Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT 7


JIWA SEPANJANG RENTANG
KEHIDUPAN USIA DEWASA
Kelompok 7
1. ROSA NATALIA SITORUS P07520221092
2. RUTH LELIYANA PASARIBU P07520221093
3. SALWA VELLYSHA DAULAY P07520221095
4. SAMARIA ANISA HABEAHAN P07520221096
5. SEPTI APOI PANJAITAN P07520221097
6. T.CICI RAHMAWATI P07520221098
Pengertian sehat jiwa
Kesehatan jiwa bagi manusia berarti terwujudnya keharmonisan fungsi jiwa dan sanggup
menghadapi problem, merasa bahagia dan mampu diri. Orang yang sehat jiwa berarti
mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat,
dan lingkungan. Manusia terdiri dari bio, psiko, sosial, dan spiritual yang saling
berinteraksi satu dengan yang lain dan saling mempengaruhi.

Sehat (health) adalah Konsep yang tidak mudah diartikan sekalipun dapat kita rasakan dan
diamati keadaannya. Orang ‘gemuk’ dianggap sehat dan orang yang mempunyai keluhan
dianggap tidak sehat. World Health Organization (WHO) merumuskan sehat dalam arti
kata yang luas, yaitu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun social, tidak hanya
terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat.
Kriteria sehat jiwa
Ada berbagai pendapat tentang jiwa yang sehat, yaitu karena tidak sakit, tidak jatuh sakit
akibat stressor, sesuai dengan kapasitasnya dan selaras dengan lingkungan, dan mampu
tumbuh berkembang secara positif (Notosoedirjo dan Latipun, 2005).

• Sehat jiwa karena tidak mengalami gangguan jiwa


• Sehat jiwa jika tidak sakit akibat adanya stressor
• Sehat jiwa jika sejalan dengan kapasitas nya dan selaras dengan lingkungan
• Sehat jiwa karena tumbuh dan berkembang secara positif
Seseorang yang sehat mental menurut WHO mempunyai ciri
sebagai berikut:
1.Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan
2.Memperoleh kepuasan dari usahanya
3.Merasa lebih puas memberi dari pada menerima
4. Saling tolong menolong dan saling memuaskan
5. Menerima kekecewaan untukpelajaran yang akan datang
6. Mengarahkan rasa bermusuhan pada penyelesaian yang kreatif
dan konstruktif
7. Mempunyai kasih sayang.
PENGERTIAN USIA DEWASA AWAL
Secara etimologi, istilah dewasa (adult) berasal dari bahasa latin, bentuk lampau partisipel dari kata kerja
adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna (grown to full size and
strength)” atau “telah menjadi dewasa (matured)”. Dalam bahasa Belanda, dewasa diartikan sebagai
“volwas’sen”, vol artinya penuh was’sen artinya tumbuh, sehingga volwasen berarti “sudah tumbuh dengan
penuh, selesai tumbuh atau dewasa”.

CIRI-CIRI PERKEMBANGAN USIA DEWASA AWAL


1. Perkembangan fisik
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan.
Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal dan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat
pada tahun pertama dalam kehidupan post natal. Pertumbuhan cepat berikutnya akan terjadi
pada masa pubertas (adolesent). Pertumbuhan cepat kedua ini bagi wanita dimulai pada usia
kurang lebih 9 sampai 12 tahun, dan akan mencapai puncaknya pada umur 13 tahun.
2. Perkembangan Intelektual
yakni kemampuan dalam memahami sesuatu secara cepat dan sempurna. Dari pengertian
tersebut, tampaklah bahwa kecerdasan bukanlah sesuatu yang bersifat kebendaan, melainkan
suatu karya ilmiah untuk mendeskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan
intelektual.
3.Perkembangan Emosi
emosi adalah : Setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif, baik pada tingkat
lemah
maupun pada tingkat yang luas dan mendalam . Yang dimaksud warna afektif adalah perasaan-
perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi situasi-situasi tertentu, misalnya gembira,
bahagia, putus asa, jemu, terkejut, benci, was-was. Warna afektif ini kadang-kadang kuat, lemah
atau samar-samar saja.
4. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap
norma-norma kelompok, moral dan tradisi masyarakat agar dapat melemburkan diri menjadi
satu kesatuan yang saling berkomunikasi dan bekerja sama Sebagai proses belajar,
perkembangan sosial ini akan berlangsung sepanjang hayat seseorang sesuai dengan uisia
perkembangannya.
5. Perkembangan Keagamaan
Selain mengalami pembentukan fisik, intelektual, emosi (psikis) dan sosial, usia dewasa awal
juga mengalami perkembangan dalam kematangan beragama. Kematangan dari berbagai segi ini
merupakan unsur pembentuk kepribadian usia dewasa awal. Tugas utama orang tua adalah
membawa anak-anak mereka menuju kedewasaan penuh dalam berbgai segi perkembangan.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS SEHAT JIWA PADA DEWASA

Merupakan tahap perkembangan manusia yang berada pada 20-30 tahun dan
pada usia ini individu harus mampu berinteraksi akrab dengan orang lain. Pada
masa ini penekanan utama dalam perkembangan identitas diri untuk membuat
ikatan dengan orang lain yang menghasilkan hubungan intim. Orang dewasa
mengembangkan pertemanan abadi dan mencari pasangan atau menikah dan
terikat dalam tugas awal sebuah keluarga
A. Pengkajian
A. Identitas klien
B. Riwayat terdahulu
C. Kegiatan kehidupan sehari hari
D. Pengkajian fisik
E. Status mental
D. Riwayat personal dan keluarga
E. Status mental
F. Hubungan lingkungan
G. Kemampuan yang dimiliki saat ini
H. Pencapaian tugas perkembangan
a) Perkembangan psikologis
Dewasa muda telah melengkapi pertumbuhan fisiknya pada usia 20 tahun. Pengecualian pada hal
ini adalah waita hamil dan menyusui. Perubahan fisik, koognitif dan psikologis serta masalah
kesehatan pada wanita hamil dan keluarga usia subur sangat luas. Dewasa awal biasanya lebih aktif,
mengalami penyakit berat tidak sesering kelompok usia lebih tua. Cenderung mengakibatkan gejala
fisik dan sering menunda mencari perawatan Kesehatan. Karakteristik dewasa muda mulai berubah
mendekati usia baya. Temuan pengkajian umumnya dalam batas normal kecuali klien mempunyai
penyakit. Namun demikian klien pada tahap perkembangan ini dapat mengambil manfaat dari
pengkajian gaya hidup pribadi. Pengkajian gaya hidup dapat membantu perawat dan klien
mengidentifikasi kebiasaan yang meningkatkan resiko penyakit jantung, paru, ginjal atau penyakit
kronik lainnya. Pengkajian gaya hidup pribadi dewasa awal meliputi pengkajian kepuasan hidup
secara umum yaitu:
* Hobi dan minat Kebiasaan meliputi: diet, tidur, olahraga, perilaku seksual dan
penggunaan kafein,alcohol dan obat terlarang
* Kondisi rumah meliputi: rumah, kondisi ekonomi, jenis asuransi kesehatan dan hewanpeliharaan
* Lingkungan pekerjaan meliputi: jenis pekerjaan, pemajanan terhadap fisik dan mental
b) Perkembangan koognitif
Kebiasaan berfikir rasional meningkatkan secara tetap pada masa dewasa awal dan tengah. Pengalaman
Pendidikan formal dan informal, pengalaman hidup secara umum dan kesempatan pekerjaan secara dramatis
meningkatkan konsep individu, pemecahan masalah dan keterampilan motorik. Mengidentifikasi area pekerjaan
yang diinginkan adalah tugas utama dewasa awal. Ketika seseorang mengetahui persiapan pendidikannya,
keahlian, bakat dan karakteristik kepribadian. Pilihan pekerjaan menjadi lebih muda dan biasanya mereka akan
lebih luas dengan pilihannya. Akan tetapi banyak dewasa alaawa kekurangan sumber dan sistem pendukung
untuk memfasilitasi Pendidikan lebih lanjut atau pengembangan keahlian yang diperlukan untuk berbagai posisi
pekerjaan. Akibatnya, beberapa dewasa awal mempunyai pilihan pekerjaan yang terbatas.

c) Perkembangan psikososial
Kesehatan emosional dewasa awal berhubungan dengan kemampuan individu mengarahkan dan memecahkan
tugas pribadi dan sosial. Dewasa awal kadang terjebak antara keinginan untuk memperpanjang masa remaja
yang tidak ada tanggung jawab dan memikul tanggung jawab dewasa. Namun pola tertentu atau kecenderungan
relatif dapat diperkirakan. Antara usia 23 28 tahun, orang dewasa memperbaiki persepsi diri dan kemampuan
berhubungan. Dari usia 29-34 tahun orang dewas mengarahkan kelebihan energinya terhadap pencapaian besar
dan penguasaan dunia sekitarnya. Usia 35 43 tahun adalah waktu ujian yang besar dari tujuan hidup dan
hubungan. Perubahan telah dibuat dalam kehidupan pribadi social dan pekerjaan.
Seringkali stress dalam ujian ini mengakibatkan "krisi usia baya" ketika
pasangan dalam pernikahan, gaya hidup dan pekerjaan dapat berubah. Factor
etnik dan jender emmpunyai dampak sosiologis dan psikologis dalam
kehidupan dewasa dan factor tersebut dapat merupakan tantangan yang jelas
bagi asuhan keperawatan. Dewasa awl harus membuat keputusan mengenai
karir, pernikahan dan menjadi orang tua. Meskipun setiap orang membuat
keputusan tersebut berdasarkan factor individu, perawat harus memahami
prinsip umum yang tercangkup dalam aspek perkembangan psikososial
dewasa awal.
d) Stress pekerjaan
Stress pekerjaan dapat terjadi setiap hari atau dari waktu ke waktu. Kebanyakan dewasa awal
dapat mengatasi krisis dari hari ke hari. Stress situasi pekerjaan situasional dapat terjadi
ketika atasan baru memasuki tempat pekerjaan, tenggat waktu hampir dekat. atau seseorang
pekerja yang diberi tanggung jawab baru atau besar. Stress pekerjaan juga terjadi jika
seseorang tidak puas pada pekerjaan atau tanggung jawabnya karena setiap individu
menerima pekerjaan yang berbeda, maka setiap stressor bervariasi pada setiap klien.
Pengkajian pada dewasa awal harus meliputi deskripsi pekerjaan yang biasa dilakukan dan
pekerjaan saat ini jika berbeda. Pengkajian pekerjaan juga meliputi kondisi dan jam kerja,
durasi bekerja. perubahan pada kebiasaan tidur atau makan, dan tanda peningkatan
iritabilitas dan kegugupan.

e) Stress keluarga
Setiap keluarga mempunyai berbagai peranan dan pekerjaan yang dapat di prediksi untuk
anggota keluarganya. Peran ini memungkinkan keluarga berfungsi dan menjadi bagian efektif
dalam masyarakat. salah satu peran penting adalah kepala keluarga. Bagi kebanyakan
keluarga, salah satu orang tua adalah pemimpin keluarga atau kedua orang tua berperan
coleader. Dalam keluarga orang tua tunggal, orang tua atau adakalanya seseorang anggota
keluarga besar menjadi kepala keluarga.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Potensial (Normal): Potensial berhubungan akrab dengan orang lain
2. Resiko (Penyimpangan): Risiko isolasi sosial

C. intervensi keperawatan
Tindakan keperawatan menurut keliat et.al (2011) timdakan keperawatan untuk
perkembangan psikososial dewasa bertujuan:

a. Dewasa muda
Tujuan
1. individu dewasa muda mampu memahami karakteristik perkembangan
psikososial yang normal dan menyimpang
2. individu dewasa muda mampu memahami cara mencapai perkembangan
psikososial
3. individu dewasa muda mampu memahami cara mencapai perkembangan
psikososial
Intervensi
1. diskusikan tentang perkembanga psikososial yang normal dan menyimpang
2. individu dewasa muda mampu memahami cara mencapai perkembangan psikososial yang normal :
* menetapkan tujuan hidup
* berinteraksi dengan banyakl orang termasuk lawan jenis
* berperan serta melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat
* memilih calon pasangan hidup
* menetapkan karier/ pekerjaan

b. Tindakan keperawatan keluarga dengan dewasa muda


1. keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan perkembangan deawasa muda yang
normal dan menyimpang
2. keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan dewasa muda
3. keluarga mampu mendemonstrasikan tindakan untuk menstimulasi perkembangan dewasa muda
4. keluarga mampu merencanakan cara menstimulasi perkembangan dewasa muda

