Nama kelompok :
JAKARTA
2019
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SENAM OTAK (BRAIN GYM) PADA LANSIA
Hari/Tanggal : Selasa
Sasaran : Lansia
A. LATAR BELAKANG
Proses menua dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal wajar dan akan
dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya lambat ceptnya proses
tersebut bergantung pada masing-masing individu. Berdasarkan UU No. 13 Tahun 1998
dikatakan bahwa batasan lanjut usia adalah pada umur 60 tahun, terjadi proses penuaan
secara ilmiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, ekonomi dan
spikologis.
Sebagian besar klien usia lanjut mengeluh mengalami nyeri dan sakit/pegal-pegal
pada ekstremitas bawah. Kondisi yang masih baik ini tentunya perlu dipertahankan dan
dilakukan tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan kognitif maupun mencegah
keluhan fisik . Oleh karena itu, dipandang perlu untuk mengadakan penyuluhan yang
bertujuan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan termasuk
fungsi kognitif dan kesehatan fisik. Senam otak merupakan temuan baru yang sudah
dibuktikan melalui penelitian dapat digunakan sebagai upaya pencegahan atau dapat
2
mengatasi masalah kesehatan kognitif, mencegah demensia, sehingga senam otak
merupakan topik yang menarik untuk dilakukan pada acara penyuluhan
D. MATERI
(Terlampir)
b. Apersepsi c. Memperhatikan
c. Perkenalan
d. Mengkomunikasikan
tujuan
2. Kegiatan inti : “SENAM a. Memperhatikan 15 Menit
OTAK” penjelasan
3
b. Menjelaskan c. Menanyakan hal-
prosedur Senam hal yang belum 10 Menit
Otak jelas.
c. Demonstrasi dan d. Memperhatikan
pelaksanaan Senam jawaban
Otak
d. Memberikan
kesempatan kepada
audience/lansia
untuk bertanya
e. Menjawab
pertanyaan
3. Penutup a. Memperhatikan 15 menit
disampaikan pertanyaan
dengan mengajukan
pertanyaan
c. Mengakhiri kegiatan
F. SETTING TEMPAT
Keterangan
: moderator
: power point
: penyuluh
: fasilitator
: Lansia
G. METODE
1. Ceramah
4
2. Praktek senam otak
I. EVALUASI
a. Evaluasi struktur :
1. Satuan Acara Kegiatan sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai
2. Media telah disipakan
3. Tempat telah disiapkan
4. Kontrak waktu telah disepakati
b. Evaluasi Proses
1. Kegiatan senam otak dilakukan sesuai kemampuan peserta usia lansia
2. Semua peserta mengikuti proses dari awal sampai selesai
c. Evaluasi Hasil
1. Peserta yang ikut 100 %.
2. Peserta mampu melaksanakan senam dengan baik.
3. Peserta menyampaikan secara verbal kenyamanan setelah senam otak.
5
MATERI GERAKAN SENAM OTAK (BRAIN GYM)
A. PENGERTIAN
Senam otak adalah latihan yang terangkai atas gerakan-gerakan tubuh yang
dinamis dan menyilang. Senam ini mendorong keseimbangan aktifitas kedua
belahan otak secara bersamaan. Pada lansia senam otak berpengaruh terhadap
peningkatan kemampuan daya ingat, dimana pada umumnya lansia mengalami
penurunan daya ingat yang beresiko terjadinya demensia.
Kegiatan senam otak dapat dilakukan dengan berbagai macam gerakan yang
disesuaikan dengan kemampuan pada lansia, setiap gerakan dilakukan berulang
sampai beberapa kali dan dilakukan pergantian posisi pada setiap gerakan.
