Anda di halaman 1dari 14

MATERI FISIKA KELAS XI

TENTANG KALOR

A. Pengertian Suhu
Suhu adalah derajat panas atau dingin suatu benda tersebut. Panas dan dingin
ini sering digunakan karena kita mempunyai indra perasa yang hanya
merasakan bahwa suatu benda tersebut terasa panas, hangat, ataupun dingin.
suhu yang dirasa tersebut bersifat kualitatif atau hanya berupa deskripsi.
Sedangkan dalam ilmu fisika suhu yang terasa dapat di ukur menggunakan
suatu alat ukur suhu yaitu termometer, termometer ini bersifat kuantitatif 
( di tunjukkan dalam angka-angka ).

B. Alat Ukur Suhu


Alat untuk mengukur suhu seperti yang sudah disebutkan di atas yaitu
termometer. Pada tingkat SMP kita sudah pernah diberikan materi tentang
suhu, pada tingkat SMA ini kita akan mendalami lagi materi tersebut ditambah
mencari nilai suhu dengan perbandingan suhu termometer yang belum
diketahui. Kita ketahui bahwa macam-macam termometer suhu yaitu Celcius,
Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Adapun titik didih dan titik beku masing-
masing termometer suhu adalah sebagai berikut.

Setelah kita ketahui macam-macam termometer suhu, biasanya kita sering


menjumpai persoalan perubahan nilai dari suhu satu dengan suhu lainnya.
Secara matematis perbandingan skala dari keempat termometer suhu adalah
sebagai berikut:

Contoh 1.
Suhu sebuah benda 80ºC, hitunglah suhu benda tersebut ke dalam suhu
Reamur dan Fahrenheit.
Diketahui:   t = 80ºC
Ditanya: a. R = ...?
               b. F = ...?
Jawab

Jadi, nilai dalam skala Reamur dan Fahrenheit berturut-turut adalah 64ºR dan
176ºF.

Jika dalam soal suhu yang diberikan tidak dalam keempat skala termometer
suhu diatas, maka itu akan menjadi masalah tersendiri jika kita belum paham
dengan konsep selanjutnya. Konsep selanjutnya kita bisa menggunakan rumus
perbandingan termometer suhu seperti yang ditunjukkan dibawah.

Contoh 2.
Sebuah termometer X setelah ditera dengan termometer Celcius di dapatkan
suhu 40ºC = 80ºX dan 20ºC = 50ºX. Jika suhu sebuah benda 80ºC, maka berapa
ºX suhu pada benda tersebut?
Diketahui:   40ºC = 80ºX
                    20ºC = 50ºX
Ditanya:      20ºC = ... ºX
Jawab

Jadi, besar skala yang ditunjukkan pada termometer X adalah 140ºX.


C. Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk dari energi yang dapat berpindah dari benda
yang memiliki suhu tinggi menuju ke benda bersuhu rendah jika kedua suhu
saling bercampur.
1 kalor = 4,18 joule
1 Joule = 0,24 kal

Dalam istilah kalor, terdapat istilah kalor jenis (c) yaitu sebagai banyaknya


kalor yang diperlukan atau dilepaskan untuk menaikan atau menurunkan suhu
satu satuan massa zat tersebut. Secara matematis rumus kalor dapat
dituliskan sebagai berikut:

Keterangan:   Q = kalor
                      m = massa
                       c = kalor jenis
                    ∆T = perubahan suhu

Untuk lebih mempermudah lagi, kita akan berikan nilai tetapan dari kalor
jenis masing-masing zat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai dari kalor jenis beberapa zat adalah sebagai berikut:

Selain kalor jenis, terdapat istilah lain dari kalor yaitu kapasitas
kalor. Kapasitas kalor (C) merupakan sebagai banyaknya kalor yang
diperlukan atau dilepaskan untuk mengubah suhu benda sebesar satu satuan
suhu. Secara matematis rumus dari kapasitas kalor dapat ditulis sebagai
berikut:

d. Asas Black
Asas Black mengatakan jika terdapat dua zat yang suhunya berbeda di
campurkan maka zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sehingga
suhunya turun dan zat yang suhunya rendah akan menyerap kalor sehingga
suhunya naik sampai terjadi kesetimbangan termal.
Q dilepas = Q diserap

Secara matematis rumus untuk menghitung kalor total dapat dituliskan


sebagai berikut:

 Keterangan:   Q = kalor
                      m = massa
                       c = kalor jenis
                    ∆T = perubahan suhu
                      L = kalor laten

Nama-nama kalor laten, antara lain adalah sebagai berikut:

