Anda di halaman 1dari 3

HISTEREKTOMI

No. Revisi Halaman


Nomor Dokumen
0 1/3
RSIAHM/SPO/OK/016
Ditetapkan Oleh :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal :
Operasional 26 Maret 2018
dr. Evie Kusmiati
NIK. 0/18.03/00427
Suatu tindakan untuk mengangkat rahim baik pada kasus obstetric
Pengertian
maupun ginekologi berdasarkan indikasi
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan Mutu Pelayanan Medis

Tujuan 2. Tujuan Khusus :


Adanya panduan langkah – langkah dalam pelaksanakan
Histerektomi pada kasus obstetric dan ginekologi
Peraturan Direktur Nomor 00.04/PER/DIR/RSIA-HM/III/2018
Kebijakan
tentang Panduan Pelayanan Pasien OK di RSIA Harapan Mulia
A. Tahap Persiapan :
1. Telah meneliti semua pemeriksaan yang ada (laboratorium,
foto toraks+ BNO-IVP, EKG)
2. Memeriksa fisik pasien dan menetukan kelayakan operasi
3. Konsul Anastesi, IPD, Pulmonologi dan Kardiologi bila Umur
lebih dari 35 tahun
Prosedur
4. Menanyakan obat-obat alergi
5. Memperbaiki keadaan umum sampai optimal
6. Mengecek izin operasi/informed consent
7. Menyediakan darah PRC (500-1000 ml)
8. Menginstruksikan agar lapangan operasi dicukur dan
dibersihkan dengan antiseptik
HISTEREKTOMI

Nomor Dokumen No. Revisi Halaman


RSIAHM/SPO/OK/016 0 2/3

B. Tahap Pelaksanaan :
1. Melakukan periksa dalam narkose
2. Membersihkan vulva/vagina dengan antiseptic
3. Mencuci lapangan operasi dengan antiseptic
4. Insisi pfannenstiel atau Mediana pada abdomen sesuai
kebutuhan untuk akses lapangan operasi
5. Peritoneum dibuka, eksplorasi lapangan operasi (organ
genitalia interna beserta kelainannya)
6. ligamentum rotundum kanan dan kiri dijepit, dipotong dan
diikat
7. Plika vesiko uterina dibuka, kandung kemih disisihkan ke
bawah
8. Dibuat window pada ligamentum latum, selanjutnya tuba,

Prosedur ligamentum ovariiproprium dan arteri ovarika dijepit,


dipotong dan diikat ( bila histerektomi dengan
Salphingoophorektomi maka tuba, ligamentum
infundibulopelvikum beserta arteri ovarika dijepit, dipotong
dan diikat)
9. Vasa uterina kanan dan kiri dijepit, dipotong dan diikat
10. Ligamentum sakrouterina kanan dan kiri dijepit, dipotong dan
diikat, dilanjutkan ligamentum kardinale kanan dan kiri.
11. Uterus dipancung setinggi porsio.
12. Ligamentum rotundum dijahit ke tunggul vagina
13. Kontrol perdarahan, reperitonealisasi, dilanjutkan dengan
penutupan dinding abdomen.
14. Post operasi uterus dibelah dan diidentifikasi kelainan yang
ditemukan. Jaringan uterus beserta kelainannya dikirim ke PA
HISTEREKTOMI

Nomor Dokumen No. Revisi Halaman


RSIAHM/SPO/OK/016 0 3/3

C. Tahap perawatan pasca tindakan


1. Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan
dan instruksi apabila ditemui kelainan / gangguan pasca
tindakan.
2. Catat kondisi pasien pasca tindakan dan buat laporan tindakan
di dalam kolom yang tersedia pada catatan medic penderita.
3. Buat instruksi pengobatan lanjutan dan hal-hal penting yang
memerlukan pemantauan ketat.
4. Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan
telah selesai dilaksanakan dan pasien masih memerlukan
perawatan.
Prosedur
5. Menunjukkan jaringan uterus beserta kelainannya kepada
keluarga pasien.
6. Tugaskan pada petugas yang merawat untuk menjalankan
instruksi perawatan dan pengobatan serta laporkan segera bila
pada pemantauan lanjut ditemukan perubahan-perubahan
seperti yang ditulis dalam catatan pasca tindakan.

Catatan :
Pemasangan foley kateter menetap sampai 24 jam pasca tindakan,
untuk menilai produksi urine serta kemungkinan komplikasi tindakan
berupa terpotongnya ureter atau terjeratnya ureter.
1. Unit VK
Unit Terkait 2. Unit Kamar Operasi
3. DPJP Anestesi

Anda mungkin juga menyukai