Disusun sebagai syarat memnuhi tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan Jiwa
Dosen Pengempu : Rully Andika, Ns., MAN
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Ratna (108115044)
2. Edi Karsito (108115045)
3. Khorida Mutia (108115047)
4. Miftahul Janah (108115053)
5. Astuti Dewi Fatimah (108115055)
6. Abdul Rohman Al Aziz (108115067)
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH CILACAP
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah
dengan judul “Terapi Prilaku Pada Gangguan Jiwa”.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................................... 5
BAB II .....................................................................................Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN .......................................................................Error! Bookmark not defined.
A. PENGERTIAN TERAPI PERILAKU ................................Error! Bookmark not defined.
B. TUJUAN TERAPI PERILAKU ........................................Error! Bookmark not defined.
C. PENGKONDISIAN KLASIK ...........................................Error! Bookmark not defined.
D. PENGKONDISIAN OPERANT ......................................Error! Bookmark not defined.
E. MODIFIKASI TEKNIK TERAPI PERILAKU .....................Error! Bookmark not defined.
BAB III ....................................................................................Error! Bookmark not defined.
PENUTUP ...............................................................................Error! Bookmark not defined.
A. KESIMPULAN .............................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari terapi perilaku pada gangguan jiwa ?
2. Apa saja jenis-jenis terapi perilaku pada gangguan jiwa ?
3. Apa saja tujuan pemberian terapi perilaku pada gangguan jiwa ?
4. Bagaimana teori dasar metode terapi perilaku pada gangguan jiwa ?
5. Bagaimana teknik dasar yang digunakan terapi perilaku pada gangguan jiwa
?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari terapi perilaku pada gangguan jiwa
2. Dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis terapi perilaku pada
gangguan jiwa
3. Mengetahui tujuan pemberian terapi perilaku pada gangguan jiwa
4. Mengetahui teori dasar metode terapi perilaku pada gangguan jiwa
5. Mengetahui teknik dasar yang digunakan terapi perilaku pada gangguan
jiwa
BAB II
PEMBAHASAN
Terapi perilaku merupakan salah satu terapi yang diberikan kepada Anak
Berkebutuhan Khusus dimana terapi ini difokuskan kepada kemampuan anak untuk
merespon terhadap lingkungan dan mengajarkan anak perilaku-perilaku yang
umum. Terapi perilaku yang dikenal secara umum adalah Applied Behavioral
Analysis yang diciptakan oleh O.Ivar Lovaas, PhD dan University of California Los
Angeles (UCLA).
https://www.pelangiinsani.com/terapi-behaviourterapi-perilaku/
Pengondisian klasik adalah suatu proses belajar yakni stimulus netral dapat
memunculkan respon baru setelah dipasangkan dengan stimulus yang biasanya
mengikuti respon tersebut. Pengondisian klasik ini pada mulanya ditemukan oleh
Ivan Pavlov, fisiolog dari Rusia ketika sedang melakukan penelitian eksperimen
mengenai proses produksi air liur pada anjing. Ia melihat bahwa anjing tersebut
tidak hanya merespon berdasarkan kebutuhan biologis (rasa lapar), tetapi juga
sebagai hasil dari proses belajar yang kemudian disebut sebagai pengondisian
klasik. Dalam ilmu psikologi, pengondisian klasik digunakan sebagai terapi untuk
mengubah perilaku individu
1. Eksperimen Pavlov
a. Refleks Baru
c. Extinction
Extinction (pemadaman) adalah proses melemahnya respon
terkondisi yang telah dipelajari dan pada akhirnya menghilang.
Kondisi ini terjadi ketika stimulus terkondisi tidak lagi
dipasangkan dengan stimulus tidak terkondisi. Misalnya korban
pemerkosaan yang mempunyai kepribadian penakut ketika pergi
ke suatu pesta dapat mengalami perubahan kepribadian yang
signifikan jika ia mau mencoba untuk berulang kali menghadapi
ketakutannya dengan ditemani oleh teman yang mendukungnya.
d. Counterconditioning
a. Desensitisasi Sistematis
b. Pengondisian Aversif
D. Pengkondisian Operant
Dalam percobaan ini, yang dilakukan tikus pertama kali adalah melompat-
lompat dan mencakar kandang. Tetapi pada suatu ketika, tikus berhasil menekan
bel hingga akhirnya pengungkit bergerak dan makanan pun jatuh. Aksi yang
dilakukan tikus ini dinamakan aksi emitted behavior. Emitted behavior adalah
sebuah tingkah laku yang muncul tanpa adanya stimulus tertentu sebelumnya.
Makanan yang jatuh dinamakan reinforce yaitu tingkah lau operant yang akan terus
meningkat apabila diikuti oleh reinforcement
Kita awali dari punishment. Dibahas lebih dulu karena Skinner sendiri
tidak mengandalkan punishment dalam pembentukan atau manipulasi perilaku.
Kenapa? karena punishment itu lebih bersifat spesifik dan situasional.
Hukuman lebih bersifat temporer dan tidak berjangka panjang. Karena tidak
menciptakan cetak biru perilaku sebagai hasil belajar, maka punishment jarang
digunakan. Coba lihat saja siswa yang dihukum dengan berdiri di depan kelas
atau dijemur di lapangan. Apakah merekat dijamin tidak melakukan
pelanggaran lagi? Iya, hukuman tidak efektif untuk mengubah perilaku dalam
jangka panjang.
http://rudicahyo.com/psikologi-artikel/teori-belajar-operant-conditioning-skinner/
https://www.kompasiana.com/catatansovie/bf-skinner-dan-konsep-operant-
conditioningnya_54f773faa33311b8618b45a1
a. Penguatan (reinforcement)
Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan
probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Penguatan boleh jadi
kompleks. Penguatan berarti memperkuat. Skinner membagi penguatan ini
menjadi dua bagian:
b. Hukuman (punishment)
Hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan
probabilitas terjadinya suatu perilaku atau apa saja yang menyebabkan
sesuatu respon atau tingkahlaku menjadi berkurang atau bahkan langsung
dihapuskan atau ditinggalkan. Dalam bahasa sehari-hari kita dapat
mengatakan bahwa hukuman adalh menegah pemberian seasuatu yang
diharapkan organism, atau member seseuatu yang tidak diinginnya.
Namuun menurut skinner hukuman tidak menurunkan
probabilitas respon, walupun hukuman bisa menekan suatu respon selama
hukuman itu diterapkan, manun hukuman tidak akan melemahkan
kebiasaan. Skinner juga berpendapat bahwa hukuman dalam jangka panjang
tidak akan efektif, tampak bahwa hukumman hanya menekan perilaku, dan
ketika ancaman dihilangkan, tingkat perilaku akan ke level semula.
Contohnya:
Penguatan positif
d. Penjadwalan Reinforcement
Dalam operant conditioning, jadwal penguat adalah komponen
penting dari proses belajar. When and how often we reinforce a behavior
can have a dramatic impact on the strength and rate of the response. Kapan
dan seberapa sering kita memperkuat perilaku yang dapat memiliki dampak
yang dramatis pada kekuatan dan kecepatan respon. Certain schedules of
reinforcement may be more effective in specific situations. jadwal
penguatan tertentu mungkin lebih efektif dalam situasi tertentu. There are
two types of reinforcement schedules: Ada dua jenis jadwal penguatan
https://candraardian2.wordpress.com/artikel-psikologi/teori-belajar/
1. Teknik Perencanaan
Dalam sebuah penelitian atau kegiatan, tentunya akan ada yang disebut
dengan sebuah perencanaan. Tak jauh berbeda dengan modifikasai perilaku ini
ya sobat, tentunya juga membutuhkan perencanaan akan apa – apa saja yang
dilakukan atau yang dibutuhkan dalam proses perencanaan tersebut, siapa yang
akan menjadi objek modifikasi, agar modifikasi yang dilakukan sesuai dengan
hasil yang diinginkan tentunya. (Baca juga mengenai fungsi sifat manusia
dalam psikologi)
2. Teknik Pelaksanaan
Waktu adalh salah satu hal yang terpentng yan harus diperhatikan
dalam proses modifikasi ini. Timing yang tepat biasanya akan menghasilkan
modifikasi yang lebih tepat pula untuk itu sobat semua, faktor waktu atau
timing ini juga merupakan salah satu hal yang harus anda perhatikan apabila
ingin melakuakn modifikasi perilaku. (Baca juga mengenai konsep
kepribadian dalam psikologi agama)
8. Teknik Shaping
9. Teknik Escape
https://dosenpsikologi.com/teknik-dalam-modifikasi-perilaku
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pelangiinsani.com/terapi-behaviourterapi-perilaku/
http://rudicahyo.com/psikologi-artikel/teori-belajar-operant-conditioning-skinner/
https://www.kompasiana.com/catatansovie/bf-skinner-dan-konsep-operant-
conditioningnya_54f773faa33311b8618b45a1
https://candraardian2.wordpress.com/artikel-psikologi/teori-belajar/
https://dosenpsikologi.com/teknik-dalam-modifikasi-perilaku