Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BAYI

BARU LAHIR DENGAN KREN IKTERUS

Disusun oleh

YUYUN WAHYUNI MK
205491517029
KERN IKTERUS

Kern ikterus adalah kerusakan otak pada bayi, akibat


tingginya kadar bilirubin dalam darah. Bilirubin yang
menjadi penyebab timbulnya penyakit kuning ini, jika tidak
tertangani dapat menumpuk pada otak dan dapat
mengakibatkan cedera pada otak atau lumpuh otak
(cerebral palsy) (Herry dkk, 2015)
Tanda dan Gejala

01 Demam 05 Otot yang tegang

02 Kaku di seluruh Tubuh 06 Suara yang melengking


saat menangis.

03 Tidak mau menyusu 07 Mudah mengantuk.

04 Tampak Lemas 08 Gangguan dalam pergerakan.


PENYEBAB
Kernikterus disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin dalam darah
(hiperbilirubinemia). (Wiliansom,2016) Peningkatan kadar bilirubin
disebabkan karena :
a. Produksi bilirubin serum yang berlebihan
b. Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi akibat dari gangguan
fungsi hepar
c. Gangguan transportasi karena kurangnya albumin yang mengikat
bilirubin.
d. kurangnya pemberian ASI yang masuk ke usus juga mempengaruhi
proses pembuangan bilirubin dari dalam tubuh
Faktor Resiko

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kernikterus


pada bayi, yaitu. (Fajria, 2015):
a. Lahir Prematur
b. Kurang Asupan makanan
c. Golongan darah O atau Rhesus negatif
d. Riwayat penyakit kuning dalam keluarga
DIAGNOSIS

Cara menegakkan diagnosis (Kosim,2015)


1. Kaji Keluhan subjektif
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang laboratorium
4. menentukan derajat ikterus dengan cara klinis (rumus
kramer)
KOMPLIKASI

Sejumlah komplikasi yang dapat timbul pada bayi dengan kernikterus


adalah (Fajria, 2015)
a. Cerebral Palsy
b. Gangguan pendengaran hingga tuli.
c. Keterbelakangan mental.
d. Sulit bicara
PENGOBATAN

Pengobatan untuk bayi kern ikterus meliputi (Sudarti,2014):


1. Fototerapi. Terapi yang dikenal dengan blue light ini menggunakan sinar
khusus, untuk menurunkan kadar bilirubin dalam darah
2. Transfusi tukar. Bila kadar bilirubin pada bayi masih tinggi walaupun
sudah menjalani fototerapi, dokter akan menyarankan transfusi tukar.
Prosedur ini mengganti darah bayi dengan darah pendonor.
Tinjauan Kasus
Manajemen Asuhan Kebidanan
Terhadap By Ny M NCB SMK Usia 5 Hari di Klinik Rosa Kartika

Nama Pengkaji : Yuyun Wahyuni Mk


Hari/tanggal pengkaji : Selasa, 27 Juli 2021
Waktu pengkaji : 14.20 WIB
Tempat pengkaji : Klinik Rosa Kartika

IDENTITAS ORANG TUA


IDENTITAS BAYI
Nama Istri : Ny M Nama Suami : Tn. H
Umur : 20 tahun Umur : 21 tahun Nama : By Ny M

Suku : Jawa Suku : Jawa Usia : 5 Hari


Agama : Islam Agama : Islam
Tanggal/Jam lahir : 22 Juli 2021, 14.20 WIB
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Goldar : O Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl Kecapi V, Jagakarsa


A. Data Subjektif

1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayi tampak kuning pada hari ketiga, sudah di jemur tapi
kuning tidak berkurang, tidak mau menyusu, rewel, demam, lemas, badan
tegang kaku.
Ibu mengatakan jarang memberi asi karna sulit keluar.

2. Riwayat persalinan ini


Ibu mengatakan ini kelahiran anak pertama pada tanggal 22 Juli 2021 pukul
14.20 WIB spontan di Bidan , Usia gestasi 38 minggu 2 hari BB saat lahir
2300 gram PB 48 cm, Apgar Score 7/9

3. Riwayat Obstetri
ANC : Trimester II 1x, Trimester III 1x di Bidan
Suntik TT : 1x
A. Data Subjektif

Faktor Neonatal
a. Keadaan saat lahir : Normal
b. Keberhasilan IMD : Kurang berhasil, Asi tidak lancar
c. Pola eliminasi:
BAK : 6x Sehari
BAB : 1x Sehari. dan sudah 2 hari tidak BAB
d. Riwayat laktasi : 6x Sehari
e. Pemberian salep mata : Ya
f. Pemberian vitamin K : Ya
g HB0 : Ya
Faktor Genetik
a. Penyakit keturunan : Tidak ada
b. Cacat fisik : Tidak ada

4. Riwayat penyakit
Ibu mengatakan ibu dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
B. Data Objektif

1. Keadaan umum : Lemah


2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
Respirasi : 48x/menit
Denyut jantung : 136x/menit
Suhu : 38,3 C
4. Antropometri :
BB Lahir : 2300 gram
BB sekarang : 2100 gram
PB : 48 cm
5. Kepala dan wajah
Bentuk : Normal
Caput succadenium : Tidak ada
LK : 30 cm
Warna kulit : Kuning
B. Data Objektif

6. Telinga
Bentuk : Normal
Letak simetris : Ya, Kanan dan kiri
Pengeluaran cairan: Tidak ada
7. Mata
Letak : Simetris Kanan dan Kiri
Sklera : Kuning
Tanda infeksi : Tidak ada
Refleks : Glabeller reflek Ada
8. Hidung dan Mulut
Warna : Hidung Kuning dan bibir kering
Kelainan : Tidak ada
Refleks : sucking dan swallowing reflek Ada tetapi
lemah
B. Data Objektif

9. Leher
Pergerakan leher : kaku
Refleks : Tonick neck reflek ada
Warna Kulit : Kuning
10. Dada
Retraksi dada : Tidak ada
Bunyi nafas : Normal
Bunyi jantung : Normal
Lingkar Dada : 34 cm
Warna kulit : Kuning
11. Perut
Bentuk perut : Normal
Tali pusat : Belum puput, kering, tidak ada cairan
Warna Kulit : Kuning
B. Data Objektif

12. Bahu, lengan, dan tangan.


Simetris : Kanan dan kiri
Jumlah jari tangan : Lengkap
Gerakan otot tangan : Lemah
Refleks : Grasping reflek ada
13. Punggung
Benjolan : Tidak ada
14. Anus
Lubang anus : Ada
15. Genitalia:
*Laki-laki
Lubang uretra : Ada
Keadaan testis : Normal
16. Kaki
Simetris : Kanan dan Kiri
Jumlah jari kaki : Lengkap
Warna kulit : Kuning
B. Data Objektif

17. Pemeriksaan Kramer derajat 5 yaitu kuning pada bagian


kepala, badan, ekstremitas sampai ujung jari
18. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Bilirubin direk : 7,08 mg/dL
Bilirubin Indirek :13,04 mg/dL
Bilirubin total : 20,12 mg/dL
Hemoglobin : 16 g%
Hematokrit : 50,2 %
Goldar :O
ASSASMENT
By Ny M neonatus cukup bulan sesuai
masa kehamilan usia 5 hari dengan
kern ikterus
 
Diagnosa Potensial
Kejang, Sepsis
Masalah
Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan
 
Kebutuhan Segera
Rujuk dan Kolaborasi dengan dokter
Spesialis Anak
 
PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa kadar bilirubin dalam darah

bayinya tinggi sehingga menyebabkan perubahan warna kulit menjadi kuning. Ibu

mengerti akan penjelasan yang diberikan

2. Memberikan Inform Consent akan tindakan yang akan diberikan yaitu pemberian

cairan atau pemasangan infus .Pasang infus D¼ NS (mikrodrip) 15 tetes per menit .

Ibu setuju dan infus telah terpasang

3. Melakukan rujukan segera dan berkolaborasi dengan dokter Spesialis Anak . Ibu dan

keluarga bersedia bayinya drujuk

 
Pembahasan

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada By


Hal ini seusai dengan teori
Ny M terdapat tanda dan gejala kern
ikterus yaitu demam, bayi tidak mau (Wiliansom,2016) yang dimana gejala

menyusu, tampak kuning diseluruh bayi yang mengalami kern ikterus yang
tubuh, kaku dan otot tegang, serta
disebutkan tersebut.
tampak lemas .
Pembahasan

Pada pemeriksaan laboratorium pada Menurut (Kosim, 2015) Pada bayi


bayi Ny M didapatkan Hasil kadar dengan kern ikterus, dalam
bilirubin total sebesar 20,12 mg/dL, hal
pemeriksaan laboratorium kadar
ini menunjukan bahwa By Ny M
mengalami kern ikterus Bilirubin bisa lebih dari 20-25 mg/dL.

Hal ini sesuai teori dengan praktik


Pembahasan

Pada By Ny M terdapat salah satu faktor resiko Hal ini sesuai dengan teori (Fajria,2015)
terjadinya kern ikterus yaitu asupan makanan Bilirubin dibuang bersama dengan
kurang atau pemberian asi tidak adekuat hal ini feses bayi. Oleh karena itu, kurangnya
bisa menyebabkan meningkatnya kadar bilirubin asupan atau asi tidak adekuat dapat
dalam darah. memicu lambatnya pembuangan feses,
sehingga kadar bilirubin dalam tubuh
meningkat.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai