Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM OTAK (BRAIN GYM) PADA LANJUT USIA

Disusun Oleh: (7B)

Niken Enggal Dwi Astuti (J210150095)


Cikal Septepin N (J210150096)
Amirul Jannah (J210150097)
Dwitya Ary Nur H (J210150098)
Wachidah Nurhidayah (J210150099)
Rika Safetika (J210150100)
Yeni Tri Wahyuni (J210150101)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
DESEMBER, 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/Pokok Bahasan : Meningkatkan Konsentrasi lansia

Sub Pokok Bahasan : Senam Hipertensi

Sasaran : Lansia di Panti Wredha Yogyakarta

Hari, Tanggal : Rabu, 12 Desember 2018

Tempat ` ` : Panti Wredha Yogyakarta

Waktu : Pukul 09.00 – 09.30 WIB

Penyuluh/ Promotor : Niken Enggal Dwi Astuti

Cikal Septepin Narindrianisa

Amirul Jannah

Dwitya Ari

Wachidah Nur Hidayah

Rika Safetyka

Yeni Tri Wahyuni

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Latar Belakang

Brain gym atau senam otak adalah gerakan sederhana dengan

menggunakan keseluruhan otot karena merupakan penyesuian dengan tuntutan

sehari –hari sehingga belajar jadi senang. Latar belakang Brain Gym

dikembangkan berdasarkan Touch For Health Kinesiology (sentuh agar sehat,

dari ilmu gerakan tubuh) . ini adalah perpanduan ilmu pengetahuan barat yaitu

tes ototdan sikap tubuh dengan ilmu pengetahuan dari timur sehingga terdapat

suatu metode pencegahan dan penyembuhan penyakit yang sangat


sederhanaterdapat suatu metode pencegahan dan penyembuhan penyakit yang

sangat sederhana, efektif, alami, dan murah.

Manfaat Brain Gym sangat diperlukan bagi orang yang sulit belajar,

berusaha terlalu keras sehingga terjadi stress di otak. Mekanisme integrasi otak

melemah sehingga bagian – bagian otak tertentu kurang berfungsi. Selain itu

juga meningkatkan refleks karena stress yang diakibatkan informasi yang

diterima di otak bagian belakang sulit diekspresikan melalui bagian depan otak,

sehingga merasa kurang mampu Brain Gym diperlukan bagi orang yang

perasaan kurang mampu dan kurang berhasil mengakibatkan semangat belajar

atau bekerja kurang, sehingga prestasi statis atau menurun. Maka dengan Brain

Gym, pikiran akan lebih jernih, hubungan antar manusia akan lebih rileks dan

senan, lebih semangat berkonsentrasi, kreatif dan efisien juga lebih sehat dan

prestasi belajar akan meningkat.

Keuntungan lainnya adalah memungkinkan belajar dan bekerja tanpa

stress, karena dilakukan dengan waktu singkat, Brain Gym juga tidak

memerlukan bahan atau tempat khusus, sehingga dapat menyesuaikan situasi

belajar dan bekerj dalam kehidupan sehari-hari, dengan Brain Gym dapat

meningkatkan kepercayaan diri, hasil akan segera dirasakan dalam hal

kemandirian dalam belajar dan seseorang dalam bekerja, secara aktif

meningkatkan potensi dan keterampilan yang dimiliki, karena Brain Gym

menyenangkan dan menyehatkan.


B. Tujuan Instruksional

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan pasien mampu

memahami cara meningkatkan konsentrasi dengan senam otak

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan pasien dapat :

a. Memahami konsep senam otak

b. Mengikuti senam otak dengan selesai

c. Mendemonstrasikan Gerak – gerakan senam otak

C. Materi

1. Pengertian Senam Otak

2. Manfaat Senam Otak

3. Gerakan-gerakan Senam Otak

D. Petugas Acara

1. Moderator : Dwitya Ari

2. Notulen : Yeni Tri Wahyuni

3. Instruktur : Rika Safetya, Niken Enggal D.A, Cikal Septepin

4. Observer : Amirul Jannah

5. Fasilitator : Wachidah Nur Hidayah

E. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Simulasi (Demonstrasi)
F. Alat Media

