Disusun oleh :
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga laporan individu ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa
halangan.
Laporan ini merupakam tugas individu bagi mahasiswa program studi DIV
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya semester III yang menjalankan
praktik klinik di Poli KIA Puskesmas Tenggilis Surabaya pada tanggal 21 Oktober -
16 November 2019.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembumbing dan seluruh pihak
yang telah membantu dalam proses penyususnan laporan ini.
2. Dwi Purwanti. S.Kp., SST., M.Kes. Selaku ketua prodi DIV Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan laporan ini. Atas saran yang diberikan, penulis mengucapkan
terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Program imunisasi merupakan cara yang penting untuk melindungi anak, namun
hal ini diperlukan perhatian. Anak-anak adalah usia yang paling rentan karena dengan
mudah dapat terjangkit suatu penyakit. Karena itu perlu diberikan perlindungan sejak
dini. Salah satunya adalah dengan diberikan imunisasi agar anak tersebut dapat
terhindar dari suatu penyakit seperti polio, hepatitis, campak, TBC, dan lain-lain.
Lebih dari 1,5 juta anak meninggal setiap tahun karena penyakit yang sebenarnya
sudah ada vaksinnya. Penyebabnya antara lain karena orang tua lalai terhadap
kewajibannya membawa anak ke dokter atau petugas kesehatan untuk memberi
imunisasi pada anaknya.
Dengan dibuatnya asuhan kebidanan pada bayi dengan pemberian imunisasi ini
merupakan salah satu upaya dalam pemberian imunisasi pada bayi, karena adanya
asuhan kebidanan ini diharapkan bayi mendapat imunisasi yang tepat dan sesuai
waktunya.
1.2 Tujuan
1.3 Penatalaksanaan
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Imunisasi
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup
tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin
mikroorganisme yang telah menjadi toksoid protein rekombinan yang apabila
diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit infeksi tertentu.
a. Tujuan Umun
b. Tujuan Khusus
Sistem kekebalan adalah suatu sistem yang rumit dari interaksi sel yang
tujuan utamanya adalah mengenali adanya antigen. Antigen dapat berupa virus
atau bakteri yang hidup atau sudah diinaktifkan. Jenis kekebalan terbagi menjadi
kekebalan aktif dan kekebalan pasif.
a. Pasif alamiah: -kekebalan yang didapat dari ibu melalui plasenta saat
masih berada dalam kandungan.
1. Imunisasi Wajib
a. Imunisasi Rutin
1) Imunisasi Dasar
a. Vaksin BCG
Vaksin BCG merupakan vaksin beku kering yang mengandung
mycrobacterium basis hidup.yang dilemahkan (Bacillus Calmette
Guerin), strain paris.
b. Vaksin DPT-HB-HIB
Kontraindikasi = kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir
atau kelainan saraf serius.
- Orang tua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau
Sari Buah)
c. Vaksin Hepatitis B
Secara oral (melalui mulut), satu dosis (dua tetes) sebanyak 4 kali
(dosis) pemberian dengan interval pemberian minimal empat minggu
Kontraindikasi =
- IPV dapat diberikan setelah usia bayi 6, 10, 14, sesuai dengan rekomendasi
dari WHO.
- Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kg bb setiap 3-4 jam (max 6x dalam 24
jam)
f. Vaksin Campak
- 0,5 ml disuntikkan secara SC pada bagian kini atas atau anterolateral paha,
pada usia 9-11 bulan.
- Orang tua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau
sari buah)
a. Vaksin DT
Cara pemberian dan dosis = secara IM atau SC dalam dengan dosis 0,5 ml.
Dianjurkan untuk anak usia dibawah 8 tahun.
Efek samping = gejala gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi
suntikan yang bersifat sementara, dan kadang-kadang gejala demam.
- Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kg bb setiap 3-4 jam (max 6x dalam 24
jam)
b. Vaksin TD
Kontraindikasi:
3. Imunisasi Tambahan
4. Imunisasi Khusus
MR 9 BULAN
DPT-HB-HIB 18 Bulan 1
Campak 24 Bulan 1
HPV 5 SD November
TT 1 - -
Status TT1 dan TT5 dihitung sejak imunisasi dasar pada bayi
a. Bagi anak
b. Bagi keluarga
c. Bagi negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan pembangunan berharga.
a. Imunisasi HB0
VVM adalah pemantauan vaksin berupa label bergambar yang dilekatkan pada
botol vaksin untuk mencatat paparan panas kumulatif yang berlebihan. Pengaruh
gabungan dari waktu dan suhu menyebabkan monitor berubah warna secara
berangsur-angsur dan tidak akan berubah lagi pada suhu tinggi. Cara kerja VVM
adalah sebagai berikut
Tanggal pengkajian
Tempat pengkajian
Pengkaji
A. Data Subjektif
1. Identitas Bayi
Nama= nama bayi yang ditulis adalah nama bayi yang jelas dan terang
untuk menghindari kekeliruan.
