Anda di halaman 1dari 2

Q & A Polio

1. Apa itu polio?


Poliomyelitis (polio) adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus polio.
Virus polio menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.

2. Bagaimana virus polio ditularkan?


Virus polio masuk ke dalam tubuh melalui mulut, bersumber dari air atau makanan yang telah
terkontaminasi dengan kotoran/tinja dari orang yang terinfeksi virus polio. Virus akan
berkembangbiak di dalam saluran pencernaan.

3. Apa saja gejala polio?


Gejala awal polio antara lain adalah demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di
leher, nyeri di tungkai. Gejala biasanya muncul 7-10 hari setelah terinfeksi, namun juga dapat
terjadi dalam rentang 4-35 hari.
Selanjutnya jika gejala memberat dapat terjadi kelumpuhan yang bersifat lemas (bukan kaku)
pada anggota gerak. Karena itu, jika ada anak usia di bawah 15 tahun yang mengalami
lumpuh layuh mendadak, segera bawa anak tersebut ke puskesmas atau RS terdekat.

4. Berapa lama seseorang dapat menularkan virus polio ke orang lain?


Pasien yang terinfeksi virus polio dapat menularkan virus selama 7-10 hari sebelum timbulnya
gejala penyakit. Selain itu, virus di tinja dapat bertahan selama 3-6 minggu.

5. Siapa yang berisiko terkena polio?


Polio dapat menyerang siapa saja, terutama anak-anak di bawah usia 5 tahun yang tidak
mendapatkan imunisasi polio secara lengkap. Risiko menjadi semakin besar jika kondisi
sanitasi tidak baik, misalnya masih ada perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

6. Apa efek dari Polio?


Satu dari setiap 200 orang yang terinfeksi virus polio mengalami kelumpuhan permanen
(biasanya di kaki). Di antara mereka yang lumpuh, 5%-10% meninggal karena otot
pernapasan mereka dilumpuhkan oleh virus.

7. Apakah ada obat untuk menyembuhkan polio?


Tidak ada obat untuk polio. Polio hanya dapat dicegah.

8. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah polio?


Polio hanya dapat dicegah dengan imunisasi polio tetes dan polio suntik lengkap, serta
sanitasi lingkungan yang baik.

9. Bagaimana tatalaksana untuk anak yang terkena polio?


Tatalaksana kasus lebih ditekankan pada tindakan suportif dan pencegahan terjadinya cacat,
sehingga anggota gerak diusahakan kembali berfungsi senormal mungkin. Penemuan dini
dan perawatan dini penting untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah bertambah
beratnya cacat.
10. Imunisasi apa yang diberikan untuk mencegah polio?
Kementerian Kesehatan menyediakan imunisasi polio secara gratis di seluruh fasilitas
kesehatan pemerintah. Imunisasi yang diberikan:
- vaksin polio tetes (OPV) diberikan 4x, di usia 1, 2, 3, 4 bulan
- vaksin polio suntik (IPV) diberikan 1x di usia 4 bulan
Anak yang belum pernah atau terlambat mendapatkan imunisasi polio, harus segera
dilengkapi status imunisasinya. Imunisasi polio lengkap dapat diberikan hingga usia 5 tahun.

11. Apakah imunisasi polio menyebabkan demam?


Imunisasi polio pada umumnya tidak menyebabkan demam. Demam yang muncul pasca
imunisasi adalah salah satu tanda bahwa tubuh sedang membentuk kekebalan.

12. Apakah imunisasi polio aman?


Sangat aman. Imunisasi polio aman dan efektif. Penggunaannya disetujui dan diawasi oleh
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) dan sudah digunakan sejak tahun 1980-
an di Indonesia.

13. Bagaimana situasi polio di Indonesia dan dunia?


Indonesia beserta negara SEARO lainnya sudah menerima sertifikat eliminasi polio pada
tahun 2014. Saat ini, virus polio liar tipe 2 dan 3 telah dinyatakan dieradikasi pada tahun 2015
dan tahun 2019. hanya tinggal 2 negara yang termasuk kriteria endemik untuk polio tipe 1
yaitu Pakistan dan Afghanistan.
Meskipun begitu ancaman polio tetap ada karena masih ada negara yang endemis Polio,
terutama daerah dengan cakupan imunisasi yang rendah dalam kurun waktu yang lama dan
sanitasi lingkungan yang tidak baik.
Kasus polio terakhir di Indonesia ditemukan pada tahun 2006 di Aceh dan di tahun 2018 1
kasus di Kabupaten Yahukimo Papua.

14. Mengapa kasus polio dideklarasi sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)?
Saat ini dunia sedang menuju eradikasi polio – menghilangkan polio dari seluruh negara,
sehingga setiap kasus polio yang terjadi dinotifikasi ke WHO dan dinyatakan sebagai KLB,
untuk segera memutus rantai penularan.

15. Apa yang harus dilakukan bila terjadi KLB Polio?


Bila terjadi KLB Polio, harus dilakukan Outbreak Response Immunization (ORI) yaitu
pemberian imunisasi polio massal kepada seluruh sasaran kelompok rentan dalam rangka
menanggulangi KLB. Untuk memutus rantai penularan, harus dipastikan cakupan ORI tinggi
(minimal 95%) dan merata di seluruh wilayah. ORI dilaksanakan sekurang-kurangnya 2
putaran.

Sumber:
https://polioeradication.org/polio-today/faq/
Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI (kemkes.go.id)
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/poliomyelitis

Anda mungkin juga menyukai