 Pada saat melebur disebut kalor lebur


 Pada saat menguap disebut kalor uap
 Pada saat menyublim disebut kalor sublim
 Pada saat membeku disebut kalor beku
 Pada saat mengembun disebut kalor embun
Dari masing-masing nama kalor laten terdapat kesamaan dari masing-masing
nama kalor laten tersebut yang dilakukan oleh para ilmuwan sebagai beriku:

Kalor uap = Kalor embun


Kalor lebur = Kalor beku

Dari rumus menghitung kalor total yang telah dituliskan diatas untuk mencari
nilai dari kalor dalam wujud es sampai menjadi uap jenuh digambarkan
sebagai berikut:
Contoh 3.
Sebuah kalorimeter dengan kapasitas 80 J/ºC mula-mula diisi dengan 200 g air
dengan suhu 100ºC. Kemudian ke dalam kalorimeter di masukkan sebuah
logam yang bermassa100 g dengan suhu 40ºC. Setelah tercapai kesetimbangan
termal diperoleh suhu akhir campuran 60ºC. Berapakah kalor jenis logam
tersebut? (kalor jenis air = 1 kal/g ºC).
Diketahui:   Ck = 80 J/ºC = 19,2 kal/ºC
                 m(a) = 200 g
                 T(a) = T(k) = 100ºC
                 m(l) = 100 g
                  T(l) = 400ºC
                 C(a) = 1 kal/g ºC
                      T = 60ºC
Ditanya: Cl = ...?
Jawab

Jadi, kalor jenis logam sebesar 4,384 kal/g ºC.


Contoh 4.
Berapakah kalor yang diperlukan untuk merubah 500 g es dari -20ºC agar
menjadi air 40ºC, jika diketahui c(es) = 0,5 kal/g ºC; L(es) = 80 kal/g; c(a) = 1
kal/g ºC.

Jawab

Jadi, kalor yang diperlukan sebesar 60.500 kal.

Contoh 5.
Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu 100oC dituangkan ke dalam bejana dari
aluminium yang memiliki massa 0,5 kg. Jika suhu awal bejana sebesar 25 oC,
kalor jenis aluminium 900 J/kgoC, dan kalor jenis air 4.200 J/kgoC, maka
tentukan suhu kesetimbangan yang tercapai! (anggap tidak ada kalor yang
mengalir ke lingkungan)
Penyelesaian:
Diketahui:
mbjn = 0,5 kg
mair = 0,5 kg
Tair = 100oC
Tbjn = 25oC
cair = 4.200 J/kgoC
cbjn = 900 J/kgoC
Ditanyakan: Takhir/Ttermal = … ?
Jawab:
QLepas = QTerima
mair × cair × ∆Tair = mbjn × cbjn × ∆Tbjn
mair × cair × (Tair – Ttermal) = mbjn × cbjn × (Ttermal – Tbjn)
0,5 × 4.200 × (100 – Ttermal) = 0,5 × 900 × (Ttermal – 25)
2.100 × (100 – Ttermal) = 450 × (Ttermal – 25)
210.000 – 2.100Ttermal = 450Ttermal – 11.250
450Ttermal + 2.100Ttermal = 210.000 + 11.250
2.550Ttermal = 221.250
Ttermal = 221.250/2.550
Ttermal = 86,76oC
Jadi, suhu kesetimbangannya adalah 86,76oC.

Contoh 6.
Jika teh 200 cm3 pada suhu 95oC dituangkan ke dalam cangkir gelas 150 g pada
suhu 25oC, berapa suhu akhir (T) dari campuran ketika dicapai kesetimbangan,
dengan menganggap tidak ada kalor yang mengalir ke sekitarnya? (kalor jenis
cangkir gelas adalah 840 J/kgoC)
Penyelesaian:
Diketahui:
teh sebagian besar berupa air, maka kalor jenisnya adalah kalor jenis air.
cteh = cair = 4.200 J/kgoC
Vteh = 200 cm3 = 200 × 10-6 m3
mteh = ρteh × Vteh
mteh = ρair × Vteh
mteh = (1,0 × 103 kg/m3)(200 × 10-6 m3)
mteh = 200 × 10-3 kg = 0,2 kg
mgls = 150 g = 0,15 kg
cgls = 840 J/kgoC
Tteh = 95oC
Tgls = 25oC
Ditanyakan: T akhir (Tc) = …?

