“MOLA HIDATIDOSA”
Disusun Oleh :
MISUSILAWATI, S.Kep
21330011
MOLA HIDATIDOSA
1. Definisi
banyak cairan sehingga menyerupai buah anggur, atau mata ikan karena itu
disebut juga hamil anggur atau mata ikan. Kelainan ini merupakan neoplasma
2. Anatomi fisiologi
Anatomi Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pear, terletak
dalam rongga panggul kecil di antara kandung kemih dan anus, ototnya desebut
letak uterus sedikit anteflexi pada bagian lehernya dan anteversi (meliuk agak
bawah bersambung dengan vagina dan bagian atasnya tuba uterin masuk ke
setiap sisi uterus terdapat ovarium dan tuba uterina. Panjang uterus 5 – 8 cm
Bagian bawah serviks yang sempit pada uterus disebut serviks. Rongga serviks
bersambung dengan rongga badan uterus melalui os interna (mulut interna) dan
Ligamentum pada uterus : ada dua buah kiri dan kanan. Berjalan melalui
– 12,5 cm, terdiri atas jaringan ikat dan otot, berisi pembuluh darah dan ditutupi
membungkus badan dan serviks uteri dan melebar ke bawah sampai fornix
posterior vagina, selanjutnya melipat ke depan rectum dan membentuk ruang retri-
vaginal.
terdapat tuba uterin, ovarium diikat pada bagian posterior ligamentum latum yang
3. Etiologi
antara lain
tapi
terlambat dikeluarkan.
4. Paritas tinggi
5. Kekurangan protein
dengan bayi normal. Bisa juga terjadi kehamilan ganda mola adalah : satu janin
tumbuh dan yang satu menjadi mola hidatidosa. Gelembung mola besarnya
bervariasi, mulai dari yang kecil sampai berdiameter lebih dari 1 cm. mola
Sel – sel Langhans tampak seperti sel polidral dengan inti terang dengan
adanya sel sinsisial giantik ( Syncytial Giant Cells). Pada kasus mola banyak
kita jumpai ovarium dengan kista lutein ganda berdiameter 10 cm atau iebih
( 25-60%). Kista lutein akan berangsur – angsur mengecil dan kemudian hilang
berikut:
a. Terdapat gejala – gejala hamil muda yang kadang – kadang lebih nyata
seharusnya.
d. Tidak teraba bagian – bagian janin dan balotemen, juga gerakan janin
7. Komplikasi
Pada penderita mola yang lanjut dapat terjadi beberapa komplikasi sebagai
berikut:
1. Anemia
2. Syok
4. Tirotoksikosis
5. Infeksi sekunder.
7.
8.Pemeriksaan penunjang
1. Reaksi kehamilan : karena kadar HCG yang tinggi maka uji biologik dan
pengenceran (titrasi):
hamil kembar.
Bahkan pada mola atau koriokarsinoma, uji biologik atau imunologik cairan
dan hati –
hati ke dalam kanalis servikalis dan kavum uteri. Bila tidak ada
tahanan,
terlihat janin.
9. Penatalaksanaan
1. Terapi
a. Kalau perdarahan banyak dan keluar jaringan mola, atasi syok dan
kuretase.
selama 12 jam.
cunam ovum yang agak besar atau kuret besar : ambillah dulu
bagian tengah baru bagian – bagian lainnya pada kavum uteri. Pada
porsi:
umum penderita.
pemeriksaan laboratorium.
f. Kalau mola terlalu besar dan takut perforasi bila dilakukan kerokan,
g. Histerektomi total dilakukan pada mola resiko tinggi ( high risk mola)
: usia lebih dari 30 tahun, paritas 4 atau lebih, dan uterus yang sangat
keadaan servik, uterus cepat bertambah kecil atau tidak, kista lutein
Para ahli lain tidak setuju pemberian ini, karena disatu pihak obat ini
tentu mencegah keganasan, dan dipihak lain obat ini tidak luput dari efek
tetap positif
1. Pengkajian
a. Aktivitas
Kelemahan.
Kesulitan ambulasi.
b. Sirkulasi
Edema jaringan.
c. ELIMINASI
Diare (kadang-kadang).
Penurunan/tak ada bising usus (ileus); bunyi keras hilang timbul, bising
d.Cairan
Muntah proyektil.
e. Kenyamanan/Nyeri
Nyeri abdomen, Distensi, kaku, nyeri tekan.
f. Pernapasan
g. Keamanan
abses retroperitoneal.
2. Diagnosa Keperawatan
perdarahan.
pertahanan sekunder.
3. Rencana Intervensi
Intervensi Keperawatan :
Tujuan :
Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik
– TTV stabil
Intervensi :
karekteristik bervariasi
sekunder.
Tujuan :
Kriteria hasil :
– TTV dbn
– Ekspresi tenang
Intervensi:
Rasional : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart
keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin
Rasional : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih
luar
Rasional : Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat
menyebabkan infeksi.
infeksi
f. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama selama masa
perdarahan
Rasional : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu;
pada pasangan.
g. Batasi pengunjung dan ajari pengunjung untuk mencuci tangan yang baik.
intrauteri
Tujuan :
Kriteria Hasil :
– Tampak rileks
Intervensi:
maupun diskripsi.
mengatasi nyeri
c. Kolaborasi pemberian analgetika
luas/spesifik
Tujuan :
meningkat
Kriteria Hasil :
– Klien tenang
Intervensi:
menurunkan kecemasan.
e. Terangkan hal-hal seputar Mola Hidatidosa yang perlu diketahui oleh klien dan
keluarga.
keluarga; 1
DAFTAR PUSTAKA
Offset, Bandung.
Wong, Dona L& Perry, Shanon W. (1998). Maternal Child Nursing Care, Mosby