TINJAUAN TEORI
ASI secara eksklusif, artinya dengan metode ini haid tidak muncul teratur
selama 24 minggu atau 6 bulan. Ibu yang tidak menyusui bayinya selama
lebih dari 3 bulan, mereka lebih memiliki resiko hamil lebih besar, karena
lebih dari 80% mengalami haid dan ovulasi pada minggu ke 10 setelah
(Muryanta, 2012)
secara penuh mulai terjadi pada hari ketiga hingga keempat pasca
persalinan ketika estrogen dan progesterone benar- benar telah hilang dari
ovulasi. Pada saat menyusui, hormon yang berperan adalah prolaktin dan
3. Keuntungan MAL
a. Keuntungan kontrasepsi
6.Tanpa biaya
Untuk bayi :
ASI)
Untuk ibu
2016)
6 bulan
HIV/AIDS
5. Indikasi MAL
e. Pemberian ASI tetap dilakukan baik ketika ibu dan bayi sedang sakit
yang memiliki HIV/AIDS positif dan TBC aktif. Namun demikian, MAL
(Marmi, 2016)
Menyusui secara penuh lebih efektif bila pemberian > 8 kali sehari.
kali dengan durasi menyusui selama 10-15 menit untuk tiap payudara.
untuk menyusu, bayi tetap rutin diberi ASI setiap 4 jam setelah terakhir
2. Belum Haid
kontrasepsi yang dapat dipercaya, yaitu jika ibu tersebut pehuh atau
hampir penuh menyusui siang dan malam dan
makanan pendamping.
efektivitas MAL 98% , yaitu : ( Affandi dkk, 2011) dalam Rosida (2017)
Ibu harus menyusu penuh atau hampir penuh (hanya sesekali diberi 1-2
dianggap haid)
kedua payudara
tetapi dapat juga tanpa didahului haid. Efek ketidak suburan karena menyusui
metode kontrasepsi alami karena hisapan bayi pada putting susu dan areola akan
hipotalamus.
prolaktin. Namun hal ini sebaliknya akan merangsang faktor- faktor tersebut
prolaktin akan merangsang sel- sel alveoli yang memproduksi air susu.
bayi akan ada yang dilanjutkan ke hipofise anterior yang kemudian dikeluarkan
oksitosin melalui aliran darah. Hormone ini kemudian diangkut menuju uterus
Oksitosin yang sampai pada alveoli akan merangsang kontraksi dari sel akan
Hipotesa lain yang menjelaskan efek kontrasepsi pada ibu menyusui meyatakan
ovulasi.
(Rosida, 2017)
hisapannya
d. Susui bayi juga pada malam hari, karena menyusui pada malam hari
sampai dengan umut 6 bulan. (berat badan naik sesuai umur, sebulan
bayi akan menghisap kurang sering dan akibatnya tidak lagi efektif
i. Ketika ibu mulai dapat haid lagi, itu pertanda bahwa ibu sudah subur
Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan ibu saat ini atau yang menyebabkan klien datang
2. Riwayat Menstruasi
Siklus menstruasi teratur atau tidak, pada ibu yang memilih KB pantang
kehamilan.
(abortus, lahir hidup, apakah anaknya masih hidup, dan apakah dalam
mengetahui penyebabnya.
Yang perlu dikaji adalah apakah ibu pernah menjadi akseptor KB. Kalau
pernah, kontrasepsi apa yang pernah digunakan, berapa lama, keluhan pada
apakah dalam keluarga memiliki keturunan kembar, baik dari pihak istri
a) Pola Nutrisi
b) Pola Eliminasi
Untuk mengetahui BAB dan BAK berapa kali sehari warna dan
konsistensi.
c) Pola istirahat
Untuk mengetahui berapa lama ibu tidur siang dan berapa lama ibu tidur
d) Pola seksual
hubungan seksual.
e) Pola hygiene
Mengkaji frekuensi mandi, gosok gigi, kebersihan perawatan tubuh
f) Aktivitas
g) Data Psikologis
B. Data Obyektif
Data Obyektif adalah data yang didapat dari hasil observasi melalui
1) Keadaan Umum:
lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami
b) Lemah. Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak
a) Tekanan darah
b) Pengukuran suhu
sampai 37°C.
c) Nadi
sampai 88x/menit.
d) Pernapasan
4) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
(1) Muka
(2) Mata
Konjungtiva berwarna merah muda atau tidak, untuk mengetahui
ibu menderita anemia atau tidak, sklera berwarna putih atau tidak.
(3) Leher
(4) Abdomen
(5) Genetalia
(6) Ekstremitas
ekstremitas.
C. Analisa
Diagnosa Kebidanan :
Kesadaran : Composmentis
S : 36-37,5°C
RR : 16-24x/menit
D. Perencanaan
Rasional: Pendekatan yang baik kepada ibu atau klien akan dapat
tepat.
digunakan
Rasional: Agar ibu tahu kapan waktunya klien datang kepada petugas.