Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

KETIDAKBERDAYAAN

Oleh kelompok 3 :
Anisa maha rani (190204019)
Ceria Sinaga (190204006)
Delima Purba ( 190204009 )
Devi Margaretha Lumbantoruan (190204040)
Tesya Aurien Hutabarat (190204020)
Yessi Grasella Simanjuntak (190204067)
Nova Andriani ( 190204308 )
Riston angriadi Damanik (190204035)
Wandes Nadi Putra Zandroto (180204028 )
Yuliani Saragih (180204061)
Definisi
 Pengertian Ketidakberdayaan adalah persepsi atau tanggapan klien
bahwa perilaku atau tindakan yang sudah dilakukannya tidak akan
membawa hasil yang diharapkan atau tidak akan membawa
perubahan hasil seperti yang diharapkan, sehingga klien sulit
mengendalikan situasi yang terjadi atau mengendalikan situasi yang
akan terjadi (NANDA, 2011).
Tanda dan gejala (batasan karakteristik)
(Townsend, 1998):
 Ekspresi verbal dari tidak adanya kontrol atau pengaruh atau situasi,
hasil atau perawatan diri.
 Tidak berpartisipasi dalam perawatan atau pengambilan keputusan
saat kesempatan diberikan
 Mengekspresikan keragu-raguan yang berkenaan dengan pelaksanaan
peran.
 Segan mengekspresikan perasaan sebenarnya, takut diasingkan dari
pengasuh.
 Apatis dan pasif
 Ketergantungan pada orang lain yang dapat menghasilkan lekas
tersinggung, kebencian, marah, dan rasa bersalah
 Jenis-jenis Ketidakberdayaan
 Ketidakberdayaan situasional, ketidakberdayaan yang muncul pada
sebuah peristiwa spesifik dan mungkin berlangsung singkat.
 Ketidakberdayaan dasar, ketidakberdayaan yang bersifat meyebar,
mempengaruhi tujuan , gaya hidup, dan hubungan
Faktor-faktor Ketidakberdayaan
 Faktor predisposisi
 Biologis :
 Tidak ada riwayat keturunan (salah satu atau kedua orang tua menderita
gangguan jiwa)
 Gaya hidup (tidak merokok, alkhohol, obat dan zat adiktif) dan
Pengalaman penggunaan zat terlarang
 Menderita penyakit kronis (riwayat melakukan general chek up, tanggalterakhir
periksa)
 Ada riwayat menderita penjakit jantung, paru-paru, yang mengganggu
pelaksana aktivitas harian pasien
 Psikologis:
 Pengalaman perubahan gaya hidup akibat lingkungan tempat tinggal
 Ketidaknmampuan mengambil keputusan dan mempunyai kemampuan
komunikasi verbal yang kurang atau kurang dapat mengekspresikan
perasaan terkait dengan penyakitnya atau kondisi dirinya
 Ketidakmampuan menjalankan peran akibat penyakit yang secara
progresif menimbulkan ketidakmampuan, misalnya: sklerosis multipel,
kanker terminal atau AIDS
Lanjutan
 Sosial budaya :
 Usia 30-meninggal berpotensi mengalami ketidakberdayaan
 Jenis kelamin laki-laki ataupun perempuan mempunyai
kecenderungan yang sama untuk mengalami ketidakberdayaan
tergantung dari peran yang dijalankan dalam kehidupannya
 Pendidikan rendah
 Kehilangan kemampuan melakukan aktivitas akibat proses penuaan
(misalnya: pensiun, defisit memori, defisit motorik, status finansial atau
orang terdekat yang berlangsung lebih dari 6 bulan)
 Adanya norma individu atau masyarakat yang menghargai
kontrol (misalnya kontrol lokus internal)
Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dapat menstimulasi klien jatuh pada kondisi ketidakberdyaan dipengaruhi oleh
kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal dimana pasien kurang dapat menerima
perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Kondisi eksternal biasanya keluarga dan
masyarakat kurang mendukung atau mengakui keberadaannya yang sekarang terkait dengan
perubahan fisik dan perannya. Sedangkan durasi stressor terjadi kurang lebih 6 bulan
terakhir, dan waktu terjadinya dapat bersamaan, silih berganti atau hampir bersamaan,
dengan jumlah stressor lebih dari satu dan mempunyai kualitas yang berat
 Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan faktor presiptasi timbulnya ketidakberdayaan
adalah sebagai berikut:
 Biologis:
 Menderita suatu penyakit dan harus dilakukan terapi tertentu, Program pengobatan yang
terkait dengan penyakitnya (misalnya jangka panjang, sulit dan kompeks) (proses
intoksifikasi dan rehabilitasi).
 Kambuh dari penyakit kronis dalam 6 bulan terakhir
 Dalam enam bulan terakhir mengalami infeksi otak yang menimbulkan kejang atau
trauma kepala yang menimbulkan lesi pada lobus frontal, temporal dan limbic
 Psikologis :
 Perubahan gaya hidup akibat menderita penyakit kronis
 Tidak dapat menjalankan pekerjaan, hobi, kesenangan dan aktivitas sosial yang
berdampak pada keputusasaan.
 Perasaan malu dan rendah diri karena ketidakmampuan melakukan aktivitas kehidupan sehari-
hari akibat tremor, nyeri, kehilangan pekerjaan.
 Konsep diri: gangguan pelaksanaan peran karena ketidakmampuan melakukan
tanggungjawab peran.
Pengkajian
 Data-data yang biasa ditampilkan pada pasien dengan ketidakberdayaan adalah
mengatakan secara verbal ketidakmampuan mengendalikan atau memengaruhi situasi.
 Mengatakan tidak dapat menghasilkan sesuatu.
 Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri.
 Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat kesempatan diberikan.
 Segan mengekspresikan perasaan yang sebenarnya.
 Apatis, pasif.
 Ekspresi muka murung.
 Bicara dengan lambat.
 Nafsu makan tidak ada atau berlebihan.
 Tidur berlebihan.
 Menghindari orang lain.
 Analisa Data
 Pengelompokan Data
 Data Subyektif
 Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai kemampuan mengendalikan
atau mempengaruhi situasi.
 Mengungkapakan tidak dapat menghasilkan sesuatu
 Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk melakukan
tugas atau aktivitas sebelumnya
Lanjutan
 Data Obyektif
 Ketidak mampuan untuk mencari informasi tentang perawatan
 Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan kesempatan
 Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya
 Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas,
ketidaksukaan,marah, dan rasa bersalah
 Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang lain
ketika mendapat perlawanan
 Apatis dan pasif
 Ekspresi muka murung
 Bicara dengan gerakan lambat
 Tidur berlebihan
 Nafsu makan tidak ada atau berlebihan
3.2 Diagnosa Keperawatan
KETIDAKBERDAYAAN
Intervensi Keperawatan
 Intervensi Untuk Klien
 Tujuan umum
 Klien mampu mengatasi rasa ketidakbeerdayaan yang dialaminyaa
 Tujuan khusus
 Membina hubungan saling percaya
 Mengenali dan mengekspresikan emosinya
 Modifikasi pola kognitif yang negative
 Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenan dengan perawatanya sendiri
 Klien termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistis
 Intervensi Keperawatan
 Bina hubungan saling percaya
 Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar klien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi
 Mengucapkan salam terapeutik
 Berjabat tangan
 Menjelaskan tujuan interaksi
 Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu dengan klien
 Bantu klien mengenali dan mengekspresikan emosinya
 Lakukan pendekatan yang hangat, bersifat empati, tunjukan respons emosional dan menerima klien apa adanya.
 Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan dan reaksi diri perawat sendiri (misalnya rasa marah, frustasi, dan
simpati )
 Sediahkan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sifatnyaa suportif, beri waktu klien untuk berespon
 Gunakan teknik komunikasi terapeutik terbuka, eksplorasi, danklarifikasi
Intervensi Untuk Keluarga
 Intervensi Untuk Keluarga
 Tujuan
 Keluarga mampu mengenal masalah ketidakberdayaan pada anggota
keluarganya.
 Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ketidakberdayaan
 Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami
ketidakberdayaan
 Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat pasien dengan
ketidakberdayaan
 Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami ketidakberdayaan
 Tindakan
 Bina hubungan saling percaya
 Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar
keluarga merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.
 Mengucapkan salam terapiutik
 Berjabat tangan
 Menjelaskan tujuan interaksi
 Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu keluarga
kesimpulan

 Ketidakberdayaan adalah suatu hal yang dapat diklasifikasikan dalam


persepsi subjektif dan
dapat diamati secara objektif yang menunjukkanmerasa kurang dapat
mengontrol keadaan atau perasaan bahwa sesuatuyang dilakukan
tidak dapat mempengaruhi hasil (Dryer,2007).
.
T E R I M A K A S I H

Anda mungkin juga menyukai