1. Lembar balik

2. Leaflet

G. Kegiatan

NO Tahap Uraian Waktu Metode Respon Audien


1 Pembukaan a. Menyampaikan 5 menit a. Ceramah a. Menjawab salam
salam pembuka b. Tanya jawab b. Memperhatikan
b. Memperkenalkan penyaji
diri c. Menjawab
c. Menjelaskan pertanyaan
tujuan
penyuluhan
d. Kontrak waktu
e. Melakukan
apercepsi dengan
lansia tentang
senam otak
2 Pemberian Menjelaskan 20 a. Ceramah a. Mendengarkan
materi tentang: menit b. Diskusi b. Bertanya
a. Pengertian c. Demonstrasi c. Ikut
Senam Otak mendemonstrasik
b. Manfaat senam an
Otak
c. Gerakan-gerakan
Senam Otak
3 Evaluasi a. Memberikan 3 menit a. Tanya jawab a. Memberikan
kesempatan pertanyaan
lansia untuk b. Menjawab
bertanya pertanyaan
b. Mengajukan c. Mendengarkan
pertanyaan
sebagai evaluasi
4 Penutup a. Mengucapkan 2 menit a. Ceramah a. Mendengarkan
terimakasih atas b. Menjawab salam
kooperatif lansia
b. Salam penutup
H. Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab Setelah dilakukan pendidikan

kesehatan senam otak selama 30 menit, peserta diharapkan memahami maksud

dari penyuluhan. Untuk mengetahui seberapa paham peserta, kami melakukan

sesi tanya jawab.

1. Pertanyaan :

a. Apa pengertian Senam Otak ?

Jawab: Senam otak atau brain gym adalah serangkaian latihan berbasis

gerakan tubuh sederhana. Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak kiri

dan kanan (dimensi lateralitas), meringankan atau merelaksasi belakang

otak dan bagian depan otak (dimensi pemfokusan), merangsang sistem

yang terkait dengan perasaan/emosional, yakni otak tengah (limbik) serta

otak besar (dimensi pemusatan) (Cahyo, 2011 dalam Diana, Adiesty &

Mafticha, 2017).

b. Apa Manfaat Senam Otak ?

Jawab: Manfaat Brain Gym (Senam Otak)sangat diperlukan bagi orang

yang sulit belajar, berusaha terlalu keras sehingga terjadi stress di otak.

Mekanisme integrasi otak melemah sehingga bagian – bagian otak

tertentu kurang berfungsi. Selain itu juga meningkatkan refleks karena

stress yang diakibatkan informasi yang diterima di otak bagian belakang

sulit diekspresikan melalui bagian depan otak, sehingga merasa kurang

mampu Brain Gym diperlukan bagi orang yang perasaan kurang mampu
dan kurang berhasil mengakibatkan semangat belajar atau bekerja

kurang, sehingga prestasi statis atau menurun (Yanuarita, 2012).

c. Sebutkan 3 Gerakan Senam Otak ?

Jawab:

a) Gerakan Senam Otak

a) Cross

Lansia menggerakkan secara bergantian pasangan kaki dan tangan

yang berlawanan, seperti pada gerak jalan di tempat, dilakukan

lima kali bagian tangan kanan ke kaki kiri dan lima kali untuk

tangan kiri ke kaki kanan. Pada lansia gerakan biasa

disederhanakan dengan tidak usah mengangkat kaki terlalu tinggi.

