Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hiperemesis Gravidarum

Disusun Oleh: 2A
Ratna Agustika P.

(1401100012)

Endah Ayu Puspitasari

(1401100014)

Arif Wahyudianto

(1401100022)

Taufiq Fadhlurrohman

(1401100023)

Miftahul Jannah

(1401100035)

Tanti Adiati

(1401100036)

Marhama

(1401100052)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPEERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN MALANG
Juni 2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan

: Hiperemesis

Sub Pokok Bahasan

: Hiperemesis

Waktu

: Sabtu, 11 Juni 20016 (15 menit)

Tempat

: Ruang Cempaka, RSUD NGUDI WALUYO WLINGI

Sasaran

: Ibu hamil dan Anggota Keluarga

Penyuluh

: Mahasiswa D III Keperawatan Poltekkes Malang

A. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu mampu meningkatkan
pengetahuan, pemahaman serta mampu mengaplikasikan penanganan Hiperemesis
Gravidarum.
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui tentang :
a. Menjelaskan pengertian tentang Hiperemesis Gravidarum
b. Menjelaskan tentang Diagnosis Hiperemesis Gravidarum
c. Menjelaskan tentang Faktor-faktor yang mempengarui Hiperememsis
Gravidarum
d. Menjelaskan Tingkatan/ jenis Hiperemesis Gravidarum
e. Menjelaskan tentang Penanganan Hiperemesis Gravidarum
C. SUB POKOK BAHASAN
a. Pengertian tentang Hiperemesis Gravidarum
b. Diagnosis Hiperemesis Gravidarum
c. Faktor-faktor yang mempengarui Hiperememsis Gravidarum
d. Tingkatan/ jenis Hiperemesis Gravidarum
e. Penanganan Hiperemesis Gravidarum
D. METODE
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan :

TAHAP

WAKTU

KEGIATAN

MEDIA

O
Pembukaan

Menit

.
Pelaksanaan

10 menit

1. Salam dan Perkenalan


2. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
Memberi penyuluhan

Leaflet

tentang :
1. Pengertian tentang
Hiperemesis Gravidarum
2. Mengidentifikasi
tentang
Diagnosis

Hiperemesis

Gravidarum
3. Faktor-faktor

yang

mempengarui
Hiperememsis Gravidarum
4. Tingkatan/
jenis
Hiperemesis Gravidarum
5. Penanganan
Hiperemesis
Penutup
.

Menit

Gravidarum
1. Evaluasi
2. Salam

F. Evaluasi :
a. Ibu dan anggota keluarga tahu tentang Pengertian

Hiperemesis

Gravidarum
b. Ibu dan anggota keluarga tahu tentang Diagnosis Hiperemesis Gravidarum
c. Ibu dan anggota keluarga tahu tentang Faktor-faktor yang mempengarui
Hiperememsis Gravidarum
d. Ibu dan anggota keluarga tahu tentang Tingkatan/ jenis Hiperemesis
Gravidarum
e. Ibu dan anggota keluarga tahu tentang Penanganan Hiperemesis
Gravidarum
G. Daftar Pustaka
Manuaba. 2004. Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC.
Manuaba. 2009. Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta: EGC.

Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.


Achadiat, Crisdiono. 2004. Prosedur Tetap Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:
EGC.
Sulistyawati, Ari.2011.Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.
H. LAMPIRAN
- Materi

MATERI PENYULUHAN
A.

Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga

menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan


kehidupan. Untuk menetapkan kejadian hiperemesis gravidarum tidaklah sukar,
yaitu dengan menentukan kehamilan dan adanya muntah berlebihan yang sampai
menimbulkan gangguan aktivitas hidup sehari-hari dan dehidrasi. Muntah yang
terus-menerus tanpa pengobatan dapat menimbulkan gangguan tumbang janin
dalam rahim dengan manifestasi kilinisnya. Oleh karena itu hiperemesis
gravidarum berkelanjutan harus dicegah dan harus di obati secara adekuat.
Hiperemesis gravidarum yang berlangsung lama (umumnya berlangsung antara
minggu 6-12) dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin intrauterin.
Biasanya setelah usia kehamilan 4 bulan atau lebih keadaan akan membaik.

B.

Diagnosis
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum Diagnosis hyperemesis gravidarum

dapat dengan mudah ditegakkan, yaitu melalui beberappa gambaran klinis berikut:

C.

Sering muntah (lebih dari 10 kali per 24 jam)


Tenggorokan terasa kering dan terus-menerus merasa haus
Kulit menjadi keriput (dehidrasi)
Berat badan mengalami penyusutan
Pada keadaan yang berat dapat terjadi dengan gangguan syarat/kesadaran.
Faktor
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hiperemesis adalah sebagai

berikut:
1.
2.
3.

Kemungkinan vilikorialis
Adanya faktor alergi
Adanya faktor predisposisi, seperti primi gravidarum dan over

4.

distensi Rahim
Adanya faktor psikologis, seperti ketidakharmonisan dalam rumah

tangga, kehamilan

yang tidak diinginkan. Atau ketidak siapan untuk

memiliki anak (takut untuk hamil)


D. Tingkatan/jenis
Hyperemesis gravidarum memiliki gejala-gejala yang berbeda sesuai
dengan tingkatannya. Berikut adalah uraian mengenai gejala hyperemesis
gravidarum berdasarkan tingkat keparahannya.
Tingkat 1
a.

Mual muntah terus menerus sehingga mempengaruhi keadan umum, terjadi

dehidrasi.
b.
Tekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, dan dapat disertai dengan
naiknya suhu tubuh.
Tingkat 2
a.

Dehidrasi bertambah, yang terjadi dengan:


Turgor kulit makin berkurang
Lidah kering dan kotor
Berat badan menurun
Mata cekung

b.

c.

Gangguan sirkulasi darah, yang ditandai dengan:


Nadi cepat dan tekanan darah menurun
Hemokonsentrasi
Oliguria
Obstipasi
Gangguan metabolism, yang ditandai dengan:
Terjadi metabolism anaerob dalam pemecahan emak yang menyebabkan

adanya keton, dijumpai dalam urin dan napas (bau keton).

Gangguan fungsi lever, terjadi icterus


Tingkat 3
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Dehidrasi makin berat


Mual muntah berhenti
Terjadi perdarahan esophagus dan retina
Gangguan fungsi lever (icterus) yang terus meningkat
Penurunan kesadaran, somnolen sampai koma
Gangguan saraf berupa ensefalopati wernickle, yang ditandai dengan:
Nistagmus
Diplopia
Perubahan mental

E.

Penanganan
Pengobatan yang baik pada emesisi gravidarum dapat mencegah

hiperemesis gravidarum. Dalam keadaan muntah berlebihan dan dehidrasi ringan,


penderita emesis gravidarum sebaiknya dirawat sehingga dapat megah
hiperemesis gravidarum. Konsep pengobatan yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut.
a.

Isolasi dan pengobatan psikologis, dengan melakukan isolasi diruangan

sudah dapat menenangkan ibu hamil karena perubahan suasana dari lingkungna
rumha tangga. Petugas dapat memberi komunikasi, informasi dan edukasi tentang
berbagai masalah dalam kehamilan.
b.

Pemberian cairan pengganti, cairan pengganti dapat diberikan dalam

keadaan darurat sehingga keadaan dehidrasi dapat diatasi. Cairan pengganti yang
diberikan adalah glukosa 5%-10% dengan keuntungan dapat menggganti cairan
yang hilang dan berfungsi sebagai sumber energi sehingga terjadi perubahan
metabolisme dari lemak menjadi protein menuju kearah pemecahan glukosa.
Cairan tersebut dapat ditambah vitamin C, B Kompleks atau kalium yang
diperlukan untuk kelancaran metabolisme. Selama pemberian cairan harus

memperhatikan keseimbangan cairan yang masuk dan keluar melalui kateter, nadi,
tekanan darah, suhu dan pernafasan. Lancarnya pengeluaran urin memberi
petunjuk bahwa keadaan ibu hamil berangsur-angsur membaik. Pemeriksaan yang
perlu dilakukan adalah pemeriksaan darah, urin dan bila memungkinkan
pemeriksaan fungsi hati dan ginjal. Bila muntah berkurang dan kesadaran
membaik, ibu dapat diberikan makan minuman dan mobilisasi.
c.

Pemberian obat, pemberian obat pada hiperemesis gravidarum sebaiknya

berkonsultasi dengan dokter sehingga dapat dipilih obat yang tidak bersifat
teratogenik (dapat menyebabkan kelainan kongenital atau cacat bawaan pada
bayi). Komponen (susunan obat) yang dapat diberikan adalah:

Sedatif ringan (fenobarbital[luminal] 30 mg), valium)


Anti alergi (antihistamin, dramamine, avomine)
Obat antimual / antimuntah (mediamer B6, emetrole. Stemetil, avopreg)
Vitamin, terutama B kompleks dan vitamin C

d.

Menghentikan kehamilan, pada beberapa kasus, pengobatan hiperemesis

yang tidak berhasil justru mengakibatkan terjadinya kemunduran dan keadaan


semakin memburuk.

Anda mungkin juga menyukai