8
Daerah di otak dibagi menjadi beberapa bagian (lobus) yang memiliki fungsi
spesifik. Fungsi pancaindra seperti pusat penglihatan terletak di area 17 lobus
oksipitalis, pusat pendengaran di area 41 lobus temporalis, pusat sensorik di area
3,4,5 lobus parietalis (postsentral), pusat penghidu terletak di daerah yang
berdekatan dengan girus parahipotalamus lobus temporalis, dan pusat motorik
terletak di area 4,6,8 lobus frontalis (presentral). Masing-masing pusat pancaindra
memiliki area asosiasi untuk memahami stimulus sensorik yang masuk. Kemampuan
otak (kognitif) akan meningkat secara optimal apabila terdapat integrasi yang baik
antara area sensoris dan asosiasi.
Lobus frontalis, parietalis, dan temporalis merupakan tiga daerah asosiasi
yang penting, serta bertanggung jawab atas kemampuan kognitif. Perhatian atau
konsentrasi berada di lobus frontalis terutama otak bagian sisi kanan, pusat
visuospasial (persepsi dan orientasi) di lobus parietalis (bagian atas otak) terutama
bagian otak sisi kanan, pusat daya ingat di lobus temporalis, untuk daya ingat visual
di belahan otak sisi kanan, pusat bahasa di lobus frontalis dan temporalis terutama
bagian otak sisi kiri. Lobus frontalis merupakan lobus terbesar dan paling akhir
berkembang, dan merupakan pusat integrasi semua fungsi lobus yang ada.
Integrasinya dengan lobus di sekitarnya memiliki peran yang penting, termasuk
kemampuan memori kerja (working memory) dan kemampuan seseorang dalam
executive function (pengorganisasian, perencanaan, dan pelaksanaan).
E. PROSEDUR SENAM OTAK
(Terlampir di SOP)
9
STANDAR OPERASIONAL SENAM OTAK
(BRAIN GYM)
1. Dimensi Lateralis
10
Cara melakukan gerakan :
Fungsinya :
Fungsinya :
Gambar 2.4. Coretan Ganda
a. Kesadaran akan kiri dan kanan.
(Double doodle) b. Memperbaiki penglihatan perifer
11
c. Kesadaran akan tubuh, koordinasi,
serta keterampilan khusus tangan
dan mata.
d. Memperbaiki kemampuan olahraga
dan keterampilan gerakan.
1. Dimensi Pemfokusan
Fungsinya :
12
memiringkan kepala atau bersandar
pada siku
Fungsinya :
13
(The Active Arm)
Fungsinya :
14
Cara melakukan gerakan :
(Grounder)
Fungsinya :
15
Gerakan Cara melakukan gerakan dan
Fungsinya
Fungsinya :
a. Konsentrasi meningkat
(mengurangi kelelahan mental)
b. Melepaskan stres, meningkatkan
konsentrasi dan keterampilan sosial.
c. Kemampuan bergerak dan
berpartisipasi meningkat.
d. Koordinasi mental dan fisik
meningkat (Mengurangi berbagai
kesulitan yang berhubungan dengan
perubahan neurologis)
Cara melakukan gerakan :
16
Fungsinya :
(Brain Buttons)
(Earth Buttons)
Fungsinya :
17
Cara melakukan gerakan :
Fungsinya :
Gambar 2.13. Tombol imbang
a. Perasaan enak dan nyaman
(Balance Buttons)
b. Mata, telinga dan kepala lebih tegak
lurus pada bahu
c. Mengurangi fokus berlebihan pada
sikap tubuh
Fungsinya :
(Space Buttons)
18
Fungsinya :
Fungsinya :
19
b. Perasaan nyaman terhadap
lingkungan sekitar (Mengurangi
kepekaan yang berlebihan)
c. Pernafasan lebih dalam
Fungsinya :
(Positive Point)
4. Kesiapan Belajar
Beberapa langkah Brain Gym untuk kesiapan belajar adalah sebagai berikut
21
Daftar Pustaka
Dennison, Paul E & Dennison, Gail E. 2006. Brain Gym (Senam Otak) Buku Panduan
Lengkap. Terjemahan Bene Ridianto PS. Jakarta: Grasindo
22