Anda di halaman 1dari 14

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

Buku Saku
TANYA JAWAB
CRASH PROGRAM POLIO
Maret 2023
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN

LIMA PULUH KOTA

Kata Pengantar
Indonesia dan Negara-Negara lain masih terus
berjuang untuk mengatasi penyakit Polio. Saat ini
terjadi 3 kasus polio tipe 2 di provinsi Aceh. Berbagai
upaya pengendalian terus dilakukan, salah satunya
melalui pelaksanaan Crash program Polio.
Indonesia menjadikan pelaksanaan Crash Program
polio sebagai bagian dari strategi penanggulangan
penyebaran polio. Ini bertujuan untuk melindungi
masyarakat dari virus polio yang dapat
menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian
dalam hitungan jam. Crash Program polio
merupakan upaya yang dilakukan untuk
menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap virus polio. Sehingga apabila
suatu saat terpapar dengan virus tersebut maka
tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Vaksin polio telah dikembangkan sejak tahun
1950 oleh Albert Sabin dan terbukti dapat
menurunkan angka kasus polio di dunia. Vaksin
polio terus dikembangkan hingga terakhir pada
bulan April tahun 2016 indonesia menggunakan
bOPV dan IPV, dimana sebelumnya vaksin polio
yang digunakan adalah tOPV.
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

Agar pelaksanaan Crash Program berjalan lancar


dengan cakupan tinggi maka diperlukan dukungan
dan partisipasi aktif masyarakat. Agar masyarakat
mendukung dan berpartisispasi dalam kegiatan
Crash Program polio, masyarakat membutuhkan
informasi yang tepat mengenai Crash Program dan
vaksin polio.

Untuk itu kami menyusun buku saku Tanya jawab


seputar crash program polio yang berisi rangkuman
pertanyaan-pertanyaan tentang penyakit dan vaksin
polio yang sering ditanyakan masyarakat. Dengan
terjawabnya pertanyaan-pertanyaan umum dari
masyarakat melalui buku ini, diharapkan
masyarakat/ para orangtua tidak ragu lagi untuk
memberikan vaksinasi polio pada bayi dan balita
mereka.
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua


pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan
buku ini. Kami menyadari masih terdapat
kekurangan dari buku ini. Untuk itu kami akan
senantiasa melakukan penyempurnaan terhadap
buku ini sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan-perkembangan terbaru. Semoga
tuhan yang maha esa senantiasa menaungi langkah
kita semua untuk dapat bersama-sama
berkontribusi optimal dalam mengatasi
penyebaran virus polio, dan menyehatkan
masyarakat Indonesia.

Payakumbuh, Februari
2023 Kepala dinas kesehatan
Kab. Lima puluh kota

dr. H. Adel Nofiarman


Nip. 196509141998031002
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

1. Apakah itu penyakit Polio?


Poliomielitis (polio) adalah penyakit yang sangat
menular yang disebabkan oleh virus polio. Ini
menyerang sistem saraf, dan dapat menyebabkan
kelumpuhan atau bahkan kematian dalam
hitungan jam
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

2.Bagaimana cara penularan Polio?


Virus polio memasuki tubuh melalui mulut, dalam
air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan
bahan feses dari orang yang terinfeksi. Virus
berkembang biak di usus dan diekskresikan oleh
orang yang terinfeksi di faeses, yang dapat
menularkan virus ke yang lain.

3. Siapa yang beresiko terkena Polio?


Polio dapat menyerang pada usia berapa pun, tetapi
polio terutama menyerang anak-anak di bawah usia
lima tahun.
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

4. Apakah gejala Polio?


Gejala awal polio adalah demam, kelelahan, sakit
kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri pada
anggota badan

5.Apakah polio bisa diobati?


Tidak ada obat untuk polio. Polio hanya bisa dicegah
dengan imunisasi. Vaksin aman dan efektif ada –
vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio yang tidak
aktif (IPV).
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

6. Apakah Polio bisa dicegah?


Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif
dalam mencegah penyakit polio. Vaksin polio yang
diberikan berkali-kali sesuai Program dapat
melindungi seorang anak seumur hidup.
Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya pemberian imunisasi polio pada anak-
anak.
Pencegahan penularan ke orang lain melalui kontak
langsung (droplet) dengan menggunakan masker
bagi yang sakit maupun yang sehat. Selain itu
mencegah pencemaran lingkungan (fecal-oral) dan
pengendalian infeksi dengan menerapkan buang air
besar di jamban dan mengalirkannya ke septic tank.
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

7.Apakah Imunisasi Polio itu?