Jawab:
Dengan menerapkan Hukum Kekekalan Energi Kalor, maka:
Kalor yang hilang dari teh = kalor yang diterima canggir gelas
QLepas = QTerima
mteh × cteh × ∆Tteh = mgls × cgls × ∆Tgls
mteh × cteh × (Tteh – Tc) = mgls × cgls × (Tc – Tgls)
0,2 × 4.200 × (95 – Tc) = 0,15 × 840 × (Tc – 25)
840 × (95 – Tc) = 126 × (Tc – 25)
79.800 – 840Tc = 126Tc – 3.150
126Tc + 840Tc = 79.800 + 3.150
966Tc = 82.950
Tc = 82.950/966
Tc = 85,87oC
Jadi, suhu kesetimbangan atau suhu akhir the dengan cangkir adalah 85,86 oC.
e. Perpindahan Kalor

Panas atau kalor adalah energi yang berpindah dari suhu yang tinggi ke suhu
yang rendah. Kalor tersebut memiliki satuan internasional (SI), yaitu joule.

 Macam-macam perpindahan kalor (sumber: heatenergy-hotspot.weebly.com)

Benda-benda di sekitar kita ada yang bisa menghantarkan panas dan tidak bisa
menghantarkan panas. Benda yang bisa menghantarkan panas disebut dengan
konduktor. Contoh benda konduktor ialah tembaga, besi, air, timah, dan
alumunium.

Sementara itu, benda yang tidak bisa menghantarkan panas disebut isolator.
Contoh benda isolator ialah plastik, kain, kayu, karet, kertas, ban, dan
lainnya. Nah, sekarang kamu tidak perlu heran lagi saat melihat Ibu
mengangkat panci dengan kain di tangannya karena kain termasuk benda
isolator.

Perpindahan Kalor Secara Konduksi Konveksi dan Radiasi


1) Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut
mengalami perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut
tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya.
Contoh:
 Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika
ujung benda dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api yang
sedang dibakar.
 Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.
 Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.
 Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.

 Contoh konduksi

2) Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut
berpindah. Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat,
terjadilah konveksi. Konveksi terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).

Contoh:
 Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.
 Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika
dipanaskan.
 Terjadinya angin darat dan angin laut.
 Gerakan balon udara.
 Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.
 Contoh konveksi

3) Radiasi

Perpindahan kalor tanpa zat perantara merupakan radiasi. Radiasi adalah


perpindahan panas tanpa zat perantara. Radiasi biasanya disertai cahaya.

Contoh radiasi:
 Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.
 Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.
 Menetaskan telur unggas dengan lampu.
 Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.
Contoh Soal no. 7:

Logam P yang ujungnya bersuhu 10°C disambung dengan logam Q yang suhu
ujungnya 115°C seperti gambar berikut!

Konduktivitas thermal logam P adalah 2,5 kali dari konduktivitas thermal logam Q.
Jika luas penampang kedua batang sama, maka suhu sambungan antara logam P
dan Q?

Jawab:
Data:
Kp : Kq = 2,5 : 1
Luas dan panjangnya sama.

suhu sambungan = x =….?

Dari perpindahan kalor secara konduksi:

Misal suhu sambungan adalah x, dengan luas (A) dan panjang (L) yang sama dan
ΔTp = x − 10
ΔTq = 115 − x

diperoleh suhu sambungan:


Nomor 8
Sebuah jendela kaca suatu ruangan tingginya 2 m, lebarnya 1,5 m dan tebalnya 6
mm. Suhu di permukaan dalam dan permukaan luar kaca masing-masing 27°C dan
37°C.

Jika konduktivitas termal = 8 x 10−1 Wm−1K−1, tentukan jumlah kalor yang mengalir


ke dalam ruangan melalui jendela itu setiap sekon !
Jawab:
Data:
Konduktivitas termal k = 8 x 10−1 Wm−1K−1
Luas A = 2 m × 1,5 m = 3 m2
Selisih suhu ΔT = 37 − 27 = 10°C
Panjang pada arah aliran kalor L = 6 mm = 6 × 10 −3 m
Q/t =……..
Dari rumus konduksi:
masuk data:

Nomor 9
Sebuah benda memiliki permukaan hitam sempurna bersuhu 127°C. Luas
permukaan 300 cm2 memancarkan energi ke lingkungan yang bersuhu 27°C.
Tentukan energi per satuan waktu yang dipancarkan benda tersebut.

Nomor 10
Sebuah kalorimeter awalnya memiliki suhu 20°C. Air sebanyak 0,2 kilogram yang
bersuhu 34°C kemudian dimasukkan ke dalam kalorimeter.

Jika suhu akhirnya 30°C, dan anggap saja pertukaran kalor hanya terjadi antara air
dan kalorimeter, tentukan kapasitas kalor dari kalorimeter! Kalor jenis air = 4200
J/kg°C.
Jawab:
Data:
Kalorimeter
ΔTkal = 30 – 20 = 10°C
Ckal =…..
Air
mair = 0,2 kg
ΔTair = 34 – 30 = 4°C
cair = 4200 J/kg°C

Anda mungkin juga menyukai