Disusun Oleh :
Nama :
Tria Wardani F.131.19.0009
Ria Rahmattia F.131.19.0020
Andika Robbani Putra F.131.19.0024
Vania Naura F.131.19.0030
Rista Nur Fadila F.131.19.0047
Beti Diyah Kartika W F.131.19.0050
Fifin Fajar Utami F.131.19.0051
PSIKOLOGI A SORE
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan orang lain dan
tidak bisa hidup sendirian baik demi kelangsungan hidup, keamanan hidup, maupun
keturunan oleh sebab itu manusia tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan
budayanya dan terbentuklah cara berpikir dan bertingkah laku yang khas. Cara
berpikir dan bertingkah laku tersebut merupakan hasil pengkondisian budaya (cultural
conditioning) melalui pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh orang tua, guru,
dan masyarakat sekitar kita baik secara langsung maupun tidak langsung.
Banyak definisi tentang budaya atau kebudayaan, bergantung dari aspek mana
para ahli mendefinisikannya. Dalam kehidupan sehari-hari budaya atau kebudayaan
sering dikaitkan dengan ras, bangsa, atau etnis. Perilaku orang Sunda sering dikatakan
sebagai pengaruh budaya Sunda, perilaku orang Minang sering dikatakan sebagai
pengaruh budaya Minang, begitu juga perilaku orang Cina dikatakan sebagai
pengaruh budaya Cina. Kadang-kadang istilah budaya juga dikaitkan dengan seni,
ritual, musik, atau berbagai peninggalan masa lampau. Jaipongan identik dengan
budaya Sunda, ngaben identik dengan ritual dan budaya orang Bali, Borobudur adalah
peninggalan budaya Jawa-Budha, dan sebagainya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Budaya Jawa?
2. Apa pengertian Konsep Diri?
3. Apa Hubungan Konsep Diri dengan Budaya Jawa?
C. TUJUAN
1. Untuk memahami pengertian tentang pengertian budaya jawa dan mengetahui apa
hubungan konsep diri dengan budaya jawa.
D. MANFAAT
Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembacanya.
Kebudayaan yaitu segala hal yang dimiliki manusia yang hanya diperoleh dengan
belajar dan menggunakan akalnya. Manusia dapat berkomunikasi dan berjalan karena
kemampuannya untuk berjalan dan didorong oleh nalurinya serta terjadi secara
alamiah. Seperti prajurit ataupun peragawati hanya dapat dilakukan dengan belajar
dan memanfaatkan akalnya. Oleh karena itu,berkomunikasi dengan bahasa jawa
ngoko, krama inggil, bahasa Indonesia, Inggris, dan berjalan bagaikan prajurit
ataupun peragawati adalah kebudayaan.
Pujiati, T., & Triadi, R. B. 2016. Pengaruh Konsep Diri Dan Budaya Dalam
Komunikasi Interpersonal. PROCEEDINGS UNIVERSITAS PAMULANG.
Online. ( http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/Proceedings/article/view/1185
diakses tanggal 26 September 2021 10.15)
Kusherdyana.Pengertian Budaya,Lintas Budaya,dan Teori yang Melandasi Lintas
Budaya.Online.( https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/SPAR4103-M1.pdf diakses tanggal 26 September 2021
10.45)
Saliyo.Konsep Diri dalam Budaya Jawa .2016. Online. ( https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/vie
wFile/11946/8800&ved=2ahUKEwil-
LbN6JvzAhXJILcAHWRsAmsQFnoECAQQAQ&usg=AOvVaw0GZ7pyuMQvO
LnQZaGB-v3e diakses tanggal 26 September 2021 11.18 )
Atosokhi Gea,Antonnius. PENGEMBANGAN CULTURE, SELF, AND
PERSONALITY DALAM DIRI MANUSIA .Online. (
https://media.neliti.com/media/publications/167502-ID-pengembangan-culture-
self-and-personalit.pdf diakses tanggal 26 September 2021 14.36)