SENAM NIFAS
Disusun oleh:
Aulia Faujiah
Tingkat III-B
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu dapat mengerti, memahami dan
melakukan gerakan senam nifas.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu mampu :
a. Menjelaskan definisi senam nifas
b. Mengetahui tujuan senam nifas
c. Mampu meragakan gerakan senam nifas
3. Materi
Terlampir
4. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
5. Media
1. Leaflet
2. Video (senam nifas)
6. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 Pembukaana. Salam pembuka a. Menjawab salam
(3 menit) b. Perkenalan diri b. Mendengarkan
c. Penyampaian Tujuan Penyuluhan c. Memerhatikan
2 Inti 1. Menjelaskan definisi senam nifas a. Mendengarkan dan
Pembahasan 2. Menjelaskan tujuan senam hamil memerhatikan
(17 menit) 3. Mengajarkan gerakan senam nifas b. Aktif bertanya
3 Penutup a. Menyimpulkan a. Mendengarkan
(10 menit) b. Ucapan terima kasih b. Menjawab salam
c. Salam penutup
4. Evaluasi
1. Jelaskan definisi senam nifas ?
2. Jelaskan tujuan senam nifas ?
3. Bagaimana gerakan senam nifas ?
5. Daftar Pustaka
1. Kasanah, Uswatun. 2013. Standar Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Pati : BUP
2. Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka
Rihama
Lampiran Materi
A. Definisi Senam Nifas
Senam nifas adalah senam atau latihan fisik yang dilakukan pada ibu pasca
melahirkan (post partum) sehingga kedudukan otot-otot kandungan bisa kembali
seperti semula dan otot-otot tubuh lainnya cepat kembali fungsinya seperti
semula.
2. Hari ke dua
Latihan hari pertama diulang, lalu di tambah dengan latihan berikut:
1) Latihan otot perut
Tujuan : mencegah agar dinding otot perut tidak kendur
Sikap : tidur telentang dengan satu bantal dikepala, meluruskan kedua
lutut dan kedua tangan di samping badan.
Gerakan : anggkat kepala hingga dagu menempel dada, perlahan-lahan
kembali. Bengkokkan lutut kiri setengah tinggi lalu luruskan, kemudian
ganti gerakan dengan lutut kanan.
Anjuran : lakukan 5 kali gerakan setiap pagi dan sore.
2) Latihan kaki (tidak di perbolehkan pada ibu yang mengalami simfiolisis)
Sikap : tidur terlentang dengan satu bantal di kepala, kedua lutut di
bengkokkan setengah tinggi dan paha menempel satu sama lain.
Gerakan : kedua lutut di rebahkan ke samping kiri setengah rendah, bahu
tetap pada kasur, kembali ketengah, dibawa ke kanan, kembali ke tengah,
seterusnya lakukan gerakan dengan bergantian.
Anjuran : lakukan 5 gerakan untuk masing-masing sisi.
3) Latihan untuk menguatkan otot dada
Tujuan :
Mempertahankan payudara agar tidak kendur/merosot.
Memperlancar pengeluaran asi
Sikap : duduk atau berdiri dengan kedua tangan saling berpegangan pada
lengan bawah siku, badan dan lengan atas membentuk sudut 90 derajat.
Gerakan : kedua tangan mendorong lengan ke arah siku tanpa menggeser
telapak tangan, sampai otot dada terasa tertarik, kemudian di lepaskan.
Anjuran : lakukan 45 kali gerakan, setiap 15 kali gerakan berhenti
sebentar, kerjakan pagi dan sore.
3. Hari ke tiga
Mengulang gerakan latihan hari ke I dan II lalu di tambah dengan berikut:
1) Latihan untuk mengembalikan rahim pada bentuk dan posisi semula
Tujuan :
Mempercepat pengambilan rahim pada bentuk dan posisi semula
Mengurangi rasa mulas.
Sikap : tidur tengkurap dengan dua bantal menyangga perut bagian bawah,
satu bantal kecil menyangga punggung kaki, kepala menoleh ke samping
kiri/kanan, letakkan tangan di samping bantal dengan siku sedikit di
bengkokkan.
Anjuran : pertahankan sikap ini mula-mula selama 5 menit, lama
kelamaan sampai 20 menit. Lakukan latihan ini sampai ibu tidak
merasakan mulas lagi.