Anda di halaman 1dari 3

PEMASANGAN ENEMA/HUKNAH

Tanggal terbit

Pengertian Enema adalah tindakan memasukkan cairan ke dalam usus melalui rektum,
sehingga cairan tersebut dapat mengalir balik atau tertahan. Istilah ini
biasanya didahului dengan nama cairan enema yang digunakan. Lebih lanjut
enema dapat diberi nama menurut fungsi cairan tersebut (Sue Hinchliff,
1999). Jenis enema terdiri dari enema tinggi dan enema rendah (Hidayat &
Uliyah, 2005).

Tujuan 1. Tujuan Enema tinggi


a. Membantu mengeluarkan fases akibat konstipasi atau impaksi fekal
b. Membantu defaksi yang normal sebagai bagian dari program latihan
defakasi (bowel training program)
c. Tindakan pengobatan / pemeriksaan diagnostik.
2. Tujuan enema rendah
a. Menggosongkan usus pada pra-pembedahan untuk mencegah ha-hal yang
tidak diinginkan selama operasi berlangsung, seperti buang air besar.
b. Merangsang buang air besar atau merangsang peristaltik usus untuk
mengeluarkan feses karena kesulitan untuk defekasi (pada pasien sembelit).

Indikasi a. Konstipasi
b. Kebiasaan buang air besar yang tidak teratur
c. Penggunaan laxative yang berlebihan.
d. Peningkatan stress psikologis
e. Impaksi fases (tetahannya feses)
f. persiapan pra operasi
g. untuk tindakan diagnostik misalnya pemariksaan neurologi
h. pasien dengan malaena

Kontraindikasi a. Hemoroid yang berdarah


b. Keganasan kolon atau rektum
c. Diare
d. Post operasi
e. Pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal,tumor rectum dan
kolon.

Alat dan bahan Pemberian melalui selang rektal dengan wadah enema pada enema rendah
dan enema tinggi.
a. Volume larutan hangat
1) Dewasa : 700-1000ml, dengan suhu 40,5-43ºC
2) Anak – anak :
a) Bayi : 150-250ml
b) Usia bermain (toddler): 250-350ml
c) Usia sekolah : 300-500ml
d) Remaja : 500-700 ml
Cat : Suhu cairan yang digunakan untuk anak-anak adalah 37,7ºC, sedang
untuk dewasa dihangatkan 40,5-43ºC
b. Vaseline atau jeli
c. Wadah enema (huknah)
d. Selang rektal dengan ujung bulat.
1) Dewasa : No.22-30 G French(fr)
2) Anak – anak : No.12-18 fr
e. Selang menghubungkan selang rektal ke wadah (selang irrigator)
f. Klem pengatur pada selang
g. Termometer air untuk mengukur suhu larutan
h. Perlak pengalas
i. Selimut mandi
j. Kertas toilet
k. Pispot
l. Waslap, handuk serta sabun
m. Masker
n. Sarung tangan sekali pakai
o. Tiang intravena
p. Bengkok

Prosedur Penatalaksanaan cleansing enema yang terdiri dari low enema (huknah
rendah) dan high enema (huknah tinggi), diantaranya (Asmadi, 2008) :
a. Jelaskan prosedur kepada klien.
b. Tutup ruangan / tirai.
c. Susun wadah enema, hubungkan selang, klem, dan selang rektal.
d. Tutup klem pengatur
e. Siapkan larutan hangat dan periksa suhu larutan dengan termometer air
atau dengan meneteskan sedikit larutan diatas pergelangan tangan sebelah
dalam. Tambahkan larutan hangat kedalam wadah.
f. Bilas wadah, isi dengan larutan, lepaskan klem, dan biarkan larutan keluar
sampai tak ada udara. Tempatkan dekat dengan unit tempat tidur untuk
memenuhi selang. Klem kembali selang.
g. Bantu klien untuk pada posisi miring ke kiri (lateral kiri) untuk huknah
rendah dan miring ke kanan untuk huknah tinggi dengan lutut kanan fleksi.
h. Letakkan perlak pengalas dibawah pantat klien dan letakkan pispot dekat
dengan tempat tidur.
i. Gunakan masker
j. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
k. Selimuti tubuh dan ekstrimitas bawah klien dengan selimut mandi, biarkan
hanya anal yang kelihatan.
l. Beri pelumas 3-4 cm pada ujung selang rektal dengan pelumas jeli.
m. Dengan perlahan, regangkan bokong dan cari letak anus. Instrusikan klien
untuk rileks dengan menghembuskan nafas perlahan melalui mulut.
n. Masukkan ujung selang rektal secara perlahan dengan mengarahkannya ke
umbilikus klien. Panjang insersi beragam ; 7,4-10 cm untuk orang dewasa, 5-
7,5 cm untuk anak-anak, dan 2,5-3,25 cm untuk bayi. Tarik selang dengan
segera, jika ditemukan obstruksi.
o. Buka klem pengatur dan biarkan larutan masuk dengan perlahan dengan
wadah setinggi pinggul klien.
p. Terus pegang selang sampai pengisian cairan berakhir.
q. Naikkan wadah secara perlahan sampai pada ketinggian diatas anus (30-45
cm untuk ketinggian enema tinggi, 30 cm untuk enema rendah, dan 7,5 cm
untuk bayi). Waktu pengaliran sesuai dengan pemberian volume larutan
(missal,1 liter dalam 10 menit).
r. Tutup klem selang setelah semua larutan dialirkan.
s. Letakkan lapisan tisu toilet disekitar selang pada anus dan dengan perlahan
tarik selang.
t. Jelaskan pada klien bahwa perasaan distensi andominal (proses peningkatan
tekanan abdominal yang menghasilkan peningkatan tekanan dalam perut dan
menekan dinding perut) adalah normal.
u. Minta klien untuk menahan larutan selama mungkin saat berbaring
ditempat tidur (untuk bayi atau anak kaci, dengan perlahan pegang kedua sisi
pantat selama beberapa menit).
v. Bereskan wadah enema dan selang pada tempat yang telah disediakan.
w. Lepaskan sarung tangan dengan cara menariknya hingga terbalik dan taruh
ke dalam wadah yang telah disediakan .
x. Bantu klien ke kamar mandi atau mengatur posisi pispot, kemudian
observasi feses dan larutan (peringatkan klien agar tidak menyiram toilet
sebelum perawat menginspeksi).
y. Bantu klien sesuai kebutuhan untuk mencuci area anal dengan air hangat
dan sabun.
z. Cuci tangan kemudian dokumentasikan warna dan konsistensi feses.

Dokumentasi Mencatat warna dan konsistensi feses serta respon klien terhadap proses
enema/huknah yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai