PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Tentang Kebutuhan Nutrisi Pada Bu Hamil.
2. Mengetahui Tentang Alasan Zat Besi di Butuhkan Untuk Ibu Hamil.
3. Mengetahui Tentang Kebutuhan Cairan Pada Ibu Hamil.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Nutrisi
Dalam masa kehamilan, kebutuhan zat-zat gizi meningkat. Hal ini diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin , pemeliharaan kesehatan ibu dan
persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin. Kekurangan nutrisi dapat
mengakibatkan anemia, abortus, parus preamturus, inersia uteri, perdarahan pasca
persalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain. Kelebihan nutrisi karena di anggap
makan untuk dua orang dapat berakibat kegemukan, preeklamsia, janin besar, dan
lain-lain. (Lily Yulaikhah, 2008)
Hal-hal yang harus di perhatikan pada antenatal care adalah riwayat diet,
kebiasaan makan, kebiasaan makan sedikit (tradisi, mitos, agama) kebiasaan makan
junk food, mengikuti tren langsing, sumber tersedia atau kemampuan ibu, makan
dalam jumlah besar, tapi mempunyai nilai gizi yang sedikit, kebiasaan jelek seperti
merokok, penggunaan alcohol, penggunaan obat-obatan. Semua wanita harus makan
makanan yang seimbang, yaitu makanan yang mengandung sumber energi (kentang,
singkong, tepung, sereal, nasi), produk hewani (daging, susu, telur, ikan, yougurt,
keju), sayuran dan buah-buahan. 9. (Indrayani, 2011)
Kebutuhan gizi nutrisi ibu hamil wajib dicukupi karena kebutuhan ibu hamil
harus bisa menutrisi janin yang ada di dalam kandungannya. Jangan sampai ibu hamil
kekurangan nutrisi sebab jika sampai kekurangan nutrisi janin yang dikandungnya
2
tidak sehat dan juga terkena komplikasi. Oleh sebab itu sangatlah penting bagi ibu
hamil menjaga asupan nutrisinya. (Indrayani, 2011)
a. Zat besi (daging hati, telur kacang tanah, sayuran berwarna hijau tua, kerang).
Mengonsumsi kopi teh atau suplemen kalsium akan menghambat penyerapan
zat besi sebaiknya di hindari atau boleh di minum setelah makan zat besi.
b. Vitamin A : hati produk susu, telur, ubi, wortel, papaya, labu.
c. Kalsium : susu, sayuran berwarna hijau tua, udang, buncis, kacang-kacangan,
tepung.
d. Magnesium : sereal, sayuran berwarna hijau tua, ikan laut, kacang-kacangan,
kacang polong, kacang tanah.
e. Vitamin C : jeruk, tomat, kentang, buah-buahan.
1. Karbohidrat
Metabolisme karbohidrat ibu hamil sangat kompleks, karena terdapat
kecenderungan peningkatan ekskresi dextrose dalam urine. Hal ini di tunjukan
oleh frekuensi glukosuria ibu hamil yang relatif tinggi dan adanya glukosuria
pada kebanyakan wanita hamil setelah mendapat 100 gram dextrose per oral.
Normalnya, pada wanita hamil tidak terdapat glukosuria.
Ibu hamil membutuhkan karbohidrat 45-65 % total energi dari
karbohidrat. Bila sebelum hamil kebutuhan karbohidrat ibu sebesar 225
gram/hari, maka saat hamil kebutuhan meningkat menjadi 265 gram/hari.
Berarti jumlah kenaikan kebutuhan karbohidrat ibu selama hamil adalah
sekitar 40 gram/hari. Karbohidrat sebaiknya berasal dari makanan pokok dan
ringan. (Lily Yulaikhah, 2008)
Bila ibu hamil mengalami kekurangan gizi secara umum, baik kurang
secara kualitas dan kuantitas dapat menyebabkan gangguan pada proses-
proses tubuh seperti: gangguan pertumbuhan pada Janin, gangguan produksi
3
kerja pada Ibu hamil, gangguan pertahanan tubuh, gangguan struktur dan
fungsi otak, bayi beresiko BBLR, lahir premature, kecerdasan rendah, dan
mudah sakit.
2. Kalori
Makanan sumber kalori adalah kentang, singkong, tepung, sereal, nasi.
Jika wanita dewasa memerlukan 2.500 Kalori per hari, maka wanita hamil
membutuhkan penambahan 150 kal/hari pada trimester 1 dan 300 kal/hari
selama trimester II dan III, total yang di perlukan adalah 2.500 kal/hari.
Tambahan energy di perlukan untuk menunjang meningkatnya metabolisme,
pertumbuhan janin, dan plasenta. Nasional natality survey (dalam walsh,
2002) menemukan bahwa berat normal wanita yang melahirkan bayi 3-4 kg
adalah mengalami kenaikan 16 kg. (Indrayani, 2011)
Anjuran kenaikan berat badan setiap ibu hamil harus di sesuaikan
dengan IMTnya masing-masing. Institute of medicine (IOM) menganjurkan
kenaikan berat badan wanita hamil :
Anjuran kenaikan berat badan ibu hamil
Kategori IMT Penambahan berat badan (kg)
Rendah (IMT < 19,8) 12,5 18
Normal ( IMT 19,8 26) 11,5 16
Tinggi (IMT 26 29) 7 11,5
3. Protein
Kebutuhan protein selama hamil bertambah sebanyak 10 gr/hari, maka
pada wanita dewasa membutuhkan protein sebanyak 50 gr/hari. Sedangkan,
wanita hamil harus mengkonsumsi protein sebanyak 60 gr/hari. Hal ini di
gunakan untuk pertumbuhan perkembangan sel, sekresi essensial tubuh
(enzim, hormone, antibody, Hemoglobin), mengatur keseimbangan asam
4
basa, mengontrol tekanan osmotik. Sumber protein terdapat pada daging,
telur, susu, ikan, yogurt, keju. (Indrayani, 2011)
Protein di butuhkan untuk pertumbuhan janin, uterus payudara, hormon,
penambahan cairan darah ibu dan persiapan laktasi. Sebanyak 1/3 dari protein
hewani mempunyai niali biologis tinggi. Kebutuhan protein untuk fetus
adalah 925 gram selama 9 bulan. Efisiensi protein adalah 70%. (Lily
Yulaikhah, 2008)
4. Lemak
Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2 2,5 kg dan peningkatan
terjadi mulai bulan ke-3 kehamilan. Penambahan lemak tidak diketahui,
namun kemungkinan di butuhkan untuk proses laktasi yang akan datang. (Lily
Yulaikhah, 2008)
Asupan lemak bagi ibu hamil tidak boleh melebihi 25% kebutuhan
energy. Lemak ini hanya sebagai tambahan, cukup gunakan 1-2 sendok
makan minyak untuk memasal atau di oles. (Indrayani, 2011)
5. Mineral
I. Ferum (Fe)
1) Dibutuhkan untuk pembentukan Hb, terutama hemodilusi.
2) Pemasukan harus adekuat selama hamil utnuk mencegah anemia.
3) Wanita hamil memerlukan 800 mg atau 30 - 50 gram/hari.
4) Anjuran maksimal : penambahan mulai awal kehamilan, karena
pemberian yang hanya pada trimester III tidak dapat mengejar
kebutuhan ibu/fetus dan juga untuk cadangan vetus.
5
4) Wanita hamil perlu tambahan 600 mg/hari.
5) Total kebutuhan ibu hamil selama kehamilan adalah 1200 m/min
III. Natrium
1) Natrium bersifat mengikat cairan sehingga akan memengaruhi
keseimbangan cairan tubuh.
2) Ibu hamil normal kadar matriumnya 1.6 88 gram/ gram minggu
sehingga cenderung akan akan timbul edema.
6. Vitamin
Vitamin-vitamin yang memenuhi kebutuhan nutrisi pada ibu hamil
diantaranya :
1) Vitamin A
Kebutuhan vitamin A selama hamil sama dengan tidak hamil.
Suplementasi secara rutin tadi tidak di anjurkan karena jika berlebihan akan
berakibat roksik/racun dan teratogen. Sumber vitamin A adalah sayuran hijau,
buah, sayuran berwarna kuning, cabai, hati sapi, susu, margarine. Penambahan
vitamin A adalah (20.000 30.000 IU). Kelebihan dosis juga dapat
menimbulkan gejala sakit kepala, mual, diplopia, alopecia, gangguan hati dan
kulit. Vitamin A berfungsi untuk kesehatan kulit, membrane mukosa,
membantu penglihatan pada malam hari, dan menyiapkan vitamin A bagi
bayi. (Indrayani, 2011)
2) Vitamin B
Vitamin B6 berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, dan protein.