Tanggal lahir= untuk mengetahui kapan bayi lahir dan usia bayi dan
mempermudah memberi asuhan.
Nama= untuk mengetahui identitas orang tua bayi, harus ditulis agar tidak
keliru mengingat banyak nama yang sama.
3. Keluhan Utama
4. Alasan datang
Apakah bayi mengalami sakit atau alergi tertentu pada obat atau vaksin.
6. Riwayat kesehatan keluarga dan ibu
Apakah ibu dan keluarga memiliki riwayat penyakit menurun atau menular.
7. Riwayat kehamilan
8. Riwayat persalinan
Bayi lahir sevara spontan dengan usia kehamilan 37-40 minggu. Dengan BB
normal yaitu 2500-4000 gram dan panjang badan normal yaitu 48-52 cm.
Jenis kelamin bayi.
9. Riwayat imunisasi
Untuk mengetahui imunisasi apa saja yang pernah di dapatkan oleh anak.
c. Pola aktivitas: gerak aktif dan simetris pada ekstremitas atas dan bawah.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum
Kesadaran
Antropometri= BB:
TB:
2. Pemeriksaan fisik
Kepala: tidak ada caput succedaneum, tidak ada chepal hematoma, terlihat
permukaan kulit bersih.
Muka: tidak ada kelainan, tidak pucat, simetris, tidak ada benjolan.
Mata: konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada tanda-tanda infeksi
(keluar cairan, bernanah, bengkak, kemerahan.)
Anus: berlubang.
Rooting: baik
Grasping: baik
Sucking: baik
Diagnosa: bayi “…..” usia “….” bayi sehat dengan imunisasi “…”
Tidak ada
Tidak ada
A. Imunisasi DPT-HB-HIB
- larutan klorin
2. Memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada ibu mengenai apa yang akan
dilakukan.
4. Menggunakan hanscoon.
- label jenis vaksin untuk memastikan bahwa uninject tersebut memang benar
vakain hepatitis B.
- tanggal kadaluwarsa
9. Pegang uninject pada bagian leher dan bagian tutup jarum, bersamaan dengan
itu aktifkan uninject dengan cara mencorong tutup jarum ke arah leher dengan
tekanan dan gerakan cepat.
10. Menentukan lokasi penyuntikan yaitu di paha anterolateral, pegang paha bayi
dengan ibu jari dan jari telunjuk, suntikkan dengan metode IM, suntikkan pelan
pelan untuk mengurangi rasa sakit.
11. Cabut jarum dengan cepat dan tekan bekas suntukan dengan kapas kering.
Jangan melakukan pijatan pada daerah bekas suntikan.
2.2.7 Evaluasi
PENUTUP
Kesimpulan
Imunisasi merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan mencegah atau
memberantas beberapa penyakit. Sasaran imunisasi adalah bayi usia 0-11 bulan
dengan jangka waktu pemberian yang berbeda-beda. Dalam pemberian imunisasi
perlu banyak hal yang diperhatikan antara lain, jenis imunisasi, usia bayi, jadwal, efek
samping, dosis, dan cara.
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bati sesuai dengan usia merupakan hal
yang perlu diperhatikan jua karena hal tersebut sangat berkaitan dengan keberhasilan
dalam asuhan pada bayi / anak sehat.
Pada kasus didapatkan bayi A yang baru saja lahir, maka dalam perawatan bai baru
lahirnya dia harus mendapatkan imunisasi HB0. Berdasarkan data-data yang ada tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan individu yang disusun oleh mahasiswa semester III prodi D IV Kebidanan
tahun akademik 2019/2020 ini sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Titi Maharrani, SST., M.Keb. Evi Yunita Nugrahini, SST., M.Keb. Ima Wahyuni. Amd.Keb
NIP.198503202006042003 NIP.198006212002122001
Mengetahui Mengetahui
NIP. 196702061990032003