𝑉 = 𝑉0 (1 + 𝛾. ∆𝑇)
Dengan:
V = volume gas setelah dipanaskan (𝑚3 )
𝑉0 = Volume gas mula-mula (𝑚3 )
𝛾 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑢𝑎𝑖 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑛𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 jenis gas yaitu 0,00367/K.
C. Pengaruh Kalor terhadap Zat
Setiap ada perbedaan suhu antara dua sistem, maka akan terjadi
perpindahan kalor. Kalor mengalir dari sistem bersuhu tinggi ke sistem
yang bersuhu lebih rendah. Apa sajakah pengaruh kalor terhadap suatu
sistem atau benda?
𝑄
𝑐=
𝑚. ∆𝑇
b. Kapasitas Kalor (C)
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan suatu zat untuk
menaikkan suhu zat sebesar 1℃. Jika sejumlah kalor Q menghasilkan
perubahan suhu sebesar ∆𝑇, maka kapasitas kalor dapat dirumuskan:
Dengan:
C = kapasitas kalor (J/℃)
∆𝑇 = 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑢ℎ𝑢 ℃
Q = kalor (Joule atau J)
Contoh soal:
Sepotong tembaga bermassa 5 kg dipanaskan dengan pemanas listrik
berdaya 1 kilowatt sehingga suhunya naik sebesar 10 K dalam waktu 20
sekon. Jika efesiensi alat pemanas listrik dianggap 100%, tentukanlah:
a. Besarnya kalor jenis tembaga itu
b. Besarnya kapasitas kalor tembaga itu
4. Hukum Kekekalan Energi (Asas Black)
Apabila dua zat atau lebih mempunyai suhu yang berbeda dan terisolasi
dalam suatu sistem, maka kalor akan mengalir dari zat yang suhunya
lebih tinggi ke zat yang suhunya lebih rendah. Dalam hal ini, kekekalan
energi memainkan peranan penting. Sejumlah kalor yang hilang dari zat
yang bersuhu tinggi sama dengan kalor yang didapat oleh zat yang
suhunya lebih rendah.
Tentu saja, kalor yang terlibat dalam perubahan wujud tidak hanya
bergantung pada kalor laten, tetapi juga pada massa total zat tersebut,
dirumuskan:
Contoh soal:
gram es pada suhu -5 ℃? (kalor jenis Es 2.100 J/kg ℃ dan kalor lebur es
334 J/kg
D. PERPINDAHAN KALOR
1. Konduksi (Hantaran)
Konduksi atau hantaran merupakan perpindahan kalor pada benda yang
tidak diikuti perpindahan bagian-bagian dari benda tersebut..
Dengan:
H = perpindahan kalor pada batang per satuan waktu (J/s atau watt)
Contoh Soal:
Sebuah keping besi setebal 2 cm dengan luas penampang 5 000 𝑐𝑚2 , sisi
yang satu bersuhu 150 ℃ 𝑑𝑎𝑛 sisi lainnya 140 ℃. Berapa kalor yang
berpindah melalui keping setiap detik? (k Besi = 4,6 x 10−3 kJ/msK)
2. Konveksi (aliran)
konveksi merupakan perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan
partikel-partkelnya atau proses dimana kalor ditransfer dengan
pergerakan molekul dari satu tempat ke tempat yang lain. Bila pada
konduksi melibatkan molekul (atau elektron) yang hanya bergerak dalam
jarak yang kecil dan bertumbukan, konveksi melibatkan pergerakan
molekul dalam jarak yang besar.
Dengan:
P = daya/laju kalor yang diradiasikan (J/s atau Watt)
𝝈 = konstanta Stefan-Bolztman (𝝈 = 5,67 x 10−8 W/𝑚2 𝐾 4 )
e = koefisien emisivitas permukaan (0 < e≤ 1 )
T = suhu permukaan benda (K)
A = Luas benda yang memancarkan kalor (𝑚2 )
Q = Kalor yang dialirkan (J)
∆𝒕 = selang waktu yang diperlukan (s)
Contoh soal:
Sebuah benda dengan luas permukaan 100 𝑐𝑚2 bersuhu 727℃. Jika
koefisien Stefan-Bolztman 5,67 x 10−8 W/𝑚2 𝐾 4 dan emisivitas benda
adalh 0,6, temtukan laju rata-rata energi radiasi benda tersebut tiap
waktu?
END