Supleman rutin B6 tidak di berikan kecuali pada wanita dengan risiko tinggi,
seperti : perokok, pengguna alcohol dan obat-obatan di perlukan 2m mg/hari.
Sumber makanan vitamin B6; daging, unggas, telur, sayuran kuning tua,
tepung, sereal.
6
Vitamin B1, B2, B3 di gunakan untuk metabolisme energy. Sumber
makanan terdapat pada: hati, daging sapi, produksi susu, telur, keju, sayuran
hijau, tidak ada suplementasi yang di rekomendasikan.
Vitamin B12 berguna untuk pembetukan sel darah merah dan sel darah
putih, pembelahan sel, sintesa protein hewani dan rumput laut. Bagi
vegetarian perlu suplemen 2 mikrogram/hari. (Indrayani, 2011)
3) Vitamin C
Berfungsi sebagai antioksidan, membantu tyrosin, folat, histamine dan
beberapa obat juga membantu fungsi leukosit, respon imun. Kadar vitamin C
menurun saat kehamilan karena meningkatnya volume darah dan aktivitas
hormon. Wanita hamil memerlukan 70 mg/hari. Sumber makanan terdapat
pada strawberry, melon, broccoli, cabai, tomat, kulit kentang, sayuran hijau.
Berfungsi untuk pembentukan kolagen dan darah yang membantu penyerapan
Fe. (Indrayani, 2011)
4) Vitamin D
Berfungsi untuk penyerapan kalsium dan pospor dari saluran cerna ke
tulang dan gigi ibu dan janin. Sumber makanan terdapat pada susu dan telur.
Suplementasi 10 mikrogram/hari direkomendasikan untuk vegetarian yang
tidak pernah mengkonsumsi telur dan susu. Kebutuhan ibu hamil adalah 10
mikrogram/hari. (Indrayani, 2011)
5) Asam Folat
Untuk pembentukan sel-sel darah, untuk sintesis DNA, serta untuk
pertumbuhan janin dan plasenta. Kekurangan folat akan menyebabkan
kegagalan pertumbuhan sel, abortus, kelainan janin dan plasenta, dan BBLR.
(Indrayani, 2011)
7
6) Vitamin E
Berfungsi sebagai antioksidan, pemeliharaan sel kulit dan sel darah
merah. Tidak dianjurkan untuk pemberian darah rutin. Sumber makanan
terdapat pada margarine, gandum, padi-padian, kacang. Vitamin E dibutuhkan
penambahan +10 mg. (Indrayani, 2011)
8
Komponen penyusun membran sel
AHA/DHA otak. 20 mg 9 gram
Menyiapkan ASI yang berkualitas.
9
2.1.2 Contoh Menu sehari-hari untuk ibu hamil yang sesuai dengan kebutuhan
ibu selama kehamilan.
Susu 2 gelas
10
2.1.3 Mitos dan Fakta Pantangan Makanan yang Berhubungan Dengan
Kehamilan
11
2. Kacang Hijau
Mitos beredar di masyarakat bahwa minum rebusan air kacang hijau
dan memakan kacang hijau dapat membuat bayi memiliki rambut yang
lebat. Hal itu hanya mitos. Karena, lebat atau tidak rambut bayi tergantung
dengan gen yang dimiliki oleh orang tua.
3. Makanan Pedas
Banyak mitos yang beredar di masyarakat bahwa ibu hamil tidak boleh
mengonsumsi makanan pedas. Karena dapat membuat rambut botak, dan
mitos lainnya juga dapat melancarkan persalinan. Namun itu semua
hanyalah mitos yang berkembang.
Fakta dari pantangan makanan pedas ini adalah makanan pedas dapat
menimbulkan diare dan juga masalah pencernaan sehingga ibu hamil
dilarang mengonsumsi makanan yang pedas. Diare dapat membuat ibu
hamil rentan terkena dehidrasi.
4. Es
Mitos mengatakan bahwa mengonsumsi es selama kehamilan dapat
membuat ibu hamil memiliki janin besar. Hal itu adalah fakta, selama es
tersebut dicampurkan dengan glukosa yang mengandung kadar gula tinggi.
Namun tidak akan membesarkan janin selama es tersebut hanya
dicampurkan dengan air putih yang tidak ada glukosanya. Kandungan gula
itulah yang bisa membuat janin di dalam kandungan membesar dan diatas
normal.
5. Buah Pantangan
Selama ini beredar mitos bahwa mengkonsumsi nanas, pisang, timun
dan durian menjadi pantangan selama kehamilan. Dilarang memakan buah
tersebut sebab bisa menyebabkan keputihan saat hamil dan dapat
menyebabkan keguguran. Hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar, memang
nanas dan durian dilarang dikonsumsi saat hamil muda, karena
mengonsumsi nanas muda dengan rasa sangat asam dalam jumlah
12
berlebihan berpotensi memunculkan kontraksi pada kandungan, terlebih saat
kandungan masih muda yang beresiko terjadinya keguguran. Namun saat
hamil tua nanas matang dan durian matang boleh dikonsumsi asal tidak
berlebihan karena kandungan vitamin C yang tinggi.
Sedangkan pisang dan timun juga buah sehat yang disarankan selama
kehamilan karena mengandung tinggi serat dan vitamin. Keputihan tidak
disebabkan oleh buah-buahan tersebut.
6. Daun Katuk
Mitos mengatakan bahwa saat hamil mengkonsumsi sayur daun katuk
dapat bermanfaat untuk memproduksi ASI pada ibu hamil. Mitos tersebut
benar, karena daun katuk dapat merangsang dan meningkatkan produksi
ASI saat hamil. Namun tidak hanya daun katuk saja yang bisa merangsang
produksi ASI namun bisa juga dengan jagung dan kacang tanah.
Zat besi merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh yang di perlukan
untuk hemopoesis, juga untuk metabolisme protein, pertumbuhan tulang, daya tahan
tubuh dan mencegah kelelahan. Selama hamil kebutuhan akan zat besi bertambah.
IOM menganjurkan kebutuhan zat besi bagi wanita hamil yang tidak anemia 30 mg
ferrous mulai 12 minggu kehamilan. Pada wanita dengan anemia defisiensi besi di
berikan 60-120 mg/hari. Ibu hamil yang mendapat asupan zat besi yang cukup pada
masa kehamilannya, akan memberikan cadangan zat besi pada bayinya untuk kurun
waktu 3 bulan pertama setelah melahirkan. Setiap sulfaferrous 320 masing-masing
diberikan 90 tablet. Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb
sebanyak 1gr%/ bulan. Tablet besi sebaiknya tidak di minum bersama teh dan kopi
karena dapat menggangu penyerapan. (Indrayani, 2011)
13
2.3 Cairan atau Air
14
2.3.1 Manfaat Meminum Susu Pada Ibu Hamil
Susu menjadi komponen penting untuk ibu hamil. Nutrisi yang banyak
dimanfaatkan oleh janin dalam kandungan, yang sudah disesuaikan dengan
kebutuhan ibu hamil. Bahkan susu juga dipakai bukan hanya sebagai kebutuhan
pelengkap, namun juga kebutuhan dasar. Susu banyak di pakai untuk memperbanyak
gizi ibu hamil. Juga berguna sebagai penambah gizi bagi janin yang ada di dalam
kandungan. Beberapa ahli juga menyarankan para ibu hamil untuk mengkonsumsi
susu sebagai dasar sekaligus pelengkap nutrisi. Dampaknya bukan hanya bagi ibu
hamil saja, namun pada anak yang ada di kandungannya. Manfaat susu untuk ibu
hamil di antaranya:
15
4. Membantu pembentukan jaringan pada bayi
Jaringan yang ada di dalam tubuh tidak bisa datang dan ada dengan tiba-tiba
terbentuk sendiri. Maka harus ada perangsang dari luar yang mampu membuat
jaringan tersebut ada, tumbuh, dan berkembang. Salah satunya dengan adanya
kandungan Vitamin A yang cukup. Cara untuk memenuhi kandungan Vitamin
A cukup dengan mengonsumsi susu yang sudah di formulasikan untuk ibu
hamil.
5. Membantu pembentukan tulang
Tulang yang ada di dalam tubuh bayi bukan semata-mata bisa di bentuk
biasa. Namun akan diperkuat dengan asupan gizi dan nutrisi dari luar. Misalnya
dengan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup dapat menjadikan
perkembangan janin dan tulang janin menjadi lebih kuat. Selain itu, vitamin D
yang ada di dalam tubuh juga membantu untuk memperlancar penyerapan
kalsium yang ada di dalam tubuh. Untuk mendapatkan kalsium dan vitamin D
dapat dengan cara mengonsumsi susu formula untuk ibu hamil.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca khusunya dalam bidang
kebidanan. Dalam makalah ini masih banyak memiliki kekurangan untuk itu
saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.
17