ANAK
IMUNISASI
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit, sehingga kelak ia tidak akan mudah terpapar dengan penyakit tersebut (Yuliasti., 2012
dalam Susanti., 2021).
Imunisasi dalam system kekebalan nasional adalah salah satu bentuk interversi kesehatan yang
sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita.Dasar utama pelayanan
kesehatan kesehatan, bidang preventif merupakan prioritas utama, dengan melakukan imunisasi
terhadap seorang anak atau balita, tidak hanya memberikan pelindungan pada anak lainnya.Karena
terjadi tingkat imunitas umum yang meningkat dan mengurangi penyebab infeksi (Ranuh et al., 2011
dalam Susanti., 2021).
Saat ini telah ada vaksin DtaP (DTP dengan komponen acelluler pertusis) di samping
vaksin DTwP (DPT dengan komponen whole cell pertussis) yang telah dipakai selma
ini. Kedua vaksin DTP tersebut dapat digunakan dalam jadwal imunisasi. Imunisasi
DTP dasar diberikan 3 kali sejak bayi berumur 2 bulan, dengan jarak 4-8 minggu. DTP
tidak boleh diberikan sebelum bayi berusia 6 minggu. DTP-1 diberikan ketika bayi
berumur 2 bulan, DTP-2 ketika bayi berumur 4 bulan, dan DTP-3 diberikan ketika bayi
berumur 6 bulan. Ulangan (booster)/DTP, atau DTP 4 diberikan dalam waktu 1 tahun
setelah pemberian DTP-3, yaitu ketika bayi berumur 18-24 bulan. DTP-5 saat anak
masuk sekolah pada usia 5 tahun. Pada usia 5 tahun seorang anak harus mendapatkan
penguat ulangan DTP
Polio
Vaksinasi dapat melindungi orang dari polio. Polio adalah penyakit yang disebabakan oleh virus.
Terdapat dua jenis vaksinasi polio yang berisi virus
OPV (Oral Polio Vaksin) berisi vaksin hidup yang dilemahkan. Cara pemberian vaksin ini adalah
dengan diteteskan dimulut.
• Imunisasi pasif
Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan pasif disebut
imunisasi pasif dengan memberikan antibodi atau faktor kekebalan pada
seseorang yang membutuhkan.
• Imunisasi aktif
Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan aktif disebut
imunisasi aktif dengan memberikan zat bioaktif yang disebut vaksin, dan
tindakan itu disebut vaksinasi. Kekebalan yang diperoleh dengan vaksinasi
berlangsung lebih lama dari kekebalan pasif karena adanya memori imunologis,
walaupun tidak sebaik kekebalan aktif yang terjadi karena infeksi alamiah.
Jenis - Jenis Vaksin Imunisasi Dasar Dalam Program Imunisasi
a. Imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-11 bulan
1 Bulan: BCG Polio 1, mencegah penularan tuberculosis dan polio
2 Bulan: DPT-HB-Hib 1 Polio 2, mencegah polio, difteri, batuk rejan, retanus,
hepatitis B, meningitis, & pneumonia
3 Bulan: DPT-HB-Hib 2 Polio 3
4 Bulan: DPT-HB-Hib 3 Polio 4
9 Bulan: Campak, mencegah campak
b. Imunisasi lanjutan bayi usia 18-24 bulan
Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dosis, berfungsi untuk mencegah penyakit difteri,
pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis
Imunisasi campak rubella 1 dosis
a. Imunisasi lanjutan anak sekolah dasar pada program tahunan Bulan
Imunisasi Nasional
Imunisasi campak rubella dan DT pada anak kelas 1
Imunisasi tethanus diphteria td pada anak kelas 2 dan kelas 5
Cara Penyimpanan Vaksin
Vaksin perlu disimpan dalam tempat penyimpanan dengan menerapkan sistem rantai dingin atau cold
chain. Hal ini dikarenakan, tiap vaksin memiliki ketentuan tersendiri akan suhu penyimpanannya
sehingga kualitas vaksin tetap terjaga.
Sensitif beku (freeze sensitive), vaksin jenis ini perlu disimpan pada suhu 2 – 8 ºC, jika disimpan
pada suhu dingin di bawah 0 ºC dapat mudah rusak. Vaksin hepatitis, B, DPT, DPT-HB, TT,
BBIBP, sinovac, dan astrazeneca ialah vaksin yang tergolong jenis ini.
Sensitif panas (heat sensitive), vaksin ini mudah rusak terhadap paparan panas secara berlebih
karenanya, perlu disimpan dalam suhu -15 ºC – -25 ºC. Vaksin BCG, polio, campak, dan moderna,
termasuk dalam vaksin berjenis sensitive panas (heat sensitive).
Ultra Cold Chain (UCC), vaksin ucc perlu menghindari paparan sinar matahari secara langsung
sehingga disimpan dalam suhu -70 ke atas ºC. Vaksin pfizer merupakan salah satu jenis vaksin ini.
Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
Berikut ini daftar penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
1. hepatitis B
2. Poliomyelitis (Penyakit Polio)
3. Tuberkulosis
4. Difteri
5. pertusis
6. Tetanus
7. pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh Hemophilus
Influenza tipe b (Hib)
Jadwal Pemberian Imunisasi