Disusun untuk memenuhi salah satu tugas stase manajemen keperawatan Program
Profesi Ners STIKes Bhakti Kencana Angkatan XII
Disusun oleh:
Kelompok 1
Bissmillahirrohmanirohim
Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena berkat
rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan laporan “Kajian dan Analisa
Situasi Maajemen Keperawatan Di Ruang Anyelir 2 RSUD Majalaya Kabupaten
Bandung”. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat dan tugas dalam proses
pembelajaran praktik klinik Program Profesi Ners untuk stase Manajemen
Keperawata.
Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan pada
penyusunan laporan ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
mendidik dan membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan
laporan di waktu yang akan datang. Proses penyususnan ini tidak akan terlaksana
dengan baik tanpa bantuan, bimbingan serta saran dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tidak terhingga
kepada semua pihak yang telah membantu, khususnya pembimbing Akademik mata
kuliah manajemen keperawatan program profesi ners dan pembimbing klinik yang
ada di ruangan anyelir 2 RSUD Majalaya.
Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan
keperawatan serta bagi semua pembacanya, Amin Yaa Rabbal Alami.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB IV ANALISA SITUASI
4.1 PBL (Problem Base Learning) ................................................................. 70
4.2 Perumusan Masalah Fish Bone................................................................. 73
4.3 CARL (Capability, Accessibility, Readeness, Leverage) ......................... 78
BAB
Perumusan Masalah ........................................................................................ 87
Prioritas Masalah ............................................................................................ 88
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
6
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan
oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan serta mengawasi sumber – sumber yang ada, baik sumber daya
manusia, alat maupun dana, sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan
yang efektif, baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat (Suyanto, 2008).
Proses manajemen keperawatan dilakukan dengan pendekatan sistem
terbuka, dimana masing – masing komponen saling berhubungan, berinteraksi dan
dipengaruhi oleh lingkungan terdiri dari lima elemen manajemen keperawatan.
Filosofi pelayanan keperawatan pada tatanan klinik atau rumah sakit
ditekankan pada :
1. Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan dan memenuhi kehidupanya.
2. Setiap pasien harus dihargai sama tanpa membeda - bedakan agama, suku,
ras, warna kulit, status, dan jenis kelamin.
3. Asuhan keperawatan yang diberikan harus ditujukan pada pemenuhan
kebutuhan individu.
4. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan lainya.
5. Perlunya koordinasi dan kerja sama dalam memanfaatkan sumber daya
yang ada dalam mencapai tujuan organisasi.
6. Perlunya evaluasi secara terus – menerus terhadap semua pelayanan
keperawatan yang diberikan (Nursalam, 2016).
A. Tujuan dan Prinsip Keperawatan
Menurut Nursalam (2016), tujuan dan prinsip keperawatan adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan asuhan keperawatan secara profesional
2. Meminimalkan penderitaan pasien hingga mencapai kemandirian
3. Mencegah terjadinya komplikasi
4. Menjamin pemenuhan kebutuhan dasar pasien selama perawatan
5. Membina peran serta atau kerja sama keluarga pasien
6. Membantu pasien agar dapat meningggal dengan damai.
Proses keperawatan
Standar kebijakan Pengkajian
institusi/nasional Perencanaan
Intervensi
Evaluasi
Pendidikan pasien :
Pencegahan penyakit
Mempertahankan
kesehatan
Informed Concent
Rencana tindak lanjut
Pasien Pasien
c. Metode Primer
Metode keperawatan primer merupakan suatu metoda
pemberian asuhan keperawatan, dimana seorang perawat register
bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien dalam 24 jam.
Administrator
Keperawatan
Manajemen Kasus II
Administrator
Keperawatan
30
barat menuju RS terdapat pasar yang senantiasa padat dengan kemacetan
lalu lintas yang parah.
3.1.2 Visi Rumah Sakit
Visi RSUD Majalaya Kabupaten Bandung adalah “Terwujudnya
Pelayanan Kesehatan Prima Yang Maju Dan Mandiri Serta Berwawasan
Rumah Sakit Pendidikan”.
3.1.3 Misi Rumah Sakit
Untuk merealisasikan Visi yang telah ditetapkan dalam lima tahun
kedepan (2014-2018) yang bertumpu pada potensi sumber daya dan
kemampuan yang dimiliki serta ditunjang dengan semangat kebersamaan,
tanggung jawab yang optimal dan profesional dari seluruh komponen, maka
Misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan dan mengembangkan
pelayanan kesehatan berfokus pada kia, trauma dan infeksi lanjut.
2. Meningkatkan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
3. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional menuju tata
kelola pemerintahan yang baik.
4. Meningkatkan sistem informasi dan manajemen rumah sakit (SIM-RS)
yang akuntabel.
5. Meningkatkan tata kelola keuangan yang mandiri melalui sistem pola
PPK- BLUD.
6. Meningkatkan kualitas dan fungsi rumah sakit sebagai wahana
pendidikan dan pelatihan.
