Anda di halaman 1dari 8

1.

1 Konsep Dasar Imunisasi Campak


1.1.1 Definisi
Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak (tampek).
Diagnosis campak biasanya dapat dibuat atas dasar kelompok gejala yang saling berkaitan
yaitu koriza dan mata meradang disertai batuk dan demam yang tinggi dalam beberapa hari dan
diikuti timbulnya ruam makulopapular pada kulit yang memiliki ciri khas, diawali dari
belakang telinga kemudian menyebar ke muka, dada, tubuh, lengan dan kaki bersamaan
dengan meningkatnya suhu tubuh.

1.1.2 Bentuk Vaksin


Vaksin yang digunakan adalah vaksin hidup yang ilemahkan. Kemasan dalam flacon
berbentuk gumpalan yang beku dan kering yang dlarutkan dalam 5 cc pelarut (aqua bidest).

1.1.3 Waktu Dan Cara Pemberian


Imunisasai camapak diberikan 1 kali dosis pada saat anak berumur 9 bulan atau
lebih. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada umur 6 bulan dan diulangi 6 bulan
kemudian. Vaksin disuntikkan secara subkutan dalam dosis 0,5 ml.

1.1.4 Usia dan Jumlah Pemberian


Sebanyak 2 kali; 1 kali di usia 9-11 bulan, dan ulangan (booster) 1 kali di usia 6-7 tahun.
Dianjurkan, pemberian campak ke-1 sesuai jadwal. Selain karena antibody dari ibu sudah
menurun di usia 9 bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak usia balita. Jika sampai 12
bulan belum mendapatkan imunisasi campak, maka pada usia 12 bulan harus diimunisasi MMR
(Measles Mumps Rubella).

1.1.5 Efek Samping


Umumnya tidak ada. Pada beberapa anak, bias menyebabkan demam dan diare, namun
kasusnya sangat kecil. Biasanya demam berlangsung seminggu. Kadang juga terdapat efek
kemerahan mirip campak selama 3 hari.
1.1.6 Kontraindikasi
1. Infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38 C
2. Gangguan sistem kekebalan tubuh
3. Pemakaian obat imunosupresan
4. Alergi terhadap protein telur
5. Hipersensitif terhadan kanamisin dan eritromisin
6. Wanita hamil
7. Anak yang mengidap penyakit immune deficiency atau yang diduga menderita
gangguan respon imun karena leukemia, limfoma.

1.1.7 Cara pemberian


Sebelum disuntikkan vaksin campak terlebih dahulu harus dilarutkan dengan pelarut
steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut.
Suntikan diberikan pada lengan kiri atas secara subkutan dengan dosis 0,5 cc.
1.1.7.1 Alat dan Bahan:
1. Spuit disposibel 2,5 cc dan jarumnya.
2. Vaksin campak dan pelarutnya dalam termos es.
3. Kapas alcohol dalam tempat.
4. Sarung tangan.
1.1.7.2 Prosedur:
1. Cuci tangan.
2. Gunakan sarung tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
4. Ambil vaksin campak dengan spuit sesuai dengan program/anjuran
5. Atur posisi bayi (bayi dipangku ibunya, lengan kanan bayi dilepat diketiak ibunya.
Ibu menopang kepala bayi, tangan kiri ibu memegang tangan kiri bayi)
6. Lakukan desinfeksi 1/3 bagian lengan kanan atas
7. Tegangkan daerah yang akan diinjeksi.
8. Lakukan injeksi dengan memasukkan jarum dengan sudut 45 derajat.
9. Setelah vaksin habis, tarik spuit sambil menekan lokasi penyuntikan dengan kapas.
10. Lepaskan sarung tangan.
11. Cuci tangan
12. Catat reaksi yang terjadi

POHON MASALAH

IMUNISASI CAMPAK
Kontraindikasi : Dosis: Efek Samping: Jadwal Imunisasi:
- Infeksi akut 0,5 ml - Diare - bayi usia 9 bulan
- Definisi imunologi subkutan - panas - saat wabah, bisa
- Pengobatan lengan kiri - konjungtivitas umur 6 bulan lalu
- Imunosuprasit diulang 6 bulan
-Refitan protein kemudian
-Telur

Penanganan
1. Diare
KIE tentang pemberian Igg/oralit dan
melanjutkan pemberian ASI
2. Panas
KIE tentang kompres dan berikan antibiotik
INTERVENSI
Dx : Bayi sehat usia....... bulan dengan imunisasi campak
Tujuan : untuk mencegah suatu penyakit campak
KH : KU bayi baik
Bayi sehat
Tidak terjadi penyakit campak pada bayi
S : 36,5 – 37,5 C
N : 120 – 160 x /menit
R : 30 – 40 x/menit

Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada klien dan keluarga
R: dengan pendekatan terapeutik akan tercipta hubungan saling percaya dan terjalin kerjasama
yang baik antara tenaga kesehatan dan klien
2. Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
R : mencegah infeksi silang antara pasien dan petugas kesehatan
3. Jelaskan pada orangtua, manfaat, cara pemberian, efek samping, dari imunisasi campak
R : penjelasan yang baik dan benar dapat mengurangi kekhawatiran orang tua terhadap anaknya
yang telah diimunisasi campak
4. Jelaskan pada ibu tentang prosedur pemberian imunisasi campak
R : Akan membuat ibu lebih tenang sehingga dapat mudah di ajak kerjasama
5. Siapkan vaksin dan pasien dan lakukan pengecekan vaksin
R : teknik pengenceran dan pengambilan dosis yang benar serta persiapan pasien merupakan
faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan keefektifan imunisasi, untuk menghindari kesalahan
dalam pemberian vaksin
6. Lakukan imunisasi campak dengan cara yang tepat
R : suntikan SC pada muskulus deltoideus vaksin campak lebih mudah diserap pada lapisan
subcutan
7. Tulis pada buku KIA / KMS tanggal pemberian imunisasi
R : penulisan tanggal akan mempermudah proses imunisasi dan pemantauan jadwal yang
benar/tepat akan meningkatkan efektifitas imunisasi
8. Motivasi kunjungan ulang untuk pemantauan tumbuh kembang anak dan mendapatkan
imunisasi berikutnya
R : informasi yang leas tentang jadwal pemberian imunisasi berikutnya sehingga anak dapat
imunisasi dengan tepat waktu

Masalah
A. Demam
Tujuan : ibu mengetahui kondisi kesehatan bayinya
KH : Demam yang di alami anak dapat ditangani dengan tepat
Intervensi
1. Jelaskan pada ibu tentang demam yang mungkin akan dialami anak
R : penjelasan tersebut mengurangi rasa khawatir dan takut ibu/keluarga terhadap kondisi
anaknya
2. Berikan obat penurun panas
R : obat penurunan panas diberikan kepada anak agar jika setelah imunisasi si anak panas, ibu
bisa langsung memberikan obat

B. Ruam kulit
Tujuan : ibu mengetahui kondisi kesehatan anaknya
KH : anak dalam keadaan sehat
Intervensi
1. Jelaskan pada ibu tentang ruam kulit yang dialami anak
R : penjelasan tersebut dapat menggurangi rasa cemas terhadap kondisi anak
2. Jelaskan pada ibu proses penyembuhan benjolan kecil tersebut pasca imunisasi
R : penjelasan mengenai proses penyembuhan bertujuan agar kelak melewati batas waktu
benjolan belum pecah, ibu dapat segera membawa anak kepelayanan kesehatan

IMPLEMENTASI
Tindakan dari intervensi sesuai kebutuhan klien

EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keefektifitasan asuahan kebidanan yang dilakukan
dengan mengacu pada kriteria hasil
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer.Arif.2008.Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2.Jakarta: Media Aesculapius

Marimbi, hanum.2010.Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisai Dasar pada


Balita.Yogyakarta:Nuha Medika

Sudarti.2010.Asuahan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita.Yogyakrta:Nuha Medika

M.H, Abdurahman.2005.Ilmu Kesehatan Anak Jilid 2.Jakarta:infomedika

Anda mungkin juga menyukai