Anda di halaman 1dari 18

PEMBACAAN REFERAT I

METODE AMENORE
LAKTASI (MAL)

Pembimbing Referat : dr. Dwi Andina Farzani Husain


Supervisior : Dr.dr. H. Nasruddin A. Mappaware, Sp.OG
CO ASS : LUSY HERAWATI ALWI (C111 10 325)

Bagian Obstetri dan Gynekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin


WHO (2010)
• seluruh dunia terjadi lebih dari 100 x 10⁶ senggaama
setiap harinya
• terjadi 1 juta kelahiran baru per hari
• 50% diantaranya tidak direncanakan
• 25% tidak diharapkan.
• Dari 150.000 kasus abortus provokantus yang terjadi
per hari 50.000 diantaranya abortus ilegal dan 500
perempuan meninggal akibat komplikasi abortus tiap
harinya
Metode Amenore Laktasi Berasal dari 3 kata yaitu: metode yang
berarti suatu teknik (sampai 6 bulan postpartum), Amenore yaitu
tidak ada perdarahan pada vagina (setelah dua bulan persalinan),
Laktasi (proses menyusui).
Metode Amenore Laktasi (MAL) Berasal apabila tidak dikombinasikan
dengan metode kontrasepsi lain yang telah terbukti lebih dari 89%
dapat memproteksi seorang ibu yang postpartum dari kehamilan ,
terdapat 3 kriteria :
1. menggunakan metode ini selama 6 bulan setelah persalinan
2. belum mengalami haid kembali
3. Full breastfeeding  penuh maksudnya pada pagi dan malam hari yakni 4 jam
pada siang hari dan 6 jam pada malam hari atau lebih efektif bila
diberikan minimal 8 kali sehari.
Alison M, Stuebe,M. Enabling Woman to Achive Their Breastfeeding Goals.American Collage of Obstetricians
MAL DALAM ISLAM
prolaktin tinggi
• merangsang produksi ASI juga mengurangi kadar hormon
LH yang diperlukan untuk memelihara dan melangsungkan
siklusmenstruasi.
• ovarium menjadi kurang sensitif terhadap perangsangan
gonadotropin yang memang sudah rendah
• inaktivasi ovarium
• kadar estrogen yang rendah
• an-ovulasi
• fase luteal yang singkat  fertilitas menurun.

Jadi, intinya cara kerja Metode Amenore Laktasi ( MAL ) ini adalah
(5,6,12)
dengan penundaan atau penekanan ovulasi.
Zapata,L. Murtaza,S. Contraceptive Counseling ang Postpartum Contraceptive Use. American
Journal Of Obstetrics and Gynaecology.2014:1-8
1. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui
dalam 30 menit pasca persalinan.
2. sulit dilaksanakan karena kondisi sosial.
3. Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid sampai dengan 6
bulan. Hanya wanita amenore yang memberikan ASI secara
eksklusif dengan interval teratur, termasuk pada waktu malam
hari, yang selama 6 bulan pertama mendapatkan perlindungan
kontrasepstif sama dengan perlindungan yang diberikan oleh
kontrasepsi oral. Dengan munculnya menstruasi atau setelah 6
bulan, resiko ovulasi meningkat.
4. Tidak melindungi terhadap IMS termasuk hepatitis B/HBV dan
HIV/AIDS
• Ibu yang dapat menyusui secara eksklusif
• bayinya berumur kurang dari 6 bulan dan bersedia
memberikan asi ekslusif selama 6 bulan
• belum mendapat haid setelah melahirkan.
• Ibu yang sedang tidak menggunakan obat-obatan

Labbok,M. Thansdixiplinary Breastfeeding Support:creating Program and Policy Synergy


across the Reproductive Continuum. International Breasfeeding Journal. 2008: 1-8
1. Sudah mendapat menstruasi setelah melahirkan
2. Tidak menyusui secara eksklusif
3. Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan
4. Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam
5. Ibu sedang menderita penyakit inveksi HIV dan tidak dalam proses pengonatan
ARV (relatif)
6. Ibu sedang menggunakan obat-obatan seperti : Bromocriptins, Anticoagulan,
Kortikosteroid dosis tinggi, Cyclosporin, Ergotamin, Lithium, obat Mood Altering ,
resepine dan lain lain
7. Kondisi bayi yang tidak stabil
8. Ibu yang tidak memenuhi kriteria menyusui diantaranya menderita penyakit
payudara, kanker payudara, kanker ovarium, diabetes, hipertensi dan infark
miokard.
9. Bayi mulai diberikan makanan pendamping secara teratur (menggantikan satu kali
menyusui)
10. Menstruasi sudah mulai kembali.
11. Bayi sudah tidak terlalu sering menyusu.
12. Bayi sudah berusia 6 bulan atau lebih.
1. Frekuensi menyusui
2. Bayi disusui secara on-demand. Biarkan bayi menghisap dari satu payudara sebelum
memberikan payudara lain supaya bayi mendapat cukup banyak susu akhir (hind
milk).
3. Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam
4. Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan hisapannya
5. Susui bayi juga pada malam hari karena menyusui waktu malam hari membantu
mempertahankan kecukupan persediaan ASI
6. Bayi terus disusukan walau ibu/bayi sedang sakit
7. ASI dapat disimpan dalam lemari pendingin
8. Selama bayi tumbuh dan berkembang dengan baik serta kenaikan BB cukup, bayi
tidak memerlukan makanan tambahan selain ASI sampai dengan umur 6 bulan. BB
naik sesuai umur, sebulan BB naik minimal 0,5 kg, buang air kecil minimal 6x sehari.
9. Apabila Ibu menggantikan ASI dengan minuman lain, bayi akan menghisap kurang
sering dan akibatnya menyusui tidak lagi efektif.
• Metode amenorea laktasi adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air
susu ibu (ASI) secara eksklusif, artinya diberikan ASI saja tanpa tambahan makanan
atau minuman apapun lainnya selama 6 bulan. Selain karena gizi yang terdapat
dalam ASI cukup untuk bayi, ASI eksklusif dapat bermanfaat bagi ibu sebagai salah
satu metode KB.