Atau jika betul-betul tidak mampu, maka gerakan bisa dibuat

tangan yang menyentuh kaki secara silang, sehingga kaki tidak

perlu diangkat. Manfaat Gerakan: Gerakan silang mengaktifkan

hubungan kedua sisi otak. Selain mengaktifkan dua belahan otak,

gerakan inipun mampu meningkatkan daya pikir dan daya ingat,

meningkatkan koordinasi tubuh, dan merangsang kelancaran aliran

cairan otak.

b) Hooks Up

Kedua tangan disilangkan di depan dada dan kaki disilangkan,

kanan ke kiri dan sebaliknya secara bergantian, lakukan setiap

bagian selama 1 menit. Untuk lansia yang memiliki keterbatasan

kekuatan fisik dan pemahaman, posisi tangan bisa hanya sekedar


dirapatkan dan digenggamkan. Manfaat: Gerakan ini dapat

meningkatkan keseimbangan. Ketika keseimbangan terus

distimulasi, maka dapat meminimalisir keluhankeluhan fisik terkait

kesehatan jantung dan aliran darah. Dengan keseimbangan dan

koordinasi tubuh yang baik, maka lansia dapat terhindar dari

mudah jatuh.

c) Lazy 8

Gerakan dengan membuat angka delapan tidur di udara, tangan

mengepal dan jari jempol ke atas, dimulai dengan menggerakkan

kepalan ke sebelah kiri atas dan membentuk angka delapan tidur.

Diikuti dengan gerakan mata melihat ke ujung jari jempol. Buatlah

angka 8 tidur 3 kali setiap tangan dan dilanjutkan 3 kali dengan

kedua tangan. Manfaat : melepaskan ketegangan mata, tengkuk,

dan bahu pada waktu memusatkan perhatian dan meningkatkan

kedalaman persepsi, meningkatkan pemusatan, keseimbangan dan

koordinasi

d) Mengatifkan tangan

Pada gerakan ini, salah satu tangan diluruskan ke atas di samping

telinga. Tangan kedua melewati bagian belakang kepala dan

diletakkan di bawah siku tangan pertama. Tangan yang lurus

digerakkan (diputar) ke arah luar, ke dalam, ke belakang dan ke

muka sambil tangan kedua menahannya dengan tekanan halus.

Hembuskan napas saat otot tegang atau diaktifkan. Gerakan


dilakukan bergantian antara tangan kanan dan kiri masing-masing

tiga putaran. Manfaat: Mengaktifkan tangan dapat melepaskan

ketegangan di otot pundak dan dada bagian atas dan juga pangkal

lengan. Pundak adalah penopang rangka manusia, yang secara

psiko-fisiologis menjadi pusat beban manusia, terlebih jika manusia

mengalami kelelahan fisik dan ketegangan psikologis, maka

pundak menjadi terasa kaku bahkan nyeri.

e) Burung Manguni

Gerakan ini merupakan gerakan memijat bahu. Otot bahu

dipijat/diurut, bahu kiri oleh tangan kanan dan kepala menoleh ke

kiri, demikian sebaliknya, bahu kanan oleh tangan kiri dan kepala

menoleh ke kanan. Pijatan menyeluruh, mulai dari pangkal bahu.

Manfaat: Gerakan ini memiliki manfaat, pertama adalah

mengurangi ketegangan pada bahu. Pemijatan secara langsung

melenturkan otot-otot bahu dan lengan, sehingga kelelahan fisik

dan beban psikologis bisa berkurang. Dalam kondisi relaks, maka

daya pikir lebih baik dan kondisi emosi juga dapat lebih sehat.

Maka lansia tidak mudah stres, marah dan pusing.

f) Luncuran Grafitasi

Gerakan duduk di kursi dan silangkan kaki, tundukkan badan

dengan tangan ke depan bawah, buang nafas waktu turun dan ambil

nafas waktu naik ulangi 3x, kemudian ganti kaki. Manfaat: Rileks
sebelum permainan, pemahaman, membaca dengan konsentrasi,

antisipasi dan pendalaman bahasa.

