kembali massa kalorimeter yang berisi air dan
pengaduknya untuk memperoleh massa air Mair, yaitu Mkal berisi
air dikurangi Mkal kosong.
5) Ukurlah suhu air didalam kalorimeter. Catat suhu awal air ta ini.

6) Sambil melakukan langkah 5, ambilah sebongkah es yang baru dan


masukkan kedalam kalorimeter.
7) Biarkan termometer terpasang pada kalorimeter. Dengan pengaduk
kalorimeter, aduklah secara perlahan bongkahan es tersebut hingga
seluruhnya melebur. Catatlah perubahan suhu yang terjadi tiap 5
detik sampai tidak terjadi lagi perubahan suhu. Lakukan langkah
praktikum ini secara hati-hati dan teliti.
8) Catatlah suhu akhir ts antara air dan es.

9) Ambillah termometer dan timbanglah kembali kalorimeter yang


berisi air dan pengaduknya, untuk memperoleh massa es.
12

10) Tentukanlah kalor lebur es dengan menggunakan Azas Black.


6. Penulisan Laporan
Bagian ini merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh
praktikan yang dimana hasil pengamatan selama praktikum ditulis dan
disusun sehingga menjadi suatu laporan selama kegiatan yang
dilakukan. Selama penulisan dan penyusunan laporan harus sesuai
sistematika laporan yang telah diberikan, apabila laporan tersebut tidak
sesuai dengan yang diinginkan maka laporan tersebut tidak akan
diterima oleh Asisten Praktikum sehingga harus membuat atau menulis
ulang laporan tersebut
7. Asistensi Laporan
Asistensi laporan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
Asisten Praktikum kepada praktikan untuk memeriksa laporan yang
telah disusun oleh praktikan sebelum laporan tersebut dikumpulkan.
8. Pengumpulan Laporan
Pengumpulan laporan yang telah disetujui oleh Asisten Praktikum
dan kemudian laporan tersebut dijilid sesuai ketentuan warna masing-
masing kelas yang telah disepakati.
9. Selesai
Diakhirinya percobaan dan penulisan laporan pada bab ini.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Data Pengamatan


1. Data Pengamatan Kalor Lebur Es
Tabel 4.1 Data Pengamatan Parameter kalor Lebur Es
PEMBACAAN
PARAMETER
1 2 3 4 5
M kal (g) 350 g 350 g 350 g 350 g 350 g
M kal +air (g) 960 g 960 g 960 g 960 g 960 g
M kal +air +es (g) 1200 g 1200 g 1200 g 1200 g 1200 g
T a (℃ ) 92 ℃ 92 ℃ 92 ℃ 92 ℃ 92 ℃
T s (℃) 53 ℃ 52 ℃ 52 ℃ 52 ℃ 52 ℃
Sumber: (Kelompok 3, 2021)

1.2 Data Perhitungan


Tabel 4.2 Data Perhitungan Kalor Lebur Es
PARAMETER NILAI

M air ( 610 ± 0 ) g

M es ( 240 ± 0 ) g

T a−T s ( 39 , 8 ± 0,447 ) g

T s−0 ( 52 , 2± 0,447 ) g

Sumber: (Kelompok 3, 2021)

1.3 Perhitungan Kalor Lebur Es


Tabel 4.3 Perhitungan Kalor Lebur Es
PARAMETER NILAI

Lt ( 0,1311± 0,0111 ) Kkal /kg

Sumber: (Kelompok 3, 2021)

13
13
15

1.4 Perhitungan
1. Perhitungan Massa Air
M air =M kal +air−M kal
¿ 960−350
¿ 610 g
Σ M air 610(5)

M air = = =610 g
n 5
Δ M air = √ n ( Σ m )−¿ ¿ ¿
2

¿ √ 5 ( 610 ) 5−¿ ¿ ¿
2

¿
√ 9.302.500−9.302 .500
20

¿
√ 0
20
=0

M air=( ⃗M air ±∆ M air )

¿ ( 610 ± 0 ) g
∆ air
RN = X 100 %
m air
0
¿ X 100 %
610
¿0%
KS=100 %−RN
¿ 100 %−0 %
¿ 100 %

2. Perhitungan Massa Es
M es= M kal+ air+ es−M kal +air
¿ 1200−960
¿ 240 g
Σ M es 240 (5)

M es= = =240 g
n 5
Δ M es =√ n ( Σ m ) −¿ ¿ ¿
2

¿ √ 5 ( 288.000 )−¿ ¿ ¿
16

¿
√ 0
20
¿0 g
M es=( ⃗
M es ± ∆ M es)

¿ ( 240 ± 0 ) g
∆ es
RN = X 100 %
Mes
0
¿ X 100 %
240
¿0%
KS=100 %−RN
¿ 100 %−0 %
¿ 100 %

3. Perhitungan Massa calorimeter


Σ M kal 350(5)

M kal= = =350 g
n 5
Δ M kal =√ n ( Σm )−¿ ¿ ¿
2

¿ √ 5 ( 612.500 )−¿ ¿ ¿

¿
√ 3.062 .500−3.062.500
20

¿
√ 0
20
=0 g

M kal=( ⃗
M ± ∆ M kal)
kal

¿ ( 350 ± 0 ) g
∆m
RN = X 100 %
m
0
¿ X 100 %
350
¿0%
KS=100 %−RN
¿ 100 %−0 %
¿ 100 %
17

4. Nilai Ta-Ts
Tabel 4.4 Nilai Ta-Ts
PARAMETER Ta−Ts (Ta−Ts)
2

1 39℃ 1521℃

2 40℃ 1600℃

3 40℃ 1600℃

4 40℃ 1600℃

5 40℃ 1600℃

Σ 199 ℃ 7921 ℃

Sumber: (Kelompok 3, 2021)

⃗ 199
T a −T s= =39 , 8℃
5


∆ T a−T s = n ( ΣT a−T s2 ) −¿ ¿ ¿


2
5 ( 7921 )− (199 )
¿
5 ( 5−1 )

¿
√ 39.605−39.601
20

¿
√ 1
5
¿ 0,447 ℃
T a−T s=(39 , 8 ±0,447)℃
0,447
RN = X 100 %
39 , 8
¿ 1,123 %
KS=100 %−RN
¿ 100 %−1,123 %
¿ 98,877 %

5. T s−o
18

Tabel 4.5 Nilai T s−o


PARAMETER Ta−Ts (Ta−Ts)
2

1 53℃ 3481℃

2 52 ℃ 3364 ℃

3 52 ℃ 3364 ℃

4 52 ℃ 3364 ℃

5 52 ℃ 3364 ℃

Σ 261 ℃ 13.625 ℃

Sumber: (Kelompok 3, 2021)

⃗ 261
T s−0= =52, 2 ℃
5


∆ T s −0= n ( Σ T s−o2 )−¿ ¿ ¿


2
5 ( 13.625 ) −( 261 )
¿
5 ( 5−1 )

¿
√ 68.125−68.121
20

¿
√ 4
20

¿
√ 1
5
¿ 0,447 ℃
T s−o=(52 ,2 ± 0,447)℃
0,447
RN = X 100 %
52 , 2
¿ 0,856 %
KS=100 %−RN
¿ 100 %−0,856 %
¿ 99,144 %

6. Perhitungan Kalor Lebur dengan Azas Black


19

Q Lepas=QTerima

( C kal + M air C air ) ( T a−T s )=( M es + ¿ ) + ( M es C es ) ( T s−T es )


(M ¿ ¿ es C es )(T s−T es )
¿=( M kal Ckal + M air Cair ) ( T a−T s ) − ¿
M es
350 (1 )+610 ( 1 ) ( 39 , 8 )−( 240 ( 0 ,5 )) ( 52 , 2 )
¿
240
38.208−6984
¿
240
31.944
¿
240
kal
¿ 131 ,1
g
K kal
¿ 0,131
Kg
∆ <¿ ¿

¿
| 1
M kal +air+ es
∆ Q+¿
|
¿|1,206
1
|0,0121+ ¿
¿ 0 , 01+0,0011
Kkal
¿ 0,0111
Kg
Kkal
¿=( 0,1311± 0,0111 )
Kg

RN =∆< ¿ X 100 % ¿
¿
0,0111
¿ X 100 %
0,1311
¿ 8 , 47 %

KS=100 %−RN
¿ 100 %−8 , 47 %
¿ 91 , 53 %
20
BAB V
ANALISA
5.1 Pembahasan

Dalam perhitungan untuk menentukan kalor lebur es dapat


ditentukan dengan berbagai cara yaitu dengan pengambilan data
pengamatan dan data perhitungan. Dalam data pengamatan terdapat
beberapa parameter. Yang pertama adalah menentukan massa dari
calorimeter kosong dengan menggunakan neraca atau timbangan dan
mendapatkan hasil mkal yaitu 350 gram. Selanjutnya memasukkan air
yang sudah dipanaskan ke dalam calorimeter hingga setengah bagian.
Setelah itu, menentukan massa calorimeter yang sudah berisi air dan
mendapatkan hasil 960 gram. Kemudian memasukkan es ke dalam
kalorimeter. Tunggu hingga es melebur lalu timbang kembali dan
mendapatkan hasil 1200 gram.
Setelah menentukan perhitungan massa dengan menggunakan
neraca, pada tabel pengamatan juga kita mengukur suhu yang erat
hubungannya dengan kalor. Pengukuran suhu ini menggunakan
termometer. Pertama kita menentukan suhu awal yaitu suhu yang
didapatkan saat air yang telah dipanaskan dimasukkan ke dalam
kalorimeter. Suhu awal yang kelompok kami dapatkan pada saat
praktikum yaitu 92 ℃. Setelah itu, menentukan suhu termal dari proses
pengadukan yang dilakukan setiap 5 detik sehingga mendapatkan hasil
530 C, 520C, 520C, 520C, dan 520C. Lalu menentukan ketidakpastian, ralat
nisbi dan keseksamaan menggunakan rumus sebagai berikut;
∆ m=√ n ( Σ m )−¿ ¿ ¿
2

Δm
RN = X 100 %
m
KS=100 %−RN

Setelah menentukan nst dari masing-masing alat ukur, maka


dilanjutkan dengan mengisi tabel data perhitungan. Yang pertama adalah

21
M air sebanyak ( 610 ± 0 ) g yang didapat dari perhitungan M kal + M air
dikurang M kal. Lalu menentukan RN dan KS sebesar RNnya yaitu 0% dan
memiliki KS sebesar 100%. Untuk Mes kita mendapatkan hasilnya dari
mkal+air+es dikurang mkal+air yaitu sebesar ( 240 ± 0 ) g . Memiliki RN
sebesar 0% dan KS sebesar 100%. Lalu menghitung suhu awal dikurang
suhu akhir dan mendapat hasil sebesar( 39 , 8 ± 0,447 ) g . Dan terakhir
menghitung suhu akhir dikurang 0 yang mendapatkan hasil sebesar
( 52 , 2± 0,447 ) g.
Dalam menentukan perhitungan kalor lebur es, kita menggunakan
rumus azas black yaitu ;
Q Lepas=QTerima

( C kal + M air C air ) ( T a−T s )=( M es + ¿ ) + ( M es C es ) ( T s−T es )


(M ¿ ¿ es C es )(T s−T es )
¿=( M kal Ckal + M air Cair ) ( T a−T s ) − ¿
M es

Pada praktikum kalor lebur es kali ini, kita mendapat nilai Lt yaitu :

( 0,1311± 0,0111 ) Kkal /kg


BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kalor merupakan suatu bentuk energi panas yang mengalir akibat


adanya perbedaan suhu antara dua benda yang saling bersentuhan.
Perpindahan kalor atau energi panas dapat dirasakan apabila kita
menyentuh benda yang suhunya berbeda dengan suhu tubuh kita. Jika
dua benda yang berbeda suhu disentuhkan dalam waktu yang lama,
maka akan terjadi perpindahan kalor. Satuan untuk kalor (yang
disimbolkan dengan Q) adalah kalori. Secara matematis besarnya kalor
yang diterima atau dilepaskan oleh benda dituliskan sebagai;
Q = m.c.Δt

dengan m menyatakan massa benda, Δt menyatakan perubahan suhu dan


c menyatakan kalor jenis benda.
Dalam perhitungan kalor lebur es sangat berkaitan dengan azas
black. Dalam sebuah sistem terisolasi, apabila ada dua benda yang
memiliki perbedaan suhu maka jumlah kalor yang dilepaskan oleh benda
yang suhunya tinggi sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh
benda yang suhunya lebih rendah. Proses ini dirumuskan sebagai;
Qlepas = Qterima

Kalor lebur es adalah kalor yang dibutuhkan oleh satu satuan


massa es untuk melebur menjadi air pada suhu 0°C. Jika suhu mula-
mula es adalah 0°C maka kalor yang diserap es akan digunakan untuk
mengubah wujudnya menjadi air dan menaikkan suhu air (yang berasal
dari es) hingga beberapa derajat.
Berdasarkan seluruh hasil tahapan pembuatan laporan pada
praktikum fisika dasar dapat disimpulkan sebagai berikut;
1. Mengetahui pengertian kalor serta hubungannya dengan perubahan
wujud.

2. Mengetahui cara menentukan kalor lebur es berdasarkan azas black.

23
3. Mengetahui tentang kalor laten dan kalor lebur es.

4. Mengetahui tentang kalor jenis.

6.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan tentu masih banyak kesalahan
baik dalam penyusunan penulisan maupun selama percobaan berlangsung,
tetapi praktikan berharap laporan ini bisa menjadi acuan, referensi, dan
pedoman bagi praktikan-praktikan selanjutnya dalam praktikum Kalor
Lebur Es. Selain itu, praktikan selanjutnya harap lebih teliti lagi selama
percobaan berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. (2016). Fisika Dasar 1. Bandung: Institut Teknologi Bandung.


Abdullah, M. (2016). Ipa Fisika SMP dan MTS Jilid 1. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Alamsah, W. N. (2016). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Discovery
Learning Untuk Meningkatkan Life Skill Siswa SMA Pada Pokok Bahasan
Suhu dan Kalor . Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Giancoli. (1991). Physics for Scientist and Engineers. USA: Prentice Hall
Internasional.
Gie, Sutrisno dan Tan Ik. (1979). Seri Fisika Dasar:Mekanika. Bandung: Penerbit
ITB.
Halliday, D. d. (1985). Fisika Edisi ke-Tiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Metana, A. (2010, September 08). Laporan Praktikum Fisika Dasar Tentang
Kalor. Retrieved from http://www.argametana.blogspot.com
Tim Penulis Fisika Dasar. (2021). Laporan Praktikum Fisika Dasar.Program
Studi S-1, Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa
Karawang. Karawang: Tim Penulis Fisika Dasar.
Tipler, P. A. (1998). Fisika Edisi ke-Tiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

25

Anda mungkin juga menyukai