• Metode KB dengan MAL tidak sepenuhnya mutlak dan berhasil 100 %. Oleh karena
itu perlu diperhatikan beberapa hal seperti munculnya tanda-tanda haid, bayi yang
mendapat makanan tambahan, dan usia bayi yang lebih dari 6 bulan, sehingga
dapat ditentukan pilihan KB lainnya yang cocok dengan ibu tersebut.
• Sebaiknya metode kontrasepsi amenore laktasi ( MAL ) menjadi pilihan KB bagi ibu
yang menyusui, karena metode ini selain digunakan sebagai alat kontrasepsi juga
dapat mempererat hubungan anatara ibu dengan bayinya, dan metodde ini tidak
mengganggu senggama antara ibu dengan suami serta tidak mempunyai efek
samping.
DAFTAR PUSTAKA
1. Curtis,G.M. Overholt,S. Hopkins,M. Lactational Amenorrhea Method. Contraception. Glass’s Office Gynecology sixth edition william and
willkims .2006:384-49
2. Wiley,J.Van der Wijden.Kleijenen,J. Lactational amenorrhea for family planing. The cochrane collaboration. 2008:1-8
3. Anonim. Posnatal Contraception. Postnatal Sexual and Reproductive Health.Faculty of sexual and Reproductive Health care Clinical
Guidance. 2009:3-6
4. Anonim. Chapter 19. Lactational Amenorrhea Method.Family planing a Global Handbook for provides.2010:251-9
5. Ekpenyong,C. Daniel,N. Fidells,A. Lactational Amenorrhea method of contraception:An in-depth Study of Awareness, Knowladge and
Practice by Breastfeeding mothers with unitended Pregnancies. 2013: 6-13
6. Afifi,M. Lactation Amenorrhea and Modern Contraception Use Among Nursing Women in Egypt .Oman Medical Journal.2003: 1-5
7. Edmon,K. Puerperium and lactation. Dewhurt’s textbook of Obstetrics and Gynaecology.2007:77-9
8. Shoupe,D. Kjos,L. Lactation Amenorrhea Lactation.The Handbook of Contraception.2006:190-4
9. Stonne,M.Anthonny,R,Bonglovanni,A. The Lactational Amenorrhea Method (LAM). Postpartum Contraceptive Choice for Women who
Breastfeed.United States American Agency International Development. 2000:1 – 4
10. Alison M, Stuebe,M. Enabling Woman to Achive Their Breastfeeding Goals.American Collage of Obstetricians and Gynecologists 2014: 643-
52
11. Chabbra,P. Aggarwal,O. Lactation Amenorrhea and its Determinants in Women in an Urban Resettlement colony. Indian Journal if
Community Medicine.2000: 108-11
12. Valades,P. Mella,C. Analysis of Factor Involved in Lactational Amenorrhea.Faculty of Medicine de la Frontera University. 2013: 1-5
13. Uchenna,O. Problems Encountered by Breastfeeding Mothers in Their Practice of Exclusive Breastfeeding in Tertiary Hospitals in Enugu
State,South-East Nigeria. University of Nigeria. 2003:108-12
14. A WHO Family Planning Cornerstone Fourth edition. Medical Eligbility Criteria for Contraceptive Use. 2009: 93-4
15. Curtis,G.M. Overholt,S. Hopkins,M. Lactational Amenorrhea Method. Contraception. Glass’s Office Gynecology sixth edition william and
willkims .2006:1-2
16. Anonim. Chapter 19 Post Partum and Postabortion Family planing.Preserve Education Family Planning Guide.2010:422-8
17. Anonin. Lactational Amenorrhea Method. Selected Practice Recomeendations For Contraceptive Use second edition.2004 : 4-10
18. Anonim. Lactational Amenorrhea Methode. UK medical Eligibility Criteria For Contraceptive Use.Faculty of Sexual reproductive health Care.
2009:137-8
19. Zapata,L. Murtaza,S. Contraceptive Counseling ang Postpartum Contraceptive Use. American Journal Of Obstetrics and
Gynaecology.2014:1-8
20. Eisenberg,D. Secura,G. Kloladge of Contaceptive Effective. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2012: 479
21. Labbok,M. Thansdixiplinary Breastfeeding Support:creating Program and Policy Synergy across the Reproductive Continuum. International
Breasfeeding Journal. 2008: 1-8
THANK YOU

Bagian Obstetri Ginekologi


Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin

Anda mungkin juga menyukai