Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang

digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Desain penelitian yang

umumnya digunakan dibidang keperawatan adalah rancangan penelitian

deskriptif (korelasi, cross sectional), rancangan observasional (cross

control, kohort) dan rancangan intervensi atau eksperimen

(preexperimental, true experimental dan quasy experimental). (Hidaka

Animal, 2007). Desain yang digunakan penulis adalah studi kasus. Studi

kasus (case study) adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi

dari suatu “sistem yang terbatas” (bounded system) pada suatu kasus atau

beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara

mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan

konteks. Studi kasus adalah suatu model penelitian kualitatif yang

terperinci tentang individu atau suatu unit sosial tertentu selama kurun

waktu tertentu (Herdiansyah, 2012).

Studi kasus ini adalah Tijuana untuk mengeksplorasi masalah

asuhan keperawatan pada klien post partum spontan dengan masalah

keperawatan perfusi jaringan dengan penurunan perfusi jaringan ke kafiler

di ruangan Kalimaya Bawah RSUD Dr Slamet Garut, memiliki

pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber

informasi. Studi kasus ini dibatasi oleh waktu dan tempat.

76
77

3.2 Batasan Istilah

Sesuai dengan judul yaitu asuhan keperawatan pada post

partum spontan dengan masalah keperawatan perfusi jaringan

berhubungan dengan penurunan perfusi jaringan di Ruang Kalimaya

Bawah RSUD Dr Slamet Garut, maka penulis menjabarkan konsep post

partum spontan dan kperfusi jaringan serta membahas asuhan

keperawatannya mulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi

dan evaluasi sesuai diagnosa medis dan masalah keperawatan yang

terdapat dalam judul studi kasus tersebut.

1. Post partum spontan

Persalinan spontan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput

ketuban keluar dari uterus ibu, persalinan dianggap normal jika

prosesnya terjadi pada usia cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa

disertai adanya penyulit. (asuhan persalian normal 2008:37)

2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen

seluler

Pengurangan/penurunan dalam sirkulasi darah ke perifer yang

bisa menyebabkan gangguan kesehatan/atau membahayakan

kesehatan. (NIC,NOC : edisi 5)

3.3 Partisipan/ Responden/ Subyek Penelitian

Karakteristik partisipan/responden/subyek penelitian yang

dilakukan untuk studi kasus ini adalah dua klien dengan masalah

keperawatan yang sama yaitu perubahan perfusi jaringan berhubungan

dengan penurunan komponen seluler.


78

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Studi kasus ini dilakukan di RSUD Dr Slamet Garut

tepatnya di Ruang Kalimaya Bawah yaitu ruangan Nifas. Penulis

melakukan studi kasus terhadap klien sejak klien pertama kali masuk

rumah sakit sampai pulang atau klien dilakukan 3 hari dari tanggal 08 Mei

2018 sampai dengan 10 Mei 2018.

3.5 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu :

1. Wawancara

Dilakukan wawancara terhadap klien maupun keluarga klien

untuk mendapatkan berbagai macam data mulai dari identitas klien

dan penanggung jawab, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,

riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, aktivitas klien

selama di rumah maupun rumah sakit, dan lain-lainnya.

2. Observasi

Selain melakukan wawancara penulis juga mengumpulkan

data melalui observasi sesuai diagnosa yang ditemukan

3. Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemeriksaan fisik untuk menemukan keluhan

atau kelainan yang dirasakan oleh klien mengenai respon asuhan

keperawatan yang sudah diberikan. Pemeriksaan fisik dilakukan

dengan pendekatan IPPA (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi).


79

4. Studi Dokumentasi

Melihat hasil pemeriksaan diagnostik seperti hasil

laboratorium, radiologi, ultrasonography, maupun pemeriksaan

lainnya untuk melihat kelainan pada klien dari hasil pemeriksaan

tersebut dan mendukung diagnosa yang sudah ditemukan.

3.6 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data atau

informasi yang diperoleh sehingga menghasilkan data dengan validitas

tinggi. Disamping integritas peneliti, uji keabsahan data dilakukan dengan:

1. Memperpanjang waktu pengamatan atau tindakan

2. Sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari tiga sumber

data utama yaitu klien, keluarga klien dan petugas kesehatan lainnya

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sumber informasi

tambahan mengenai triangulasi terlampir.

3.7 Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak penelitian di lapangan, sewaktu

pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data

dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan

dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini

pembahasan. Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan

jawaban-jawaban yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara

mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah. Teknik

analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi

dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterpretasikan


80

dan dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan

rekomendasi dalam intervensi tersebut. Urutan analisis adalah :

1. Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari hasil WOD (Wawancara, Observasi,

Dokumen). Hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian

disalin dalam bentuk transkrip (catatan terstruktur).

2. Mereduksi Data

Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan

lapangan dijadikan satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokkan

menjadi data subyektif dan obyektif, dianalisis berdasarkan hasil

pemeriksaan diagnostik kemudian dibandingkan nilai normal.

3. Penyajian Data

Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar bagan

maupun teks naratif. Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan

mengaburkan identitas dari klien.

4. Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan

dibandingkan dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara

teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan

dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan terkait dengan data

pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.


81

3.8 Etik Penulisan KTI

Dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi kasus, terdiri dari :

1. Informed Consent (persetujuan menjadi klien)

Dalam pelaksanaan dilapangan, penulis terlebih dahulu

melakukan Informed Consent terhadap kedua klien sebelum

melakukan asuhan keperawatan, baik secara tertulis maupun secara

lisan, untuk validitas, terdapat lembar persetujuan menjadi responden

yang di setujui oleh klien pada lampiran karya tulis ilmiah ini.

2. Anonimity (tanpa nama)

Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, penulis menjalankan

prinsip Anonymity seperti pada pendokumentasian asuhan

keperawatan nama klien menggunakan inisial nama.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Confidentiality merupakan pembukaan informasi kecuali pada

orang lain yang berhak, atau dapat disebut dengan kerahasiaan. Dalam

proses penulisan karya tulis ini, penulis berusaha untuk tetap menjaga

kerahasiaan data ataupun catatan medis mengenai kondisi pasien /

klien untuk tetap menjaga etik keperawatan, maupun etik penulisan

karya tulis ilmiah ini.

4. Beneficience (bermanfaat)

Penulis berusaha meminimalkan dampak yang merugikan

bagi klien. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat

mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cedera, stress,

maupun kematian subjek penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian


82

merupakan untuk memberikan manfaat pada klien 1 dan klien 2 dan

berusaha meminimalkan dampak yang merugikan klien.

5. Justice (keadilan)

Prinsip dari penelitian ini menjamin bahwa semua subjek

penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa

membedakan gender, agama, etnis, dan sebagainya (Notoatmodjo,

2010). Penulis menjamin kedua klien memperoleh perlakuan yang

sama tanpa membedakan gender, agama, etnis, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai