Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN KOEFISIEN KALOR LEBUR ES

DENGAN KALORIMETER

Oleh :
Ferina Rahmadanty (16030184068)
M. Haidar Ali (16030184071)
Wahyu Inda Safitri (16030184090)

Moderator :

ABSTRAK

Eksperimen tentang pengukuran koefisien kalor lebur es dengan kalorimeter bertujuan


untuk menganalisa hubungan massa dan suhu awal es terhadap suhu campuran, dan
membandingkan nilai kalor lebur es yang dihasilkan pada percobaan dengan nilai kalor lebur es
pada teori. Dilakukan dengan cara mengukur massa es, suhu es, massa air, suhu air, massa
kalorimeter, dan suhu kalorimeter. Selanjutnya memasukkan es yang sudah diukur massanya
kedalam kalorimeter sambil diaduk. Setelah itu ukur suhu campuran hingga es melebur
menggunakan termometer. Nilai koefisien kalor lebur es sebesar (66,68±4,06) kal/g oC. Nilai ini
tidak sesuai dengan teori karena kesalahan paralaks dan juga terpengaruhnya sistem oleh
lingkungan luar. Dari percobaan dapat diketahui bahwa semakin besar massa es maka suhu yang
diperlukan es untuk melebur di dalam kalorimeter semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil
massa es maka suhu yang diperlukan es untuk melebur di dalam kalorimeter semakin besar.

Kata kunci : Kalor, kalorimeter, suhu, massa es, dan kalor lebur es.

