Anda di halaman 1dari 1

kandidiasis oral dan penatalaksanaannya

Fira tasya Sasalbilla


200600192
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Oral candidiasis is a very common fungal infection of the oral mucosa and the most common cause is Candida albicans. Oral
candidiasis causes creamy white lesions, usually on the tongue or inner cheeks. Lesions can be painful and may bleed slightly when
the lesions are dredged. Under normal conditions, Candida fungus is already present in the mouth and surface of human skin.
However, if over-breeding, this fungus will trigger an infection. Risk factors that can increase infections from oral candidiasis, namely
pathogenic factors, host factors, and systemic factors. Oral candidiasis is grouped into three, namely acute oral candidiasis, chronic
oral candidiasis, and angularis keilitis. Acute oral candidiasis is divided into two, namely acute pseudomembranous candidiasis and
acute tropic candidiasis. Management of oral candidiasis is generally sufficient to use topical antifungal. However, in cases where the
lesion is broad or does not respond to topical medications, systemic antifungal can be given. Topical antifungal drugs, namely nystatin
and amphotericin B. And systemic antifungal drugs, namely chloritomazole, ketoconazole, fluconazole, and itraconazole.
Keywords : Candidiasis Oral, Candidiasis, Candida Albicans

PENDAHULUAN PENATALAKSANAAN
Kandidiasis oral adalah salah satu infeksi jamur yang Penatalaksanaan kandidiasis oral umumnya cukup menggunakan
sangat umum terjadi pada mukosa rongga mulut dan antifungal topical. Namun pada keadaan dimana lesi luas atau tidak
penyebab paling umum adalah Candida Albicans. Kandidias
oral menyebabkan lesi berwarna putih krem dan biasanya di berespons dengan obat topikal, dapat diberikan antifungal sistemik.
lidah dan pipi bagian dalam. Obat antifungal topical seperti nystatin dan amfoterisin. Pda obat
antifungal sistematik seperti kloritomazol, ketokonazol, flukanazol
dan itrakanazol.
etiologi
Pada kondisi normal, jamur Candida sudah ada pada mulut
dan permukaan kulit manusia. Namun, jika berkembang biak
secara berlebihan, jamur ini akan memicu terjadinya infeksi. kesimpulan
Faktor resiko yang dapat meningkatkan infeksi dari Penatalaksanaan kandidias oral umumnya cukup menggunakan
kandidiasis oral, yaitu: antifungal topical, seperti nystatin dan amfoterisin B. Pada keadaan
1. faktor patogen dimana lesi luas atau tidak berespons dapat diberikan obat
2. faktor host antifungal sestemik, seperti kloritomazol, ketokonazol, flukonazol,
dan itrakonazol.

kLASIFIKASI DAFTAR PUSTAKA


Dikelompokkan menjadi 3 yaitu
1. Kandidiasis Oral akut 1. Goldsmith LA, Katz SI, Giilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ,
2. Kandidiasis Oral kronik Wolff K. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine. 8th ed. New
3. KeIlitis Angularis York: The McGraw-Hill Companies. 2012: 2299-300.
2. Glick M. Burket's Oral Medicine. 12th ed. Shelton: People's
Medical Publishing House. 2015:93-8.
3. Hakim L, Ramadhian MR. Kandidiasis Oral. Majority 2015; 4(8):
53-7

PEMBAHASAN
Kandidiasis oral adalah infeksi jamur sangat umum di rongga mulut dan penyebab paling
umum adalah Candida albicans. Salah satu kemampuan yang dari Candida albicans adalah
kemampuan untuk tumbuh dalam dua cara, reproduksi dengan tunas, membentuk tunas
elipsoid, dan bentuk hifa, yang dapat meningkatkan misela baru atau bentuk seperti jamur.
Kandidiasis oral dapat terjadi ketika Candida albicans berkembang biak secara berlebihan
dalam mulut. Faktor resiko yang dapat meningkatkan infeksi dari kandidiasis oral, yaitu faktor
patogen, faktor host, dan faktor sistemik. Kandidiasis oral dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
kandidiasis oral akut, kandidiasis oral kronik, dan keilitis angularis. Penatalaksanaan
kandidiasis oral umumnya cukup menggunakan antifungal topikal. Namun pada keadaan
dimana lesi luas atau tidak berespons dengan obat topikal, dapat diberikan antifungal
sistemik. Obat antifungal topikal, yaitu nystatin dan amfoterisin B. Dan obat antifungal
sistemik, yaitu kloritomazol, ketokonazol, flukonazol, dan itrakonazol.

EDIT BY : CORELDRAW

Anda mungkin juga menyukai