Anda di halaman 1dari 5

MATERI

A. Pengertian Keluarga Berencana dan Kontrasepsi


Di Indonesia bayi kelahiran 5.000.000/ tahun. Hal ini dpat menimbulkan masalah baik dalam
maupun kualitas SDM, untuk itu pemerintah merencanakan program keluarga berencana
untuk menuju norma keluarga kecil bahagia sejahtera sehingga dapat mencetak SDM yang
berkualitas. Keluarga berencana adalah upaya untuk mengatur jarak kelahiran anak
(Purwanigsih & Fatmawati, 2010).
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan, upaya ini dapat bersifat sementara,
dapat pula bersifat permanen, penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang
mempengaruhi fertilitas (Purwanigsih & Fatmawati, 2010).
B. Tujuan spesifik keluarga berencana meliputi: (Barbara, 2005)
1. Menghindari kehamilan yang tidak diharapkan melalui kontrasepsi.
2. Mengatur jarak antara kehamilan
3. Memutuskan jumlah anak yang akan diharapkan dalm keluarga
4. Mengontrol waktu terjadi kelahiran
5. Mencegah kehamilan pada wanita yang menderita penyakit serius sehingga kehamilan
dapat menempatkan wanita tersebut pada risiko kesehatan.
6. Memberikan pilihan untuk menghindari kehamilan pada wanita.
C. Jenis Kontrasepsi
Macam-macam kontrasepsi, yaitu:
1. Kontrasepsi dengan metode sederhana
a. metode sederhana tanpa alat
1) Pantang berkala (metode kalender)
2) Sistem suhu basal
3) Senggama Terputus
b. metode sederhana dengan alat
1) Spermiside
2) Kondom
2. Kontrasepsi dengan metode modern
a. Pil
b. Suntikan
c. Susuk KB (Norplant)
d. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
3. Kontrasepsi dengan metode operasi
Menurut Sulistyawati (2011) kontrasepsi dengan metode operasi ada dua, yaitu:
a. Tubektomi (metode operasi wanita-MOW)

b. Vasektomi (Metode operasi pada pria-MOP)


D. Metode Amenore Laktasi (MAL)
Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air
Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan
ataupun minuman apapun lainnya (BKKBN, 2012).
Metode Lactational Amenorrha Method (LAM) atau metode Amenora Laktasi (MAL) adalah
metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara
ekslusif, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya.
Metode ini khusus digunakan untuk menunda kehamilan selama 6 (enam) bulan setelah
melahirkan dengan memberikan dengan memberikan ASI eksklusif. Metode Amenorea
Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrha Method (LAM) dapat dikatakan sebagai metode
Keluarga Berencana Alamiah (KBA) atau natural family planning, apabila tidak
dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain. Meskipun penelitian telah membuktikan
bahwa menyusui dapat menekan kesuburan, namun banyak wanita yang hamil lagi ketika
menyusui. Oleh karena itu, selain menggunakan MAL juga harus menggunakan metode
kontrasepsi lain seperti metode barrier (diafragma, kondom, spermisida), kontrasepsi
hormonal (suntik, pil menyusui, AKBK) maupun IUD (Proverawati dkk, 2010).
MAL dapat dipakai sebagai alat kontrasepsi, apabila:
1. Menyusui secara penuh (full breast feeding), lebih efektif jika diberikan minimal 8 kali
sehari.
2. Belum mendapat haid
3. Umur bayi kurang dari 6 bulan (Proverawati dkk, 2010).

Cara kerja:
Cara kerja dari MAL adalah menunda atau menekan terjadinya ovulasi. Pada masa
laktasi/menyusui, hormon yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin. Semakin sering
menyusui, maka kadar prolaktin meningkat dan hormon gonadotrophin melepaskan hormon
penghambat (inhibitor). Hormon penghambat dapat mengurangi kadar estrogen, sehingga
ovulasi tidak terjadi (Proverawati dkk, 2010).

Efek samping: Tidak ada


Efektifitas

Efektifitas MAL sangat tinggi sekitar 98% apabila digunakan secara benar dan memenuhi
persyaratan sebagai berikut: digunakan selama enam bulan pertama setelah melahirkan,
belum mendapat haid pasca melahirkan dan menyusui secara eksklusif (tanpa memberikan
makanan atau minuman tambahan). Efektifitas dari metode ini juga sangat tergantung pada
frekuensi dan intensitas menyusui (Proverawati dkk, 2010).

Yang dapat menggunakan MAL


Mal dapat digunakan oleh wanita yang ingin menghindari kehamilan dan memenuhi kriteria
sebagai berikut:
1. Wanita yang menyusui secara eksklusif
2. Ibu pasca melahirkan dan bayinya berumur kurang dari 6 bulan
3. Wanita yang belum mendapatkan haid pasca melahirkan (Proverawati dkk, 2010).
Wanita yang menggunakan MAL, harus menyusui dan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Dilakukan segera setelah melahirkan
2. Frekuensi menyusui sering tanpa jadwal
3. Pemberian ASI tanpa botol atau dot
4. Tidak mengonsumsi suplemen
5. Pemberian ASI tetap dilakukan baik ketika ibu dan atau bayi sedang sakit(Proverawati
dkk, 2010).
Yang tidak dapat menggunakan MAL
MAL tidak dapat digunakan oleh:
1. Wanita pasca melahirkan yang sudah mendapatkan haid
2. Wanita yang tidak menyusui secara eksklusif
3. Wanita yang bekerja dan terpisah dari bayinya lebih dari 6 jam
4. Wanita yang harus menggunakan metode kontrasepsi tambahan
5. Wanita yang menggunakan obat yang mengubah suasana hati
6. Wanita yang mengguanakan obat-obatan jenis ergotamine, anti
cyclosporine, bromocriptine, obat radioaktif, lithum atau anti koagulan
7. Bayi sudah berumur lebih dari 6 bulan
8. Bayi yang mengalami gangguan metabolisme (Proverawati dkk, 2010).
Kelebihan:
Segi Kontrasepsi:
a) Efektivitas tinggi (Keberhasilan 98% pada enam bulan pasca persalinan)
b) Segera efektif
c) Tidak mengganggu senggama
d) Tidak perlu pengawasan medis
e) Tidak perlu obat atau alat
f) Tidak perlu biaya

metabolisme,

Segi Non kontrasepsi:


a) Untuk bayi
1) Mendapatkan kekebalan/antibodi perlindungan lewat ASI
2) Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang
optimal
3) Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain atau formula,
atau alat minum yang dipakai
b) Untuk Ibu
1) Mengurangi pendarahan pescapersalinan
2) Mengurangi risiko anemia
3) Meningkat hubungan psikologis ibu dan bayi
Kekurangan:
a) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca
persalinan
b) Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial
c) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan enam bulan
d) Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS
(BKKBN, 2012)
MAL tidak direkomendasikan pada kondisi ibu yang mempunyai HIV/AIDS positif dan TBC
aktif. Namun demikian, MAL boleh digunakan dengan pertimbangan penilaian klinis medis,
tingkat keparahan kondisi ibu, ketersedian dan penerimaan metode kontrasepsi lain.
Hal yang harus disampaikan kepada klien
Sebelum menggunakan MAL, klien terlebih dahulu diberikan konseling sebagai berikut:
1. Bayi menyusu harus sesering mungkin (on demand)
2. Waktu pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam
3. Bayi menyusu sampai sepuasnya (bayi melapaskan sendiri hisapannya)
4. ASI juga diberikan pada malam hari untuk mempertahankan kecukupan ASI
5. ASI dapat disimpan dalam lemari pendingin
6. Waktu pemberian makanan padat sebagai pendamping ASI (diberikan pada bayi sudah
berumur 6 bulan lebih)
7. Metode MAL tidak akan efektif, apabila ibu sudah memberikan makanan atau minuman
tambahan lain
8. Ibu yang sudah mendapatkan haid setelah melahirkan dianjurkan untuk menggunakan
metode kontrasepsi lain.
9. Apabila ibu tidak menyusui secara ekskulsif atau berhenti menyusui maka perlu
disarankan menggunakan medote kontrasepsi lain yang sesuai.

Hal yang perlu diperhatikan oleh ibu dalam pemakaian MAL agar aman dan berhasil adalah
menyusui secara eksklusif selama 6 bulan. Untuk mendukung keberhasilan menyusui dan
MAL maka beberapa hal penting yang perlu diketahui yaitu cara menyusui yang benar
meliputi posisi, perlekatan dan menyusui secara efektif (Proverawati dkk, 2010)

DAFTAR PUSTAKA
BKKBN dan Kemenkes RI. (2012). Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan
di Fasilitas Kesehatan. BKKBN
Proverawati, A,. dkk. (2010). Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha Medika
Purwaningsih, W & Fatmawati, S. (2010). Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha
Medika
Stright, Barbara R. (2005). Panduan Belajar: Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Alih bahasa,
Maria A. Wijayarini; edisi 3. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai