Anda di halaman 1dari 14

PEMULASARAN JENAZAH

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


RSUD BERKAH 13.13.71.01 - 1/2
Kab. Pandeglang
DITETAPKAN OLEH
Tanggal Terbit : DIREKTUR
STANDAR RSUD BERKAH KAB. PANDEGLANG
PROSEDUR 02 JUNI 2017
OPERASIONAL

dr. H. FIRMANSYAH, M.Kes


Pembina/IV.a
NIP. 19690610 200212 1 007
Pengertian Pemulasaran jenazah adalah proses perawatan jenazah yang
meliputi kegiatan memandikan, mengkafani, menshalati
sebelum jenazah dibawa pulang kerumah duka /pemakaman
jenazah.
Tujuan Mengetahui dan memahami tentang tata cara perawatan
jenazah sesuai dengan agama islam sehingga tidak terjadi
kesalahan pahaman atau miss perception antara pengurus
atau perawat jenazah dengan keluarga.

Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Berkah Pandeglang Nomor :


065.800.445.IV.2017 tanggal 3 April 2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Kamar jenazah di RSUD Berkah Pandeglang
PROSEDUR Memandikanjenazah
1. Petugas kamar jenazah mengambil jenazah dari
ruangan yang telah dilengkapi dengan surat
keterangan kematian dari dokter yang berasal dari
ruang rawat inap atau dari IGD.
2. Lama tinggal jenazah di kamar jenazah paling lama 2 x
24 jam.
3. Apabila dalam 2 x 24 jam tidak ada pihak yang
bertanggungjawab, maka jenazah dinyatakan sebagai
jenazah terlantar, dan penanganannya mengacu
kepada SPO Jenazah terlantar.
4. Dalam hal pemakaman jenazah menjadi tanggung
jawab keluarga.
5. Waktu pemulasaran jenazah yaitu -/+ 1.5 jam.
6. Petugas kamar jenazah mencatat identitas jenazah
dalam buku realisasi jenazah.
7. Petugas memandikan dan mengkafani jenazah, lalu
menshalatinya.
8. Petugas kamar jenazah membuat perincian biaya rawat
jalan
PEMULASARAN JENAZAH

No. Dokumen: No.Revisi : Halaman :


13.13.71.01 - 2/2
RSUD BERKAH
Kab. Pandeglang

PROSEDUR dan memberikannya kepada wali jenazah agar


membayar biayanya di kasir / bagian keuangan.
9. Petugas menerima tanda bukti pelunasan administrasi,
selanjutnya meminta kepada wali untuk
menandatangani penyerahan jenazah di buku kematian
dan petugas mencatat waktu penyerahannya.
10. Waktu tunggu kesiapan mobil jenazah saat diperlukan
-/+ 1 jam.
11. Namun bila wali jenazah sejak awal menghendaki
jenazah dimandikan di rumah, maka petugas kamar
jenazah/perawat ranap / IGD menyerahkan jenazah
kepada wali untuk segera dibawa pulang dengan
menunggu -/+ 2 jam.
12. Petugas kamar jenazah membuat laporan dalam buku
realisasi jenazah dan buku catatan jenazah keluar.
13. Apabila wali jenazah menghendaki penggunaan jasa
mobil jenazah, prosedur pelayanannya mengacu
kepada prosedur pelayanan mobil ambulance /jenazah
pada prosedur Mutu Pelayanan Ambulance.
Unit Terkait Rawat Inap, IGD, Kamar mayat
PEMULASARAN JENAZAH DENGAN PENYAKIT
MENULAR

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


RSUD BERKAH 13.13.72.01 - 1/2
Kab. Pandeglang
DITETAPKAN OLEH
Tanggal Terbit : DIREKTUR
STANDAR RSUD BERKAH KAB. PANDEGLANG
PROSEDUR 02 JUNI 2017
OPERASIONAL

dr. H. FIRMANSYAH, M.Kes


Pembina/IV.a
NIP. 19690610 200212 1 007

Pengertian Jenazah adalah seseorang meninggal karena penyakit.

Cara memandikan jenazah pengidap penyakit menular


seperti HIV / AIDS tidak bias sembarangan, salah satunya,
wajib mengenakan universal precaution (UP), yakni standar
perlengkapan kesehatan yang terdiri atas penutup kepala,
masker, google (penutup hidung), sarung tangan, pakaian
steril, dan sepatu bot.
Tujuan 1. Upaya pencegahan standar atau pencegahan dasar pada
semua kondisi.
2. Mencegah penularan secara kontak pada petugas atau
masyarakat umum.

Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Berkah Pandeglang Nomor :


065.800.445.IV.2017 tanggal 3 April 2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Kamar jenazah di RSUD Berkah Pandeglang
PROSEDUR Alat yang di siapkan:

Alat pelindung diri di antaranya :sarung tangan, pelindung


muka (masker dan kacamata), gaun / jubah / apron dan
pelindung kaki.
Penatalaksanaan
1. Petugas melakukan cuci tangan dengan
menggunakan antiseptic bisa pilih salah satu
antiseptic dan di lanjutkan dengan mencucitangan
kembali dengan air mengalir selama 2-5 Menit.
2. Semua petugas memakai alat pelindung, semua alat
harus di pakai pada saat menangani jenazah untuk
mengurangi pejanan darah dan cairan tubuh jenazah.
3. Petugas yang sudah berpakaian lengkap mengangkat
jenazah di bawa kemeja kamar jenazah untuk di
mandikan
PEMULASARAN JENAZAH DENGAN PENYAKIT
MENULAR

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


RSUD BERKAH 13.13.72.01 - 2/2
Kab. Pandeglang

PROSEDUR Penatalaksanaan
4. Petugas melakukan cuci tangan dengan
menggunakan antiseptic bisa pilih salah satu
antiseptic dan di lanjutkan dengan mencucitangan
kembali dengan air mengalir selama 2-5 Menit.
5. Semua petugas memakai alat pelindung, semua alat
harus di pakai pada saat menangani jenazah untuk
mengurangi pejanan darah dan cairan tubuh jenazah.
6. Petugas yang sudah berpakaian lengkap mengangkat
jenazah di bawa kemeja kamar jenazah untuk di
mandikan.
7. Setelah selesai di mandikan jenazah di siram dengan
larutan kaporit, tunggu 5-10 menit dan bila sulang
dengan air sampai kering dengan dosis kaporit
dengan konsentrasi 35% :14 gr kaporit dalam 1 liter
air, kaporit dengan konsentrasi 60% : 8 gr kaporit
dalam 1 liter air, kaporit dengan kosentrasi 70% : 7,1
% gr kaporit dalam satu liter air.
8. Setelah jenazah kering di lakukan pengkafanan
dengan bungkus kain kafan yang harus di lakukan
olehpetugas yang berpakaian lengkap.
9. Setelah di kafani jenazah di bungkus dengan plastic.
10. Setelah petugas selesai mengkafani jenazah, petugas
menyerahkan kemodin / kaum setempat untuk di
sholatkan.
11. Modin / kaum memimpin pelaksanaan shalat jenazah
saat pelaksanaan sholat jenazah.
12. Selesai di sholatkan, selanjutnya jenazah di angkat
oleh petugas ke keranda mayat untuk dibawa ke
pemakaman.

Unit Terkait Rawat Inap, IGD


PEMULASARAN JENAZAH INFEKSIUS

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


13.13.73.01 - 1/3
RSUD BERKAH
Kab. Pandeglang
DITETAPKAN OLEH
Tanggal Terbit : DIREKTUR
STANDAR RSUD BERKAH KAB. PANDEGLANG
PROSEDUR 02 JUNI 2017
OPERASIONAL

dr. H. FIRMANSYAH, M.Kes


Pembina/IV.a
NIP. 19690610 200212 1 007
Pengertian Pemulasaran jenazah adalah proses perawatan jenazah yang
meliputi kegiatan memandikan, mengkafani, dan meshalatinya
sebelum di bawa pulang kerumah pasien (dimakamkan).

Jenazah infeksius adalah jenazah yang di tetapkan oleh


dokter mengidap penyakit menular seperti HIV / AIDS,
Hepatitis B, Hepatitis C, dan yang semisalnya.
Tujuan 1. Upaya pencegahan standar atau pencegahan dasar pada
semua kondisi
2. Mencegah penularan secara kontak pada petugas atau
masyarakat umum.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Berkah Pandeglang Nomor :
065.800.445.IV.2017 tanggal 3 April 2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Kamar jenazah di RSUD Berkah Pandeglang
PROSEDUR 1. Petugas kamar jenazah menjalankan prosedur universal
yaitu cucitangan sebelum memakai sarung tangan.
2. Petugas memakai alat pelindung, yang meliputi :
memakai sarung tangan karet yang panjang (sampai ke
siku), sepatu bot sampai lutut, masker dan kacamata,
jubah / celemek yang kedap air.
3. Petugas mengambil jenazah dari ruangan yang sudah di
lengkapi dengan surat keterangan kematian dari dokter.
4. Petugas memandikan jenazah dan mengkafaninya lalu di
bungkus plastik, dan petugas masih dalam keadaan
mengenakan baju pelindung.
5. Segera mencuci kulit dan permukaan lain dengan air
mengalir bila terkena darah atau cairan tubuh lain.
6. Dilarang memanipulasi alat suntik atau menyarumkan
jarum suntik ketutupnya. Buang semua alat/benda tajam
dalam wadah yang tahan tusukan
PEMULASARAN JENAZAH INFEKSIUS

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


13.13.73.01 - 2/3
RSUD BERKAH
Kab. Pandeglang
PROSEDUR 7. Petugas memandikan jenazah dan mengkafaninya lalu di
bungkus plastik, dan petugas masih dalam keadaan
mengenakan baju pelindung.
8. Segera mencuci kulit dan permukaan lain dengan air
mengalir bila terkena darah atau cairan tubuh lain.
9. Dilarang memanipulasi alat suntik atau menyarumkan
jarum suntik ketutupnya. Buang semua alat/benda tajam
dalam wadah yang tahan tusukan.
10. Semua permukaan yang terkena percikan atau tumpahan
darah dan/cairan tubuh lain segera di bersihkan dengan
larutan klorin 0,5%.
11. Semua peralatan yang akan digunakan kembali harus di
proses dengan urutan: Dekontaminasi, pembersihan,
disinfeksi atau sterilisasi.
12. Sampah dan bahan terkontaminasi lainnya ditempatkan
dalam kantong plastik.
13. Pembuangan sampah dan bahan yang tercemar
disesuaikan pengelolaannya dengan sampah medis.
14. Petugas membuat perincian biaya pemulasaran jenazah
lalu memberikannya kepada wali jenazah agar
menyelesaikan administrasinya di bagian keuangan.
15. Petugas menerima bukti pelunasan administrasi,
selanjutnya petugas meminta wali jenazah untuk
menandatangani penyerahan jenazah di buku kematian
dan mencatat waktu penyerahannya.
16. Petugas kamar jenazah membuat laporan dalam buku
realisasi jenazah dan dibuku catatan jenazah keluar.
17. Apabila wali jenazah menghendaki penggunaan jasa
mobil jenazah, maka prosedur pelayanannya mengacu
kepada SOP mobil ambulance.
18. Petugas menyampaikan kekeluarga jenazah bahwa
jenazah yang telah di bungkus (dibalut kain kafan) tidak
boleh dibuka lagi.
19. Lama tinggal jenazah di kamar jenazah paling lama 2 x 24
jam.
20. Apabila dalam 2 x 24 jam tidak ada pihak yang
bertanggung jawab, maka ia digolongkan sebagai jenazah
terlantar.
PEMULASARAN JENAZAH INFEKSIUS

No. Dokumen: No.Revisi : Halaman :


13.13.73.01 - 3/3
RSUD BERKAH
Kab. Pandeglang
PROSEDUR 21. Apabila dalam 2 x 24 jam tidak ada pihak yang
bertanggung jawab, maka ia digolongkan sebagai jenazah
terlantar.
22. Jenazah terlantar menjadi tanggung jawab Negara/pemda
setempat.
23. Dalam hal pemakaman jenazah menjadi tanggung jawab
keluarga.
24. Waktu pemulasaran jenazah infeksius yaitu 2.5 jam.
25. Waktu tunggu kesiapan mobil jenazah saat diperlukan
yaitu -/+ 1 jam.
Unit Terkait Rawat Inap,IGD,Kamar Mayat
PEMERIKSAAN VISUM ET REPERTUM

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


13.13.74.01 - 1/2
RSUD BERKAH
Kab. Pandeglang
DITETAPKAN OLEH
Tanggal Terbit : DIREKTUR
STANDAR RSUD BERKAH KAB. PANDEGLANG
PROSEDUR 02 JUNI 2017
OPERASIONAL

dr. H. FIRMANSYAH, M.Kes


Pembina/IV.a
NIP. 19690610 200212 1 007
Pengertian Visum repertum (VeR) adalah laporan tertulis yang di buat
oleh dokter berdasarkan sumpah jabatannya terhadap apa
yang dilihat dan diperiksa berdasarkan keilmuaannya.
Tujuan Memberikan kenyataan/barang bukti (corpus delect) yang sah
di pengadilan karena buktinya sendiri telah berubah pada saat
persidangan berlangsung. Jadi VeR merupakan barang bukti
yang sah karena termasuk surat sah sesuai dengan KUHP
pasal 184
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Berkah Pandeglang Nomor :
065.800.445.IV.2017 tanggal 3 April 2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Kamar jenazah di RSUD Berkah Pandeglang
PROSEDUR 1. IGD RSU At-Turots melayani Visum et Repertum
2. Permintaan Visum diajukan secara resmi dan tertulis
oleh Kepolisian dan keluarga jenazah kepada RSU At-
Turots.
3. Pengajuan permintaan Visum disampaikan di IGD
dalam waktu 2 x 24 jam sejak kejadian oleh petugas
kepolisian.
4. Petugas IGD meneliti surat permintaan Visum, setelah
meneliti kebenaran surat, petugas menulis tanggal, jam
penerimaan, nama dan tanda tangan, lalu
menyampaikan kepada dokter yang berwenang.
5. Apabila jenazah sudah masuk ruangan maka surat
permintaan Visum ada di IGD.
6. Visum dibuat berdasarkan pemeriksaan jenazah pada
saat permintaan Visum Et repertum, dan petugas
PEMERIKSAAN VISUM ET REPERTUM

No. Dokumen: No.Revisi : Halaman :


13.13.74.01 - 2/2
RSUD BERKAH
Kab. Pandeglang
dokter yang berwenang memeriksa kondisi secara umum.
1. Visum jenazah dibuat dan ditandatangani oleh Dokter
yang memeriksa / menangani penderita pada saat
visum diterima.

PROSEDUR 2. Visum bisa diambil oleh petugas kepolisian dalam


waktu 2 X 24 jam.
3. Petugas menandatangani penerimaan laporan visum

Catatan : Dokumentasi visum (menggunakan kamera


khusus visum kemudian disimpan dikomputer IGD)
Unit Terkait Rawat Inap, IGD
PERAWATAN/PENGAWETAN JENAZAH

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


13.13.75.01 - 1/3
RSUD BERKAH
Kab. Pandeglang
DITETAPKAN OLEH
Tanggal Terbit : DIREKTUR
STANDAR RSUD BERKAH KAB. PANDEGLANG
PROSEDUR 02 JUNI 2017
OPERASIONAL

dr. H. FIRMANSYAH, M.Kes


Pembina/IV.a
NIP. 19690610 200212 1 007
Pengertian Perawatan /pengawetan jenazah adalah suatu tindakan
medis melakukan pemberian bahan kimia tertentu pada
jenazah untuk menghambat pembusukan serta menjaga
penampilan luar jenazah supaya tetap mirip dengan kondisi
sewaktu hidup.

Tujuan 1. Untuk mencegah terjadinya pembusukan pada jenazah.


2. Untuk membunuh kuman, karena dengan menyuntikan
zat-zat tertentu kuman tersebut akan mati dan agar tidak
meninggalkan luka serta agar tubuh jenazah tidak kaku.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Berkah Pandeglang Nomor :
065.800.445.IV.2017 tanggal 3 April 2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Kamar jenazah di RSUD Berkah Pandeglang
PROSEDUR A. Tindakan yang di lakukan diluar kamar jenazah yaitu:
1. Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan.
2. Memakai pelindung wajah dan jubah.
3. Luruskan tubuh jenazah dan letakan dalam posisi
terlentang dengan tangan di sisi atau terlipat di
dada.
4. Tutup kelopak mata, mulut dan telinga dengan
kapas atau kasa.
5. Beri alas kepala dengan kain handuk untuk
menampung bila ada rembesan darah atau cairan
tubuh lainnya.
6. Tutup anus dengan kasa dan plester dengan plester
kedap air.
7. Lepaskan semua alat kesehatan dan letakkan alat
bekas tersebut kedalam wadah yang aman sesuai
dengan kaidah kewaspadaan unifersal.
8. Tutup setiap luka yang ada dengan plester kedap
air.
9. Bersihkan tubuh jenazah serta tutup dengan kain
bersih untuk di saksikan oleh keluarga.
10. Pasang label identitas pada kaki jenazah.
PERAWATAN/PENGAWETAN JENAZAH

No. Dokumen: No.Revisi : Halaman :


13.13.75.01 - 2/3
RSUD BERKAH
Kab. Pandeglang
PROSEDUR 11. Beritahu petugas kamar jenazah bahwa jenazah
adalah penderita penyakit menular.
12. Cuci tangan setelah melepas sarung tangan.
B. Tindakan di kamarjenazahyaitu;
1. Lakukan prosedur baku kewaspadaan unifersal
yaitu cuci tangan sebelum memakai sarung tangan.
2. Petugas memakai alat pelindung:
a. Sarung tangan karet yang panjang (sampai ke
siku).
b. Sepatu boot sampai lutut.
c. Pelindung wajah (masker dan kacamata)
d. Jubah atau celemek yang kedap air.
3. Jenazah di mandikan oleh petugas kamar jenazah
yang telah memahami cara membersihkan atau
memandikan jenazah penderita penyakit menular.
4. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau atau kain
pembungkus lain sesuai dengan agama dan
kepercayaan Yang di anut.
5. Cuci tangan dengan sabun sebelum memakai
sarung tangan dan sesudah melepas sarung
tangan.
6. Jenazah yang sudah di bungkus kain kafan tidak
boleh di buka lagi.
7. Jenazah tidak boleh di balsam atau di suntik dengan
zat pengawet kecuali oleh petugas khusus yang
telah mahir dalam hal tersebut.
8. Jenazah tidak boleh di otopsi, dalam kondisi tertentu
otopsi dapat di lakukan setelah mendapat
persetujuan dari pimpinan rumah sakit dan di
laksanakan oleh petugas rumah sakit yang telah
mahir dalam hal tersebut.
C. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam proses
perawatan atau pengawetan jenazahyaitu:
1. Segera mencuci kulit dan permukaan lain dengan
air mengalir bila terkena darah atau cairan tubuh
lain.
2. Di larang memanipulasi alat suntik atau
menyarungkan jarum suntik ketutupnya. Buang
semua alat atau benda tajam kedalam wadah yang
tahan tusukan.
3. Semua permukaan yang terkena percikan atau
tumpahan darah atau cairan tubuh lainnya segera di
bersihkan dengan cairan klorin 0,5 %.
PERAWATAN/PENGAWETAN JENAZAH

No. Dokumen: No.Revisi : Halaman:


13.13.75.01 - 3/3
RSUD BERKAH
Kab. Pandeglang
PROSEDUR 4. Semua alat yang akan di gunakan kembali harus di
proses dengan urutan: Dekontaminasi,
Pembersihan, Desinfeksi atau sterilisasi.
5. Sampah dan bahan terkontaminasi lainnya di
tempatkan dalam kantong plastic.
6. Pembuangan sampah dan bahan yang tercemar di
kelola sebagaimana cara pengolahan sampah
medis.
Unit Terkait Rawat Inap,IGD, Kamar Mayat
PENANGANAN JENAZAH TERLANTAR

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


13.13.76.01 - 1/2
RSUD BERKAH
Kab. Pandeglang
DITETAPKAN OLEH
Tanggal Terbit : DIREKTUR
STANDAR RSUD BERKAH KAB. PANDEGLANG
PROSEDUR 02 JUNI 2017
OPERASIONAL

dr. H. FIRMANSYAH, M.Kes


Pembina/IV.a
NIP. 19690610 200212 1 007
Pengertian Penanganan jenazah terlantar adalah proses perawatan
jasad orang meninggal dunia tanpa di ketahui identitas dan
ahli warisnya yang meliputi kegiatan memandikan,
mengkafani, menshalati, dan (pemakaman jenazah).
Tujuan 1. Upaya menghormati jasad sebagai ciptaan Allah SWT
sehingga tidak membusuk yang bisa menggangu
lingkungan setempat.
2. Membantu pihak pemerintah dalam mengayomi
warganya khususnya dalam hal menangani jenazah
terlantar sampai jenazah tersebut dikuburkan.
3. Memberi contoh kepada masyarakat dalam mewujudkan
sebuah kepedulian agar ke depan bisa manusiawi dan
peduli antar sesama manusia.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Berkah Pandeglang Nomor :
065.800.445.IV.2017 tanggal 3 April 2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Kamar jenazah di RSUD Berkah Pandeglang
PROSEDUR 1. Ada surat bukti temuan jasad dari kepolisian.
2. Barang titipan berupa jenazah dari pihak kepolisian
berada di pemulasaran jenazah paling lama 2x24 jam.
3. Jenazah terlantar menjadi tanggung jawab negara /
pemda setempat atas pemakamannya berdasarkan UU
dasar 1945 pasal 33.
4. Pihak yang berwajib (kepolisian) memberikan imbauan
kepada masyarakat yang kehilangan anggota keluarga
dengan ciri-ciri yang di sebutkan agar segera
mendatangi rumah sakit.
5. Petugas kamar jenazah mengambil jenazah terlantar
dari ruangan yang telah di lengkapi dengan surat
kematian dari dokter jaga.
6. Petugas kamar jenazah mencatat identitas jenazah
beserta ciri-ciri fisik yang ada dalam buku realisasi
jenazah.
PENANGANAN JENAZAH TERLANTAR

No. Dokumen: No.Revisi : Halaman :


13.13.76.01 - 2/2
RSUD BERKAH
Kab. Pandeglang
PROSEDUR 7. Petugas memandikan dan mengkafani jenazah.
8. Petugas membuat perincian biaya pemulasaran jenazah
dan memberikannya kepada wali jenazah / pihak yang
berwenang agar membayar biayanya di bag keuangan.
9. Petugas meminta bukti pelunasan administrasi,
selanjutnya meminta kepada wali / pihak yang berwenang
untuk menandatangani penyerahan jenazah di buku
kematian dan petugas mencatat waktu penyerahannya.
10. Apabila wali jenazah menghendaki penggunaan jasa
mobil jenazah maka prosedur pelayanannya mengacu
kepada SPO mobil ambulance.
11. Waktu tunggu kesiapan mobiljenazah saat di perlukan -+
1 jam.
Unit Terkait Rawat Inap, IGD Kamar Mayat

Anda mungkin juga menyukai