3.3 Hasil Telaahan Sifat Kekaryaan Spesifik Pada Unit di Ruang Anyelir 2 RSUD
Majalaya Kabupaten Bandung
3.3.1 Man
A. Tenaga Medis dan Non Medis
1. Tenaga medis
Perawat adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan
melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan pada berbagai
jenjang pelayanan keperawatan.
Status Kepegawaian
L/ Lama
No Nama Pendidikan Jabatan
P Tetap Kerja
Honor
PNS Non PNS
1. dr. Harsya, Sp. PD. L Spesialis Dokter
penyakit penang
dalam gung
jawab
ruangan
7. Cahyati P D1 Admini 15
Administra strasi tahun
si
8. Norma, Amd. Gz. P D3 Gizi Gizi 2
Tahun
9. Neni, S.Farm., Apt. P S1 Farmasi 6
Apoteker Tahun
B. Pasien
Jumlah pasien diruang Anyelir 2 RSUD Majalaya Kabupaten Bandung:
C. Struktur Organigram
Berdasarkan hasil observasi kajian situasi yang dilakukan di
ruangan Anyelir 2 pada tanggal 09-11 April 2019, terdapat struktur
organigram. Adapun nama-nama tenaga kepegawaian ruang Anyelir 2
RSUD Majalaya Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:
PPN XII’ Manajemen Keperawatan | 37
Kepala Ruangan
H. Sahidin Zaenal, S.Kep.,
Ners
Hasil Analisa :
Berdasarkan kajian situasi yang dilakukan kepada 27 orang, hasil
dari kepuasan pasien tentang pelayanan di ruang Anyelir 2
dengan menggunakan quessioner kepuasan pasien terhadap
1 Berpakaian - 8 19 - -
2 Mandi - 21 6 - -
3 Gosok gigi - 10 17 - -
PASIEN IGD/POLI
BARU KLINIK
(TPPRI)
KTP
RUANG KK
INAP BPJS Aktif
Pengantar Rawat
Inap
Keterangan IGD
(Jika dari IGD)
B. Discharge Planning
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan dikatakan bahwa
memahami tentang perencanaan pulang pasien yang mana kepala
ruangan menjelaskan tentang apa saja hal yang harus dipersiapkan
mengenai pasien pulang, mulai dari tentang diet yang harus dilakukan
oleh pasien, obat dan jadwal control yang harus dilakukan oleh pasien
ADMIN IZIN
TPPRI
PULANG
PEMBERIAN
DISCHARGE
EDUKASI
PLANNING
OBAT &
NURSE
PENYAKIT
PASIEN
PULANG
Sifat Kekaryaan
Man 1. Setiap perawat diwajibkan untuk 1. Berdasarkan hasil wawancara Kurangnya mutu pendidikan
memiliki sertifikat pelatihan dan observasi didapatkan keperawatan terhadap
dasar, seperti; BTCLS, ENIL bahwa hanya satu orang yang pelatihan khusus ruangan
dan IPCN. Dalam telah mengikuti pelatihan
meningkatkan mutu pelayanan khusus respiratory yaitu
keperawatan khususnya ruang pengelolaan TB.
rawat inap respiratory
diupayakan memiliki pelatihan
tambahan seperti; Pengeloaan
TB, Tatalaksana Diet Pada TB,
dan Penatalaksanaan pasien
dengan kanker paru.
2. Menurut Douglas (1984 dalam 2. Berdasarkan hasil observasi, Kurangnya Tenaga perawat
Nursalam 2016), perhitungan ketenagaan perawat per shif diruangan Anyelir 2
ketenagaan perawat per shif yang ada di ruangan Anyelir 2
yaitu:
70
idealnya jumlah perawat yang Pagi: 3 orang
dinas: Siang: 3 orang
Pagi : 6 orang Malam: 2 orang
Siang : 4 orang
Malam : 3 orang
3. Struktur organigram berfungsi 3. Berdasarkan observasi Kurang idealnya ukuran
untuk sumber informasi baik diruangan anyelir 2 terdapat struktur organigram
tenaga medis dan non medis, struktur organigram dengan
untuk mahasiswa mengtahui ukuran A4 yang dilaminating.
struktural atau jabatan, serta
mengetahui sistem tugas dan
fungsi yang ada di ruangan, alur
kerja dan hubungan pelaporan
dan komunikasi yang dikaitkan
secara bersama dalam pekerjaan.
Machine 1. Alat kesehatan di ruangan sesuai 1. Terdapat 2 oximetri, 1 layak Alat kesehatan kurang
dengan ketetapan RS dengan pakai dan 1 dalam kondisi memadai
kondisi baik. rusak.
2. Terdapat 1 thermometer
dengan kondisi tidak layak
digunakan.
3. Terdapat 3 nebulizer, 1
nebulizer rencana perbaikan, 1
rusak dan 1 layak pakai.
MAN
MATERIAL METHODE
MARKETING
MARKETING
METHODE
79
terhadap yang telah ruangan dalam mengikuti seminar Kencana
pelatihan mengikuti pelatihan ataupun seminar tentang kelompok 1
pelatihan khusus
khusus khusus untuk respiratory
respiratory yaitu
ruangan pengelolaan TB. meningkatkan mutu
pelayanan ruangan
respitratory.
Evaluasi
No Masalah Kegiatan Waktu Pelaksana Sasaran RTL
Hasil Hambatan
2. Kurangnya Mengusulkan kepada Kamis, PPN XII Kepala Usulan sudah Tidak ada Menganjurkan
mutu kepala ruangan untuk 18 April STIKes ruangan tersampaikan hambatan kepala ruangan
pendidikan mengadakan atau 2019 Bhakti dan seluruh
keperawatan mengikutsertakan Kencana perawat (staf
terhadap perawat ruangan kelompok 1 madis) untuk
pelatihan dalam mengikuti memelihara
khusus pelatihan ataupun sarana dan
ruangan seminar khusus untuk prasana; alat
meningkatkan mutu kesehatan yang
pelayanan ruangan telah tersedia.
respitratory.
84
3. Alat kesehatan 1. Melengkapi Kamis, PPN XII Tenaga medis 1. Pulse Tidak ada hambatan Menganjurkan
kurang cadangan 18 April STIKes oximetry kepala ruangan
memadai oxymetri 2019 Bhakti ditambahkan 1 dan seluruh
2. Melengkapi Kencana buah perawat untuk
termometer 3 kelompok 1 2. Thermometer Tidak ada hambatan memelihara
buah diberikan 3 sarana dan
3. Mengusulkan buah sesuai prasana yang
untuk perbaikan dengan telah tersedia.
alat atau kebutuhan tim
memajukan waktu di ruangan
untuk dilakukanya 3. Usulan
Tidak ada hambatan
kalibrasi alat yang diterima
sudah rusak dengan baik
oleh kepala
ruangan
4. Defisit 1. Membuat leflet 19 April PPN XII Pengunjung, 1. Leaflet telah Tidak ada hambatan Menganjurkan
pengetahuan mengenai 10 2019 STIKes keluarg, klien dibuatkan kepala ruangan
klien dan penyakit (CHF, Bhakti dan perawat. tentang CHF, dan seluruh
keluarga TB Paru, Kencana PPOK, perawat untuk
tentang COPD/PPOK, kelompok 1 Bronkopneum memelihara
penyakit peneumonia, onia, Atsma, sarana dan
CKD, HHD, efusi TB Paru, prasana yang
pleura, thypoid, Ginjal, telah tersedia,
anemia, asma) Anemia, Serta membuat
Berdasarkan hasil kajian situasi selama 3 hari dari tanggal 09-11 April 2019
diruang Anyelir 2 RSUD Majalaya Kabupaten Bandung, telah disusun perumusan
masalah yang berkaitan dengan manaejemen asuhan dan manajemen unit dalam
keperawatan diruang Anyelir, dengan masalah sebagai berikut:
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian situasi selama 3 hari dari tanggal 09-11 April 2019
diruang Anyelir 2 RSUD Majalaya Kabupaten Bandung, telah disusun perumusan
masalah yang berkaitan dengan manaejemen asuhan dan manajemen unit dalam
keperawatan diruang Anyelir, dengan masalah sebagai berikut:
6. Kurangnya Tenaga perawat diruangan Anyelir 2
7. Kurangnya mutu pendidikan keperawatan terhadap pelatihan khusus ruangan
8. Alat kesehatan kurang memadai
9. Defisit pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit
10. Kurang idealnya ukuran struktur organigram
Model yang digunakan dalam asuhan keperawatan memakai model tim
dengan pembagian 3 tim yang diketuai oleh ketua tim. Kegiatan manajemen
dilakukan dengan mengikuti standar prosedur operasional dengan rutinitas kegiatan
antara lain operan, pre konference, post konference, asuhan keperawatan, supervisi
keperawatan, discharge planning dan dokumentasi keperawatan.
Menurut analisa masalah yang telah dilakukan, rencana kegiatan yang
dikembangkan dalam pohon masalah seperti yang diuraikan di atas, pelayanan
planning yang dibuat berdasarkan diagnosa yaitu mengusulkan penambahan SDM,
pemberian alat kesehatan (Thermometer, Pulse Oximetry), pembuatan struktur
organigram, membuat leaflet 10 penyakit terbanyak di ruangan; seperti CHF, TB
Paru, PPOK, Bronkopneumonia, dll) serta mensosialisasikannya baik untuk
keluarga, pasien maupun perawat ruangan.
Setelah dilakukan evaluasi terhadap implementasi yang telah dilakukan,
didapatkan hasil lingkungan ruangan Anyelir 2 telah sesuai dengan sifat kekaryaan,
kepala ruangan mendukung dan menerima usulan yang didapatkan dari hasil kajian
manajemen keperawatan ruangan dan manajemen asuhan.
89
7.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, disarankan kepada :
1. Pimpinan atau kepala
2. Pelayanan keperawatan
3. Mahasiswa
manajemen asuhan.