g) Saklar Otak

Saklar Otak adalah suatu gerakan menyentuh bagian dada atas,

tepatnya jaringan lunak di bawah tulang clavicula di kiri dan kanan

sternum, lalu memijat dengan satu tangan, sementara tangan yang

lain memegang pusar. Bisa sambil menundukan kepala dan berdoa

ketika memijat dada atas. Dilakukan selama kurang lebih 2 menit

dengan mengganti tangan kanan dan kiri. Manfaat: Saklar Otak

merupakan titik akhir meridian ginjal dan berada dekat pembuluh

darah besar, sehingga apabila diaktifkan akan melancarkan

pengaliran darah yang kaya zat asam ke otak. Hal itu penting

karena agar otak dapat bekerja dengan baik maka diperlukan

seperlima bagian dan seluruh zat asam yang di butuhkan oleh

tubuh.

h) Tombol bumi

Gerakan ini dilakukan dengan cara ujung jari (telunjuk) salah satu

tangan menyentuh bawah bibir dan sedikit menekan, lalu ujung jari

lainnya ±15 cm di bawah pusar. Manfaat: Tombol bumi adalah titik

akupuntur (di Meridian Sentral) yang berhubungan langsung

dengan kegiatan otak.


i) Tombol Angkasa

Pada gerakan ini, ujung jari satu tangan menyentuh dan sedikit

menekan atas bibir, dan jari lainnya menekan lembut garis

belakang pada tulang ekor. Dilakukan selama kurang lebih 1 menit.

Manfaat: Tombol angkasa adalah titik akupuntur (di meridian

governur) yang berhubungan langsung dengan otak, tulang

belakang dan pusat system saraf. Dengan mengaktifkan tombol ini

dimungkinkan untuk relaks.

j) Menguap Berenergi

Gerakan ini adalah perpaduan dari menguap, dan memijat mtulang

pipi dan rahang. Dilakukan sebanyak 5 kali menguap, dan pijatan

perlahan. Bisa selama 1 menit. Manfaat: Menguap merupakan

reflex penapasan alami yang meningkatkan peredaran udara ke otak

dan merangsang seluruh tubuh. Otak merupakan pusat kontrol dan

koordinasi seluruh aktivitas fisik, afeksi dan psikomotorik manusia,

dengan lancarnya peredaran darah ke otak, maka fungsi otak dapat

lebih optimal, dan metabolism tubuh bisa lebih baik. Adiyuswa

bisa tetap beraktivitas normal.

k) Pasang Telinga

Gerakan ini adalah gerakan memijat secara lembut daun telinga

sambil menariknya ke luar, mulai dan ujung atas, menurun sampai

sepanjang lengkungan dan berakhir di cuping, menggunakan ibu

jari dan telunjuk. Gerakan dilakukan selama 1 menit. Manfaat:


Kegiatan ini menolong adiyuswa memusatkan perhatian terhadap

pendengarannya serta menghilangkan ketegangan pada tulang-

tulang kepala. Pendengaran seringkali berkurang ketika seseorang

memasuki usia tua. Selain itu, organ pendengaran juga sangat

terkait dengan keseimbangan tubuh. Pusat syaraf keseimbangan

terletak di batang otak dan bagian otak di sekitar telinga, sehingga

pemijatan secara terstruktur dan rutin, bisa meningkatkan

kemampuan pendengaran dan keseimbangan lansia.

l) Pernapasan perut (Belly Breathing)

Letakan salah satu tangan diatas dada. Dan tangan lainnya diatas

perut. Ambil napas melalui hidung dalam-dalam dan biarkan perut

mengembang, kemudian hembuskan nafas perlahan melalui mulut

dan biarkan perut mengempis (Yanuarita, 2012). Manfaat gerakan

Fungsinya untuk memaksimalkan pengambilan oksigen, melatih

otot diaghframa, serta melirekskan pikiran (Zulaini, 2016).


Lampiran 1
A. Materi Senam Otak Pada Lansia
1. Pengertian Senam Otak
Otak merupakan pusat dari kontrol segala aktivitas manusia. Senam
otak atau brain gym adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh
sederhana. Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan
(dimensi lateralitas), meringankan atau merelaksasi belakang otak dan
bagian depan otak (dimensi pemfokusan), merangsang sistem yang terkait
dengan perasaan/emosional, yakni otak tengah (limbik) serta otak besar
(dimensi pemusatan) (Cahyo, 2011 dalam Diana, Adiesty & Mafticha,
2017). Brain gym atau senam otak adalah gerakan sederhana dengan
menggunakan keseluruhan otot karena merupakan penyesuian dengan
kemampuan lansia.
2. Manfaat Senam Otak
Menurut Dr. Ruswaldi Munir,Sp. KO, staf pengajar pada program
studi Ilmu Kedokteran Olahraga FKUI, kebugaran otak didapatkan jika
aliran darah ke otak lancar atau pasokan V O₂ max nya memadai. V O₂ max
adalah kemampuan ambilan oksigen oleh jantung dan paru-paru, sehingga
aliran darah ke semua jaringan tubuh termasuk ke otak akan lebih banyak.
Olahraga secara umum mampu meningkatkan pasokan V O₂ max ke otak.
Hal yang juga tak kalah pentingnya untuk mengaktifkan bagian-bagian otak
adalah melakukan brain gym. Fungsi optimalisasi otak akan terjaga, karena
mendapatkan rangsangan terus-menerus (Zulaini, 2016). Total kebutuhan
oksigen di otak adalah 20% dari seluruh kebutuhan oksigen ditubuh
(Haruyama, 2014). Brain gym juga mampu mengembalikan posisi dan
kelenturan sistem saraf dan aliran darah. Senam mampu memaksimalkan
supply oksigen ke otak, menjaga sistem kesegaran tubuh serta sistem
pembuangan energi negatif dalam tubuh.
Senam lansia merupakan kombinasi dari gerakan otot dan teknik
pernafasan. Teknik pernafasan yang dilakukan secara sadar dan
menggunakan diafragma, akan mengalirkan oksigen ke paru-paru dan
membawa oksigen tersebut ke setiap sel dalam tubuh. Terlalu banyak
karbon dioksida dalam sistem dapat menyebabkan timbulnya perasaan
tertekan, seperti bingung dan panik. Sel otak bersifat peka terhadap oksigen,
dan akan mati dalam 4 menit jika kekurangan oksigen. Bahkan perubahan
kecil kandungan oksigen dapat mengubah perasaan. Pernafasan diafragma
memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh.
Teknik pernafasan tersebut, mampu memberikan pijatan pada jantung yang
menguntungkan akibat naik turunnya diafragma, membuka sumbatan-
sumbatan dan memperlancar aliran darah ke jantung serta meningkatkan
aliran darah keseluruh tubuh (Amen, 2012).
3. Gerakan – gerakan senam otak
a. Cross

Lansia menggerakkan secara bergantian pasangan kaki dan tangan yang


berlawanan, seperti pada gerak jalan di tempat, dilakukan lima kali
bagian tangan kanan ke kaki kiri dan lima kali untuk tangan kiri ke kaki
kanan. Pada lansia gerakan biasa disederhanakan dengan tidak usah
mengangkat kaki terlalu tinggi. Atau jika betul-betul tidak mampu, maka
gerakan bisa dibuat tangan yang menyentuh kaki secara silang, sehingga
kaki tidak perlu diangkat. Manfaat Gerakan: Gerakan silang
mengaktifkan hubungan kedua sisi otak. Selain mengaktifkan dua
belahan otak, gerakan inipun mampu meningkatkan daya pikir dan daya
ingat, meningkatkan koordinasi tubuh, dan merangsang kelancaran aliran
cairan otak.
b. Hooks Up

Kedua tangan disilangkan di depan dada dan kaki disilangkan, kanan ke


kiri dan sebaliknya secara bergantian, lakukan setiap bagian selama 1
menit. Untuk lansia yang memiliki keterbatasan kekuatan fisik dan
pemahaman, posisi tangan bisa hanya sekedar dirapatkan dan
digenggamkan. Manfaat: Gerakan ini dapat meningkatkan keseimbangan.
Ketika keseimbangan terus distimulasi, maka dapat meminimalisir
keluhankeluhan fisik terkait kesehatan jantung dan aliran darah. Dengan
keseimbangan dan koordinasi tubuh yang baik, maka lansia dapat
terhindar dari mudah jatuh.
c. Lazy 8

Gerakan dengan membuat angka delapan tidur di udara, tangan mengepal


dan jari jempol ke atas, dimulai dengan menggerakkan kepalan ke
sebelah kiri atas dan membentuk angka delapan tidur. Diikuti dengan
gerakan mata melihat ke ujung jari jempol. Buatlah angka 8 tidur 3 kali
setiap tangan dan dilanjutkan 3 kali dengan kedua tangan. Manfaat :
melepaskan ketegangan mata, tengkuk, dan bahu pada waktu
memusatkan perhatian dan meningkatkan kedalaman persepsi,
meningkatkan pemusatan, keseimbangan dan koordinasi.
d. Mengatifkan tangan

Pada gerakan ini, salah satu tangan diluruskan ke atas di samping telinga.
Tangan kedua melewati bagian belakang kepala dan diletakkan di bawah
siku tangan pertama. Tangan yang lurus digerakkan (diputar) ke arah
luar, ke dalam, ke belakang dan ke muka sambil tangan kedua
menahannya dengan tekanan halus. Hembuskan napas saat otot tegang
atau diaktifkan. Gerakan dilakukan bergantian antara tangan kanan dan
kiri masing-masing tiga putaran. Manfaat: Mengaktifkan tangan dapat
melepaskan ketegangan di otot pundak dan dada bagian atas dan juga
pangkal lengan. Pundak adalah penopang rangka manusia, yang secara
psiko-fisiologis menjadi pusat beban manusia, terlebih jika manusia
mengalami kelelahan fisik dan ketegangan psikologis, maka pundak
menjadi terasa kaku bahkan nyeri.
e. Burung Manguni

Gerakan ini merupakan gerakan memijat bahu. Otot bahu dipijat/diurut,


bahu kiri oleh tangan kanan dan kepala menoleh ke kiri, demikian
sebaliknya, bahu kanan oleh tangan kiri dan kepala menoleh ke kanan.
Pijatan menyeluruh, mulai dari pangkal bahu. Manfaat: Gerakan ini
memiliki manfaat, pertama adalah mengurangi ketegangan pada bahu.
Pemijatan secara langsung melenturkan otot-otot bahu dan lengan,
sehingga kelelahan fisik dan beban psikologis bisa berkurang. Dalam
kondisi relaks, maka daya pikir lebih baik dan kondisi emosi juga dapat
lebih sehat. Maka lansia tidak mudah stres, marah dan pusing.
f. Luncuran Grafitasi

Gerakan duduk di kursi dan silangkan kaki, tundukkan badan dengan


tangan ke depan bawah, buang nafas waktu turun dan ambil nafas waktu
naik ulangi 3x, kemudian ganti kaki. Manfaat: Rileks sebelum
permainan, pemahaman, membaca dengan konsentrasi, antisipasi dan
pendalaman bahasa.
g. Saklar Otak

Saklar Otak adalah suatu gerakan menyentuh bagian dada atas, tepatnya
jaringan lunak di bawah tulang clavicula di kiri dan kanan sternum, lalu
memijat dengan satu tangan, sementara tangan yang lain memegang
pusar. Bisa sambil menundukan kepala dan berdoa ketika memijat dada
atas. Dilakukan selama kurang lebih 2 menit dengan mengganti tangan
kanan dan kiri. Manfaat: Saklar Otak merupakan titik akhir meridian
ginjal dan berada dekat pembuluh darah besar, sehingga apabila
diaktifkan akan melancarkan pengaliran darah yang kaya zat asam ke
otak. Hal itu penting karena agar otak dapat bekerja dengan baik maka
diperlukan seperlima bagian dan seluruh zat asam yang di butuhkan oleh
tubuh.
h. Tombol bumi

Gerakan ini dilakukan dengan cara ujung jari (telunjuk) salah satu tangan
menyentuh bawah bibir dan sedikit menekan, lalu ujung jari lainnya ±15
cm di bawah pusar. Manfaat: Tombol bumi adalah titik akupuntur (di
Meridian Sentral) yang berhubungan langsung dengan kegiatan otak.
i. Tombol Angkasa

Pada gerakan ini, ujung jari satu tangan menyentuh dan sedikit menekan
atas bibir, dan jari lainnya menekan lembut garis belakang pada tulang
ekor. Dilakukan selama kurang lebih 1 menit. Manfaat: Tombol angkasa
adalah titik akupuntur (di meridian governur) yang berhubungan
langsung dengan otak, tulang belakang dan pusat system saraf. Dengan
mengaktifkan tombol ini dimungkinkan untuk relaks.
j. Menguap Berenergi

Gerakan ini adalah perpaduan dari menguap, dan memijat mtulang pipi
dan rahang. Dilakukan sebanyak 5 kali menguap, dan pijatan perlahan.
Bisa selama 1 menit. Manfaat: Menguap merupakan reflex penapasan
alami yang meningkatkan peredaran udara ke otak dan merangsang
seluruh tubuh. Otak merupakan pusat kontrol dan koordinasi seluruh
aktivitas fisik, afeksi dan psikomotorik manusia, dengan lancarnya
peredaran darah ke otak, maka fungsi otak dapat lebih optimal, dan
metabolism tubuh bisa lebih baik. Adiyuswa bisa tetap beraktivitas
normal.
k. Pasang Telinga

Gerakan ini adalah gerakan memijat secara lembut daun telinga sambil
menariknya ke luar, mulai dan ujung atas, menurun sampai sepanjang
lengkungan dan berakhir di cuping, menggunakan ibu jari dan telunjuk.
Gerakan dilakukan selama 1 menit. Manfaat: Kegiatan ini menolong
lansia memusatkan perhatian terhadap pendengarannya serta
menghilangkan ketegangan pada tulang-tulang kepala. Pendengaran
seringkali berkurang ketika seseorang memasuki usia tua. Selain itu,
organ pendengaran juga sangat terkait dengan keseimbangan tubuh. Pusat
syaraf keseimbangan terletak di batang otak dan bagian otak di sekitar
telinga, sehingga pemijatan secara terstruktur dan rutin, bisa
meningkatkan kemampuan pendengaran dan keseimbangan lansia.
l. Pernapasan perut (Belly Breathing)
Letakan salah satu tangan diatas dada. Dan tangan lainnya diatas perut.
Ambil napas melalui hidung dalam-dalam dan biarkan perut
mengembang, kemudian hembuskan nafas perlahan melalui mulut dan
biarkan perut mengempis (Yanuarita, 2012). Manfaat gerakan untuk
memaksimalkan pengambilan oksigen, melatih otot diaghframa, serta
melirekskan pikiran (Zulaini, 2016).
Lampiran 2

LEAFLET
Lampiran 3

LEMBAR BALIK
DAFTAR PUSTAKA

Desiningrum, D. R., & Indriana, Y. (2018). Modul Pelatihan Senam Otak Untuk
Adiyuswa. Semarang: Fastindo.

Amen, D. G. (2012). Chage Your Brain Change Your Body (1st ed.). Bandung:
Kaifa.

Yanuarita, F. A. (2012). Memaksimalkan Otak Melalui Senam Otak (Brain Gym).


Yogyakarta: Teranova Books.

Zulaini. (2016). Manfaat Senam Otak, 15(2), 62–70. Dari


jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/JIK/article/download/6140/5440.
Diunduh pada tanggal 7 Oktober 2018.

Diana, S., Adiesty, F., & Mafticha, E. (2017). Brain Gym Stimulasi
Perkembangan Anak Paud 1 (1st ed.). Surakarta: Bebuku Publisher.

Haruyama, S. (2014). The Mirache of Endorphin (1st ed.). Bandung: Qanita.

Anda mungkin juga menyukai