Intervensi
1. jelaskan kepada keluarga tentang perkembangan dewasa muda yang mormal dan menyimpang
2. diskusikan dengan keluarga mengenai cara perkembangan psikososial dewasa muda yang normal
3. latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa muda yang normal
D. Implementasi keperawatan

a. Tindakan pada Kelompok Dewasa Muda


1. Tindakan keperawatan: edukasi kelompok dewasa muda tentang di tempat kerja
sebagai bagian dari kesehatan jiwa di tempat kerja.
2. Tindakan keperawatan spesialis: terapi kelompok terapeutik di tempat kerja
• Sesi 1: stimulasi perkembangan aspek biologis dan psikoseksual
• Sesi 2: stimulasi perkembangan aspek kognitif
• Sesi 3: stimulasi perkembangan aspek emosional
• Sesi 4: stimulasi perkembangan aspek sosial
• Sesi 5: stimulasi perkembangan aspek spiritual
• Sesi 6: monitoring dan evaluasi pengalaman dan manfaat latihan
b. Dewasa Tua
Tujuan:
1. Kognitif mampu memahami:
• Ciri perkembangan dewasa tua
• Perlunya pekerjaan
• Perlunya berkeluarga
• Perlunya berperan dan peduli dalam keluarga dan masyarakat
2. Psikomotor:
• Mampu melakukan pekerjaan dengan tekun dan kreatif
• Merawat keluarga dnegan harmonis
• Melakukan kegiatan bersama msyarakat
3. Afektif :
• Mengendalikan emosi
• Memiliki rasa percaya diri
• Memiliki jiwa penolong
• Berguna bagi banyak orang

Intervensi:
1. Diskusikan menyimpang tugas perkembangan usia dewasa tua yang normal dan menyimpang.
2. Diskusi cara mencapai tugas perkembangan usia dewasa tua:
• Menetapkan tujuan hidup
• Memulai pekerjaan
• Merawat keluarga dengan baik
• Berinteraksi dengan orang lain sebanyak mungkin
• Melibatkan diri dalam kegiatan masyarakat
3. Diskusikan penyimpangan dan perkembangan dan cara mengatasinya melalui
pelayanan kesehatan

c. Tindakan Keperawatan Keluarga dengan Dewasa Tua


Tindakan keperawatan, diberikan pada pasangan dan anggota keluarga:
1. Jelaskan tahapan perkembangan yang harus dicapai pada usia dewasa tua
2. Diskusikan cara memfasilitasi dewasa tua mencintai keluarga:
• Memperhatikan pasangan dan anak
• Menyediakan waktu untuk keluarga
• Berkomunikasi terbuka dan saling menghargai satu sama lain
3.Diskusikan cara bekerja dengan berhasil:
• Bekerja dengan disiplin dan tekun
• Membangun hubungan yang baik di tempat kerja
4.Diskusikan peran serta masyarakat:
• Ikut serta dalam kegiatan sosial
• Ikut serta kegiatan nasional, spiritual yang berguna bagi diri sendiri dan masyarakat

d.Tindakan pada Kelompok Dewasa Tua


1. Tindakan keperawatan: edukasi kelompok dewasa tua di tempat kerja sebagai bagia dari kesehatan
jiwa di tempat kerja.
2. Tindakan keperawatan spesialis terapi kelompok terapeutik dewasa:
• Sesi 1: stimulasi perkembangan aspek biologis dan psikoseksual
• Sesi 2. Stimulasi perkembangan aspek kognitif
• Sesi 3: stimulasi perkembangan aspek emosional
• Sesi 4: stimulasi perkembangan aspek sosial
• Sesi 5: stimulasi perkembangan aspek spiritual
• Sesi 6: monitoring dan evaluasi pengalaman dan manfaat latihan
E. Evaluasi Keperawatan

1. Klien mampu berhubungan baik dengan keluarga,


teman, pacar, dan orang lain di sekitarnya.
2. Klien mampu mandiri
3. Klien mampu bertanggungjawab
4. Klien mampu berkomunikasi dengan baik
TERIMA KASIH

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai