Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI PADA KELUARGA PASIEN YANG SUDAH MENINGGAL

DOSEN PENGAJAR :
Ns. Henny Syafitri, M. Kep

DISUSUN OLEH :

  Lavernas Jean Restyca Sari Laia 190204021

Yonggiana 190204003

Delima Purba 190204009

Putri Patresia 190204039

Restu Hidayati 190204015

Laila Fitri 01 190204017

Yuyun Berutu 190204026

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
T.A 2021
Komunikasi pada keluarga pasien yang sudah meninggal

( scenario kasus )
Seorang perempuan 30th  , bernama Ny. A yang dirawat di rumah sakit dan di diagnosa dokter
dengan kanker serviks stadium 4 dan pada saat dilakukan perawatan, pasien dinyatakan
meninggal dunia di rumah sakit.

KOMUNIKASI :
Perawat : “Selamat siang Ibu”
keluarga klien : ”Selamat siang sus” ( raut muka sedih )
Perawat : “Perkenalkan saya perawat…., Apa benar ini dengan Ibu Tina
selaku Orang tua dari Ny. A?”
Keluarga klien : “Iya sus benar”

Perawat : “Boleh saya duduk


bu?” Keluarga klien : “iya sus silahkan”
Perawat : “Bagaimana kabar ibu hari
ini?” Keluarga klien : “Alhamdulillah baik sus”
Perawat : “Alhamdulillah kalau begitu ya bu, Begini Ibu saya di sini ingin
Menyampaikan informasi terkait dengan penyakit dan konsidi anak
ibu saat ini, sebelumnya apa ibu ingin ditemani oleh salah satu
anggota keluarga lagi?”
Keluarga klien : “Iya sus, ada suami saya didepan boleh minta tolong dipanggilkan?”
Perawat : “Tunggu sebentar bu, saya panggilkan ( sambil berjalan keluar
ruangan
Memanggil suami keluarga klien ( Suami klien duduk di sisi tempat
tidur yang lain berhadapan dengan perawat )
Perawat : “Ini benar dengan suaminya Ibu Tina
ya?” Keluarga klien : “Iya sus benar”
Perawat : “Mohon maaf ini dengan bapak
siapa?” keluarga klien: “Nama saya Bapak Fatoni sus”
Perawat : “Baik Bapak Fatoni, maksud kedatangan saya kemari adalah ingin
Membicarakan terkait kondisi anak ibu saat ini Ibu Tina saat
ini, sebelumnya saya ingin bertanya apa yang bapak dan ibu
ketahui tentang kondisi anak ibu sekarang ??
Keluarga klien : “Yang saya tau anak saya sering merasakan sakit sekali dengan
kondisi nya.
Perawat : “baiklah ya bu, Jika kondisi anak ibu mengarah pada suatu hal
yang serius, apakah ibu dan bapak ingin mengetahui lebih lanjut?
Keluarga klien : “Saya ingin tau bagaimana kondisi anak saya sekarang sus”
Perawat : “sebelumnya bagaimana dengan ibu sendiri apa ibu siap
mendengar apapun yang saya sampaikan terkait kondisi anak ibu/
bapak ?”
Keluarga klien : “Iya sus, kami siap”
Perawat : “Baiklah bapak ibu, maafkan saya harus menyampaikan mengenai
hal ini, saya khawatir berita ini tidak baik, berdasarkan
pemeriksaan, dan

 perawatan maupun terapi, kurang lebih 1 bulan ini yang sudah kami
lakukan semaksimal mungkin kepada anak bapak/ibu, dan hari ini pada
saat kami ingin memberikan perawatan kembali kepada anak
bapak/ibu namun yang kuasa berkata lain dan lebih sayang dengan
anak ibu, sehingga tepat pada hari ini dokter mendpatkan hasil bahwa
anak ibu sudah meninggal dunia (Perawat sambil memegang tangan
klien), Seketika klien menangis dan suaminya merangkulnya,(perawat
pun diam sejenak untuk memberi jeda pada keluarga klien untuk
meluapkan
 perasaannya)
Perawat : “Luapkan saja perasaan ibu dan bapak tentang apa yang baru
saya sampaikan”(klien masih menangis tanpa berbicara begitu
juga suaminya)
Perawat : “Ini coba ibu minum terlebih dulu supaya lebih tenang” (sambil
memberi minuman yang ada di meja)
Keluarga klien : “Terima kasih sus” (sambil memberi minum ke istrinya)
Perawat : “Saya dapat merasakan bahwa ini merupakan situasi yang sulit bagi
 bapak dan ibu tapi ini merupakan kenyataan yang harus bapak dan ibu

ketahui, Saya turut berduka cita atas kepergiannya anak ibu”


(perawat sambil menyodorkan tissu pada klien dan
suami Keluarga Pasien : “Iya sus terimakasih”
Perawat : “Anak ibu/ bapak orangnya baik semasa hidupnya, dia orang yang selalu
ceria dan selalu tersenyum dia tidak mau melihatkan kesedihannya
didepan orang lain, anak ibu orangnya sangat kuat. Dia juga ingin ibu
dan keluarga ibu yang ditinggalkan kuat dan tabah, sepertinya ibu bisa
menyampaikan perasaan ibu kepada saya saat ini”
Keluarga Pasien : “Saya sangat sedih dan sangat terpukul dengan kehilangannya, dia
anaknya sangat baik, sangat perhatian sama saya. Saya sedih
karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk dia” (menangis kembali)
Perawat : “bapak/Ibu apakah mau menemui anak bapak/ibu dahulu bu? Sebelum
dilakuan perawatan dan persiapan pemakaman secepatnya. Ibu harus
tetap sabar dan ikhlas, karena ini adalah jalan terbaik yang Allah
 berikan kepada ibu dan anak ibu sudah tenang disisinya, ibu harus
tegar menghadapinya karena anak ibu juga ingin ibu tetap kuat dan
tabah menghadapinya" (perawat dan keluarga klien menuju ruang
klien)
Keluarga Pasien : “baik sus saya ingin menemui dan menemani putri saya
dahulu (perawat dan keluarga klien menuju ruang klien),
Saya masih ingin disini menemani putri saya,, sebentar saja saya
disini”(Masih menangis)
Perawat : “baiklah bu/bapak, sebelumya Apakah ada yang perlu saya
lakukan untuk 
menyiapkan pemakaman anak ibu? Apakah perlua saya panggilkan
 penyelenggara jenazah bu?”
Keluarga klien :“Iya sus saya mau anak saya dirawat di ruang jenazah terlebih
dahulu, saya
juga perlu menghubungi keluarga saya untuk penyelenggaraan jenazah
dirumah”
Perawat : “Baik bu saya akan mempersiapkannya terlebih dahulu ya bu, saya pamit
  dulu, nanti jika perlu saya lagi ibu bisa penggil saya di nurse
station” Keluarga Pasien : “Iya terimakasih banyak sus”
Perawat : “ Assalamualikum
bu” Keluarga Pasien : “Waalaikumsallam”
 

Anda mungkin juga menyukai