I. PENDAHULUAN menganalisa hubungan antara


Kalor adalah suatu bentuk energi massa dan suhu awal es terhadap
yang diterima oleh suatu benda yang suhu campuran, dan untuk
menyebabkan benda tersebut berubah membandingkan nilai kalor lebur es
suhu atau wujud bentuknya. Suatu zat yang dihasilkan pada percobaan
memiliki kemampuan tertentu untuk dengan nilai kalor lebur es pada
merubah wujud bentuknya. Kalor yang teori. Adapun rumusan masalah
diberikan ke es tidak digunakan untuk pada percobaan ini adalah
mengubah suhu es, tetapi untuk “Bagaimana hubungan antara
mengubah wujud benda. Sebagai contoh massa awal es terhadap suhu
pada peristiwa es batu yang mencair, campuran?” dan “Bagaimana nilai
ketika itu benda berubah wujud namun kalor lebur es yang dihasilkan pada
suhu benda tidak berubah meski ada percobaan jika dibandingkan
penambahan kalor. Oleh karena itu, dengan nilai kalor lebur es pada
percobaan ini dilakukan agar dapat teori?”.
mengetahui nilai kalor lebur es apabila
digunakan massa es yang berbeda –
beda. II. DASAR TEORI
Adapun tujuan dari Kalor adalah energi dalam yang
percobaan ini adalah untuk dipindahkan dari benda bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu rendah saat yang dilepas”. Kalor yang diterima atau
kedua benda dicampur. Besar kecilnya dilepaskan suatu zat tidak hanya
kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) menyebabkan perubahan suhu. Kalor
bergantung pada 3 faktor yaitu: yang diterima atau dilepaskan oleh
1. Massa zat suatu zat dapat menyebabkan
2. Jenis zat perubahan wujud zat dari satu wujud
3. Perubahan suhu menjadi wujud yang lain. Kalor ini
Hubungan kalor dengan ketiga faktor disebut kalor laten. Kalor laten
tersebut adalah kalor yang diperlukan merupakan kalor yang dibutuhkan 1
sebanding dengan massa benda. kilogram zat untuk berubah wujud.
Semakin besar massa benda semakin Kalor laten ada dua macam, yaitu kalor
besar kalor yang diperlukan. Kalor yang lebur dan kalor didih.
diperlukan sebanding dengan kalor Kalor lebur merupakan kalor
jenis benda. Pada jenis benda yang yang dibutuhkan 1 gram zat untuk
berbeda tetapi massanya sama, kalor melebur, merubah wujud zat dari zat
yang diperlukan untuk menaikkan suhu padat
yang sama ternyata besarnya berbeda, menjadi zat cair. Secara
hal ini bergantung pada jenis benda matematis jumlah kalor yang
yang digunakan. Kalor yang diberikan diperlukan untuk melebur dapat
sebanding dengan kenaikan suhu benda. dituliskan
Pada jenis dan massa benda yang sama, Q=m∙L
jumlah kalor yang diberikan besarnya Dengan:
mempengaruhi kenaikan suhu benda. Q : kalor yang diperlukan (J atau kal)
Makin banyak kalor yang diberikan m : massa benda (kg atau g)
kepada benda, semakin besar kenaikan L : kalor lebur zat (J/kg atau kal/g)
suhu benda. Secara matematis dapat Dalam hal ini besarnya kalor
dituliskan: lebur es adalah 80 kal/gr yakni setara
Q = mC∆T dengan 336 J/gr.
Dengan:
Q : kalor yang diperlukan (J)
m : massa benda (kg) III. METODE EKSPERIMEN
C : kalor jenis benda 1. Alat dan Bahan
(J/kgK) a. Kalorimeter
∆T : perubahan suhu (K) b. Neraca teknis
Pada tahun 1720 Joseph Black c. Gelas ukur
menemukan teori dasar kalor yang d. Termometer
diberi nama Asas Black yang berbunyi e. Air
bahwa “apabila dua buah benda yang f. Es batu
suhunya berbeda ketika dicampurkan g. Bejana
menjadi sama, maka hal ini disebabkan 2. Gambar rancangan percobaan
karena benda yang suhunya lebih tinggi
memberikan kalor kepada benda yang
suhunya lebih rendah sehingga benda
yang memiliki suhu rendah akan
menerima kalor tersebut. Dalam hal ini
kalor yang diterima sama dengan kalor
teknis untuk didapatkan mkal.
Setelah itu mengukur suhu
kalorimeter dengan menggunakan
termometer untuk didapatkan Tkal.
Selanjutnya menimbang air biasa
menggunakan neraca teknis dibantu
dengan gelas ukur untuk didapatkan
Gambar 1 Desain m1. Kemudian mengukur suhu air
Percobaan pada kalorimeter menggunakan
3. Variabel percobaan termometer sehingga didapatkan T1.
Variabel manipulasi : massa (m) Selanjutnya mengukur suhu es batu
Definisi operasional variabel pada bejana (wadah) sehingga
manipulasi : massa awal es batu yang didapatkan T2. Memotong es batu
digunakan semakin lama semakin menjadi bongkahan sesuai yang
besar, yang ditimbang dahulu diinginkan kemudian timbang massa
dengan neraca teknis yang dilakukan nya sehingga didapatkan m2.
10 kali manipulasi massa yaitu 1,10 Masukkan es batu yang telah
gram, 4,00 gram, 5,10 gram, 6,50 ditimbang massanya kedalam
gram, 11,60 gram, 15,30 gram, 18,00 kalorimeter yang berisi air. Lalu
gram, 19,59 gram, 21,10 gram, 24,20 tutup kalorimeter sambil diaduk.
gram. Dan amati suhu campuran yang
Variabel kontrol : suhu es (T2), tertera pada termometer. Melakukan
suhu air (T1), massa air (m1), langkah yang sama dengan 10 kali
massa kalorimeter (mkal), suhu percobaan dengan massa es yang
kalorimeter (Tkal) berbeda.
Definisi operasional variabel
kontrol:
a. Suhu es batu diukur dengan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
termometer. Suhu dikontrol Berdasarkan percobaan tentang
sebesar 0oC. pengukuran kalor lebur es dengan
b. Suhu air diukur dengan kalorimeter diperoleh data sebagai
termometer. Suhu dikontrol berikut:
sebesar 28,0oC.
c. Massa air diukur dengan neraca No Mkal Tkal m1 T1 m2 T2 TC L
teknis. Massa dikontrol sebesar ±0.05 ±0.5 ±0.05 ±0.5 ±0.05 ±0.5 ±0.5 (kal/
40,00 gram. g °C g °C g °C °C g)
d. Massa kalorimeter diukur dengan 1 132.00 24.0 40.00 28.0 1.10 0 25.0 83.41
neraca teknis beserta 2 132.00 24.0 40.00 28.0 4.00 0 23.0 57.06
pengaduknya. Massa dikontrol 3 132.00 24.0 40.00 28.0 5.10 0 20.0 84.90
sebesar 132,00 gram. 4 132.00 24.0 40.00 28.0 6.50 0 19.0 77.11
e. Suhu kalorimeter diukur dengan 5 132.00 24.0 40.00 28.0 11.60 0 13.0 78.51
termometer. Suhu dikontrol 6 132.00 24.0 40.00 28.0 15.30 0 12.0 63.98
sebesar 24,0oC. 7 132.00 24.0 40.00 28.0 18.00 0 11.0 58.17
4. Langkah – langkah percobaan 8 132.00 24.0 40.00 28.0 19.59 0 11.0 53.45
Menimbang kalorimeter beserta 9 132.00 24.0 40.00 28.0 21.10 0 10.0 52.86
pengaduknya menggunakan neraca 10 132.00 24.0 40.00 28.0 24.20 0 6.0 57.37
Untuk percobaan ini, dimana untuk
menentukan nilai koefisien kalor GRAFIK HUBUNGAN MASSA ES
lebur es dengan melakukan TERHADAP SUHU CAMPURAN
manipulasi terhadap massa es batu 27
(m2). Dengan menggunakan 24