Imunisasi polio adalah suatu proses untuk
meningkatkan kekebalan tubuh seseorang dari
penyakit polio dengan cara memberikan vaksin
polio. Sehingga seseorang resisten terhadap
penyakit tersebut.

8.Apakah Crash Program Polio?


Adalah bentuk respon untuk mencegah terjadinya
Kejadian Luar Biasa (KLB) polio dengan memberikan
imunisasi polio kepada seluruh sasaran anak yang
berusia 0-59 bulan (balita) tanpa memandang apakah
anak itu sudah atau belum pernah diimunisasi polio.

9. Berapa macam imunisasi Polio dan apa


manfaat pada anak?
1) Bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV).
Vaksin polio ini diberikan secara tetes pada anak
sebanyak 4 kali dalam kondisi normal mulai usia anak
1 bulan. Dapat melindungi anak dari virus polio tipe 1
dan 3
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

2)Inactivated Polio Vaccine (IPV),


Vaksin polio ini diberikan secara injeksi pada anak
sebanyak 1 kali dalam kondisi normal pada anak usia
4 bulan. Vaksin ini dapat melindungi anak dari virus
polio tipe 1, 2 dan 3

10. Apakah semua imunisasi polio itu aman?


Vaksin IPV aman diberikan pada anak.
Kontra indikasi dan perhatian khusus vaksin IPV
a. Imunisasi IPV tidak diberikan kepada anak dengan:
Alergi terhadap Streptomisin, Neomisin atau
Polimiksin B
Riwayat reaksi berat terhadap imunisasi IPV
sebelumnya
b. Imunisasi IPV bagi anak dengan gangguan
perdarahan atau sedang menjalani pengobatan
yang menekan respon imun (misalnya pemberian
kortikosteroid dalam jangka waktu lama) perlu
konsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang
merawat.
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

c. IPV dapat diberikan kepada anak dengan kondisi


malnutrisi atau mengalami imunodefisiensi
(penyakit HIV, gangguan imunodefisiensi kongenital
atau penyakit Sickle cell).
d. pemberian imuniassi ditunda pada anak yang
menderita demam, batuk atau pilek, sampai anak
tersebut sembuh,

Kontra indikasi vaksin bOPV


Anak dengan HIV dan/atau tinggal serumah
dengan penderita HIV, berikan IPV
Anak menderita imunodefisiensi (contohnya pada
pasien dengan keganasan hematologi atau
tumor padat, sedang mendapatkan terapi
immunosupresan jangka panjang) atau tinggal
serumah dengan penderita immunodefisiensi.
Berikan IPV
Bayi dengan berat badan lahir rendah (<2.000
garam) ditunda sampai berat badan lebih dari
2.000 gram atau usia lebih dari 2 bulan
Pemberian imunisasi ditunda pada anak yang
menderita diare dan demam sampai anak
tersebut sembuh.
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

11. Apakahvaksin Polio aman diberikan bersama


vaksin lainnya?
Pemberian imunisasi polio dapat diberikan secara
bersamaan dengan imunisasi rutin lainnya.
Pemberian imunisasi lebih dari satu suntikan saat
bersamaan aman.

Reaksi apa saja yang mungkin terjadi setelah


12.

pemberian vaksin polio?


Imunisasi Polio aman dan umumnya tidak
menimbulkan reaksi yang serius setelah pemberian.
Reaksi simpang yang mungkin terjadi setelah
imunisasi IPV adalah nyeri, bengkak, kemerahan di
lokasi suntikan, deman gelisah dan rewel.

13.Apa yang dilakukan bila terjadi reaksi


tersebut?
Jika terjadi reaksi simpang, maka yakinkan orang
tua untuk tidak panik dan segera melaporkan ke
petugas kesehatan di puskesmas atau fasilitas
layanan kesehatan terdekat.
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

14.Siapakah sasaran anak yang akan


diimunisasi saat crash program polio
Pemberian imunisasi polio dapat diberikan secara
bersamaan dengan imunisasi rutin lainnya.
Pemberian imunisasi lebih dari satu suntikan saat
bersamaan aman.

Anak usia 0-3 bulan

1 dosis bivalent
oral polio vaccine
(bOPV)

Anak usia 4-59 Bulan

1 dosis bivalent
oral polio vaccine
(bOPV),

1 dosis Inactivated
Polio Virus
Vaccine (IPV)
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

Apakah perlu dilakukan screening pada


15.

anak?
Iya. Sebelum pemberian imunisasi polio perlu
dilakukan screening. Berikut blanko screening
imunisasi polio:

Blanko Screening Crash Program Polio

Anda mungkin juga menyukai