LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
KALOR LEBUR ES
Tugas Praktikum
Asisten Praktikum:
BILLY NUGRAHA
CANDRA GALANG GEMILANG PUTRA
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Kelas C
Hari / Tanggal:
Praktikum : Rabu, 19 Mei 2021
Laporan : Sabtu, 05 Juni 2021
1.1 Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan praktikum kalor lebur es, praktikan
diharapkan dapat:
1. Memahami pengertian kalor, serta hubungannya dengan perubahan
wujud.
2. Menentukan kalor lebur es.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kalor
Kalor didefinisikan sebagai suatu bentuk energi (energi panas) yang
ditransfer dari satu benda ke benda lain akibat adanya perbedaan suhu
(Abdullah, 2016). Pada mulanya terdapat anggapan bahwa kalor merupan
suatu jenis zat alir atau fluida, yang disebut caloric. Namun, hal ini tidak
dapat dibuktikan secara eksperimen. Pada abad ke-19 James Prescott Joule
(1818-1889) melakukan serangkaian eksperimen yang menunjukkan adanya
keterkaitan antara kalor dan energi mekanik, yang dikenal dengan
kesetaraan kalor mekanik (Tim Penulis Fisika Dasar, 2021).
2.2 Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor atau energi panas dapat kita rasakan apabila kita
menyentuh benda yang suhunya berbeda dengan suhu tubuh kita. Jika dua
benda yang berbeda suhu disentuhkan dalam waktu yang cukup lama,
maka akan terjadi perpindahan kalor dari benda yang bersuhu lebih tinggi
ke benda yang bersuhu lebih rendah. Pada saat tertentu kedua benda yang
disentuhkan itu akan berada suhu yang sama. Jika kondisi ini tercapai
maka kedua benda tersebut dikatakan dalam keadaan kesetimbangan
termal (Abdullah, Fisika Dasar 1, 2016).
2.3 Tetapan Kalor
Menurut Halliday perbandingan banyaknya tenaga kalor (ΔQ) yang
dibekalkan kepada sebuah benda untuk menaikkan temperatur air
sebanyak ΔT dimanakan kapasitas kalor (C) dari benda tersebut (Halliday,
1985). Satu kalori didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan oleh 1
gram air murni agar suhunya naik sebesar 1℃ . Pengamatan menunjukkan
bahwa kalor yang diterima atau dilepasakan oleh suatu benda berbanding
lurus dengan massa benda dan perubahan suhu benda. Secara matematis
besarnya kalor yang diterima atau dilepaskan oleh benda. Kalor umunya
dinyatakan dalam satuan kalori (kkal), yaitu satuan kalori adalah jumlah
kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 gram air sebanyak 1˚C
3
3
pada suhu kamar (293˚K) (Metana, 2010). Kalor adalah salah satu bentuk
energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda
yang suhunya lebih rendah kalor menurut Antoine Laurent
Lavoiserpadatahun 1794 dapat dinyatakan dalam persamaan (Tipler,
1998). Persamaan sebagai berikut
Q=m. c . ∆t
Keterangan:
Q = jumlah kalor (Joule)
m = massa zat (gram)
ΔT = perubahan suhu (t akhir -t awal )
C = kalor jenis
Keterangan:
Keterangan:
Jumlah kalor bergantung pada massa zat yang akan dilebur serta jenis
zat. Zat yang berbeda memiliki nilai L yang berbeda. Nilai L ditentukan
oleh kekuatan gaya tarik antar atom penyusun zat padat. Pada dasarnya
peleburan adalah pelepasan ikatan antar atom-atom penyusun zat padat
menjadi ikatan atom-atom dalam wujud cair. Makin kuat ikatan antar atom
dalam zat padat maka tinggi kalor yang diperlukan untuk meleburkan zat
tersebut. Kalor yang diperlukan untuk meleburkan lilin atau mentega
sangat kecil. Titik lebur (℃ ) pada es adalah 0℃ dan kalor leburnya
334 kJ/kg (Gie, Sutrisno dan Tan Ik, 1979).
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH
6
7
Mulai
YA
Mencatat Hasil
Pengamatan
A
8
Mencatat Hasil
Pengamatan
B
B
B B
9
Mencatat Hasil
Perhitungan
Penulisan Laporan
Asistensi Laporan
Selesai
melakukan sesuatu dari awal hingga akhir kegiatan salah satunya kegiatan
praktikum. Urutan proses yang terjadi selama kegiatan ini ditunjukkan
dengan panah atau bisa disebut simbol garis alir. Dalam flowchart terdapat
berbagai macam bentuk atau simbol yang memiliki arti atau fungsi dalam
berjalannya auatu proses tersebut terutama dalam praktikum.
Dalam susunan flowchart bentuk yang pertama yaitu simbol terminal
yang dimana simbol tersebut memiliki arti atau fungsi tentang awal atau
akhirnya dari suatu proses atau kegiatan yang dilakukan. Lalu, terdapat
simbol persiapan yang memiliki arti dari kegiatan praktikum yaitu untuk
mempersiapkan suatu alat dan bahan yang diperlukan selama kegiatan
praktikum. Kemudian, terdapat simbol proses yang memiliki arti atau fungsi
yaitu untuk menyatakan kegiatan yang akan terjadi selama praktikum
berlangsung. Terdapat simbol titik keputusan yang berfungsi untuk
melanjutkan aliran kondisi yang berbeda dan terdapat garis pilihan yaitu
‘ya’ tau ‘tidak’. Terdapat pula simbol masukkan atau keluaran yang
berfungsi mewakili data tersebut. Dan akhir simbol konektor yang memiliki
arti untuk menghubungkan suatu proses ke proses lainnya.
M air ( 610 ± 0 ) g
M es ( 240 ± 0 ) g
T a−T s ( 39 , 8 ± 0,447 ) g
T s−0 ( 52 , 2± 0,447 ) g
13
13
15
1.4 Perhitungan
1. Perhitungan Massa Air
M air =M kal +air−M kal
¿ 960−350
¿ 610 g
Σ M air 610(5)
⃗
M air = = =610 g
n 5
Δ M air = √ n ( Σ m )−¿ ¿ ¿
2
¿ √ 5 ( 610 ) 5−¿ ¿ ¿
2
¿
√ 9.302.500−9.302 .500
20
¿
√ 0
20
=0
¿ ( 610 ± 0 ) g
∆ air
RN = X 100 %
m air
0
¿ X 100 %
610
¿0%
KS=100 %−RN
¿ 100 %−0 %
¿ 100 %
2. Perhitungan Massa Es
M es= M kal+ air+ es−M kal +air
¿ 1200−960
¿ 240 g
Σ M es 240 (5)
⃗
M es= = =240 g
n 5
Δ M es =√ n ( Σ m ) −¿ ¿ ¿
2
¿ √ 5 ( 288.000 )−¿ ¿ ¿
16
¿
√ 0
20
¿0 g
M es=( ⃗
M es ± ∆ M es)
¿ ( 240 ± 0 ) g
∆ es
RN = X 100 %
Mes
0
¿ X 100 %
240
¿0%
KS=100 %−RN
¿ 100 %−0 %
¿ 100 %
¿ √ 5 ( 612.500 )−¿ ¿ ¿
¿
√ 3.062 .500−3.062.500
20
¿
√ 0
20
=0 g
M kal=( ⃗
M ± ∆ M kal)
kal
¿ ( 350 ± 0 ) g
∆m
RN = X 100 %
m
0
¿ X 100 %
350
¿0%
KS=100 %−RN
¿ 100 %−0 %
¿ 100 %
17
4. Nilai Ta-Ts
Tabel 4.4 Nilai Ta-Ts
PARAMETER Ta−Ts (Ta−Ts)
2
1 39℃ 1521℃
2 40℃ 1600℃
3 40℃ 1600℃
4 40℃ 1600℃
5 40℃ 1600℃
Σ 199 ℃ 7921 ℃
⃗ 199
T a −T s= =39 , 8℃
5
√
∆ T a−T s = n ( ΣT a−T s2 ) −¿ ¿ ¿
√
2
5 ( 7921 )− (199 )
¿
5 ( 5−1 )
¿
√ 39.605−39.601
20
¿
√ 1
5
¿ 0,447 ℃
T a−T s=(39 , 8 ±0,447)℃
0,447
RN = X 100 %
39 , 8
¿ 1,123 %
KS=100 %−RN
¿ 100 %−1,123 %
¿ 98,877 %
5. T s−o
18
1 53℃ 3481℃
2 52 ℃ 3364 ℃
3 52 ℃ 3364 ℃
4 52 ℃ 3364 ℃
5 52 ℃ 3364 ℃
Σ 261 ℃ 13.625 ℃
⃗ 261
T s−0= =52, 2 ℃
5
√
∆ T s −0= n ( Σ T s−o2 )−¿ ¿ ¿
√
2
5 ( 13.625 ) −( 261 )
¿
5 ( 5−1 )
¿
√ 68.125−68.121
20
¿
√ 4
20
¿
√ 1
5
¿ 0,447 ℃
T s−o=(52 ,2 ± 0,447)℃
0,447
RN = X 100 %
52 , 2
¿ 0,856 %
KS=100 %−RN
¿ 100 %−0,856 %
¿ 99,144 %
Q Lepas=QTerima
¿
| 1
M kal +air+ es
∆ Q+¿
|
¿|1,206
1
|0,0121+ ¿
¿ 0 , 01+0,0011
Kkal
¿ 0,0111
Kg
Kkal
¿=( 0,1311± 0,0111 )
Kg
RN =∆< ¿ X 100 % ¿
¿
0,0111
¿ X 100 %
0,1311
¿ 8 , 47 %
KS=100 %−RN
¿ 100 %−8 , 47 %
¿ 91 , 53 %
20
BAB V
ANALISA
5.1 Pembahasan
Δm
RN = X 100 %
m
KS=100 %−RN
21
M air sebanyak ( 610 ± 0 ) g yang didapat dari perhitungan M kal + M air
dikurang M kal. Lalu menentukan RN dan KS sebesar RNnya yaitu 0% dan
memiliki KS sebesar 100%. Untuk Mes kita mendapatkan hasilnya dari
mkal+air+es dikurang mkal+air yaitu sebesar ( 240 ± 0 ) g . Memiliki RN
sebesar 0% dan KS sebesar 100%. Lalu menghitung suhu awal dikurang
suhu akhir dan mendapat hasil sebesar( 39 , 8 ± 0,447 ) g . Dan terakhir
menghitung suhu akhir dikurang 0 yang mendapatkan hasil sebesar
( 52 , 2± 0,447 ) g.
Dalam menentukan perhitungan kalor lebur es, kita menggunakan
rumus azas black yaitu ;
Q Lepas=QTerima
Pada praktikum kalor lebur es kali ini, kita mendapat nilai Lt yaitu :
6.1 Kesimpulan
23
3. Mengetahui tentang kalor laten dan kalor lebur es.
6.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan tentu masih banyak kesalahan
baik dalam penyusunan penulisan maupun selama percobaan berlangsung,
tetapi praktikan berharap laporan ini bisa menjadi acuan, referensi, dan
pedoman bagi praktikan-praktikan selanjutnya dalam praktikum Kalor
Lebur Es. Selain itu, praktikan selanjutnya harap lebih teliti lagi selama
percobaan berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
25