Suhu Campuran (0C)


rumus: 21
18
𝑚1.𝑐1(𝑇1−𝑇𝑐)+𝑚𝐾𝑎𝑙.𝑐𝐾𝑎𝑙(𝑇𝑘𝑎𝑙−𝑇𝑐)+𝑚2.𝑐2𝑇2
L= 15
𝑚2 12
Dimana C1 merupakan kalor jenis 9 y = -0.7562x + 24.565
6
air dengan nilai 1 𝑘𝑎𝑙⁄𝑔°C. Ckal
R² = 0.9522
3
0
merupakan kalor jenis kalorimeter 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425
yang memiliki nilai 0.214 𝑘𝑎𝑙⁄𝑔°C Massa Es (g)
setara dengan kalor jenis
aluminium kalorimeter. C2 Berdasarkan garis lurus yaitu
merupakan kalor jenis es batu y=mx+c, maka pemarsamaan grafik
dengan nlai 0.5 𝑘𝑎𝑙⁄𝑔°C. Pada di atas adalah Tc=-0.7562+24.565.
percobaan ini menghitung nilai C2 Dengan kelinearan R2 = 0.9522. Dari
dengan nilai 1𝑘𝑎𝑙⁄𝑔°C, karena saat grafik tersebut dapat di ketahui
bahwa massa es (m2) berbanding
di dalam kalorimeter es mengalami
terbalik dengan suhu campuran (Tc).
perubahan bentuk atau melebur. M2
Yang artinya semakin besar massa es
merupakan massa awal es batu
(m2) makan suhu campuran (Tc) akan
yang di manipulasi 10 kali. Tc
semakin kecil.
merupakan suhu campuran yang
digunakan untuk menentukan kalor V. KESIMPULAN DAN SARAN
lebur es. Pada percobaan ini, kami Berdasarkan analisis data dan
mendapatkan kalor lebur es sebesar pembahasan di atas, dapat diambil
(66.68±4.06) dengan taraf kesimpulan bahwa :
ketelitian 99.92% dan 1. Massa awal es batu (m2)
ketidakpastian 6.08%. Berikut berpengaruh terhadap suhu
merupakan grafik hubungan massa campuran (Tc).
2. Semakin besar massa es batu
es sumbu y (m2) terhadap suhu
(m2) maka suhu campuran (Tc)
campuran sumbu x (Tc). semakin kecil.
3. Menggunakan asas black yang
menyatakan Qlepas=Qterima.

Adapun saran dari penulis yakni:


1. Eksperimen dilakukan dengan
sabar dan hati-hati sehingga
diperoleh hasil yang sangat
teliti, terutama dalam membaca
termometer.
2. Berhati-hati saat membuka dan
menutup kalorimeter untuk
memastikan es melebur karena
dapat dipengaruhi suhu
lingkungan.

VI. DAFTAR PUSTAKA


1. Mikrajuddin.2004.Fisika
Dasar1. Bandung:Institut
Teknologi Bandung.
2. Tim Fisika Dasar. 2016.
Panduan Praktikum
Fisika Dasar 1. Surabaya:
Unipress UNESA.

Anda mungkin juga menyukai